Implementasi Kurikulum Merdeka yang sedang diterapkan saat ini untuk semua satuan pendidikan diharapkan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas dalam berbagai bidang di masa depan. Oleh karena itu, dibutuhkan pengembangan berpikir yang inovatif oleh para guru sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Sebanyak 236 SD sudah mandiri berubah, dan 9 SD menjadi Sekolah Penggerak di Kabupaten Bireuen. Namun permasalahannya pemahaman guru masih rendah terkait teknologi informasi, guru belum memiliki kesiapan untuk menghadapi era digital saat ini untuk implemetasi kurikulum merdeka. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan perencanaan manajemen implementasi Kurikulum Merdeka pada sekolah dasar di Kabupaten Bireun, (2) Mendeskripsikan pelaksanaan manajemen implementasi Kurikulum Merdeka pada sekolah dasar di Kabupaten Bireun, (3) Mendeskripsikan evaluasi manajemen implementasi Kurikulum Merdeka pada Sekolah Dasar di Kabupaten Bireuen. Penelitian ini bersifat kajian lapangan menggunakan pendekatan kualitatif dilaksanakan pada SD di Kabupaten Bireuen. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan manajemen implementasi kurikulum merdeka pada sekolah dasar di Kabupaten Bireun, yaitu: upaya ketersediaan sumber daya, diantaranya: tenaga pendidik dan staf, bahan ajar dan materi pembelajaran, infrastruktur dan fasilitas, teknologi dan perangkat, anggaran, partisipasi orang tua dan masyarakat, evaluasi dan monitoring, pengembangan kurikulum lokal, kerja sama dengan pihak terkait, komunikasi dan keterlibatan stakeholder. (2) Pelaksanaan manajemen implementasi kurikulum merdeka pada sekolah dasar di Kabupaten Bireun: memiliki visi dan komitmen yang jelas, memiliki program pengembangan rencana dan strategi, memiliki program pelatihan dan pengembangan guru, melakukan pemantauan dan evaluasi, memberikan dukungan emosional dan motivasi kepada guru dan staf, melibatkan orang tua dan masyarakat, melakukan penyelesaian masalah, pengambilan keputusan sangat informatif dan terbuka. (3) Evaluasi manajemen implementasi kurikulum merdeka pada sekolah dasar di Kabupaten Bireun, yaitu: identifikasi tujuan evaluasi, mengumpulkan data yang relevan, menggunakan alat dan metode evaluasi yang tepat, melakukan analisis data diskusi dan umpan balik, membuat perencanaan tindakan perbaikan, implementasi tindakan perbaikan, melakukan evaluasi lanjutan, melakukan kolaborasi terus-menerus, melaksanakan pemantauan yang berkesinambungan, dan melakukan publikasikan hasil