Pengembangan pariwisata berbasis masyarakat (Community Based Tourism) atau CBT adalah jenis pariwisata yang memasukan partisipasi masyarakat sebagai unsur utama dalam pariwisata guna mencapai tujuan pariwisata berkelanjutan. Dalam konteks ini, desa wisata tidak hanya berfungsi sebagai tujuan rekreasi, tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat juga mendorong terwujudnya partisipasi kemandirian masyarakat desa melalui pengembangan potensi unggulan desa tersebut, perbaikan sarana dan prasarana serta kebutuhan wisatawan untuk memperoleh informasi, penguatan kelembagaan dan pemberdayaaan masyarakatnya agar menjadi lebih optimal kedepannya. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Menganalisis dinamika struktur sosial dalam pengembangan Desa Wisata Hutan Kerangas, Desa Cendil, Kabupaten Belitung Timur; dan 2) Mengetahui bagaimana bentuk pengembangan masyarakat untuk optimalisasi Desa Wisata Hutan Kerangas, Desa Cendil, Kabupaten Belitung Timur. Penelitian ini dilakukan di Desa Cendil, Kecamatan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur pada tahun 2024. Penelitian ini menggunakan teori strukturasi dari Anthony Giddens dan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang dikumpulkan melalui metode wawancara tidak terstruktur, observasi, dan dokumentasi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: 1) Terkait dinamika struktur peran Desa Wisata Hutan Kerangas kurang efektif dan kurang terorganisir dikarenakan kurangnya keterlibatan dan partisipasi dari masyarakatnya. Maka dari itu, dinamika struktur sosial dalam pengembangan desa wisata hutan kerangas dipengaruhi oleh interaksi yang kompleks yaitu partisipasi stakeholders, penggunaan sumber daya lokal, dan pengaturan institusi lokal. Untuk itu dengan adanya tiga aspek tersebut yang saling terkait dan berkontribusi maka pengembangan dan pembangunan desa wisata hutan kerangas akan berkelanjutan dan menguntungkan semua pihak; 2) Selanjutnya, terdapat peran masyarakat lokal sebagai agen dalam pengembangan desa wisata yaitu sebagai perencana, pelaksana, pengelola, dan pemanfaatan/ evaluasi. Keterlibatan agen tentunya tidak lepas dalam hal kerja sama dan berkoordinasi untuk dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengoptimalkan pengembangan desa wisata. Kata Kunci: Optimalisasi, Pariwisata berbasis masyarakat (CBT), Partisipasi, Desa wisata.