Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilatarbelakangi oleh rendahnya minat dan pemahaman siswa sekolah dasar terhadap pembelajaran numerasi akibat metode pembelajaran yang cenderung monoton dan kurang kontekstual. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri, khususnya bagi siswa yang memiliki kecenderungan hiperaktif dan memerlukan pendekatan belajar yang lebih menarik dan melibatkan aktivitas fisik. Sebagai solusi, tim pengabdian memanfaatkan permainan tradisional engklek sebagai media kontekstual yang menyenangkan, dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa, serta mengandung nilai budaya lokal. Kegiatan ini dilaksanakan di UPT SDN Sokosari, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban. Tujuan utama kegiatan adalah meningkatkan keterampilan numerasi siswa melalui pendekatan pembelajaran yang interaktif dan bermakna. Tahapan pelaksanaan mencakup observasi awal, pengembangan media pembelajaran berbasis permainan engklek, implementasi di kelas, serta evaluasi melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa metode ini mampu meningkatkan partisipasi aktif siswa, memperkuat pemahaman konsep numerasi dasar seperti penjumlahan dan pengurangan, serta menciptakan suasana belajar yang lebih hidup, kolaboratif, dan menyenangkan. Selain itu, kegiatan ini juga turut mendukung pelestarian budaya lokal melalui integrasi permainan tradisional dalam pembelajaran.