Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

STUDI KEKASARAN PERMUKAAN ANTARA RESIN AKRILIK HEAT CURED DAN TERMOPLASTIK NILON YANG DIRENDAM DALAM KOPI ULEE KARENG (Coffea robusta) Iin Sundari; Liana Rahmayani; Deliga Serpita
Cakradonya Dental Journal Vol 11, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : FKG Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/cdj.v11i1.13631

Abstract

Resin akrilik heat cured merupakan material yang paling sering digunakan dalam pembuatan basisgigi tiruan. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, termoplastik nilon juga menjadipilihan bagi material basis gigi tiruan. Material basis gigi tiruan mempunyai kekurangan pada sifatfisiknya, diantaranya adalah kekasaran permukaan. Kekasaran permukaan dapat terjadi pada resinakrilik heat cured dan termoplastik nilon diantaranya disebabkan karena terpaparnya material denganlarutan yang mengandung asam, salah satunya adalah kopi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahuiperbedaan kekasaran permukaan antara resin akrilik heat cured dan termoplastik nilon sebelum dansetelah direndam dalam larutan kopi Ulee Kareng (Coffea robusta). Jumlah spesimen pada penelitianini ada 8 spesimen, 4 resin akrilik heat cured Meliodent dan 4 termoplastik nilon BIO TONE denganukuran 20x20x2 mm. Spesimen direndam dalam larutan kopi selama 4 hari (mensimulasikanmengkonsumsi larutan kopi selama 1 tahun) dengan larutan kopi diganti setiap hari. Kekasaranpermukaan sebelum dan setelah perendaman diukur menggunakan alat surface roughness tester. Hasiluji t berpasangan pada kedua kelompok menunjukkan perbedaan bermakna kekasaran permukaansebelum dan setelah perendaman (p0.05), hasil uji t tidak berpasangan antara resin akrilik heat cureddan termoplastik nilon sebelum perendaman menunjukkan terdapat perbedaan bermakna (p0.05) dansetelah perendaman juga menunjukkan perbedaan bermakna (p0.05). Nilai kekasaran permukaanresin akrilik heat cured lebih tinggi dibandingkan termoplastik nilon setelah direndam dalam kopiUlee Kareng (Coffea robusta).Kata Kunci: Resin akrilik, termoplastik nilon, kopi
Pola Asupan Nutrisi Pada Pasien yang Kehilangan Gigi Sebagian di Poli Gigi dan Mulut RSUDZA Banda Aceh Liana Rahmayani; Pocut Aya Sofya; Nadia Sartika
Cakradonya Dental Journal Vol 8, No 1 (2016): Juni 2016
Publisher : FKG Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehilangan gigi sebagian maupun seluruhnya memiliki dampak, yaitu dampak emosional, sistemik, dan fungsional. Terganggunya proses pengunyahan akibat kehilangan gigi dapat mempengaruhi pemilihan makanan sehingga terjadi perubahan pada asupan nutrisi. Perubahan pada gambaran asupan nutrisi memiliki dampak bagi tubuh, seperti terjadinya penyakit kronis, penurunan kemampuan fungsional, dan peningkatan kejadian infeksi sehingga dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran asupan nutrisi akibat kehilangan gigi sebagian berdasarkan jumlah gigi yang hilang pada pasien di Poli Gigi dan Mulut Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin (RSUDZA) Banda Aceh yang berkunjung pada bulan JuniJuli 2010. Penelitian ini adalah penelitian Non Eksperimental dan bersifat deskriptif analitik melalui wawancarasecara langsung menggunakan kuesioner dengan skala Likert. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik penarikan sampel nonpropabiliti secara purposive, dengan jumlah sampel 120 orang yang terdiri dari 53 orang laki-laki (44,17%) dan 67 orang perempuan (55,83%). Sampel yang digunakan adalah pasien dengan kriteria berusia lebih dari 20 tahun, yang kehilangan gigi sebagian dan belum pernah menggunakan gigi tiruan. Pengolahan data dilakukan secara statistik dengan Program SPSS menggunakan uji Chi-Square dan Kruskal-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan pola asupan nutrisi akibat kehilangan gigi sebagian pada pasien dirasakan berubah lebih dari setengah jumlah pasien dengan persentase tertinggi pada perasaan kesulitan memakan makanan yang mengandung protein dan lemak, sedangkan persentase terendah pada perasaan kesulitan memakan makanan yang mengandung vitamin C. Pola asupan nutrisi akibat kehilangan gigi sebagian pada pasien berdasarkan jumlah gigi yang hilang secara keseluruhan dirasakan berubah paling tinggi tingkat kesulitannya pada kelompok jumlah gigi yang hilang 2228 gigi (76,2%) dan terendah yang merasa kesulitan pada kelompok jumlah gigi yang hilang 17 gigi (46,8%).
Pengaruh Kesadahan Air Sebagai Media Perendaman Terhadap Pelepasan Monomer Sisa Resin Akrilik Heat Viona Diansari; Liana Rahmayani; Ariefa Thaulia Rahim
Cakradonya Dental Journal Vol 6, No 1 (2014): Juni 2014
Publisher : FKG Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Resin akrilik heat cured merupakan bahan yang paling sering digunakan untuk basis gigi tiruan, tetapi resin jenis ini memiliki kelemahan yaitu mengandung monomer sisa. Kandungan monomer sisa yang tinggi dapat menyebabkan iritasi dan hipersensitivitas terhadap jaringan rongga mulut. Perendaman basis resin akrilik dalam air merupakan cara efektif untuk meminimalkan jumlah monomer sisa pada resin akrilik, namun kualitas air yang digunakan perlu diperhatikan mengingat terdapat berbagai jenis kesadahan air. Air sadah dapat menyebabkan pengendapan mineral sehingga diduga dapat mempengaruhi jumlah pelepasan monomer sisa resin akrilik heat cured. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh kesadahan air sebagai media perendaman terhadap pelepasan monomer sisa resin akrilik heat cured. Spesimen dalam penelitian ini berbentuk disk dengan diameter 50 1 mm dan ketebalan 2 0,5 mm. Spesimen sebanyak 30 dibagi dalam 3 kelompok yaitu 10 spesimen untuk perendaman dalam air sangat sadah, 10 spesimen untuk perendaman dalam air moderat sadah dan 10 spesimen untuk perendaman dalam aquades. Penelitian dilakukan dengan menentukan kurva kalibrasi monomer sisa di dalam air sangat sadah, air moderat sadah dan aquades. Selanjutnya spesimen tiap kelompok direndam dalam media perendaman selama 24 jam dan diukur jumlah monomer sisa yang terlepas menggunakan alat Spektrofotometer UV-Vis. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Oneway ANOVA. Hasil analisis menunjukkan terdapat pelepasan jumlah monomer sisa yang tidak bermakna setelah direndam dalam air sangat sadah, air moderat sadah dan aquades (p0,05). Kesimpulan penelitian ini adanya pengaruh kesadahan air sebagai media perendaman terhadap pelepasan monomer sisa resin akrilik heat cured yang tidak bermakna.
Gambaran Kebutuhan Perawatan Gigi Dan Mulut Pada Pasien Di Posyandu Lansia Puskesmas Herwanda .; Liana Rahmayani; Sari Nurmalia
Cakradonya Dental Journal Vol 6, No 1 (2014): Juni 2014
Publisher : FKG Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lansia merupakan kelompok usia dengan berbagai masalah kesehatan, salah satunya masalah kesehatan gigi dan mulut. Kebutuhan perawatan gigi dan mulut dapat dilihat melalui perceived need yaitu kebutuhan perawatan menurut persepsi individu dan evaluated need yaitu kebutuhan perawatan yang ditentukan melalui pemeriksaan klinis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan perawatan gigi dan mulut pada lansia. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang dilakukan di Posyandu Lansia Puskesmas Lampulo Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh. Subjek penelitian sebanyak 32 orang yang diambil secara total sampling kemudian subjek diwawancarai terkait penilaian perceived need dan dilakukan pemeriksaan klinis untuk melihat evaluated need yaitu pemeriksaan kedalaman dan luas kavitas, derajat kegoyangan gigi, resesi gingiva, poket gingiva, kehilangan gigi, dan sisa akar. Dari hasil penelitian diperoleh perceived need berupa pencabutan 25%, tambal 12,5%, gigi palsu 18,8%, keluhan lain 3,1%, dan tidak membutuhkan perawatan 40%. Kebutuhan perawatan berdasarkan evaluated need berupa gigi tiruan 100%, ekstraksi 75%, restorasi 62,5% dan perawatan periodontal 59,4%.
Penilaian Komunikasi Interpersonal Dokter Gigi Muda Dengan Pasien Prostodonsia Di Rumah Sakit Gigi Mulut (RSGM) Universitas Syiah Kuala Liana Rahmayani; Cut Fera Novita; Rahmaini -
Cakradonya Dental Journal Vol 5, No 2 (2013): Desember 2013
Publisher : FKG Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komunikasi interpersonal berperan penting dengan perawatan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan dokter gigi terhadap pasien secara individual. Komunikasi interpersonal dokter gigi muda dengan pasien prostodonsia di RSGM tidak terlepas dari perilaku, empati maupun tampilan dokter gigi muda saat memberikan perawatan kepada pasien. Beberapa penelitian sebelumnya membuktikan bahwa komunikasi interpersonal dapat meningkatkan kepuasan dan mengurangi kecemasan pasien saat melakukan perawatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai komunikasi interpersonal anatar dokter gigi muda dengan pasien prostodonsia di RSGM Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Metode penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian ini sebanyak 60 orang. Hasil penelitian menunjukkan komunikasi interpersonal dokter gigi muda denganpasien prostodonsia yang menilai cukup baik sebanyak 2 orang (3,3%), subjek yang menilai baiksebanyak 28 orang (46,7%) dan yang menilai sangat baik sebanyak 30 orang (50%). Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal dokter gigi muda dengan pasien prostodonsia di RSGM Universitas Syiah Kuala sangat baik.
Pengaruh Durasi Perendaman Resin Akrilik Heat Cured Dalam Larutan Sodium Hipoklorit 0,5% Terhadap Perubahan Dimensi Diana Setya Ningsih; Liana Rahmayani; Prabowo Bomazdicahyo
Cakradonya Dental Journal Vol 5, No 2 (2013): Desember 2013
Publisher : FKG Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Resin akrilik heat cured sering digunakan sebagai basis gigi tiruan. Resin akrilik heat cured memiliki kemampuan menyerap larutan sehingga menyebabkan kenaikan berat dan ekspansi linier. Basis gigi tiruan resin akrilik dapat dibersihkan dengan larutan sodium hipoklorit 0,5%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama perendaman resin akrilik heat cured dalam larutan sodium hipoklorit 0,5% selama 1, 3, 5, dan 7 hari terhadap perubahan dimensi. Penelitian ini menggunakan 15 spesimen resin akrilik heat cured (merek Meliodent, diameter = 50 1 mm dan tebal = 0,5 0,1 mm) yaitu 10 spesimen direndam dalam larutan sodium hipoklorit 0,5% dan 5 spesimen dalam akuades (kontrol). Perendaman dilakukan selama 1, 3, 5 dan 7 hari. Penelitian ini merupakan eksperimental laboratoris dengan menggunakan neraca analitik digital dan jangka sorong digital untuk mengukur perubahan dimensi pada spesimen resin akrilik heat cured. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Repeated ANOVA. Hasil analisis menunjukkan ada perbedaan bermakna perubahan dimensi setelah direndam dalam larutan sodium hipoklorit 0,5% selama 1, 3, 5, dan 7 hari (p 0,05). Analisis Pairwise Comparisons menunjukkan ada perbedaan bermakna perubahan dimensi resin akrilik heat cured setelah perendaman selama 1 hari (p 0,05) dibandingkan perendaman selama 3, 5, dan 7 hari (p 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh lama perendaman resin akrilik heat cured dalam larutan sodium hipoklorit 0,5% terhadap perubahan dimensi.
PENGARUH DURASI PERENDAMAN RESIN AKRILIK HEAT CURED DALAM INFUSA DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum Linn.) 50% TERHADAP PERUBAHAN DIMENSI Viona Diansari; Liana Rahmayani; Nabila Asraf
Cakradonya Dental Journal Vol 9, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : FKG Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/cdj.v9i1.9872

Abstract

Resin akrilik heat cured merupakan material yang sering digunakan dalam pembuatan basis gigi tiruan. Resin akrilik sering direndam dalam larutan pembersih gigi tiruan untuk menghilangkan mikroorganisme. Infusa daun kemangi 50% terbukti dapat menurunkan jumlah koloni Candida albicans sehingga dapat digunakan sebagai bahan alternatif pembersih gigi tiruan. Namun, resin akrilik heat cured bersifat menyerap cairan yang diduga dapat menyebabkan perubahan dimensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh durasi perendaman resin akrilik heat cured dalam infusa daun kemangi 50% terhadap perubahan dimensi. Spesimen pada penelitian ini berjumlah 20 buah dan berbentuk silinder berukuran diameter 50 1 mm d an tebal 1 0.5 mm. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Friedman dan diuji lanjut dengan Wilcoxon. Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna (p0.05) perubahan dimensi resin akrilik heat cured setelah perendaman dalam infusa daun kemangi 50% antara setiap kelompok durasi perendaman. Perbedaan yang tidak bermakna hanya terdapat antara kelompok setelah perendaman 5 dan 7 hari dengan nilai p0.05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya pengaruh durasi perendaman resin akrilik heat cured dalam infusa daun kemangi 50% terhadap perubahan dimensi.Kata kunci: Resin akrilik heat cured, kemangi
Gambaran Penggunaan Persetujuan Tindakan Medis (Informed Consent) Oleh Dokter Gigi Muda Di RSGM Unsyiah Herwanda Herwanda; Liana Rahmayani; Sarah Fadhilla
Cakradonya Dental Journal Vol 8, No 2 (2016): Desember 2016
Publisher : FKG Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Informed consent merupakan persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarganya atas dasar penjelasan mengenai tindakan medis yang akan dilakukan terhadap dirinya serta resiko yang berkaitan dengannya. Pentingnya mendapatkan informed consent dalam kedokteran gigi semakin diakui untuk membuat rasa aman dalam tindakan medis pada pasien dan sebagai pembelaan diri terhadap kemungkinan adanya tuntutan atau gugatan dari pasien atau keluarganya apabila timbul akibat yang tidak dikehendaki. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana gambaran penggunaan persetujuan tindakan medis (informed consent) oleh dokter gigi muda di RSGM Unsyiah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Metode pengambilan subjek dilakukan dengan teknik total sampling yang melibatkan 259 subjek yang merupakan dokter gigi muda di RSGM Unsyiah. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat ukur untuk mengetahui gambaran penggunaan informed consern oleh dokter gigi muda di RSGM Unsyiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek penelitian yang menggunakan informed consent dengan kriteria baik adalah sebanyak 246 orang (95,0%), kriteria sedang sebanyak 12 orang (4,6%), dan kriteria buruk sebanyak 1 orang (0,4%).
The duration of using denture againts plaque formation of denture base Diana Setya Ningsih; Liana Rahmayani; Zaki Mubarak
Journal of Syiah Kuala Dentistry Society Vol 5, No 2 (2020): December 2020
Publisher : Dentistry Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jds.v5i2.20012

Abstract

The assessment of denture plaque can provide valuable information regarding the status of denture hygiene. Denture hygiene is strongly influenced by the patient's socioeconomic condition and the duration of denture use. The commonly used material is the heat cure acrylic resin, which can naturally increase the surface roughness if used for a long time. To determine the differences in the formation of plaque in the denture intaglio in denture use duration. As many as 14 (fourteen) respondents as research subjects used the heat-cured acrylic resin denture and came to one of the Primary clinics in Banda Aceh between April-May 2020 (During the COVID-19 Pandemic). These subjects were divided into three groups, namely 1 year, 1-3 years, and three years. In this study, the assessment of denture plaque score was conducted by the visual plaque assessment method. The colored area was the intaglio denture area, which was left for 5 minutes. The images obtained were converted into the Tarbet index (Score 1-4). The study showed that each group's denture plaque scores had different denture plaque scores. The highest denture plaque scores were found in dentures used 1-3 years. Compared to 1 year and 3 years of use. The duration of use can affect the formation of denture plaque
PROPORSI TINGGI WAJAH PADA RELASI MOLAR KLAS I DAN KLAS II DIVISI2 ANGLE MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SYIAH KUALA Ifwandi .; Liana Rahmayani; Ayu Maylanda
Journal of Syiah Kuala Dentistry Society Vol 1, No 2 (2016): JULY
Publisher : Dentistry Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThe vertical dimension is height of the vertical face which can be measured based on assesment offacial height proportion. Facial height proportion divided into upper and lower. A normal of upper andlower facial height proportion is 50%. Dental malocclusion is a deviate relation between teeth and thiscan be affect the height of a person's face. Angle classification is the most classification whichcommonly used nowadays. Angle classify based on relation between maxilla and mandible first molar.A lower facial height proportion in molar relation class II division 2 is smaller than class I. This isbecause the molar relation class II division 2 has a deep bite as a result of upwards and forwardsmandibular growth. This research is a descriptive survey that aims to see ilustration facial heightproportion in molar relation class I and class II division 2 Angle in Student Faculty of Dentistry SyiahKuala University. The subjects of this study was consists of 133 subjects with molar relation class I and6 subjects with molar relation class II division 2 which selection using purposive sampling. Measuringfacial height proportion was used sliding digital caliper which measured from glabella to menton point.The result of this study shown that average upper facial height proportion in molar relation class I is47,03% and class II division 2 is 48,15%. While, average lower facial height proportion in molarrelation class I is 52,97% and class II division 2 is 51,84%.Keywords : vertical dimension, facial height proportion and molar relation