Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

ANALISIS KINERJA PERSIMPANGAN SEBAGAI IMPLEMENTASI TUJUAN MANAJEMEN LALU LINTAS (KASUS PERSIMPANGAN HANGTUAH TIMUR-HANGTUAH BARAT-SEDAP MALAM-TUKAD NYALI DENPASAR) Dewa Ayu Nyoman Sriastuti; A.A. Gde Sumanjaya; Made Putra Sanjaya
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 5 No. 2 (2016)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (952.282 KB) | DOI: 10.22225/pd.5.2.374.1-12

Abstract

Permasalahan lalulintas di Kota Denpasar saat ini merupakan salah satu permasalahan yang perlu mendapat penanganan yang serius dari pemerintah dan semua unsur yang terkait. Dari berbagai permasalahan lalulintas yang ada, permasalahan lalulintas yang krusial di kota Denpasar saat ini adalah terjadinya kemacetan di ruas-ruas jalan dan persimpangan kota Denpasar khususnya pada persimpangan bersinyal. Hal ini sebagai akibat dari semakin padatnya penduduk yang menyebabkan peningkatan mobilitas dan menimbulkan peningkatan tarikan dan bangkitan perjalanan dengan segala jenis aktifitasnya. Salah satu persimpangan di Kota Denpasar yang mempunyai permasalahan kemacetan lalulintas adalah simpang Hangtuah Timur-Hangtuah Barat - Sedap Malam-Tukad Nyali di daerah Sanur. Kapasitas persimpangan saat ini sudah tidak mampu menampung volume kendaraan yang lewat terutama pada jam-jam sibuk dan pada kondisi lingkungan tertentu seperti saat hari libur dan saat berlangsungnya upacara keagamaan karena simpang Hangtuah Timur- Hangtuah Barat - Sedap Malam-Tukad Nyali ini merupakan jalan akses menuju Pantai Sanur dimana Pantai Sanur merupakan salah satu lokasi penyelenggaraan upacara keagamaan dan merupakan salah satu pantai sebagai obyek wisata serta penyeberangan menuju Pulau Nusa Penida dan pulau-pulau disekitarnya. Disamping kapasitas yang sudah tidak sesuai dengan volume, masalah pengaturan persimpangan juga menjadi indikator penyebab permasalahan lalulintas di persimpangan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi dengan melakukan survai lalulintas tepi jalan pada masing-masing pendekat simpang Hangtuah Timur-Hangtuah Barat - Sedap Malam-Tukad Nyali. Survai lalulintas yang dilakukan adalah survai unjuk kerja berupa volume lalu lintas dan kinerja simpang, dimana hasil survai ini digunkan sebagai indicator pembanding terhadap kapasitas pendekat simpang dan evaluasi terhadap pengaturan sinyal pada simpang. Volume lalu lintas total pada periode jam puncak pagi sebesar 35028.4 SMP/Jam, jam puncak siang sebesar 32008.4 SMP/Jam dan jam puncak sore sebesar 35030 SMP/jam dengan pengaturan simpang 2 fase dengan waktu total kehilangan (L) 16 detik, waktu siklus optimum (Co) 45 detik, total waktu hijau efektif (WHE) 29 detik, Waktu hijau efektif (WHE) untuk Fase 1 = WHE_1 17 detik, Fase 2 = WHE_2 12 detik, Waktu hijau aktual (WHA) untuk WHE_1 = 18 detik, WHE_2 = 13 detik. Kata kunci: Kinerja simpang, Kemacetan, Manajemen Lalulintas
ANALISIS RISIKO PEMODELAN CASH FLOW PROYEK INVESTASI REAL ESTATE DI KABUPATEN BADUNG DENGAN PROGRAM @RISK Ni Komang Armaeni; I Wayan Widanan; Dewa Ayu Nyoman Sriastuti
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 5 No. 2 (2016)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.864 KB) | DOI: 10.22225/pd.5.2.377.46-62

Abstract

Pendanaan dalam investasi proyek-proyek real estate biasanya dilakukan dengan cara konvensional yaitu pendanaan dengan modal sendiri dan pinjaman berupa hutang jangka panjang dalam komposisi tertentu. Hal ini tentunya menjadi kendala yang akan dihadapi oleh perusahaan maupun investor yaitu ketersediaan dana internal dan karakteristik dari masing-masing sumber pendanaan sehingga mengakibatkan biaya modal dan tingkat pengembalian modal yang tidak optimal. Keadaan tersebut merupakan suatu hal yang menarik untuk diamati, sehingga risiko-risiko yang mungkin timbul dalam investasi proyek-proyek real estate dapat diminimalkan dan selanjutnya dapat dipilih beberapa alternatif investasi yang paling rasional. Untuk kondisi di Kabupaten Badung, belum ditemukan adanya kajian tentang risiko investasi dalam bidang real estate. Oleh karena itu penelitian ini sangat penting untuk dilaksanakan sehingga dapat mengantisipasi risiko kerugian dalam investasi real estate di Kabuapten Badung. Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui besar probabilitas keuntungan atau kerugian yang terjadi, mengetahui pengaruh komposisi modal dan faktor yang dominan mempengaruhi risiko dari berbagai skenario investasi real estate di kabupaten Badung sehingga dapat bermanfaat bagi investor yang akan menanamkan modalnya untuk melakukan investasi real estate di kabupaten Badung dan dapat mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan dengan risiko-risiko yang mungkin terjadi. Adapun metode yang digunakan adalah metode inferensial, yaitu suatu metode untuk menganalisis data dari suatu sampel untuk kemudian membuat kesimpulan tentang populasinya. Sedangkan analisis risiko yang dilakukan adalah analisis risiko secara kuantitatif (quantitative risk analysis) dengan program @ Risk. Hasil analisis risiko dengan program @Risk dengan diagram Distribusi menunjukkan bahwa semakin besar modal sendiri semakin besar probabilitas nilai NPV > 0 dan nilai BCR > 1 yang berarti bahwa semakin besar peluang untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar dan peluang mengalami kerugian yang lebih kecil. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa terdapat 4 variabel penting yang memberikan pengaruh sangat besar (berkorelasi) terhadap NPV dan BCR yaitu luas lahan dan harga lahan per m2 memberikan korelasi negatif, harga rumah tipe 45/100 dan harga rumah tipe 54/100 memberikan korelasi positif. Kata kunci: investasi real estate, analisis risiko kuantitatif dan program @ Risk
ANALISIS POTENSI PERMINTAAN (DEMAND) ANGKUTAN UMUM PADA KORIDOR JALAN RAYA SESETAN DENPASAR Dewa Ayu Nyoman Sriastuti
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 6 No. 1 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.593 KB) | DOI: 10.22225/pd.6.1.460.66-75

Abstract

ABSTRACT Denpasar city is the center of government, trade, education, tourism and various services are indicators of changes in land use, density, movement, and high population, impact on economic improvement, social culture and transportation activities, especially traffic activity. Incriesed activities are followed by an increase in private vehicle usage, which causes transportation problems to become more complex. Therefore, transportation system planning especially in terms of transportation is an urgent thing to do. One of the important transportation systems planning to help solve the transportation problem is the planning of public transportation arrangement. Public transport routes in the Denpasar city have not spread evenly to serve the potential demand for public transportation, such as in the area of South Denpasar for example, there is no public transport routes that serve the community to conduct student activities, public transportation, so that necessary to study the potential demand of public transport, especially on Jalan Raya Sesetan corridor in South Denpasar. The service of reliable public transport is solution to create an effective, efficient and economical route in the utilization of road space and fuel consumption. The objective of providing public transportation which effective, efficient and economical will be achieved if the characteristics of users around the planned service corridor mainly concern the potential of public transport demand is known. Characteristics along the service corridor include the number of family members, the number of workers, the number of students, the number of potential trips, the number of vehicles owned, the monthly family income, the interest in the use of public transport. The result shown the average number of population in the service corridor is 21431 in which all villages have an average N value greater than the value of R (R = 20), thus fulfilling in public transport service, while the number of passengers is 17543 movements. Keyword: micro-hydro, soil bearing capacity, foundation design
PERENCANAAN BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG TERENDAM (SUBMERGED BREAKWATER) DENGAN BAHAN BATU BUATAN (DOLOS) DI PANTAI MASCETI, KABUPATEN GIANYAR I Gusti Agung Angga Nuryana; I Gusti Agung Putu Eryani; Dewa Ayu Nyoman Sriastuti
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 6 No. 2 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.117 KB) | DOI: 10.22225/pd.6.2.489.203-212

Abstract

Masceti beach is one of beach area in Gianyar Regency has erosion 2.006 km. Selection of the type of building breakwaters in terms of aesthetic aspects without reducing the beauty and sanctity of the temple, then selected submerged breakwaters with artificial stone materials (dolos). The use of artificial stone materials (dolos) is used considering the previous building that has not been too effective and has begun to break because it is not strong to withstand the onslaught of waves that hit the area. Result of analysis shown heigh of submerged break water is 3.2 m, 1st layer stone weight is 1 ton, 2nd layer stone weight is 61 kg, 3rd layer stone weight is 3 kg, top wide is 2.652 m, 1st layer width is 1.268 m, 2nd layer width is 0.588, foot width is 0.8 m, foot wide is 1.14 m, foot stone weight is 44 kg. Budget plan for construct two submerged breakwater are IDR 4,872,332,000.00. Keyword: erosion, wave, submerged, breakwater
EFEKTIVITAS ZONA SELAMAT SEKOLAH DAN KINERJA RUAS JALAN (STUDI KASUS: ZOSS SD NEGERI 4 DALUNG) N. Nurhakim; Dewa Ayu Nyoman Sriastuti; I Made Ardantha
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 7 No. 1 (2018)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.063 KB) | DOI: 10.22225/pd.7.1.819.6376

Abstract

ABSTRACT School safety zone (ZoSS) is a government program that began in 2006. The program aims to reduce the number of traffic accidents, especially school children. The use of ZoSS is still not optimal because there are still many road users passing ZoSS at high speed, school children have not used ZoSS facilities, as well as the surrounding community including teachers and parents who do not understand the existence of ZoSS. The approach taken is by observing the behavior of pedestrians, especially school children, the introductory behavior of school children, the behavior of drivers, the speed of vehicles passing on ZoSS, the volume of vehicles that are then analyzed and the performance of the road. The results of the study showed that the behavior of the crossers was 60.01% that meaning ZoSS was effective. The level of introductory behavior is 67.65% that meaning ZoSS was effective. The percentage of vehicles that follow ZoSS regulations is 32.58% that meaning ZoSS was less effective. The performance of the road segment in the ZoSS segment has a degree of saturation of 0.09 service level A. Keywords: driver, vehicle, ZoSS
ANALISIS KEBUTUHAN PENGOPERASIAN ANGKUTAN ANTAR JEMPUT (CAR POOLING) BAGI SISWA SEKOLAH DI KOTA DENPASAR Dewa Ayu Nyoman Sriastuti; A.A. Rai Asmani K.; Nyoman Surayasa
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 7 No. 1 (2018)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.467 KB) | DOI: 10.22225/pd.7.1.821.102-110

Abstract

ABSTRACT The activities of taking and picking up by parents of students often cause traffic congestion around the school. This happens almost every day, especially in the morning, when school starts and in the afternoon, when school hours are over. There is not an adequate parking space available at the school, so the introductory and pick-up people use the body of the road to park when delivering and picking up. To overcome this, transportation facilities are needed which can reduce the number of vehicles used to deliver and pick up school students. The information that you want to know from the survey on respondents is monthly family income, factors that are considered important in choosing the type of transport, the vehicle used by students, whether students go to school or alone, vehicle facilities for parents, travel time from home to school, desired service and departure schedule. The number of samples that have been set is a minimum number of samples from statistical calculations as respondents, where as respondents are parents of students. For this reason, questionnaires were distributed to the students, so that they were delivered to their parents. Based on the results of the questionnaire, the transport operation parameter data is obtained between the next pick-up, to get the number of passengers, service pattern, number of vehicles needed and the scheduled departure of transportation. The results of the analysis show that 74% of respondents want the first service pattern to be picked up on the main road at their respective address or residence. The estimated number of passengers to be served by the school student shuttle transportation in Denpasar City is 5148 people, with 214 vehicles needed. Vehicle departure schedule must be every 0.56 minutes starting at 06.50 WITA. Keywords: car pooling, operational, transportation
MODEL KEBUTUHAN PENGOPERASIAN ANGKUTAN ANTAR JEMPUT (CARPOOLING) BAGI SISWA SEKOLAH DI KOTA DENPASAR Dewa Ayu Nyoman Sriastuti; A.A. Rai Asmani. K; A.A.Gde Sumanjaya
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 7 No. 2 (2018)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.644 KB) | DOI: 10.22225/pd.7.2.944.150-163

Abstract

Based on previous research, it is necessary to do further research to get the linkages between various variables that influence the need for operation of this shuttle transportation, by taking the title "Model of Operation Needs of Shuttle (Carpooling) for School Students in the City of Denpasar", where in this study the transport demand variable modeled is the relationship between the interest of parents of students using school shuttle as a dependent variable and tariff variable, capacity and travel time as a free variable. The data and information that you want to know from the survey on the respondent is to determine the interest in using school shuttle, the weight of the tariff factor (X1), capacity (X2) and travel time (X3). The data and information obtained were then analyzed by the Regression method using the help of the SPSS program software. This study provides an overview of the relationship model between interest-dependent variables (Y) using school shuttle transportation with tariff-free variables (X1), vehicle capacity (X2) and travel time (X3) as stated by the regression equation Y = 0.825 - 0.395X1 - 0.562X2 - 0.295X3 and the most dominant variable affecting the interest of parents of students to use shuttle (Carpooling) as a means of school transportation is the variable rate with an Exp (B) value of 1.43.
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KECELAKAAN MELALUI UPAYA KESELAMATAN JALAN SEBAGAI IMPLEMENTASI EFISIENSI MANAJEMEN LALU LINTAS Dewa Ayu Nyoman Sriastuti; A.A. Rai Asmani K
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 8 No. 1 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.766 KB) | DOI: 10.22225/pd.8.1.1104.70-81

Abstract

Peningkatan kesejahteraan akan peningkatan mobilitas masyarakat, ayang pada gilirannya akan menuntut pelayanan lalu lintas dan angkutan dengan tingkat keselamatan, keamanan, kecematan, kelancaran dan kenyamanan yang tinggi. Di sisi lain peningkatan mobilitas masyarakat tersebut ternyata membawa dampak negatif karena tidak siapnya tata nilai dan prilaku sosial yang dicerminkan dalam wujud disiplin berlalu lintas, sehingga kemajuan teknologi yang terlalu cepat khususnya teknologi kendaraan bermotor, membawa dampak pada meningkatnya kecelakaan lalu lintas yang membahayakan keselamatan jiwa. Pesatnya pertumbuhan pemlikan kedaraan bermotor dalam tahun-tahun terakhir, dikombinasikan pula dengan penduduk dengan usia yang relatif muda dan beragamnya jenis kendaraan telah mengakibatkan masalah kecelakaan yang kian memburuk. Banyak dari para korban ini mendapatkan luka-luka yang akan mengakibatkan cacat seumur hidup dan secara finansial akan membebani keluarga mereka dan masyarakat. Untuk mengefektifkan, pendekatan intervensi keselamatan jalan perlu diambil dalam tiga tahapan yang berbeda yaitu membangkitkan kepedulian, rencana aksi keselamatan jalan prioritas dan program lima tahun untuk keselamatan jalan.Keselamatan jalan merupakan masalah sosial yang multidimensional yang melibatkan banyak instansi pemerintah sehingga negara harus memegang peran utama dalam memprakarsai, mengorganisasi,dan mengkoordinasi secara nasional dalam memerangi masalah keselamatan jalan dinegaranya. Didalam memecahkan masalah keselamatan dan kecelakaan jalan, manajemen lalu lintas menjadi faktor penting. Untuk itu sangatlah penting untuk mengembangkan sistem informasi keselamatan dan kecelakaan jalan sebagai implementasi dari manajemen lalu lintas itu sendiri. Salah satu tujuan manajemen lalu lintas yang diimplementasikan dalam pengembangan sistem informasi keselamatan dan kecelakaan jalan adalah bagaimana meningkatkan tingkat keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran pengguna yang dapat diterima semua pihak.
ANALISIS TARIF BERDASARKAN BIAYA OPERASI KENDARAAN (BOK) PENGOPERASIAN ANGKUTAN ANTAR JEMPUT (CARPOOLING) BAGI SISWA SEKOLAH DI KOTA DENPASAR Dewa Ayu Nyoman Sriastuti; A. A. Rai Asmani K; Luh Kade Datrini
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 8 No. 2 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.595 KB) | DOI: 10.22225/pd.8.2.1399.182-199

Abstract

ABSTRACT The school shuttle is expected to reduce the use of private vehicles by parents that cause congestion around the school, and help parents who have difficulty arranging time to deliver their children, because their work schedules are often not in accordance with the time to deliver pick up the child the existence of this shuttle can meet the interests of the government as the policy holder (regulator), manager as operational implementer (operators) and the community especially parents of students as service users (users), it is necessary to do further tariff analysis to get rates that are in line with Vehicle Operating Costs. In this study secondary data obtained from the transport business manager by filling blank forms in the form of a list of direct and indirect costs of the vehicle. Then the analysis for tariff calculation based on vehicle operating costs: the basic tariff is IDR.28,815/Pnp and a rate of 15% profit is IDR.33,137/Pnp. Keywords: transportation, tariff, vehicle operating costs ABSTRAK Angkutan antar jemput sekolah diharapkan dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi oleh para orang tua siswa yang menyebabkan kemacetan di sekitar sekolah, serta membantu para orang tua siswa yang mengalami kesulitan mengatur waktu untuk mengantar jemput anaknya, karena jadwal kerjanya yang sering tidak sesuai dengan waktu untuk mengantar jemput anak. Keberadaan angkutan antar jemput ini dapat memenuhi kepentingan antara pemerintah sebagai pemegang kebijakan (regulator), pengelola sebagai pelaksana operasional (operator) dan masyarakat khususnya orang tua siswa sebagai pengguna jasa (user), maka perlu dilakukan analisis tarif lebih lanjut untuk mendapatkan tarif yang sesuai dengan Biaya Operasional Kendaraan. Pada penelitian ini data sekunder didapat dari pengelola usaha angkutan dengan pengisian blangko berupa daftar isian biaya-biaya langsung dan biaya-biaya tak langsung kendaraan. Selanjutnya dilakukan analisis data untuk perhitungan tarif berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan, yaitu: tarif pokok didapatkan sebesar Rp.28,815/Pnp dan tarif dengan keuntungan (margin) 15% didapatkan sebesar Rp.33,137/Pnp. Kata kunci: angkutan, tarif, biaya operasi kendaraan.
ANALISIS SIMPANG BERSINYAL PADA SIMPANG ULUWATU, BADUNG, BALI I Pande Made Andika Mulyana Putra; Dewa Ayu Nyoman Sriastuti; Anak Agung Sagung Dewi Rahadiani
Jurnal Teknik Gradien Vol 13 No 2 (2021): Jurnal Teknik Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v13i2.756

Abstract

Kabupaten Badung adalah daerah pariwisata di Pulau Bali yang memliliki penduduk cukup padat. Aktivitas sosial, ekonomi, dan budaya ditandai dengan kegiatan konsumtif, produktif, pelayanan umum, jasa distribusi dan pemerintahan. Kabupaten Badung ini merupakan destinasi pariwisata nasional maupun internasional. Berdasarkan pada data Badan Pusat Statistik Kabupaten Badung di tahun 2020, Kabupaten Badung memiliki luas wilayah total 418,52 km2 dan dengan jumlah penduduk sebesar 670,200 jiwa dengan tingkat laju pertumbuhan per-tahun sebesar 2,35 jiwa/km2 [1], ukuran Kabupaten Badung termasuk kategori besar. Dengan bertambahnya jumlah penduduk yang ada di Kabupaten Badung tiap tahunnya mengakibatkan bertambahnya jumlah kendaraan bermotor. Persimpangan di Kabupaten Badung yang mengalami permasalahan lalu lintas yang cukup tinggi adalah Simpang Uluwatu. Pada simpang uluwatu ini sering terjadinya konflik dan juga kepadatan volume lalu lintas, padatnya simpang uluwatu ini dikarena Jalan Raya Uluwatu dan Jalan Raya Kampus Unud merupakan jalur penghubung antara daerah Sarbagita (Denpasar–Badung–Gianyar–Tabanan). Selain itu, para pengendara sering tidak mematuhi aturan dan berebut ruang jalan dengan cenderung saling mendahului sehingga kondisi tersebut dapat menyebabkan konflik pada simpang. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) merupakan sarana untuk memudahkan pengaturan para pengendara kendaraan untuk mendapatkan antrian berjalan sesuai dengan urutan yang telah di tentukan. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas ini ditunjukkan agar kendaraan dapat berjalan dengan tertib dan lancar sesuai dengan lampu indikator yang memberikan tanda kapan harus berhenti, hati – hati, dan kapan harus berjalan sehingga tidak terjadi konflik pada simpang ini. Data yang digunakan terdiri dari data primer (data volume lalu lintas, data geometrik persimpangan, data tata guna lahan) serta data sekunder (data jumlah penduduk dan peta lokasi). Analisis kinerja simpang saat ini menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997). Hasil perhitungan kinerja simpang uluwatu saat ini menghasilkan Derajat Kejenuhan 1,16 dan tundaan 32,02 detik (tingkat pelayanan E). Pengaturan simpang uluwatu dengan sinyal 3 fase menghasilkan Derajat Kejenuhan 1,17 dan tundaan 5,79 detik (tingkat pelayanan B).