D.M Priyantha Wedagama
Department Of Civil Engineering, Faculty Of Engineering, Udayana University Bukit Jimbaran - Bali, Indonesia 80361.

Published : 53 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS KINERJA SIMPANG DAN PEMBEBANAN RUAS JALAN PADA PENGELOLAAN LALU LINTAS DENGAN SISTEM SATU ARAH (Studi kasus Jalan Tukad Pakerisan, - Jalan Tukad Yeh Aya, - Jalan Tukad Batanghari, - Jalan Tukad Barito) Jaya, I Putu Aryadi; Suthanaya, Putu Alit; Wedagama, Dewa Priyantha
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Volume 2, No. 1, Februari 2013
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.958 KB)

Abstract

Abstrak : Dengan melihat pola jaringan  Jalan Tukad Yeh Aya, Jalan Tukad Batanghari, Jalan Tukad Barito dan Jalan Tukad Pakerisan terdapat peluang penerapan sistem satu arah untuk mengurangi kemacetan lalu lintas pada persimpangan. penelitian bertujuan untuk mengevaluasi kinerja simpang pada Jalan Tukad Musi - Jalan Tukad Batanghari - Jalan Tukad Yeh Aya dan untuk menganalisis kinerja Jalan Tukad Yeh Aya, Jalan Tukad Batanghari, Jalan Tukad Barito dan Jalan Tukad Pakerisan sebelum dan setelah pengelolaan lalu lintas sistem satu arah. Data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari volume lalu lintas, geometrik persimpangan, sinyal dan tata guna lahan. Data sekunder terdiri dari data jumlah penduduk untuk menentukan faktor penyesuaian ukuran kota. Dari hasil kinerja simpang eksisting Tk. Batanghari – Tk. Yeh Aya diperoleh jam puncak pagi menghasilkan tundaan 883,86 det/smp,  jam puncak siang 1.206,36 det/smp, dan jam puncak sore 1295,00 det/smp, nilai tingkat pelayanan simpang  semua jam puncak adalah F. Hasil analisis kinerja Jalan Tukad Yeh Aya – Jalan Tukad Batanghari – Jalan Tukad Barito dan Tukad Pakerisan sebelum pengelolaan lalu lintas sistem diperoleh: volume lalu lintas bervariasi antara 671,6  smp/jam – 2967,6 smp/jam, kapasitas antara 2110,74 smp/jam – 2280,57 smp/jam, derajat kejenuhan antara 0,32 – 1,41, dan tingkat pelayanan B – F. Hasil analisis kinerja Jalan Tukad Yeh Aya – Jalan Tukad Batanghari – Jalan Tukad Barito dan Tukad Pakerisan setelah pengelolaan lalu lintas sistem diperoleh: volume lalu lintas bervariasi antara 494,0  smp/jam – 1189,8 smp/jam, kapasitas antara 2539,92 smp/jam – 2760,78 smp/jam, derajat kejenuhan antara 0,19 – 0,47, tingkat pelayanan A – C.Abstrack : By looking at the network pattern of Tukad Yeh Aya Road, Tukad Batanghari Road, Tukad Barito Road, and Tukad Pakerisan Road, there is a possibility for the application of the one-way traffic system to reduce traffic congestion at the intersections. Thus, based on this, a research was done aiming to evaluate the performance of the intersection at Tukad Musi Road- Tukad Batanghari Road- Tukad Yeh Aya Road and to analyze the performance of Tukad Yeh Aya Road, Tukad Batanghari Road, Tukad Barito Road, and Tukad Pakerisan Road before and after the application of the traffic management using the one-way traffic system. The data used include primary and secondary data. The primary data consist of traffic volume, intersection geometry, signals and land use, while the secondary data consist of the population data used to determine the adjustment factor for city size. From the results of the performance of the existing intersection Tk. Batanghari - Tk. Yeh Aya, the morning peak hour obtains delay of  883.86 sec/pcu, the afternoon peak hour - 1206.36 sec/pcu and the evening peak hour - 1295.00 sec/pcu, so that the value of the level of service of the intersection for all peak hours is F. The results of the analysis of the performance of Tukad Yeh Aya Road – Tukad Batanghari Road - Tukad Barito Road and Tukad Pakerisan Road before the traffic management using the one-way traffic system are: the traffic volume varies from 671.6 pcu/hour to 2967.6 pcu/hour, the capacity from 2110.74 pcu/hour to 2280.57 pcu/ hour, the degree of saturation from 0.32 to 1.41, and the level of service from B to F. The results of the analysis of the performance of Tukad Yeh Aya Road - Tukad Batanghari Road - Tukad Barito Road and Tukad Pakerisan Road after the traffic management using the one-way traffic system are: the traffic volume varies from 494.0 pcu/hour to 1189.8 pcu/hour, the capacity from 2539.92 pcu/hour to 2760.78 pcu/hour, the degree of saturation from 0.19 to 0.47, and the level of service from A to C.
ANALISIS BANGKITAN PERJALANAN PADA HOTEL BERBINTANG DI DAERAH SANUR Indah, Sari Ria; Wedagama, D.M. Priyanta; Suthanaya, Putu Alit
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Vol 2 No 2 (2013): Jurnal Ilmiah Infrastruktur Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Sanur merupakan salah satu daerah di selatan Kota Denpasar yang memiliki keunggulan utama dibidang pariwisata. Terdapat banyak fasilitas yang digunakan untuk menunjang kegiatan pariwisata tersebut, salah satu diantaranya adalah pengadaan fasilitas hotel berbintang. Keberadaan hotel berbintang di daerah Sanur menyebabkan terjadinya bangkitan perjalanan. Tujuan dari penelitian ini antara lain untuk menyusun model bangkitan perjalanan yang terjadi pada hotel berbintang di daerah Sanur dan menganalisis besarnya bangkitan perjalanan pada hotel berbintang di daerah Sanur sepuluh tahun mendatang. Berdasarkan analisis yang dilakukan menggunakan metode analisis regresi linier berganda, dapat disimpulkan model tarikan perjalanan kondisi jam sibuk berupa Y12 = -43,793 + 0,451X5 – 0,041X6 (satuan kendaraan/jam) dan Y32 = -22,121 + 0,281X5 – 0,041X6 (satuan smp/jam), sedangkan model tarikan perjalanan 14 jam berupa Y14 = 316,338 + 0,013X2 (satuan kendaraan/14 jam) dan Y34 = 234,480 + 0,009X2 (satuan smp/14 jam). Model produksi perjalanan kondisi jam sibuk berupa Y22 = 32,413 + 0,001X2 (satuan kendaraan/jam) dan Y41 = 14,162 + 0,001X2 (satuan smp/jam), sedangkan model produksi perjalanan 14 jam berupa Y24 = 281,168 + 0,013X2 (satuan kendaraan/14 jam) dan Y44 = 229,215 + 0,008X2 (satuan smp/14 jam). Prediksi bangkitan perjalanan untuk 10 tahun mendatang diprediksi menggunakan tiga jenis skenario, yaitu skenario pesimis, skenario moderate dan skenario optimis. Dari hasil prediksi tersebut, diperoleh prediksi tarikan perjalanan jam sibuk dalam kondisi skenario moderate sebesar 2.135 kendaraan/jam atau 1.307,3 smp/jam sedangkan prediksi tarikan perjalanan 14 jam diperoleh sebesar 6,875 kendaraan/14jam atau 4.775,1 smp/14jam. Prediksi produksi perjalanan jam sibuk dalam skenario moderate diperoleh sebesar 537 kendaraan/jam atau 518,7 smp/jam, sedangkan prediksi produksi perjalanan 14 jam diperoleh sebesar 6.840 kendaraan/14jam atau 4.265,4 smp/14jam.Abstract : Sanur is located in the southern city of Denpasar which has a major advantage in tourism. It has many facilities used to support tourism activities including star hotels. In fact, the presence of star hotels in Sanur generated trips which may contribute to traffic congestions. This study aims to develop trip generation models and to analyze trip generation for the next ten years respectively at star hotels in Sanur. Based on multiple linear regression analyses, it is concluded that the trip attraction model during a peak hour is Y12 = -43,793 + 0,451X5 – 0,041X6 (vehicles/hour) and Y32 = -22,121 + 0,281X5 – 0,041X6 (pcu/hour), while trip attraction model for 14 hours survey is Y14 = 316,338 + 0,013X2 (vehicles/14 hours) and Y34 = 234,480 + 0,009X2 (pcu/14 hours). Trip production model during a peak hour is Y22 = 32,413 + 0,001X2 (vehicles/hour) and Y41 = 14,162 + 0,001X2 (pcu/hour), and trip production model for 14 hours survey is Y24 = 281,168  + 0,013X2 (vehicles/14 hours) and Y44 = 229,215 + 0,008X2 (pcu/14  hours). Trip generations for the next 10 years are estimated using pessimistic, moderate and optimistic scenarios. As the results, based on a moderate scenario, predicted trip attractions during a peak hour are 2,135 vehicles/hour or 1,307.3 pcu/hour, while predictied trip attractions during 14 hours for the next 10 years are 6,875 vehicle/14 hours or  4,775.1 pcu/14 hours. Based on a moderate scenario, predicted trip productions during a peak hour are 537 vehicles/hour or 519 pcu/hour, while predicted trip productions during 14 hours are 6,840 vehicles/14 hours or 4,265.4 pcu/14 hours. Keywords :
ANALISIS KEBUTUHAN PARKIR DI PASAR SWALAYAN TIARA GATZU Anugrah, Petrus Anggi; Wedagama, D.M. Priyantha; Purbanto, I.G.P. Raka
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Volume 2, No. 1, Februari 2013
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Pasar swalayan Tiara Gatzu merupakan tempat perbelanjaan yang terletak di jalan Jenderal Gatot Subroto Barat 567 Denpasar. Pasar swalayan Tiara Gatzu memberikan parkir gratis bagi para konsumennya yang artinya Pengelolaan Parkir belum ada. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik parkir di pasar swalayan Tiara Gatzu, menganalisis kebutuhan ruang parkir 10 tahun yang akan datang jika kapasitas parkir mencukupi atau kebutuhan parkir sekarang jika kapasitas parkir tidak mencukupi. Hasil analisis menunjukkan karakteristik parkir di pasar swalayan Tiara Gatzu untuk volume kendaraan ringan dan sepeda motor adalah 396 kendaraan dan 2300 kendaraan. Rata-rata lamanya parkir adalah 1,5133 jam/kendaraan dan 1,2435 jam/kendaraan. Akumulasi parkir tertinggi adalah 66 kendaraan dan 240 kendaraan. Kapasitas parkir adalah 22,467 kendaraan/jam dan 57,9 kendaraan/jam. Indeks parkir tertinggi adalah 3,071 dan 4,204. Tingkat pergantian parkir adalah 0,832 kend/SRP/jam dan 2,281 kend/SRP/jam. Penyediaan parkir adalah 283,089 kendaraan dan 729,55 kendaraan. Jumlah petak parkir yang diperlukan berdasarkan volume kendaraan yang parkir untuk kendaraan ringan, jumlah  petak parkir yang dibutuhkan adalah 48 SRP sehingga kurang 14 SRP; untuk sepeda motor, jumlah petak parkir yang dibutuhkan adalah 227 SRP sehingga kurang 155 SRP. Berdasarkan akumulasi puncak untuk kendaraan ringan, jumlah petak parkir yang dibutuhkan adalah 116 SRP sehingga kurang 82 SRP; untuk sepeda motor, jumlah petak parkir yang dibutuhkan adalah 332 SRP sehingga kurang 260 SRP. Saran yang diberikan terhadap hasil yang didapatkan adalah jika manajemen ingin tetap memberikan pelayanan parkir gratis perlu penambahan lahan parkir atau memberikan retribusi parkir dengan menentukan besarnya tarif atau dengan level tarif berdasarkan lama parkir.Abstract : Tiara Gatzu Supermarket is located in General Gatot Subroto street 567 Denpasar.  Tiara Gatzu supermarket provide free parking to consumers, which means no parking management. therefore, the research aimed to analyze the characteristics of parking in Tiara Gatzu, analyze the needs of parking space 10 years from now if sufficient parking capacity or parking needs now if insufficient parking capacity. the analysis shows the characteristics parking gatzu tiara is for volume light vehicles and motorcycles are 396 vehicles and 2300 vehicles. The average length of the parking lot are 1.5133 hours/vehicle and 1.2435 hours/vehicle. Accumulated the highest parking are 66 vehicles and 240 vehicles. Parking capacity are 22.467 vehicles/hour and 57.9 vehicles/hour. The highest parking index are 3,071 and 4,204. Parking turnover are 0,832 vehicle/SRP/hour and 2,281 vehicle/SRP/hour. Parking requirement are 283,089 vehicle and 729,55 vehicle. Plots the number of required parking based on the volume of vehicles parked for light vehicle, required parking plots is 48 SRP so lack of 14 SRP; for motorcycle, required parking plots is 227 SRP so lack of 155 SRP. Based on the highest accumulation for light vehicle, required parking plots is 116 SRP so lack of 82 SRP; for motorcycle, required parking plots is. Suggestion by writer after find the result of research is if Tiara Gatzu Supermarket still give free parking, the parking area must be expand. But if not, consument must give retribution for parking with general tariff.
ANALISIS KEBISINGAN LALU LINTAS PADA RUAS JALAN ARTERI (STUDI KASUS JALAN PROF. DR. IB. MANTRA PADA KM 15 s/d KM 16) Wardika, I Ketut; Suparsa, I Gusti Putu; Wedagama, D.M. Priyantha
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Vol 1 No 1 (2012): Vol.1, No.1, Desember 2012
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1188.981 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bermula dari pengamatan volume lalu lintas di Jalan Prof. DR Ida Bagus Mantra  yang bertambah padat serta banyaknya tanjakan yang dijumpai sepanjang jalan tersebut. Sebagai contoh Pada segmen kilometer 15 sampai dengan kilometer 16 berupa tanjakan dengan kelandaian 2,3% yang dijadikan sebagai objek penelitian, hal tersebut tentunya berpengaruh terhadap volume lalu lintas, kecepatan kendaraan dan kebisingan yang terjadi. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis tingkat kebisingan kendaraan akibat lalu lintas pada jalan Prof. DR Ida Bagus Mantra, membuat suatu model matematis yang menyatakan hubungan antara tingkat kebisingan dengan volume kendaraan dan menganalisis ekivalensi kebisingan kendaraan akibat lalu lintas. Analisis data  menggunakan metode Regresi Linier Berganda pada program SPSS 17.0 for Windows. Data yang dihasilkan dari proses analisis meliputi :  Nilai Korelasi (hubungan) antara variabel bebas  dengan variabel tidak bebas, Tingkat Keberartian (signifikansi) dari  masing-masing koefisien regresi, Model Tingkat Kebisingan, Uji Kenormalan Data dan Koefisien Determinasi. Berdasarkan hasil analisis maka tingkat kebisingan kendaraan pada jalan Prof. DR Ida Bagus Mantra adalah sebesar 81,0 dBA. Bentuk model tingkat kebisingan lalu lintas terbaik adalah Y4 = L90 = 53,512 + 0,019X1 + 0,043X2 + 0,010X3 dengan nilai R2= 0,853, dimana nilai X1 adalah volume sepeda motor, X2 volume kendaraan ringan dan X3 volume kendaraan berat. Nilai ekivalensi kebisingan dari masing-masing kendaraan adalah untuk sepeda motor : 1,9 ; kendaraan ringan : 1 dan kendaraan berat : 0,12. Model tingkat kebisingan lalu lintas tersebut berlaku untuk  jalan arteri dengan kelandaian memanjang 2,3% dengan kecepatan rata-rata 75 Km/jam.  
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DAN BIAYA PERJALANAN AKIBAT TUNDAAN PADA RUAS JALAN Indrayana, I Gusti Ngurah Gede Agung; Wedagama, D.M. Priyantha; Suparsa, IGP
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Vol 2 No 2 (2013): Jurnal Ilmiah Infrastruktur Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.458 KB)

Abstract

Abstrak : Jalan Imam Bonjol (segmen Simpang Gunung Soputan-Simpang Teuku Umar Barat) sangat berperan penting dalam melayani dan melewatkan arus lalu lintas yang cukup besar. Namun kenyataannya sering terjadi kepadatan jumlah kendaraan yang ditambah dengan hambatan samping serta, perkembangan jumlah penduduk kota Denpasar per tahun dalam rentang waktu 2000-2010 adalah sebesar 4 %, sehingga menimbulkan kepadatan lalu lintas yang mengakibatkan terjadinya tundaan waktu perjalanan (delay). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja ruas jalan dan biaya perjalanan akibat tundaan lalu lintas di jalan Imam Bonjol (segmen Simpang Gunung soputan-Simpang Teuku Umar Barat). Analisis kinerja ruas jalan dilakukan berdasarkan derajat kejenuhan (DS) dan tingkat pelayanan jalan. Biaya perjalanan ditentukan berdasarkan kecepatan arus bebas yaitu kondisi arus lalu lintas tanpa mengalami tundaan dan berdasarkan kecepatan rata-rata perjalanan yaitu kondisi arus mengalami tundaan serta hambatan samping. Untuk perhitungan BOK (Biaya Operasi Kendaraan) kendaraan ringan dan kendaraan berat digunakan model yang dikembangkan oleh LAPI-ITB (1997) bekerja sama dengan KBK Rekayasa Transportasi, Jurusan Teknik Sipil, ITB. Sedangkan analisis BOK sepeda motor menggunakan metode Dinas Lalu lintas Angkutan Jalan (DLLAJ). nilai waktu perjalanan dihitung dengan menggunakan data pendapatan per kapita kota Denpasar, rata-rata isian per kendaraan dan berdasarkan referensi nilai waktu studi-studi terdahulu. Analisis biaya perjalanan akibat tundaan menggunakan rumus : D = ?Q x {(t1 x (BOK1 + NW1)) – (t0 x (BOK0 + NW0))} Penelitian ini menunjukkan derajat kejenuhan ruas Jalan Imam Bonjol (segmen Simpang Gunung Soputan-Simpang Teuku Umar Barat) adalah 0,88 yang berarti memiliki tingkat pelayanan E, sehingga dianggap tidak memenuhi standar operasi kendaraan untuk daerah perkotaan yang minimal memiliki tingkat pelayanan C. Biaya kemacetan yang ditimbulkan akibat adanya tundaan lalu lintas pada ruas Jalan Imam Bonjol adalah sebesar Rp. 428.542.828,452/tahun. Abstract : Imam Bonjol Street has a very important role in serving and skips the huge and preponderances traffic flow. But in fact yet it is often the case that the density of the number of vehicles coupled with side constraints as well as the development of Denpasar city population per year within the period of 2000-2010 amounted to 4%, causing a traffic density resulted in travel time delay (delay). The purpose of this study was to analyze the performance of road and travel expenses due to delay traffic on the road of Imam Bonjol Street (Gunung Soputan intersection segment-Teuku Umar Barat Intersection segment). Performance analysis is based on the streets degree of saturation (DS) and the level of service roads. Travel expenses is determined based on the free flow speed of the traffic flow conditions without delay and according to the average traveling speed of the flow conditions experienced delays and obstacles aside. For the calculation of BOK (Biaya Operational Kendaraan) light vehicles and heavy vehicles use the model developed by LAPI-ITB (1997) in collaboration with CBC Transportation Engineering, Department of Civil Engineering, ITB. While the motorcycle BOK analysis using Department of Transport Road Traffic (DLLAJ) method analysis. Analysis the value of travel time is calculated by using the data of per capita income of Denpasar, the average per vehicle entry and by reference to the time value of previous studies. Analysis of travel expenses due to delay using the formula: D = ?Q x {(t1 x (BOK1 + NW1)) – (t0 x (BOK0 + NW0))} This study shows the degree of saturation in Imam Bonjol Street segment is 0.88 which means having a level of E service so it is considered not meet the operating standards of vehicles for urban areas that have a minimal level of C service. Congestion costs incurred due to delay traffic on Jalan Imam Bonjol segment amounted Rp. 428.542.828,452/ year 
ANALISIS KINERJA PELAYANAN DERMAGA UMUM (STUDI KASUS : PELABUHAN BENOA, DENPASAR-BALI) Permanasari, Made Dwina; Suparsa, I Gusti Putu; Wedagama, Dewa Made Priyantha
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Vol 2 No 2 (2013): Jurnal Ilmiah Infrastruktur Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Benoa merupakan pelabuhan terbesar di Propinsi Bali terletak di kawasan teluk Benoa yang menawarkan lokasi yang aman untuk berlabuh, dengan fasiltas berupa penanganan kargo dan kapal penumpang. Jarak antara pelabuhan dan pusat kota sekitar 10 km. Pelabuhan Benoa memiliki jangkauan serta kemudahan dalam menunjukkan objek wisata yang terkenal di Bali, berada dekat dengan Bandara Internasional Ngurah Rai. Sejak bulan oktober 1995, Pelabuhan Benoa memiliki tempat berlabuh sepanjang 646 meter dan kedalaman 9 meter sehingga mampu menampung kapal dengan berat hingga 20.000 GRT dan panjang 200 meter. Kapal penumpang dapat masuk dan sandar/berlabuh di pelabuhan ini, dimana sebelumnya kapal penumpang tersebut berlabuh di pelabuhan Padang Bai. Kunjungan kapal, produktivitas bongkar muat barang, dan lalu lintas barang di Pelabuhan Benoa selama 5 tahun terakhir ini (2006-2010) terus mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan terjadinya krisis global, sehingga arus lalu lintas barang melalui transportasi laut juga mengalami hambatan karena biaya pengirimannya juga semakin meningkat. Sehingga kinerja pelayanan dermaga umum di Pelabuhan Benoa saat ini perlu diketahui. Analisis kinerja pelayanan dermaga umum ini menggunakan acuan dari Dirjen Perhubungan Laut Nomor PP.72/2/20-99. Berdasarkan analisis kinerja pelayanan dermaga umum tahun 2010, kinerja pelayanan dermaga umum mengalami peningkatan tetapi belum memenuhi standar yang ada. Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan aktivitas pelabuhan adalah menerapkan Perda no 3 tahun 2005, meningkatkan aksesbilitas jalur darat Pelabuhan Benoa, dan meningkatkan pelayanan Pelabuhan Benoa. Produktivitas bongkar muat total pada Kapal mengalami penurunan, dan arus lalu lintas barang dalam negeri dan ekspor impor juga mengalami penurunan. Nilai BOR (Berth Occupancy Ratio) sebesar 78,42% yang melebihi ambang batas standar yang ada yaitu sebesar 60% sehingga kinerja pelayanan dermaga umum harus ditingkatkan.Abstract : Benoa is the largest seaport in Bali Province and is situated in the bay area that offers a safe place to dock, with facilities including cargo handling and passenger ship. The distance between port and town center is approximately 10 km. Benoa port provides good access to several famous tourist destinations in Bali and is located close to the Ngurah Rai International Airport. As of October 1995, Benoa port has berths of 646 meters and a depth of over 9 meters which is able to accommodate ship weighing up to 20.000 GRT and 200 meters long. Ship passengers can enter and backup/anchor in this port, where previously the passenger ship docked in Padang Bai port. Visiting vessels, stevedoring productivity, and the goods traffic at the port of Celukan Bawang during the last five years (2006-2010) continues to decrease. This is because of the global crisis for which goods traffic flows through sea ports are also experiencing difficulties because the increase of delivery costs. As a result, public berth service performances at Port Benoa currently are important to be analysed. Public berth service performance analysis uses a reference from the Director General of Sea Transportation Number PP.72/2/20-99. Based on service performance analysis in 2010, the public berth service performance has increased however yet do not comply with the existing standards. Efforts that can be done to incrase port activity is applying Perda No. 3 of 2005, improve the accessibility Benoa port land lines, and improve service Benoa Harbour. Total productivity unloading vessels decreased, and the traffic flow of domestic goods and imports-exports also decreased. BOR (Berth Occupancy Ratio) of 78.42% which exceeds the existing threshold standard that is equal to 60% so that the public berth service performance must be improved.
ANALISIS PELAYANAN FASILITAS PEJALAN KAKI ( Studi kasus : Kawasan Kuta jalan Kartika Plaza Kabupaten Badung) Hendrayana, I Gst Bgs Km; Wedagama, D.M. Priyantha; Widiarta, Ida Bagus Putu
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Volume 2, No. 1, Februari 2013
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.843 KB)

Abstract

Abstrak : Pada jalan Kartika Plaza Kuta banyak permasalahan terkait fasilitas pejalan kaki yang dapat menyebabkan konflik antara pejalan kaki dengan arus lalu lintas yang dapat menimbulkan hambatan, kemacetan, dan membahayakan pemakai jalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik dan tingkat pelayanan pejalan kaki serta jenis fasilitas penyeberangan. Hasil analisis karakteristik dan tingkat pelayanan pejalan kaki menunjukkan bahwa untuk trotoar timur arus pejalan kaki terbesar yaitu pada pengamatan siang sebesar 235 orang/m/jam dengan kecepatan rata-rata ruang sebesar 292 m/menit, kepadatan sebesar  1 org/74,62 m2, dan ruang sebesar 74,62 m²/orang. Untuk trotoar barat arus pejalan kaki terbesar yaitu pada pengamatan malam 163,16 orang/m/jam dengan kecepatan rata-rata ruang sebesar 277 m/menit, kepadatan sebesar  1 org/102,04m2, dan ruang sebesar 102,04 m²/orang. Pada masing-masing jam puncak berada pada kategori tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki “A”. Jenis fasilitas penyeberangan, yaitu zebra cross dengan pelikan.Abstract : There are many problems related to pedestrian facilities in Kartika Plaza Street Kuta. This problem may cause conflicts between pedestrian and motor vehicles. This study aims to analysis the characteristics and level of service of pedestrian facilities and the location of pedestrian crossing. The study result showing that during day time eastern footway pedestrian flows, average speed of space, density and space were 235 persons/m/hour, 292 m/minute, 1 person/74,62 m² and 74,62 m²/person respectively. During nighttime for western footway pedestrian flows, average speed of space, density and space were 163 person/m/hour, 277 m/minute, 1 person/102,04 m² and 102,04 m²/person respectively. On each those peak hours, the pedestrian facilities level of service is excellent “A”. The recommended pedestrian crossing is pelican crossing.
ANALISIS KEBUTUHAN PARKIR DI PASAR SENI GUWANG KABUPATEN GIANYAR Tiasta, Cokorda Gede Mayun; Wedagama, D.M Priyantha; Mataram, I. Nym. Karnata
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Vol 1 No 1 (2012): Vol.1, No.1, Desember 2012
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.867 KB)

Abstract

Abstrak : Pasar seni Guwang merupakan pasar umum yang lengkap menjual barang-barang bernilai seni. Hal tersebut menyebabkan arus perdagangannya besar dan menimbulkan aktivitas perdagangan yang padat Pada kenyataannya masih sering terjadi kesulitan dalam mencari tempat parkir. Sehingga sering terjadi kemacetan di pintu keluar masuk yang diakibatkan oleh banyaknya kendaraan yang antri untuk parkir. Berdasarkan hasil analisis, maka didapatkan hasil bahwa jumlah petak parkir yang diperlukan pada saat ini berdasarkan volume kendaraan yang parkir adalah untuk sepeda motor jumlah petak parkir yang diperlukan 177 SRP. Untuk kendaraan ringan jumlah petak parkir yang diperlukan 92 SRP. Untuk kendaraan berat jumlah petak parkir yang diperlukan 32 SRP. Jumlah petak parkir yang diperlukan pada saat ini berdasarkan akumulasi puncak adalah untuk sepeda motor jumlah petak parkir yang diperlukan 1.553 SRP. Untuk kendaraan ringan jumlah petak parkir yang diperlukan 235 SRP. Untuk kendaraan berat jumlah petak parkir yang diperlukan 88 SRP. Prediksi jumlah petak parkir yang diperlukan untuk tahun 2020 berdasarkan skenario pertumbuhan moderat berdasarkan volume kendaraan yang masuk adalah untuk sepeda motor jumlah petak parkir yang diperlukan 304 SRP. Untuk kendaraan ringan jumlah diperlukan 157 SRP. Untuk kendaraan berat jumlah petak parkir yang diperlukan 54 SRP.
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN BY-PASS IR. SOEKARNO AKIBAT BANGKITAN PERJALANAN DI HARDY’S TABANAN Suryawan, I Gst. Putu Eka; Wedagama, D.M. Priyantha; Mataram, I Nym. Karnata
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Volume 2, No. 1, Februari 2013
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.496 KB)

Abstract

Abstrak: Pembangunan pusat perbelanjaan Hardy’s di Tabanan tentunya membawa dampak terhadap jalan dan lingkungan di Kabupaten Tabanan khususnya di wilayah perkotaan. Dengan adanya aktifitas di Hardy’s Tabanan, seperti adanya kendaraan keluar masuk, pejalan kaki yang menyeberang, adanya kendaraan berhenti atau parkir tentunya akan mempengaruhi kinerja ruas jalan di depannya yakni ruas jalan Ir. Soekarno. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis bangkitan perjalanan yang ditimbulkan akibat beroperasionalnya Hardy’s Tabanan dan pengaruhnya terhadap kinerja ruas jalan By-pass Ir. Soekarno Tabanan. Untuk menganalisis kinerja ruas jalan digunakan MKJI 1997 yang meliputi : kapasitas, derajat kejenuhan, kecepatan dan tingkat pelayanan. Dari hasil evaluasi didapat  bangkitan perjalanan berkisar antara 0,5 smp/jam sampai 70 smp/jam. Kondisi terendah terjadi pada interval waktu 07.00-08.00 WITA dan tertinggi pada 13.00-14.00 WITA dan 19.00-20.00 WITA. Jam puncak pada pagi hari terjadi pada pukul 09.45-10.45 WITA sebesar 62 smp/jam. Jam puncak siang terjadi pada 13.0-14.00 WITA sebesar 70 smp/jam. Jam puncak sore terjadi pada 16.45-17.45 WITA sebesar 66,25 smp/jam dan jam puncak pada malam hari berada pada interval waktu 19.00-20.00 wita sebesar 70 smp/jam. Dari analisis kinerja ruas akibat bangkitan perjalanan ditemukan adanya penurunan volume lalu lintas yang mencapai 2.20% dari 1848.95 smp/jam (Hardy’s beroperasi) menjadi 1808.2 smp/jam (Hardy’s tidak beroperasi). Untuk kapasitas jalan antara Hardy’s beroperasi atau tidak beroperasi tidak terjadi perubahan kenaikan atau penurunan kapasitas secara signifikan. Bahkan cenderung memiliki nilai sama. Derajat kejenuhan jalan Ir. Soekarno mengalami penurunan derajat kejenuhan jika Hardy’s tidak beroperasi, penurunan mencapai 2.13% dari 0,47 dengan tingkat pelayanan C menjadi 0,46 dengan tingkat pelayanan C. Sedangkan untuk kecepatan kendaraan mengalami peningkatan jika Hardy’s tidak beroperasi. Peningkatan tertinggi mencapai 17.64 % dari 45.3 km/jam menjadi 55 km/jam. Dari hasil analisis diatas dapat dilihat bahwa beroperasinya Hardy’s Tabanan cukup mempengaruhi kinerja ruas jalan Ir. Soekarno.Abstract: Hardy's shopping center development in Tabanan certainly have an impact on the environment in Tabanan regency, especially in urban areas. With the activities in Hardy's Tabanan, such as the presence of vehicles in and out, pedestrian crossing, the vehicle stopped or parked will certainly affect the performance of the street in front of the road Ir. Sukarno. The purpose of this study was to investigate and analyze trip generation caused by beroperasionalnya Hardy's Tabanan and its effect on the performance of By-pass road Ir. Soekarno Tabanan. To analyze the performance of roads used MKJI 1997 which include: capacity, degree of saturation, speed and level of service. From the evaluation results obtained trip generation ranged from 0.5 pcu / hour to 70 pcu / hour. Lowest conditions occur at time intervals 7:00 a.m. to 08:00 a.m. and 1:00 p.m. to 2:00 pm and the highest at 7:00 p.m. to 8:00 p.m. PST. Peak hours of the morning occurred at 9:45 to 10:45 a.m. for 62 pcu / hour. Occurred during the peak hours of 70 pcu/hour at 1:00 a.m.-2:00 a.m. Afternoon peak hour occurred at 04:45 pm to 05:45 pm at 66.25 pcu / hour and in the evening peak hours are 07:00 to 08:00 pm at intervals of 70 pcu / hour. From the analysis of the performance of the segment due to trip generation found a decrease in traffic volume reached 2.20% from 1848.95 pcu / h (Hardy's operation) to 1808.2 pcu / hour (Hardy's not operating). For the capacity of the road between Hardy's operating or not operating, no changes increase or decrease capacity significantly. Even tend to have the same value. The degree of saturation of the Ir. Soekarno decreasing degree of saturation if Hardy's not operating, reaching 2.13% reduction of the level of service C 0.47 to 0.46 with the level of service C. As for the speed of the vehicle if Hardy's increase is not operating. The highest increase reached 17.64% from 45.3 km / h to 55 km / h. From the analysis above it can be seen that the operation of Hardy's Tabanan is affecting the performance of Ir Sukarno roads.
MOTORCYCLIST’S WILLINGNESS TO PAY FOR SLIGHT INJURIES REDUCTION DUE TO MOTOR VEHICLE ACCIDENTS (CASE STUDY: DENPASAR, BALI) D.M Priyantha Wedagama
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 15, No. 2 Juli 2011
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.147 KB)

Abstract

This study investigates motorcyclist’s willingness to pay (WTP) for slight injuries reduction due to motor vehicle accidents in the city of Denpasar, Bali Province, using logistic regression technique. The study found that total travel distance per day by all motorcyclists in the household, groups of motorcyclists aged between 25 and 34 years old, between 35 and 44 and between 55 and 64 years old influenced about 50%, 36%, 35% and 86% respectively on motorcyclist’s WTP for 25% slight injuries reduction and about 50%, 64%, 65% and 14% respectively on motorcyclist’s WTP for 15% slight injuries reduction. Total travel distance per day by all motorcyclists in the household shared equal probabilities in influencing motoryclist’s WTP for both 15% and 25% slight injuries reductions. Groups of motorcyclists aged between 55 and 64 years old prefered 25% to 15% slight injuries reduction compared with younger motorcyclists.