Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Implementasi Manajemen Kurikulum Merdeka pada Sekolah Dasar di Kabupaten Bireuen Meliza, Meliza; Siraj, Siraj; Zahriyanti, Zahriyanti
Jurnal Penelitian, Pendidikan dan Pengajaran: JPPP Vol 5, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jppp.v5i2.17397

Abstract

Implementasi Kurikulum Merdeka yang sedang diterapkan saat ini untuk semua satuan pendidikan diharapkan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas dalam berbagai bidang di masa depan. Oleh karena itu, dibutuhkan pengembangan berpikir yang inovatif oleh para guru sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Sebanyak 236 SD sudah mandiri berubah, dan 9 SD menjadi Sekolah Penggerak di Kabupaten Bireuen. Namun permasalahannya pemahaman guru masih rendah terkait teknologi informasi, guru belum memiliki kesiapan untuk menghadapi era digital saat ini untuk implemetasi kurikulum merdeka. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan perencanaan manajemen implementasi Kurikulum Merdeka pada sekolah dasar di Kabupaten Bireun, (2) Mendeskripsikan pelaksanaan manajemen implementasi Kurikulum Merdeka pada sekolah dasar di Kabupaten Bireun, (3) Mendeskripsikan evaluasi manajemen implementasi Kurikulum Merdeka pada Sekolah Dasar di Kabupaten Bireuen. Penelitian ini bersifat kajian lapangan menggunakan pendekatan kualitatif dilaksanakan pada SD di Kabupaten Bireuen. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan manajemen implementasi kurikulum merdeka pada sekolah dasar di Kabupaten Bireun, yaitu: upaya ketersediaan sumber daya, diantaranya: tenaga pendidik dan staf, bahan ajar dan materi pembelajaran, infrastruktur dan fasilitas, teknologi dan perangkat, anggaran, partisipasi orang tua dan masyarakat, evaluasi dan monitoring, pengembangan kurikulum lokal, kerja sama dengan pihak terkait, komunikasi dan keterlibatan stakeholder. (2) Pelaksanaan manajemen implementasi kurikulum merdeka pada sekolah dasar di Kabupaten Bireun: memiliki visi dan komitmen yang jelas, memiliki program pengembangan rencana dan strategi, memiliki program pelatihan dan pengembangan guru, melakukan pemantauan dan evaluasi, memberikan dukungan emosional dan motivasi kepada guru dan staf, melibatkan orang tua dan masyarakat, melakukan penyelesaian masalah, pengambilan keputusan sangat informatif dan terbuka. (3) Evaluasi manajemen implementasi kurikulum merdeka pada sekolah dasar di Kabupaten Bireun, yaitu: identifikasi tujuan evaluasi, mengumpulkan data yang relevan, menggunakan alat dan metode evaluasi yang tepat, melakukan analisis data diskusi dan umpan balik, membuat perencanaan tindakan perbaikan, implementasi tindakan perbaikan, melakukan evaluasi lanjutan, melakukan kolaborasi terus-menerus, melaksanakan pemantauan yang berkesinambungan, dan melakukan publikasikan hasil
Examining Government Preference for Enhancing Islamic Education Through Regulatory Review Rizal, Muhammad; Zahriyanti, Zahriyanti; Bahar, Herwina
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 16, No 3 (2024): AL-ISHLAH: JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35445/alishlah.v16i3.5197

Abstract

Government regulations on Islamic education in Indonesia have provided significant clarity and fulfilled educational needs within a developing society. These regulations demonstrate democratic, cultural, and adaptable qualities in the legal framework of Islamic education. However, challenges remain in achieving parity between Islamic and general education policies. This research employed a literature review approach, analyzing data from books, scientific articles, and research reports. A comparative and historical analysis was conducted to assess the impact of government policies on Islamic education. The findings reveal three key outcomes: (1) Government policies have shaped Islamic education to help students understand and practice their religious teachings across various levels of general education; (2) The Ministry of Religion has been granted autonomy to determine Islamic education curriculum policies; and (3) Political efforts to equalize the status of Islamic education with general education have encountered significant challenges, hindering policy development. The research highlights the ongoing struggle to integrate Islamic education within the broader educational system, which continues to present obstacles for policymakers. Despite these challenges, the autonomy granted to the Ministry of Religion marks progress in shaping the curriculum according to Islamic values. The study provides valuable insights for policymakers and stakeholders, offering guidance on improving Islamic education policies in Indonesia. Further efforts are necessary to address the political challenges that affect the development and implementation of Islamic education laws.
Building Social Confiance With Dayah: Between Incidental Fanatism And Curricular Decision Najmuddin, Najmuddin; Iqbal, Muhammad; Zahriyanti, Zahriyanti
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 16, No 3 (2024): AL-ISHLAH: JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35445/alishlah.v16i3.5054

Abstract

Dayah educational institutions have been popular in Aceh since the Sultanate of Iskandar Muda because of their ability to pass high-quality Muslim scholars. This is due to his ability to apply the fanatic attitude of the leadership to the quality of the curriculum in Aceh. Despite the many emerging modern teaching approaches in advancing formal educational institutions, Fanaticism in this context has provided high enthusiasm for students and the community in studying Islamic religious knowledge within the scope of the Acehnese Salafi Dayah. Therefore, this study aims to discuss the forces of fanaticism led by dayah and investigate the effectiveness of the quality of the dayah curriculum in Aceh. This research is classied as qualitative descriptive. Data collection was carried out through observation, interviews, and documentation. Data is obtained from interviews with Dayah Leaders, Wadir, and teachers at Dayah MUDI Bireuen, Aceh, observing the implementation of fanaticism-based learning and reviewing supporting documents. The analysis is data reduction, data presentation, and conclusion. The results of this research reveal that, First, fanaticism in learning in the Dayah has inherited the charismatic Muslim scientists/Ulama in Aceh. Second, the collaboration between passionate leadership in the Dayah and the quality of the curriculum has helped develop the students' competence. Third, the support of Dayah teachers and Dayah alumni rabithah has increased public trust.
PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA DALAM PEMBELAJARAN PJOK DI MTSN KECAMATAN KUTA BLANG KABUPATEN BIREUEN Zaki, Muhammad; Zahriyanti, Zahriyanti; Mulyadi, Said; Marsithah, Iis; Dewi, Silvi listia Dewi Listia
PENDIDIKAN SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 12 No 1 (2025)
Publisher : STKIP PGRI Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47668/edusaintek.v12i1.1628

Abstract

Pengelolaan sarana dan prasarana memiliki peran penting dalam mengoptimalkan pengadaan, pemeliharaan, penggunaan, Penghapusan dan pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada di sekolah, Khususnya di MTsN 9 dan MTsN 11 Bireuen. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui jumlah peralatan, lapangan yang tersedia dan juga untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pengaadan,penggunaan, pemeliharaan dan penghapusan yang ada di sekolah MTsN 9 dan MTsN 11 Bireuen. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian terkait pengelolaan sarana dan prasarana dalam pembelajaran PJOK di MTsN 9 dan MTsN 11 menunjukkan bahwa : aspek pengadaan, pemeliharaan, penggunaan, dan pemanfaatan yang di lakukan di MTsN 9 Bireuen berjalan dengan baik, hal ini di buktikan dengan hasil wawancara yang telah di lakukan yang mana pihak sekolah melakukan perawatan secara berkala terhadap sarana dan prasarana, melakukan inventaris terhadap sarana dan prasarana yang di miliki, mengajukan pengadaan terhadap sarana dan prasarana yang di butuhkan pihak sekolah khusunya peralatan olahraga. Sedangkan di MTsN 11 Bireuen masih membutuhkan perhatian khusus di sebabkan oleh keterbatasannya anggaran sehingga berdampak pada minimnya sarana dan prasarana di sekolah, selain itu terbatasnya lahan sekolah membuat pengaadaan sarana dan prasarana di sekolah ini menjadi terhambat.
INVISIBLE BARRIERS: SOCIAL INEQUALITY AND ITS IMPACT ON THE TEACHING AND LEARNING PROCESS khairani, Cut; Fuady, Fuady; Zahriyanti, Zahriyanti; Iqbal, Muhammad; Wati, Mutia
JURNAL EDUSCIENCE Vol 12, No 3 (2025): Jurnal Eduscience (JES), (Authors from Malaysia and Indonesia)
Publisher : Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/jes.v12i3.7216

Abstract

Purpose - This study aims to determine and analyze the role of teachers in overcoming social inequality for students at UPTD SD Negeri 1 Kuala. The background of this research stems from the existence of social inequality in the world of basic education that affects students' academic and social development, especially in rural areas.Methodology - This research used a qualitative approach. Data were collected through observation, interview and document analysis techniques at UPTD SD Negeri 1 Kuala. Informants in this study included principals and teachers, who were selected based on representativeness considerations. Data were analyzed using interactive qualitative analysis techniques, which include data collection, data reduction, data presentation, and conclusion drawing.Results - The results showed that teachers have an important role in overcoming social gaps by building personalized social interactions with students, conveying religious and character values, and conducting discussions about bullying. Teachers also design bullying prevention programs and provide physical and non-physical support to victims. In addition, teachers provide guidance so that students can adapt to their friends, and instill a sense of caring and kinship between students.Contribution - This study contributes to the development of inclusive education by highlighting the strategic role of teachers in creating a fairer and more equitable learning environment
Pengaruh Kemampuan Manajerial, Kepemimpinan Kepala Sekolah, dan Budaya Organisasi Sekolah Terhadap Kinerja Guru dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di MIN se-Kabupaten Aceh Tenggara Darmayanti, Sri; Zahriyanti, Zahriyanti; Bahri, Saiful
EDU SOCIETY: JURNAL PENDIDIKAN, ILMU SOSIAL DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 4 No. 3 (2024): Oktober 2024-Januari 2025
Publisher : Association of Islamic Education Managers (Permapendis) Indonesia, North Sumatra Province

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/edu.v4i3.599

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kemampuan manajerial, kepemimpinan kepala sekolah, dan budaya organisasi sekolah terhadap kinerja guru dalam implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah MIN Se-Kabupaten Aceh Tenggara. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan teknik analisis uji t dan uji F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan manajerial kepala sekolah berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja guru, dengan nilai koefisien 25.120 dan signifikansi 0,000. Kepemimpinan kepala sekolah memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap kinerja guru, dengan koefisien -0.296 dan signifikansi 0,021, yang menunjukkan perlunya peningkatan gaya kepemimpinan yang lebih mendukung. Selain itu, budaya organisasi sekolah juga berpengaruh negatif terhadap kinerja guru, dengan koefisien -0.305 dan signifikansi 0,046, yang mengindikasikan perlunya perbaikan budaya yang mendukung kolaborasi dan inovasi. Secara simultan, kemampuan manajerial, kepemimpinan kepala sekolah, dan budaya organisasi memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja guru, dengan nilai F sebesar 4.294 dan signifikansi 0,000. Temuan ini menegaskan bahwa peningkatan kinerja guru dalam implementasi Kurikulum Merdeka Belajar memerlukan sinergi antara ketiga faktor tersebut, serta langkah strategis untuk meningkatkan kemampuan manajerial kepala sekolah, gaya kepemimpinan yang lebih kolaboratif, dan budaya organisasi yang progresif.
Challenges of Implementing Character Education Based on Islamic Values in the Independent Campus Learning Curriculum (MBKM) Iqbal, Muhammad; Najmuddin, Najmuddin; Rizal, Muhammad; Zahriyanti, Zahriyanti
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol. 14 No. 1 (2022): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/qalamuna.v14i1.4839

Abstract

Character education based on Islamic values ​​in the higher education curriculum is increasingly becoming an interesting topic of debate in contemporary education. This article aims to determine the challenges and opportunities faced in implementing character education based on Islamic values ​​in higher education, using qualitative methods through literature studies and searches. This research explores the concept of Islamic-based character education, analyzes the challenges faced in its implementation, and identifies opportunities to strengthen this approach in higher education curricula. The results of the analysis show that although there are various challenges, such as integrating Islamic values ​​into the secular curriculum, public perception of Islamic education, and limited resources, there are also significant opportunities, such as increasing awareness of the importance of character-based on Islamic values. education, support from Islamic educational institutions, and the important role of universities in shaping students' personalities and morals. These findings imply the need for a holistic and integrated approach to overcoming challenges and seizing opportunities to strengthen character education based on Islamic values ​​in higher education environments.
COUNSELING PROGRAM MANAGEMENT IN THE INDEPENDENT CURRICULUM AT MOVING SCHOOLS Ramasepa, Nuzlita; Rizki, Sari; Zahriyanti, Zahriyanti
Jurnal As-Salam Vol. 9 No. 1 (2025): Jurnal As-Salam
Publisher : Asosiasi Dosen Perguruan Tinggi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37249/assalam.v9i1.809

Abstract

This research aims to analyze the planning, organization, implementation, and evaluation of the guidance and counseling program at the high school level in the Bireuen Regency. A qualitative research design using a case study approach was conducted at two high schools in Bireuen Regency: SMA Negeri 1 Kuala and SMA Negeri 1 Jeunieb. Data collection techniques included interviews, observation, and documentation, and the data were processed using analysis techniques to reduce, present, and verify the information. The findings indicate that the planning of the guidance and counseling program has been effectively carried out, with needs assessments conducted and transformed into an annual action plan aimed at enhancing the character profile of Pancasila students. The organization of the program has also been smooth, with school leadership ensuring the necessary resources and delegating the responsibility of counseling guidance to teachers, thus preparing for potential shortages of the dedicated counseling staff. Despite this, the implementation of the program is still ongoing, with gaps in service coverage. The program has four main components: basic services, specialization and individual planning services, responsive services, and system support, all designed to support students' optimal development and alignment with the Pancasila student profile. The evaluation of the program is still in progress but has not yet reached its full potential. Evaluation activities include setting performance standards, assessing outcomes, and implementing corrective actions. In conclusion, while the guidance and counseling program at the high school level in Bireuen Regency is progressing positively, further improvements are needed, particularly in expanding services and fully implementing evaluation measures. The implications of this research highlight the need for further professional development for counseling teachers, better resource allocation, and the expansion of the evaluation process to ensure the program's continued success and alignment with educational goals.
Penanaman Nilai-Nilai Akhlak Melalui Platform Digital Terhadap Siswa SD/MI di Kabupaten Bireuen Rizal, Muhammad; Najmuddin, Najmuddin; Iqbal, Muhammad; Zahriyanti, Zahriyanti
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 01 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i01.2952

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang Penanaman Nilai-nilai Akhlak Melalui Platform Digital Terhadap Siswa SD/MI Kabupaten Bireuen. Dampak yang ditimbulkan oleh wabah Corona adalah pemberlakuan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Covid-19, telah mengakibatkan ribuan siswa di berbagai sekolah harus belajar di rumah, sehingga orang tua beranggapan bahwa pembelajaran berbasis online itu less effective, guru didorong untuk mengubah proses pembelajaran tatap muka dengan metode learning from home berbasis platform digital, seperti whatsapp grup, video conference, google classroom, google meet dan zoom meeting. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa penanaman nilai-nilai akhlak melalui platform digital belum efektif. Guru lebih mengandalkan platform WAG, video conference dan report of learning activitie dalam mengajar serta minimnya kemampuan dalam penggunaan platform digital lainnya. Siswa dan orang tua belum mampu bersinergi dan tidak konsisten dalam penanaman nilai-nilai akhlak kepada siswa. Penelitian ini menyarankan agar: (1) Guru dapat membuat panduan pembelajaran berbasis daring supaya dapat mencakup nilai-nilai akhlak dalam pembelajaran menggunakan platform digital, (2) Guru hendak meningkatkan pengembangan diri di bidang IT. (3) Orang tua tetap konsisten dalam penanaman nilai-nilai akhlak kepada siswa. 
MANAJEMEN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM MEMBENTUK 9 PILAR KARAKTER DI JENJANG TK KABUPATEN ACEH UTARA Khairunnisa, Khairunnisa; Yanti, Hera; Zahriyanti, Zahriyanti
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 4 (2024): Vol. 7 No. 4 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i4.35509

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisisi Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Membentuk 9 Pilar Karakter Di Jenjang TK Kabupaten Aceh Utara dengan focus pada fungsi dari manajemen yaitu: Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan, dan Pengawasan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data dengan menggunakan wawacara, dokumentasi dan observasi. Adapun hasil dari pennelitian ini adalah: a) Perencanaan pendidikan anak usia dini dalam membentuk 9 pilar karakter di TK SBB Kupula dan SBB Al-Ijabah meliputi: (1) membuat rencana kegiatan harian yang dilakukan selepas pulang sekolah, para guru membahas pembelajaran dan bagaimana cara mengaplikasikan pembelajaran tersebut kepada siswa; (2) kepala sekolah dan guru membuat program semester berdasarkan modul PHBK, buku 9 pilar dan lesson plan; (3) mengumpulkan data dan dan analisis informaso yang penting terkait perkembangan siswa dengan mengirimkan buku penghubung kepada orang; (4) membuat alokasi dana khusus untuk mendukung pembelajaran dalam membentuk 9 pilar karakter yang aplikasikan dalam bentuk sarana dan prasarana. b) Pengorganisasian dalam pendidikan karakter di TK SBB Kupula dan SBB Al-Ijabah mencakup pembentukan tim, pembagian tugas, dan kolaborasi antara guru dan orang tua, yang semuanya berfungsi sebagai fondasi penting untuk keberhasilan implementasi program. Dalam tahap ini, pemilihan anggota tim dilakukan dengan cermat, memastikan bahwa setiap individu memiliki pemahaman dan komitmen terhadap nilai-nilai karakter yang diajarkan. c) Pelaksanaan pendidikan anak usia dini dalam membentuk 9 pilar karakter berpedoman pada modul-modul PHBK, Buku 9 Pilar Karakter, Lesson Plan/Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPPH). Untuk prosedur pelaksanaan meliputi: Baris-berbaris, morning circle, jurnal, pilar, makan bersama, bermain bebas, sentra I dan II, kegiatan literasi/berlatih membaca, dan evaluasi. Dan yang terlibat dalam pelaksanaan ini adalah kepala sekolah, guru dan orang tua. d) Kepala sekolah melakukan pengawasan secara berkala dengan tujuan untuk memastikan bahwa semua kegiatan pendidikan karakter berjalan sesuai dengan rencana dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Melalui rapat rutin dengan guru dan observasi langsung di kelas, kepala sekolah dapat menilai kemajuan dan tantangan yang dihadapi dalam pembentukan karakter anak. Pengawasan ini tidak hanya bersifat evaluatif, tetapi juga sebagai dukungan bagi guru dalam mengimplementasikan pilar karakter. Hasil pengawasan kemudian digunakan sebagai dasar untuk merumuskan strategi perbaikan dan pengembangan program di masa mendatang, sehingga proses pembentukan karakter dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi siswa.