Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

PENDIDIKAN KARAKTER ANAK JALANAN DI KOTA MADIUN D. M., Indriyana; Diana Sari, Siska; Firmanda, Fiya; Indriyaningtyas, Meilani
Jurnal Penelitian LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) IKIP PGRI MADIUN Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Orientation: This  study  examined  the  possibility of using  yam bean as a natural estrogen for mice in their premenopausal stage.Research Purpose: This research aimed for doing examination to the  phytoestrogen contains of Yam Bean, its dynamic in the serum and also its potential to the  female white mice.Motivation for the study: This research provides the benefit of consuming yam bean to increase the estrogen in mice body. Estrogen hormone mostly used by people especially woman to prevent and medicinal of the disease. Yam Bean is a group of phytoestrogen plant because it contains isoflavonoid with chemical structure that similar with estrogen hormone.Reasearch design, Approach, and Method: This research using pattern experiment approach of Complete Random  Design with treatment giving of Yam Bean and daidzein synthesis compound for 24 white mice from the kind of Sprague Dawley in the age of 5 months for 24 days. Daidzein dosage that given based daidzein level in the 1.5 ml of Yam Bean distillate. Blood taking conducted in the 3 fractions (8th, 16th, and 24th hour after treatment). Dissection and uterus organ taking conducted in the 25th day, blood smear making of tissue with HE coloring. Daidzein level test is analyzed with HPLC method. Structure alteration of uterus tissue analyzed descriptively to the endometrial, miometrial and  uterus mucosa layer.Main Findings: Research result shows that daidzein level in serum with Yam Bean distillate giving in the fraction 1, 2, and 3 are lower than daidzein synthesis compound giving. Endometrial tissue of uterus having proliferation, and also uterine gland proliferation in the treatment giving of Yam Bean distillate. The conclusion shows that Yam Bean can improve daidzein level that has potential as natural estrogen.Contribution/Value-add: The process leads other researcher to do the next experiment related to yam bean as a natural estrogen and its possibility of using yam bean as a natural estrogen for human.
PENTINGNYA PENGUASAAN PSIKOLOGI BAGI PENYIDIK DALAM PEMERIKSAAN TERSANGKA PADA TAHAP PENYIDIKAN (Suatu Tinjauan Yuridis dan Psikologi) Sari, Siska Diana
Jurnal Counsellia Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal Counsellia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan penguasaan beberapa ilmu bantu dalam bidang hukum, khususnya dalam bidang psikologi bagi seorang penyidik. Hal ini dikarenakan penyidik mempunyai kesulitan untuk mendapatkan keterangan dari tersangak sehubungan dengan terjadinya suatu tindak pidana yang melibatkan tersangka. Tujuannya adalah guna menghindari adanya pemaksaan yang menyalahi hak asasi tersangka. Tujuan yang kedua adalah mendapatkan keterangan yang sebenarnya adalah karena kurangnya kemampuan para penyidik dalam teknik-teknik pemeriksaan tersangka. Penelitian dilakukan secara studi kepustakaan dan mencari data elektronik melalui internet. Data yang diteliti adalah pentingnya penguasaan ilmu psikologi bagi penyidik dalam proses pemeriksaan tersangka dalam tahap penyidikan di tingkat kepolisian, Hasil penelitian memperlihatkan bahwa seorang penyidik dapat menerapkan salah satu bidang ilmu bantu dalam rangka penegakkan hukum, yaitu psikologi. Psikologi lebih berpijak pada pengetahuan tentang manusia, khusunya tentang perilaku dan perbuatan manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya. Dengan dibantu psikologi, dapatlah seorang penyidik memperoleh atau “mengorek” keterangan dari tersangka dengan mudah, oleh karena telah  dapat dilakukan pendekatan pribadi (personal approach) yang manusiawi. Dengan demikian dapat memperlancar pelaksanaan penyidikan sebagai langkah awal dalam proses pidana. Dalam kaitanya dengan hal tersebut yang perlu diusahakan adalah agar supaya jumlah tenaga psikologi jangan sampai kurang oleh karena penggunaan psikologi ini benar-benar dapat dirasakan manfaatnya. Dengan demikian penggunaan psikologi dalam pemeriksaan tersangka merupakan satu tahap langkah kemajuan bagi dunia penegak hukum. Jadi peranan psikologi dalam hukum mempunyai tujuan yang positif, yakni disamping untuk menjaga harkat dan martabat tersangka pada tingkat penyidikan, juga demi efektifitas pemeriksaan. Kata kunci : psikologi, penyidik, penyidikan
PERLINDUNGAN HUKUM WARGA NEGARA DALAM PRAKTEK MEDICAL AESTHETIC TOURISM Sari, Siska Diana
Jurnal Global Citizen : Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan Vol 8, No 2 (2019): GLOBAL CITIZEN : December 2019, 5 Articles, Pages 1- 40
Publisher : Prodi PPkn Universitas Slamet Riyadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.143 KB) | DOI: 10.33061/jgz.v7i2.3372

Abstract

Medical aesthetic tourismberkembang pesat beberapa tahun terakhir. Kajian terhadap perlindungan hukumnya perlu diperdalam agar tren ini dapat memberikan rasa aman bagi pelakunya. Tujuan artikel ini untuk mengkaji dan menganalisis Perlindungan Hukum medical aesthetic tourism. Jenis penelitian ini termasuk penelitian doktrinal yang mengacu pada sumber data primer, sekunder dan tersier, dengan teknis analisis data interaktif. Hasil kajian menunjukkan perlindungan hukum medical aesthetic tourism terkait pada standarisasi pelayanan medik, standar keamanan produk, asuransi, litigasi risiko medik selama tindakan dan perawatan.  Perlindungan hukum ini dikaji dengan perspektif Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta hukum internasional yang terkait.Ulasan literatur naratif ini berfokus pada masalah perlindungan hukum wisatawan yang mendapatkan perawatan medical aesthetic tourism di luar negeriKata Kunci : Perlindungan Hukum, Medical Aesthetic, TourismABSTRACTMedical Aesthetic Tourism shows significant growth in recent years. A study on its law protection should be conducted more in-depth to enable this trend to give the feeling of secure to its actors. This article aimed to study and to analyze Law Protection of Medical Aesthetic Tourism. This study was a doctrinal research referring to primary, secondary and tertiary data sources, with interactive technique of analyzing data.  The result showed the Law Protection of Medical Aesthetic Tourism related to medical service standardization, product security standard, insurance, medical risk litigation during action and treatment. This law protection is studied from the perspective of Pancasila and Republic of Indonesia?s 1945 Constitution, and related international law. This narrative literature review focused on the problem of law protection for the tourists getting Medical Aesthetic Tourism treatment abroad.
Forensic and Toxicological Tests for Protecting the Patients of Esthetic Beauty Clinic as the Constitutional Right in Indonesia I Gusti Ayu Ketut Rachmi Handayani1, Pujiyono2, Siska Diana Sari3
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 14 No. 2 (2020): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v14i2.3498

Abstract

Esthetic beauty clinic is many people’s need, but the critical point of protection for its patients is still weak. Many problems often affect the patients of esthetic beauty clinic. Patients deserve protection of medical service standard constituting something important to maintain and to improve. Forensic and toxicological medical sciences are needed to give adequate protection to the patients of esthetic beauty clinic. Through its scientific method, the state could prove, prevent, and take action all at once against the esthetic beauty clinics operated haphazardly. The clinic selling, concocting, using, and promoting hazardous and toxic drug and cosmetic can be detected and acted on, while forensic test was intended to prove the consequence or output of esthetic beauty clinic’s service. This scientific method supported the protection and the right of patients of esthetic beauty clinic, corresponding to the constitution.
THE URGENCY OF ANTI CORRUPTION EDUCATION FOR COLLEGES IN INDONESIA Siska Diana Sari
The 2nd Proceeding “Indonesia Clean of Corruption in 2020" Table Of Content
Publisher : The 2nd Proceeding “Indonesia Clean of Corruption in 2020"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Based on Transparency International’s Corruption Perception Index (CPI) in 2015, Indonesia placed in 88 rank from 107 previously. Even though this position is a two point improvement compare to Indonesia’s position in 2014, this situation still proves that the number of corruption in Indonesia is still higher than its neighboring country such as Singapore, Malaysia and Thailand. If this condition is neglected, sooner or later, this will give every bad impact for Indonesia especially in economic sector where the investor and business people will doubt our country’s ability to create a bureaucracy. Corruption is an extraordinary crime and therefore, an extraordinary effort is needed to combat it. Indonesian Government have tried very hard to fight corruption through various way, whether it is trough restricting the law or education. This is a form of tenacity and effort of the government to suppress corruption crime. This study is meant to discuss the urgency of corruption education for colleges in Indonesia. This study is a legal study with statute and conceptual approach. The result shows that the urgency of corruption education for colleges in Indonesia is a form of effort of fortifying the young generation especially collegians as character builders, empower of character, character creators, agent of change, as well as the future leaders are hoped to be able to avoid themselves from doing any crime of corruption. This is a form of effort to eradicate corruption through preventive action. The long term purpose of the action is to grow anticorruption culture among collegians and encourage them to actively take action in the eradication of corruption in Indonesia. Keywords: Anti-Corruption education for colleges.
PENTINGNYA PENGUASAAN PSIKOLOGI BAGI PENYIDIK DALAM PEMERIKSAAN TERSANGKA PADA TAHAP PENYIDIKAN Siska Diana Sari
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.966 KB) | DOI: 10.25273/counsellia.v2i1.199

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan penguasaan beberapa ilmubantu dalam bidang hukum, khususnya dalam bidang psikologi bagi seorangpenyidik. Hal ini dikarenakan penyidik mempunyai kesulitan untuk mendapatkanketerangan dari tersangak sehubungan dengan terjadinya suatu tindak pidana yangmelibatkan tersangka. Tujuannya adalah guna menghindari adanya pemaksaanyang menyalahi hak asasi tersangka. Tujuan yang kedua adalah mendapatkanketerangan yang sebenarnya adalah karena kurangnya kemampuan para penyidikdalam teknik-teknik pemeriksaan tersangka. Penelitian dilakukan secara studikepustakaan dan mencari data elektronik melalui internet. Data yang ditelitiadalah pentingnya penguasaan ilmu psikologi bagi penyidik dalam prosespemeriksaan tersangka dalam tahap penyidikan di tingkat kepolisian,Hasil penelitian memperlihatkan bahwa seorang penyidik dapat menerapkan salahsatu bidang ilmu bantu dalam rangka penegakkan hukum, yaitu psikologi.Psikologi lebih berpijak pada pengetahuan tentang manusia, khusunya tentangperilaku dan perbuatan manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.Dengan dibantu psikologi, dapatlah seorang penyidik memperoleh atau“mengorek” keterangan dari tersangka dengan mudah, oleh karena telah dapatdilakukan pendekatan pribadi (personal approach) yang manusiawi. Dengandemikian dapat memperlancar pelaksanaan penyidikan sebagai langkah awaldalam proses pidana. Dalam kaitanya dengan hal tersebut yang perlu diusahakanadalah agar supaya jumlah tenaga psikologi jangan sampai kurang oleh karenapenggunaan psikologi ini benar-benar dapat dirasakan manfaatnya. Dengandemikian penggunaan psikologi dalam pemeriksaan tersangka merupakan satutahap langkah kemajuan bagi dunia penegak hukum. Jadi peranan psikologi dalamhukum mempunyai tujuan yang positif, yakni disamping untuk menjaga harkatdan martabat tersangka pada tingkat penyidikan, juga demi efektifitaspemeriksaan.
LEGAL PROTECTION FOR SKINCARE USERS THAT DOES NOT HAVE A PRODUCTION LICENSE REVIEW OF THE CONSUMER PROTECTION ACT Siska Diana Sari; Arief Budiono; Dita Ajeng Yulianie
Media Keadilan: Jurnal Ilmu Hukum Vol 11, No 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmk.v11i2.3256

Abstract

This article discusses consumer protection against skincare users. Skincare is a series of products that support skin health, improve appearance and maintain skin condition. Skin care products have different ingredients that skin needs. Skincare is a number of daily routine items carried out by a number of women, to achieve the desired results. It is this factor that attracts women to look for safe but effective skin care products in making white, eliminating dark spots, eliminating acne to blackheads in the female skin area. However, there are a number of individuals from skin care manufacturers making skin care with ingredients that are unsafe for skin health. Using empirical legal research method that is research that serves to look at the law in a clear sense and examine the role of law in society. Sociological law research, because it interacts with the community. This method is taken based on field facts. As for the results of this study, that a number of individuals from skin care manufacturers make products using ingredients that are not safe for the health of consumers' skin. Consumer protection is taken as any action and under the law, taken by the government with the aim of protecting consumers and obtaining legal certainty. To protect consumer rights, governments and consumers must play an active role, because businesses or manufacturers have many ways to trick consumers.Keywords: consumer protection; skin care products. Artikel ini membahas perlindungan konsumen terhadap pengguna skincare. Skincare adalah serangkaian produk yang mendukung kesehatan kulit, meningkatkan penampilan dan menjaga kondisi kulit. Produk perawatan kulit memiliki bahan berbeda yang dibutuhkan kulit. Skincare adalah sejumlah item rutin harian yang dilakukan oleh sejumlah wanita, untuk mencapai hasil yang diinginkan. Faktor inilah yang menarik wanita untuk mencari produk perawatan kulit yang aman namun efektif dalam membuat putih, menghilangkan bintik-bintik gelap, menghilangkan jerawat hingga komedo di area kulit wanita. Namun, ada sejumlah individu dari produsen perawatan kulit membuat perawatan kulit dengan bahan-bahan yang tidak aman untuk kesehatan kulit. Menggunakan metode penelitian hukum empiris yaitu penelitian yang berfungsi untuk memandang hukum dalam arti yang jelas dan meneliti peran hukum dalam masyarakat. Penelitian hukum sosiologis, karena pihaknya berinteraksi dengan masyarakat. Metode ini diambil berdasarkan fakta lapangan. Adapun hasil penelitian ini, bahwa sejumlah individu dari produsen perawatan kulit membuat produk menggunakan bahan-bahan yang tidak aman untuk kesehatan kulit konsumen. Perlindungan konsumen diambil sebagai tindakan apa pun dan berdasarkan undang-undang, yang diambil oleh pemerintah dengan tujuan melindungi konsumen dan mendapatkan kepastian hukum. Untuk melindungi hak konsumen, pemerintah dan konsumen harus berperan aktif, karena bisnis atau produsen memiliki banyak cara untuk mengelabui konsumen.
PERLINDUNGAN HUKUM PENGGUNA KLINIK KECANTIKAN ESTETIKA DALAM PERSPEKTIF HAK KONSTITUSIONAL WARGA NEGARA Siska Diana Sari
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.917 KB) | DOI: 10.25273/citizenship.v6i2.3305

Abstract

Bisnis klinik kecantikan berkembang pesat, namun penyelenggaraannya harus disertai pemenuhan hak dan kewajiban bagi stakeholder yang terkait.  Artikel  ini bertujuan untuk membahas  perlindungan hukum bagi pengguna klinik  kecantikan estetika dalam perspektif hak konstitusional warga negara. Kajian dilakukan dengan metode kualitatif normatif pada peraturan perundang-undangan dan referensi tentang klinik kecantikan estetika di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlindungan hak konstitusional warga negara pada pelayanan di klinik kecantikan estetika di Indonesia meliputi hak jaminan perlindungan dan kepastian hukum sesuai dengan Undang Undang Dasar 1945 Pasal 28D ayat 1 yaitu dan 28H ayat 1 terkait hak kesehatan serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Tanggung jawabnya terdapat pada pemerintah, pemenuhannya dengan Instrumen hukum dan lembaga negara yang berwenang pada tahapan perijianan, penyelenggaraan, pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi dalam penyelenggaraan klinik kecantikan estetika. Sedangkan klinik kecantikan estetika berkewajiban memenuhi perlindungan hukum terhadap kesalahan,  resiko,   produk dan  profesional. 
MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BARAT SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Soenarjo Soenarjo; Siska Diana Sari; Dwijayanto Dwijayanto
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.766 KB) | DOI: 10.25273/citizenship.v3i2.1254

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh motivasi belajar terhadap peningkatan prestasi belajar PKN siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Barat semester genaptahun pelajaran 2014/2015.Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.Populasinyaadalah siswa kelas VIII berjumlah 191 siswa.Penentuan sampel sebanyak 38 siswa.Teknik pengumpulan data menggunakan angket.Teknik analisis data menggunakan rumus regresi linier sederhana.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar terhadap peningkatan prestasi belajar. Berdasarkan hasil uji hipotesis ditemukan harga a = 39,022 dan harga b = 0,4, persamaan regresinya yaitu Ŷ = 39,022 + 0,4 X. Hasil dari koefisien b menunjukkan angka positif, berarti apabila nilai atau harga X pada variabel motivasi belajar naik, prestasi belajar juga akan naik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh antara motivasi belajar terhadap peningkatan prestasi belajar PKN. Koefisien korelasi r2 = 0,06932 = 0,0048. Hal ini menyatakan bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh motivasi belajar sebesar 4,8%, sisanya 95,2% dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil tersebut menunjukan bahwa ada pengaruh yang positif antara motivasi belajar terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Barat Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015.
PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PERSPEKTIF ISLAM BAGI REMAJA DI ERA GLOBALISASI Siska Diana Sari
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.218 KB) | DOI: 10.25273/citizenship.v2i1.3428

Abstract

Pendidikan bukan hanya bertujuan untuk membentuk manusia yang cerdas hanya dari segi kognitif dan pandai tetapi pendidikan jugadiharapkan mampu membentuk sumber daya manusia yang berkarakter. Sistem Pendidikan di Indonesia beberapa tahun terakhir ini sangatgencar dengan konsep pendidikan karakter, karena sejatinya sistem pendidikan di Indonesia harus mampu menciptakan pribadi yangberkarakter  beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berperilaku mulia, mandiri, dewasa, bertanggungjawab, jujur, berbudipekerti yang luhur, berperilaku sopan dan santun, beretika, tahu malu dan tidak anarki serta mementingkan kepentingan bangsa dan negarabukan pribadi atau kelompok tertentu. Pengembangan sisi kognitif peserta didik berdampak pada tidak proporsionalnya waktu, perhatian dan dukungan terhadap pengembangan dimensi afektif peserta didik. Pada kenyataannya pendidikan karakter telah mendapat tempat yang sangat baik dalam pendidikan kita. Namun pendidikan karakter disekolah ternyata belum dapat memperbaiki karakter generasi bangsa yang semakin hari semakin merosot contohnya masih banyaknya antar pelajar yang mengakibatkan korban luka-luka maupun meninggal dunia, Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknyaberagama Islam, tapi kenyataannya banyak orang Islam juga yang melakukan perbuatan tidak sesuai karakter Islami. Hal ini dibuktikan oleh banyaknya pemeluk Islam yang tertangkap tangan maupun terlibat kasus KKN, banyak generasi muda islami yang melakukan perbuatantidak terpuji diantaranya pergaulan bebas, maraknya pelaku dan penyebar video porno dikalangan pelajar, tawuran, penyalahgunaan narkotika, kecanduan pelajar terhadap game-game online di internet. Pendidikan karakter Islam yang dilaksanakan secara konsisten akan meminimalisir dampak – dampak dari globalisasi yang menimpa generasimuda Islam Indonesia khususnya, orang Islam Indonesia pada umumnya.