Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISA PENGARUH SERAT RAMI DAN FIBERGLASS DENGAN VARIASI BUTIRAN KUNINGAN (Cu-Zn) MESH 40,50,60 TERHADAP NILAI KEKERASAN, KEAUSAN, DAN KOEFISIEN GESEK KAMPAS REM Purboputro, Pramuko Ilmu; Prabowo, Bayu Aji
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 20, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v20i2.8533

Abstract

Pada penelitian ini peneliti membuat kampas rem sepeda motor dengan menggunakan bahan komposit serat alam dan serat buatan yang ramah lingkungan dengan beberapa variasi komposisi bahan untuk mengetahui nilai kekerasan, keausan, dan koefisien gesek. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu serat rami, fiberglass, serbuk kuningan mesh 40, 50, dan 60, kalsium karbonat, barium sulfat, dan resin polyester dan katalis sebagai matrik nya. Kemudian kampas rem diuji gesek dengan beban 16 kg selama 3 jam dengan uji kering, air, oli, air garam, dan minyak rem dan kemudian dihitung keausan dan koefisien geseknya, dan diuji kekerasan dengan menggunakan Durometer dengan standar ASTM D2240. Dari hasil pengujian kekerasan didapatkan nilai tertinggi didapatkan pada kampas rem Indopart dengan nilai 86,7 HD, sedangkan kekerasan yang mendekati kampas Indopart didapatkan pada kampas rem variasi mesh 60 dengan nilai kekerasan 84,6 HD. Hasil pengujian keausan menunjukan nilai keausan kampas rem terendah terjadi pada variasi kampas Indopart, sedangkan keausan terendah dibawahnya terjadi pada kampas variasi kuningan mesh 60 dengan nilai 81,25 mm3/jam kondisi kering, 51,63 mm3/jam kondisi air, 59,37 mm3/jam kondisi oli, 46,87 mm3/jam kondisi air garam, dan 69,37 mm3/jam pada kondisi minyak rem. Hasil data yang diperoleh nilai koefisien gesek tertinggi didapatkan variasi kampas rem indopart, sedangkan yang mendekati didapatkan kampas rem variasi kuningan mesh 60 dengan nilai 0,6226, 0,5725, 0,5383, 0,5754, dan 5718 . Pada foto mikro setelah dilakukan uji gesek kampas mesh 50 mengalami kegagalan bonding kohesive, sedangkan mesh 40 dan 60 mengalami bonding kohesive dan adhesive. Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa besar kecil ukuran serbuk yang digunakan mempengaruhi nilai kekerasan, keausan, dan juga koefisien gesek.
PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KARAKTER DINAMIS DAN WAKTU GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN Purboputro, Pramuko Ilmu
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 16, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v16i2.1526

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komposisi bahan dengan menggunakan fraksi berat serat kelapa, serbuk tembaga, fiberglass dengan resin phenolic terhadap keausan dan kekerasan specimen kampas kopling dan membandingkannya dengan kampas kopling yang sudah ada di pasaran Special Genuine Part (SGP ). Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah serat kelapa, serbuk tembaga, fiberglass, dan resin phenolic.               Pembuatan dilakukan dengan  proses kompaksi, dengan gaya sebesar 2 ton dan ditahan selama 60 menit. Setelah mencapai holding time yang diinginkan, dies (cetakan) dimasukkan kedalam oven dan dilakukan proses sintering dengan suhu 800 C selama 40 menit dan specimen dikeluarkan dari cetakan. Setelah didapat tiga specimen kampas kopling variasi serart kelapa, serbuk tembaga, dan fiberglass lalu dilakukan proses pengujian kekerasan Brinell dengan standar ASTM F 1957-99 dan pengujian keausan dengan standar ASTM D 3702-94 kemudian dilakukan foto makro untuk melihat kepadatan dan sifat masing-masing bahan penyusun specimen kampas kopling.                Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa komposisi bahan dengan fraksi berat serat kelapa sebesar 40 %, serbuk tembaga sebesar 20 %, fiberglass 20 % dan resin phenolic 20% didapat harga kekerasan 4,098 kg/mm2, harga keausan uji kering sebesar 0,14 mm/jm dan harga keausan uji basah pengaruh oli sebesar 0,19 mm/jm. Sehingga mendekati harga kampas kopling SGP dengan harga kekerasan 3,974 kg/mm2, harga keausan uji kering sebesar 0,15 mm/jm dan harga keausan uji basah pengaruh oli sebesar 0,20 mm/jm. Waktu pengkoplingan tersingkat pada kondisi kering adalah 1,75 detik,pada variasi 3.
PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP TEMPERATUR GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN Purboputro, Pramuko Ilmu
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 16, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v16i2.1510

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komposisi bahan dengan menggunakan fraksi berat serat kelapa, serbuk tembaga, fiberglass dengan resin phenolic terhadap keausan dan kekerasan specimen kampas kopling dan membandingkannya dengan kampas kopling yang sudah ada di pasaran Special Genuine Part (SGP ).Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah serat kelapa, serbuk tembaga, fiberglass, dan resin phenolic.               Pembuatan dilakukan dengan  proses kompaksi, dengan gaya sebesar 2 ton dan ditahan selama 60 menit. Setelah mencapai holding time yang diinginkan, dies (cetakan) dimasukkan kedalam oven dan dilakukan proses sintering dengan suhu 800 C selama 40 menit dan specimen dikeluarkan dari cetakan. Setelah didapat tiga specimen kampas kopling variasi serart kelapa, serbuk tembaga, dan fiberglass lalu dilakukan proses pengujian kekerasan Brinell dengan standar ASTM F 1957-99 dan pengujian keausan dengan standar ASTM D 3702-94 kemudian dilakukan foto makro untuk melihat kepadatan dan sifat masing-masing bahan penyusun specimen kampas kopling.               Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa variasi 1 memiliki temperatur rata-rata yang paling tinggi yaitu dengan 77,70C dan yang paling rendah adalah variasi 2 yaitu 710C. Hasil temperatur gesek terendah adalah 77oC pada variasi 2pada kondisi kering. Pada kondisi basah temperatur gesek terendah adalah  47,7oC pada  variasi 3. 
PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING CLUTCH KENDARAAN PADA KONDISI KERING DAN PEMBASAHAN OLI Ilmu Purboputro, Pramuko; Kusuma, Rahmat
Jurnal Teknologi Vol 7 No 2 (2014): Jurnal Teknologi
Publisher : Jurnal Teknologi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komposisi bahan dengan menggunakan fraksi berat serat kelapa, serbuk tembaga, fiberglass dengan resin phenolic terhadap keausan dan kekerasan specimen kampas kopling dan membandingkannya dengan kampas kopling yang sudah ada di pasaran Special Genuine Part (SGP ). Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah serat kelapa, serbuk tembaga, fiberglass, dan resin phenolic. Pembuatan dilakukan dengan proses kompaksi, dengan gaya sebesar 2 ton dan ditahan selama 60 menit. Setelah mencapai holding time yang diinginkan, dies (cetakan) dimasukkan kedalam oven dan dilakukan proses sintering dengan suhu 800 C selama 40 menit dan specimen dikeluarkan dari cetakan. Setelah didapat tiga specimen kampas kopling variasi serart kelapa, serbuk tembaga, dan fiberglass lalu dilakukan proses pengujian kekerasan Brinell dengan standar ASTM F 1957-99 dan pengujian keausan dengan standar ASTM D 3702-94 kemudian dilakukan foto makro untuk melihat kepadatan dan sifat masing-masing bahan penyusun specimen kampas kopling. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa komposisi bahan dengan fraksi berat serat kelapa sebesar 40 %, serbuk tembaga sebesar 20 %, fiberglass 20 % dan resin phenolic 20% didapat harga kekerasan 4,098 kg/mm2, harga keausan uji kering sebesar 0,14 mm/jm dan harga keausan uji basah pengaruh oli sebesar 0,19 mm/jm. Sehingga mendekati harga kampas kopling SGP dengan harga kekerasan 3,974 kg/mm2, harga keausan uji kering sebesar 0,15 mm/jm dan harga keausan uji basah pengaruh oli sebesar 0,20 mm/jm. Kata kunci : , , ,,, , .
PEMBUATAN KAMPAS REM MENGGUNAKAN VARIASI BUTIRAN MESH ALUMUNIUM SILICON (AL-SI) 50, 60, 100 DENGAN SERBUK KAYU JATI TERHADAP NILAI TINGKAT KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK Purboputro, Pramuko Ilmu
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 21, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v21i1.9753

Abstract

Pada penelitian ini, peneliti ingin membuat dan meneliti sampel kampas rem sepeda motor, dengan menggunakan bahan komposit yang ramah lingkungan dengan menggunakan bahan alami yaitu serbuk kayu jati dengan variasi ukuran besar butiran atau mesh untuk mengetahui nilai kekerasan, keausan dan koefisien gesek kampas rem tersebut. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Serbuk Kayu Jati, Kalsium Karbonat, Barium Sulfat, Resin Phenolic, Karbon Kayu Sonokeling, dan Alumunium Silicon (Al-Si) dengan variasi Mesh 50,60 dan 100. Kemudian diuji kekerasan menggunakan alat Durometer dengan standar ASTM D2240, dan diuji gesek dengan beban 16 kg selama 3 jam dengan uji kering, uji basah, uji air garam, uji minyak rem, dan uji oli, serta dihitung keausan dan koefisien geseknya. Dari hasil uji kekerasan nilai tertinggi terdapat pada variasi Mesh Alumunium Silicon (Al-Si) Mesh 100 dengan nilai kekerasan 81,60 HD. Hasil pengujian gesek pada semua kondisi nilai keausan terendah terdapat pada variasi Alumunium Silicon (Al-Si) mesh 100 yaitu pengujian kering 253,13 mm3/jam, air 182,29 mm3/jam, oli 352,08 mm3/jam, air garam 243,75 mm3/jam, minyak rem 341,67 mm3/jam, Dan hasil nilai koefisien gesek tertinggi bervariasi nilai koefisien gesek tertinggi saat kondisi kering yaitu pada variasi Mesh 100 dan merk pasaran 0,651, saat kondisi air dan air garam yang tertinggi pada variasi Mesh 50, 0,658 dan 0,614 sedangkan saat kondisi oli dan minyak rem yang tertinggi pada variasi Mesh 60, 0,621 dan 0,613.
PENGARUH KOMPOSISI SERAT SABUT KELAPA TERHADAP KOEFISIEN GESEK DAN TEMPERATUR GESEK PADA BAHAN KOPLING CLUTCH KENDARAAN DARI KOMPOSIT SERAT SABUT KELAPA SERBUK TEMBAGA FIBERGLASS DENGAN MATRIK PHENOL Purboputro, Pramuko Ilmu; Febriantoko, Bambang Waluyo
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 5, No 2 (2014): Jurnal Simetris
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.872 KB) | DOI: 10.24176/simet.v5i2.219

Abstract

ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komposisi bahan dengan menggunakan fraksi berat serat kelapa, serbuk tembaga, fiberglass dengan resin phenolic terhadap keausan dan kekerasan specimen kampas kopling dan membandingkannya dengan kampas kopling yang sudah ada di pasaran Special Genuine Part (SGP ). Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah serat kelapa, serbuk tembaga, fiberglass, dan resin phenolic. Pembuatan dilakukan dengan proses kompaksi, dengan gaya sebesar 2 ton dan ditahan selama 60 menit. Setelah mencapai holding time yang diinginkan, dies (cetakan) dimasukkan kedalam oven dan dilakukan proses sintering dengan suhu 800 C selama 40 menit dan specimen dikeluarkan dari cetakan. Setelah didapat tiga specimen kampas kopling variasi serart kelapa, serbuk tembaga, dan fiberglass lalu dilakukan proses pengujian kekerasan Brinell dengan standar ASTM F 1957-99 dan pengujian keausan dengan standar ASTM D 3702-94 kemudian dilakukan foto makro untuk melihat kepadatan dan sifat masing-masing bahan penyusun specimen kampas kopling. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa komposisi bahan dengan fraksi berat serat kelapa sebesar 40 %, serbuk tembaga sebesar 20 %, fiberglass 20 % dan resin phenolic 20% didapat harga kekerasan 4,098 kg/mm2, harga keausan uji kering sebesar 0,14 mm/jm dan harga keausan uji basah pengaruh oli sebesar 0,19 mm/jm. Sehingga mendekati harga kampas kopling SGP dengan harga kekerasan 3,974 kg/mm2, harga keausan uji kering sebesar 0,15 mm/jm dan harga keausan uji basah pengaruh oli sebesar 0,20 mm/jm. Kata kunci : kampas kopling, serat kelapa, serbuk tembaga, fiberglass, resin phenol, kekerasan, keausan.
Single friction plate clutch design for cars with power of 77 kW and speed of 6000 rpm using finite element method Darmawan, Agung Setyo; Syarif, Junaidi; Purboputro, Pramuko Ilmu; Yulianto, Agus; Hamid, Abdul; Noviyanto, Noviyanto
Applied Research and Smart Technology (ARSTech) Vol. 1 No. 1 (2020): Applied Research and Smart Technology (ARSTech)
Publisher : Department of Mechanical Engineering Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/arstech.v1i1.33

Abstract

A single friction plate clutch is one part of the components in a vehicle that is used to transmit power and rotation from the driveshaft to the driven shaft without slippage. This study aims to compare the results of mathematical calculations with analysis based on finite element methods in the design of a single friction plate clutch such as shaft, spline, friction plate, and spring. The analysis was carried out on the shaft made of S30C, spline made of S30C, friction plates made of steel alloy, and springs made of carbon steel. The component was drawn by Solidworks-17 software and analysed by Abaqus 6.14-5 software based on finite element methods. The study was performed by comparing the sizes of the various elements. A comparison of simulation processes using the stress concept of von-misses was conducted. The results of mathematical calculations with the simulation process were compared, and the maximum deviation was 2.881%. The deviation was considered acceptable. Based on von-misses’ maximum stress, the material was safe to use due to below the yield strength.
Studi Age Hardening pada Struktur Mikro, Kekerasan dan Harga Impak Aluminium-Zink (Al-Zn) Hasil Cold Rolling dengan Reduksi 20% Pramuko Ilmu Purboputro; Fransianto Setyo Aji
JTTM : Jurnal Terapan Teknik Mesin Vol 3 No 1 (2022): JTTM: Jurnal Terapan Teknik Mesin
Publisher : Teknik Mesin - Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/jttm.v3i1.162

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan sifat fisis dan mekanis pada aluminium Al-Zn setelah di lakukan proses cold rolling reduksi 20% dan age hardening dengan cara melakukan foto mikro, pengujian kekerasan dan pengujian impak. Metoda yang dilakukan adalah mengawali dengan proses pengerolan dengan reduksi 20%, kemudian diikuti dengan proses age hardening. Pengujian kekerasan diakukan pada alat uji kekerasan Vickers, dan pengujian impak pada mesin uji Charpy. Struktur mikro dilakukan dengan alat mikroskop untuk memeriksa struktur mkro. Hasil kekerasan, kekuatan impak dan struktur mikro dibandingkan dengan spesimen sebelum perlakuan thermo-mekanisnya. Hasil pengujian kekerasan dan impak menunjukkan aluminium Al-Zn mengalami peningkatan nilai kekerasan sebesar 9,9% setelah proses cold rolling yaitu 165,5 HV, dan meningkat 27,1% dengan proses cold rolling dan age hardening yaitu 191,4 HV. Namun mengalami penurunan nilai ketangguhan sebesar 19,4% yaitu dengan harga impak sebesar 0,191 J/mm² setelah di proses cold rolling reduksi 20% dan menurun sebesar 38,8% dengan harga impak sebesar 0,145 J/mm setelah proses cold rolling reduksi 20% dan proses age hardening
PENGARUH KOMPOSISI BELERANG TERHADAP KEKERASAN DAN KEAUSAN BAHAN KARET LUAR BAN PADA LINTASAN ASPAL Pramuko Ilmu Purboputro
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2015): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 6 2015
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian awal yang bertujuan untuk pada akhirnya untuk mendapatkan koefisien grip. Pada tahun pertama penelitian ini adalah untuk mendapatkan kompossisi bahan yang tepat untuk bahan karet luar ban. Pada tahun ke-dua peneltian dilanjutkan untuk mendapatkan angka koefisien cengeram (grip) ban. Metoda yang dilakukan adalah dengan mencampur komponen ban, dengan komposis yang berbeda. Spesimen tersebut kemudian dilakukan percobaan kekerasan shore dan percobaan keausan.Hasil yang didapat dibandingkan bahan kompon yang sudah ada di pasaran. Hasil yang didapat dalam pengujian kekerasan Shore A, Kompon no.3 memiliki nilai kekerasan shore A sebesar 77 sedangkan kompon pabrikan hanya memiliki nilai Shore A sebesar 71. Untuk kekuatan tarik kompon no.3 mempunyai angka 50,95 kgf atau 499,820 N sehingga menghasilkan keausan kecil dibandingkan dengan kompon yang lain. Keausan kompon pabrikan memiliki nilai keausan yaitu 2,800mm3/detik. Sedangkan kompon buatan no.1 memiliki nilai keausan yang tinggi yaitu 6,467 mm3/detik. Sedangkan kompon buatan no.2 dan no.3  memiliki nilai keausan masing-masing 5,933mm3/detik dan 4,133 mm3/detik. Kata kunci: komposit karet, bahan ban luar, kekerasan, keausan.
PENGARUH KOMPOSISI BAHAN KOMPOSIT KARET TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEAUSAN BAHAN KARET LUAR BAN PADA LINTASAN SEMEN Muhammad Alfatih Hendrawan; Pramuko Ilmu Purboputro
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2015): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 6 2015
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan rangkaian penelitian dalam hal mendapatkan bahan ban luar yang baik. Pada peneltian ini mencari karakteristik kompon karet berdasarkan variasi komposisi sulfur : 3, 3.5, dan 4 phr, yang dinamakan kompon 1, 2 dan 3..Karakterisasinya dilakukan untuk mendapatkan kekuatan tarik dan keausannya. Metoda yang dilakukan adalah dengan melakukan pengujian tarik dan pengujian keausan, yang kemudian dilakukan pembandingan dengan kompon dasar pabrikan. Bahan karet yang diolah diambil dari pencampuran karet ala, karet buatan dan karet kompo pabrikan. Hasil yang didapat dari pengujian tarik adalah pengujian tarik kompon variasi 1, 2, 3 dan kompon pabrikan untuk beban tarik rata-rata terkecil pada kompon 1 dengan beban per satuan luas sebesar 13,46 N/mm2 atau 403,191 N dan tertinggi pada kompon pabrikan dengan beban 18,06 N/mm2 atau 542,493 N. Sedangkan untuk pertambahan panjang  rata-rata terkecil pada kompon variasi 1 sebesar 6,25 mm dan terbesar pada kompon pabrikan sebesar 13 mm.Dilihat dari besarnya uji tarik, kompon variasi 3 memiliki hasil yang mendekati kompon pabrikan. Dari pengujian keausan lintasan kering didapat, kompon pabrikan memiliki nilai keausan terendah yaitu 11,667 mm3/detik. Pada pengujian yang sama , kompon variasi 1 dan kompon variasi 2 memiliki nilai keausan yang tinggi yaitu masing – masing 21,667 mm3/detik dan 18,333 mm3/detik. Sedangkan kompon variasi 3 memiliki nilai keausan yang mendekati kompon pabrikan yaitu 13,333 mm3/detik. Pada pengujian lintasan basah, kompon pabrikan memiliki nilai keausan terendah yaitu 3,333 mm3/detik. Pada pengujian yang sama , kompon variasi 1 memiliki nilai keausan yang tinggi yaitu 10 mm3/detik. Sedangkan kompon variasi 3 dan kompon 4 memiliki nilai keausan yang hampir sama yaitu masing masing 6,667 mm3/detik dan 5 mm3/detik.) Kata kunci: komposisi sulfur, kekuatan tarik, keausan lintasan semen