Claim Missing Document
Check
Articles

Pengembangan Ketahanan Keausan Pada Bahan Kampas Rem Sepeda Motor Dari Komposit Bonggol Jagung Purboputro, Pramuko Ilmu
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 15, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini memanfaatkan bonggol jagung sebagai serat pengisi. Bonggol jagung dalam hal ini sebagai serat penguat karena termasuk serat alam yang limbahnya banyak tidak dipergunakan. Matriks yang digunakan adalah polyesester, dengan serat campuran fiberglass. Metoda pembuatannya dengan cara pengepressan dan sintering pada suhu 180oC. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian kekerasan,impak dan keausan. Hasilnya adalah Untuk Pengujian Keausan Ogoshi pada kondisi kering, makabahan kampas rem mempunyai nilai keausan yang paling rendah yaitu sebesar 0.00041mm2/kg , yang sedikit lebih besar dari produk di pasaran dengan keausan sebesar 0.00014 mm2/kg. Untuk Pengujian Keausan Ogoshi Kondisi basah dengan air, diperoleh bahwa, bahan kampas rem paling rendah keausannya yaitu sebesar 0,0062 mm2/kg, namun masih lebih tinggi sedikit dari bahan kampas rem pasaran (eksipart) yaitu sebesar 0,0032 mm2/kg
PENINGKATAN KEKAKUAN PEGAS DAUN DENGAN CARA QUENCHING Purboputro, Pramuko Ilmu
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 10, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosentase komposisi kimia, fasa penyusun struktur mikro, kekerasan dan harga impact spesimen raw material maupun hasil perlakuan panas dengan variasi pendinginan dari komponen pegas daun,. Material uji yang digunakan adalah pegas daun L300 dengan pengujian yang dilakukan meliputi uji komposisi kimia, impact, struktur mikro dan kekerasan dengan variasi quenching air garam, quenching air quenching oli dan annealing. Dari hasil uji komposisi kimia pegas daun termasuk baja karbon sedang (C = 0,300 %). Hasil struktur mikro spesimen raw material didapatkan fasa ferit, perlit halus dan bainit, quenching air garam didapatkan fasa martensit halus dan merata, quenching air didapatkan fasa martensit kasar dan endapan karbida pada batas butir, quenching oli didapatkan sedikit fasa martensit dan banyak endapan karbida pada batas butir serta austenit sisa, annealing didapatkan fasa perlit dan ferit. Hasil uji kekerasan di-dapatkan harga kekerasan rata-rata tertinggi pada spesimen quenching air garam sebesar 598,75 VHN. Hasil pengujian impact harga ketangguhan rata-rata tertinggi (paling liat) adalah spesimen annealing sebesar 0,278 J/mm2.
ANALISIS SIFAT TARIK DAN IMPAK KOMPOSIT SERAT RAMI DENGAN PERLAKUAN ALKALI DALAM WAKTU 2,4,6 DAN 8 JAM BERMATRIK POLIESTER Purboputro, Pramuko Ilmu; Hariyanto, Agus
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 18, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikatan interfacal bonding pada komposit serat alam sangat tergantung dari kekasaran permukaan serat. Permukaan serat dapat ditingkatkan daya ikatan permukaannya dengan cara mencelupkan pada larutan alkali. Pencelupan ini akan mengurangi lapisan lignin yang mengurangi kekuatan ikat pada permukaan serat. Pada penelitian ini proses yang digunakan adalah perlakuan alkali terhadap permukaan serat dengan  cara merendam serat rami selama 2,4,6, dan 8 jam. Larutah alkali yang digunakan adalah larutan NaOH dengan konsentrasi 10% pada pelarut air. Serat rami   Boehmeria nivea (L) Goud direndam pada larutan NaOH selama 2,4,6, dan 8 jam perendaman, untuk menghilangkan zat ligninnya agar kekuatan ikatan permukaan bisa diperbaiki.  Pengujian yang dilakukan adalah pengujian tarik dan pengujian impak. Hasil yang didapat adalah kekuatan tarik terbesar didapat pada perendaman 8 jam yaitu sebesar 41,9 MPa. Modulus young terbesar didapat pada perendaman 2 jam, yaitu 2743,15 Mpa, dan kekuatan impak terbesar adalah 0,0725 Joule/mm2 terjadi pada perendaman 4 jam Kata kunci : komposit serat, kekuatan tarik, kekuatan impak, perendaman alkali
PENGARUH PANJANG SERAT TERHADAP KEKUATAN IMPAK KOMPOSIT ENCENG GONDOK DENGAN MATRIKS POLIESTER Purboputro, Pramuko Ilmu
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 7, No 2 (2006)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan material komposit pada saat ini semakin berkembang, seiring dengan meningkatnya penggunaan bahan tersebut yang semakin meluas mulai dari yang sederhana seperti alat-alat rumah tangga sampai sektor industri. Penelitian komposit diperkuat serat enceng gondok ini bertujuan mengetahui kekuatan tarik, kekuatan impak, kekuatan bending komposit serat enceng gondok dengan panjang 25 mm, 50 mm dan 100 mm dengan fraksi volume 80% matrik polyesterdan 20% serat enceng gondok. Dari hasil pengujian didapat harga kekuatan tarik tertinggi dimiliki oleh komposit dengan panjang serat 100 mm yaitu 11,02 MPa, dengan modulus elastisitas 11023,33 MPa, Harga impak tertinggi dimiliki oleh komposit dengan panjang serat 50 mm yaitu 0,002344 j/mm2 .
PENGEMBANGAN BAHAN KAMPAS REM SEPEDA MOTOR DARI KOMPOSIT SERAT BAMBU TERHADAP KETAHANAN AUS PADA KONDISI KERING DAN BASAH Purboputro, Pramuko Ilmu
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 17, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini untuk menemukan komposisi bahan kampas rem yang optimal  non asbes, yang mempunyai karakteristik dinamik yang lebih baik. Komposisi dilakukan dari serat bambu,fiberglass, serbuk aluminium, dengan pengikat poliester. Pengujian awal yang dilakukan adalah kekerasan bahan dan keausan pada kondisi kering dan pembasahan air. Hasil yang didapat adalah kampas rem dengan komposisi Variasi 1 adalah paling keras , dengan harga kekerasan sebesar  14,47 BHN yang lebih keras dibanding produk di pasaran dengan harga kekerasan 13,7 BHN.  Pengujian Keausan Ogoshi pada kondisi kering maksimal mempunyai nilai keausan yang paling rendah yaitu sebesar 0.00041mm2/kg. Untuk Pengujian Keausan Ogoshi Kondisi basah dengan air, diperoleh bahwa, bahan kampas rem dengan Variasi 1 paling rendah keausannya yaitu sebesar 0,0062 mm2/kg. Kondisi basah dengan oli, diperoleh bahwa, bahan kampas rem dengan Variasi 2 paling rendah keausannya yaitu sebesar 0,0003 mm2/kg.
PENGARUH BATIKAN LURUS TERHADAP KOEFISIEN GRIP BAHAN BAN PADA DAN JALAN SEMEN UNTUK KONDISI JALAN KERING DAN BASAH Purboputro, Pramuko Ilmu; Hendrawan, Muhammad Alfatih
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 18, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian awal yang bertujuan yang pada akhirnya untuk mendapatkan koefisien grip. Pada tahun pertama penelitian ini adalah untuk mendapatkan komposisi bahan yang tepat untuk bahan karet luar ban. Pada tahun kedua peneltian dilanjutkan untuk mendapatkan angka koefisien cengeram (grip) ban. Metoda yang dilakukan adalah dengan mencampur komponen ban, dengan komposisi yang berbeda. Spesimen tersebut kemudian dilakukan percobaan kekerasan shore dan percobaan keausan. Hasil yang didapat dibandingkan bahan kompon yang sudah ada di pasaran. Dari hasil penelitian ini  didapat  dalam pengujian kekerasan Shore A,kompon no.3 memiliki nilai kekerasan shore A sebesar 77 sedangkan kompon pabrikan hanya memiliki nilai Shore A sebesar 71. Untuk kekuatan tarik kompon no.3 mempunyai angka 50,95 kgf atau 499,820 N sehingga menghasilkan keausan kecil dibandingkan dengan kompon yang lain. Keausan kompon pabrikan memiliki nilai keausan yaitu 2,800 mm3/detik. Sedangkan kompon buatan no.1 memiliki nilai keausan yang tinggi yaitu 6,467 mm3/detik. Sedangkan kompon buatan no.2 dan no.3  memiliki nilai keausan masing-masing 5,933mm3/detik dan 4,133 mm3/detik.
PENGARUH KOMPOSISI KOMPON BAN DENGAN BATIKAN MIRING TERHADAP KOEFISIEN GRIP BAN PADA LINTASAN ASPAL PADA KONDISI BASAH DAN KERING Purboputro, Pramuko Ilmu; Hendrawan, Muhammad Alfatih
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 19, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian awal yang bertujuan yang pada akhirnya untukmendapatkan koefisien grip. Penelitian ini untuk mendapatkan kompossisi bahan yangtepat untuk bahan karet luar ban dan penelitian dilanjutkan untuk mendapatkan angkakoefisien cengeram (grip) ban pada batikan panah.Metoda yang dilakukan adalah dengan mencampur komponen ban, dengan komposisiyang berbeda. Spesimen tersebut kemudian dilakukan percobaan kekerasan shore danpercobaan keausan. Hasil yang didapat dibandingkan bahan kompon yang sudah adadi pasaran.Dari penelitian ini didapat kompon variasi 1 dengan komposisi 30% carbon black dan2% sulfur dari jumlah seluruh komposisi kompon, menghasilkan harga koefisien gripsebesar 0,761 kondisi lintasan kering dan 0,718 pada kondisi lintasan basah. Selainitu, penambahan carbon black dan sulfur juga berpengaruh pada kekerasan. Padapengujian shore A terbesar pada kompon variasi 3 sebesar 71,17 dengan komposisi33% carbon black dan 2,2 % sulfur.
VARIASI UKURAN MESH (Al-Si) DAN KARBON TEMPURUNG KELAPA DENGAN MENGGUNAKAN POLYESTER BQTN 157 TERHADAP NILAI PENGUJIAN KEKERASAN Purboputro, Pramuko Ilmu; Awaluddin, Diki
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 19, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada penelitian ini peneliti ingin memahami dan membuat sampel kampas rem sepeda motor dengan menggunakan bahan komposit ramah lingkungan. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu fiberglass, karbon, serbuk Al-Si variasi mesh 50, 60, 100, kalsium karbonat, barium sulfat dan resin polyester dengan katalis sebagai matriks. Kemudian di uji gesek dengan uji kering, uji air, uji air garam, uji oil dan uji minyak rem dengan beban 20 kg selama 3 jam dan di uji kekerasan menggunakan Durometer dengan standar ASTM D2240. Dari hasil uji kekerasan nilai tertinggi pada variasi Al-Si mesh 100 yaitu 92,7 ShoreD. Hasil pengujian gesek nilai keausan tertinggi pada semua kondisi dari variasi Al-Si mesh 100 yaitu 33,171 mm³/jam, 29,025 mm³/jam, 29,025 mm³/jam, 30,393 mm³/jam, 37,310 mm³/jam. Dari hasil pengujian gesek di dapat nilai koefisien gesek nilai tertinggi pada semua kondisi dari variasi Al-Si mesh 100 yaitu 0,7084, 0,6322, 0,6025, 0,6393, 0,6345. Pada foto mikro setelah uji gesek kampas rem variasi mesh 50 mengalami kegagalan bonding adhesive sedangkan variasi mesh 60, 100 dan pasaran x mengalami kegagalan bonding kohesive. Dari hasil pebahasan dapat di simpulkan besar kecil butiran Al-Si mempengaruhi nilai kekerasan, keausan dan koefisien gesek kampas rem.
Pengaruh Komposisi Serat Kelapa Terhadap Kekerasan, Keausan, dan Koefisien Gesek Bahan Kopling Gesek Kendaraan Purboputro, Pramuko Ilmu; Kusuma, Rahmat
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 15, No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v15i2.2067

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komposisi bahan dengan menggunakan fraksi berat serat kelapa, serbuk tembaga, fiberglass dengan resin phenolic terhadapa keausan dan kekerasan spesimen kampas kopling dan membandingkannya dengan kampas kopling yang sudah ada di pasaran Special Genueine Part (SGP). Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah serat kelapa, serbk tembaga, fiberglass dan resin phenolic. Pembuatan dilakukan dengan proses kompaksi, dengan gaya sebesar 2 ton dan ditahan selama 60 menit. Setelah mencapai holding time yang diinginkan, dies (cetakan) dimasukkan ke dala oven dan dilakukan proses sintering dengan suhu 80°C selama 40 menit dan spesimen dikeluarkan dari cetakan. Setelah didapat tiga spesimen kampas kopling variasi serat kelapa, serbuk tembaga dan fiberglass lalu dilakukan proses pengujian kekeraan Brinell dengan standar ASTM F 1957-99 dan pengujian keausan dengan standar ASTM D 3702-94 kemudian dilakukan foto makro untuk melihat kepadatan dan sifat masing-masing bahan penyusun spesimen kampas kopling. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa dengan fraksi serat kelapa sebesar 40%, serbuk tembaga sebesar 20%, fiberglass 20% dan resin phenolic 20% didapat harga kekerasan 4,098 kg/mm2, harga keausan uji kering sebesar 0,14 mm/jm dan harga keausan uji basah pengaruh oli sebesar 0,19 mm/jm. Sehingga mendekati harga kampas kopling SPG dengan harga kekerasan 3,974 kg/mm2, harga keausan uji kering sebesar 0,15 mm/jm dan harga keausan uji basah pengaruh oli sebesar 0,2 mm/jm.
PENGARUH PANJANG SERAT TERHADAP KEAUSAN, KEKUATAN TARIK DAN IMPACT KOMPOSIT SERAT PELEPAH PISANG BERMATRIKS POLYESTER Sani, Syaiful Anwar; Purboputro, Pramuko Ilmu; Ngafwan, Ngafwan
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 16, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v16i2.1513

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara panjang serat pelepah pisang 10 mm, 20 mm, 30 mm, 40 mm terhadap keausan, kekuatan tarik dan impact  komposit serat pelepah pisang dengan matrik polyester. Selain itu untuk meneliti jenis-jenis patahan yang terjadi pada pengujian impact dan tarik.              Pada penelitian ini serat yang digunakan adalah serat pelepah pisang kepok dengan fraksi volume 50%, panjang serat 10 mm, 20 mm, 30 mm, 40 mm. Proses pembuatan spesimen menggunakan pressmold. Jenis matrik  yang digunakan adalah polyester BQTN 157, 1% hardener. Cetakan spesimen menggunakan kaca. Standart acuan untuk pembuatan dan pengujian spesimen yang digunakan yaitu ASTM D 256 untuk pengujian impact  dan ASTM D 638-03 type I untuk pengujian tarik, serta untuk pengujian keausan menggunakan metode ??Ogoshi High Speed Universal Wear Testing Machine?? (type OAT-U).              Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perbandingan panjang serat tidak begitu berpengaruh terhadap kekuatan impact. Spesimen dengan serat yang semakin panjang akan semakin tahan lama dalam menahan beban tarik karena serat yang panjang mempunyai struktur yang lebih sempurna yang terpasang sepanjang sumbu serat dan cacat internal pada serat lebih sedikit daripada material serat yang pendek. Semakin panjang serat maka tingkat keausannya semakin tinggi. Sedangkan serat yang pendek memiliki kerapatan dan kemampuan yang lebih dalam meredam gesekan dibandingkan serat yang panjang sehingga tingkat keausannya relatif rendah. Sehingga serat yang lebih pendek baik digunakan sebagai bahan kanvas rem. Jenis patahan yang terjadi adalah pull out fiber pada spesimen uji impact dan patah getas pada spesimen uji tarik.