Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

DAMPAK URBANISASI BAGI PERKEMBANGAN KOTA DI INDONESIA Fitri Ramdhani Harahap
Society Vol 1 No 1 (2013): Society
Publisher : Laboratorium Rekayasa Sosial, Jurusan Sosiologi, FISIP Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/society.v1i1.40

Abstract

This paper discusses the impact of urbanization posed by the rapidly developing city. Urbanization is the result of urban development and economic which ultimately affect the dynamics of the city, especially in contact with the city's ability as an attraction for people to work and live. The impact of urban development is first, physical: land vs land up green, the distribution of urban facilities, transportation networks, patterns of movement to the city center, the development of land use, environmental issues, and slums. Second, socially; unemployment, poverty, and criminalitas.
Modal Sosial Bentukan Dalam Penyelesaian Konflik di Bangka Belitung Iskandar Zulkarnain; Aimie Sulaiman; Fitri Ramdhani Harahap
Society Vol 6 No 2 (2018): Society
Publisher : Laboratorium Rekayasa Sosial, Jurusan Sosiologi, FISIP Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/society.v6i2.70

Abstract

Three potential conflicts that need to be anticipated in the reality of the life of the Bangka Belitung community in the future. The results of qualitative research through conflict mapping in seven districts / cities showed the potential for economic conflict in fighting for tin resources, agrarian conflicts with development dimensions related to land expansion for large-scale oil palm plantations, and inter-village and interethnic youth conflicts became the dominant issue. The mechanism of the savety valve as a damper of potential recurring conflicts must be institutionalized through functional and sustainable formalized social capital.
PERAN PEREMPUAN ADAT MAPUR DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK PENGERAJIN SEBAGAI UPAYA PEMULIHAN EKONOMI PASCATAMBANG TIMAH: (Studi Dusun Air Abik Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka) Rahmat, Jacky; Harahap, Fitri Ramdhani; Sulaiman, Aimie
Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora Vol. 2 No. 10 (2024): Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora
Publisher : Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam konteks pascatambang timah, laki-laki tidak lagi dapat menjalankan tugasnya sebagai pencari nafkah utama keluarga. Sehingga, perempuan turut terlibat dalam membantu mencari nafkah sebagai upaya pemulihan ekonomi keluarga. Salah satu upaya pemulihan ekonomi yang dilakukan dalam bentuk pemberdayaan perempuan yaitu pemberdayaan kelompok pengerajin. Tujuan dari penelitian ini adalah pertama, untuk menganalisis secara mendalam mengenai peran perempuan adat Mapur Dusun Air Abik dalam pemberdayaan kelompok pengerajin. Kedua, untuk mengetahui apa saja yang menjadi kendala-kendala yang dihadapi oleh perempuan dalam upaya pemulihan ekonomi pascatambang timah. Lokasi penelitian dilakukan di Dusun Air Abik, Desa Gunung Muda, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun hasil penelitian terkait peran perempuan adat Mapur Dusun Air Abik ditemukan bahwa perempuan terlibat secara aktif dalam perencanaan dan penentuan kebijakan, berpartisipasi dalam bentuk kegiatan aksi sosial, serta berperan dalam peningkatan kesadaran dan pendidikan anggota kelompok. Kendala-kendala yang dihadapi oleh perempuan kelompok pengerajin yaitu: 1) lambatnya adopsi terkait teknologi di bidang pemasaran, 2) kurangnya kemandirian, 3) rasa percaya diri yang rendah, 4) sumber bahan baku kerajinan yang mulai langka dan, 5) daya saing produk yang tinggi. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa peran perempuan belum maksimal dalam upaya pemulihan ekonomi pascatambang timah. Karena, terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh perempuan dalam melaksanakan pemberdayaan.
Peran Serta Masyarakat Kota Manggar dalam Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau : (Studi Kasus : Taman Kota Manggar, Kabupaten Belitung Timur) Fahferly, Helmy; Harahap, Fitri Ramdhani; Ramadhani, Tiara
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 7 No. 1 (2025): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v7i1.10589

Abstract

Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah area perkotaan yang ditanami vegetasi untuk mendukung fungsi ekologis serta wadah interaksi sosial masyarakat. RTH dapat dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya adalah Taman Kota,Jalur Hijau, dan Alun-Alun. Peran serta masyarakat dinilai saling terkait dengan jumlah pertumbuhan penduduk di sebuah Kabupaten atau Kota dalam memenuhi kualitas hidup yang lebih baik, sebuah tatanan kota yang berlandaskan aturan sebanyak 20% dari sebuah kota harus memenuhi penyediaan RTH hingga saat ini. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) melihat dan menjelaskan bagaimana peran serta Masyarakat Kota Manggar dalam penyediaan dan pemanfaatan RTH di Kabupaten Belitung Timur; dan, 2) melihat efektivitas peran serta masyarakat dalam penyediaan dan pemanfaatan RTH Taman Kota Manggar Kabupaten Belitung Timur. Penelitian ini menggunakan teori strukturasi dari Anthony Giddens dengan pendekatan metode penelitian kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang dikumpulkan melalui metode wawancara tidak terstruktur, observasi, dan dokumentasi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: 1) ditemukan bahwa peran serta masyarakat dalam inisiasi penyediaan RTH dilakukan secara efektif melalui agen, akan tetapi dari bagian struktur belum tentu bisa memenuhi kebutuhan agen dikarenakan terdapat keterbatasan, adapun keterbatasan tersebut berupa anggaran, lahan, dan perizinan. 2) keterlibatan masyarakat secara efektif berjalan dalam pemanfaatan RTH. Selain itu, dukungan struktur menjadi kunci penting dalam pemanfaatan RTH agar fungsi sosial,budaya dan ekonomi bisa terpenuhi bagi masyarakat Kota Manggar. Sebab, efektifitas peran masyarakat dinilai saling terkait dalam membentuk struktur sosial yang berfungsi sebagai mekanisme kontrol sosial di dalam masyarakat.
Optimalisasi Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat Di Desa Wisata Hutan Kerangas: (Studi Kasus : Geosite Hutan Kerangas, Desa Cendil, Kabupaten Belitung Timur) Mellita; Harahap, Fitri Ramdhani; Ramadhani , Tiara
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 7 No. 2 (2025): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v7i2.10619

Abstract

Pengembangan pariwisata berbasis masyarakat (Community Based Tourism) atau CBT adalah jenis pariwisata yang memasukan partisipasi masyarakat sebagai unsur utama dalam pariwisata guna mencapai tujuan pariwisata berkelanjutan. Dalam konteks ini, desa wisata tidak hanya berfungsi sebagai tujuan rekreasi, tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat juga mendorong terwujudnya partisipasi kemandirian masyarakat desa melalui pengembangan potensi unggulan desa tersebut, perbaikan sarana dan prasarana serta kebutuhan wisatawan untuk memperoleh informasi, penguatan kelembagaan dan pemberdayaaan masyarakatnya agar menjadi lebih optimal kedepannya. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Menganalisis dinamika struktur sosial dalam pengembangan Desa Wisata Hutan Kerangas, Desa Cendil, Kabupaten Belitung Timur; dan 2) Mengetahui bagaimana bentuk pengembangan masyarakat untuk optimalisasi Desa Wisata Hutan Kerangas, Desa Cendil, Kabupaten Belitung Timur. Penelitian ini dilakukan di Desa Cendil, Kecamatan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur pada tahun 2024. Penelitian ini menggunakan teori strukturasi dari Anthony Giddens dan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang dikumpulkan melalui metode wawancara tidak terstruktur, observasi, dan dokumentasi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: 1) Terkait dinamika struktur peran Desa Wisata Hutan Kerangas kurang efektif dan kurang terorganisir dikarenakan kurangnya keterlibatan dan partisipasi dari masyarakatnya. Maka dari itu, dinamika struktur sosial dalam pengembangan desa wisata hutan kerangas dipengaruhi oleh interaksi yang kompleks yaitu partisipasi stakeholders, penggunaan sumber daya lokal, dan pengaturan institusi lokal. Untuk itu dengan adanya tiga aspek tersebut yang saling terkait dan berkontribusi maka pengembangan dan pembangunan desa wisata hutan kerangas akan berkelanjutan dan menguntungkan semua pihak; 2) Selanjutnya, terdapat peran masyarakat lokal sebagai agen dalam pengembangan desa wisata yaitu sebagai perencana, pelaksana, pengelola, dan pemanfaatan/ evaluasi. Keterlibatan agen tentunya tidak lepas dalam hal kerja sama dan berkoordinasi untuk dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengoptimalkan pengembangan desa wisata. Kata Kunci: Optimalisasi, Pariwisata berbasis masyarakat (CBT), Partisipasi, Desa wisata.
MEMBERDAYAKAN PERERMPUAN MELALUI GERAKAN WOMENPRENEUR DI INDUSTRI KEMPLANG PENGOLAHAN IKAN DI DESA BALUNIJUK KABUPATEN BANGKA Harahap, Fitri Ramdhani; Wijayanti, Nurvita
Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v3i2.1835

Abstract

Perempuan sebagai pengusaha atau womenpreneur memiliki peran signifikan dalam membangun perkonomian rumah tangga dan masyarakat, dalam skala lokal dan nasional. Sumbangsih womenpreneur ini tidak dapat dipandang sebelah mata karena sejak lama perempuan telah mengambil peran untuk membantu menopang perekonomian rumah tangga dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitarnya. Sama halnya dengan perempuan sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) di Desa Balunijuk, Kabupaten Bangka yang telah membangun usaha Industri Rumah Tangga (IRT) produk kemplang yang memanfaatkan hasil laut telah bertahan dalam lima tahun terakhir ini dengan kondisi seadanya yaitu modal dan manajeman usaha. Oleh karena itu, untuk mengembangkan usaha womenpreneur ini dibutuhkan strategi penguatan agar usaha dapat dikembangkan. Adapun upaya yang dapat dilakukan adalah memberdayakan peran perempuan dalam membangun ekonomi berkelanjutan dan melakukan inovasi dan membangun inovasi serta kompetisi di era digital revolusi industri 4.0 dengan meningkatkan kapasitas womenpreneur dalam menerapkan E- Marketing dan Business Skill Development. Kegiatan sosialisasi kepada masyarakat dan monitoring dan evaluasi telah sukses dilakukan. Kedepannya ada tindak lanjut dan monitor bersama atas perkembangan program ini
WACANA TOLERANSI DALAM PROGRAM “KAMPUNG MODERASI BERAGAMA” KABUPATEN BANGKA TENGAH Pricispa, Izcha; Harahap, Fitri Ramdhani; Herza, Herza
Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama (JISA) Vol 8, No 1 (2025)
Publisher : Sociology of Religion Study Program, Faculty of Social Sciences, North Sumatra State Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/jisa.v8i1.23645

Abstract

                Indonesia's multicultural society, especially about religious diversity, has the potential for inter-religious conflict. In this regard, the Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia, as the representation of the state, designed a religious moderation village program. The purpose of the program is to overcome religious issues that have the potential for religious conflict, such as: intolerance, radicalism, or even violence stemming from various religious differences that exist. This research aims to analyze the discourse of tolerance that is constructed in the religious moderation village program in Central Bangka. Second, to analyze the production of tolerance discourse and the interpretation of the people of Central Bangka. Third, to analyze the socio-political context that influences the formation of tolerance discourse in the religious moderation village program in Central Bangka. The research was conducted in Central Bangka. This research uses a qualitative approach with a critical discourse analysis method. The technique of determining research informants using purposive sampling with data collection techniques of interviews, observation, and documentation. The results of this study show that the discourse of tolerance constructed at the text analysis level uses language that is easily accepted by the community. In addition, the production process of tolerance discourse is carried out by actors who have social and political power and interpretations from the community related to this program are also not always linear with policy agencies, although most people accept the narrative of moderation and tolerance. Finally, situational, institutional, and social are interrelated. Starting from the issue of intolerance in Central Bangka to the influence of organizational institutions in the production of tolerance discourse and the political system in Central Bangka.
Library as Mental Health Center of Bangka Belitung Islands Province Pasaribu, Waldimer; Rahman, Bustami; Harahap, Fitri Ramdhani; Herdiyanti, Herdiyanti
Riwayat: Educational Journal of History and Humanities Vol 7, No 4 (2024): October, Social Issue and Education
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jr.v7i4.40723

Abstract

Mental health is an important part for every individual. Individuals maintain and maintain mental health by implementing a healthy lifestyle. Mental health is an issue that has received global attention because of its significant impact on the quality of life of individuals in the social environment. Mental health encompasses the psychological, emotional, and social aspects of an individual, becoming an important focus in the library environment. Libraries are starting to show their potential as effective and inclusive mental health centers in the Bangka Belitung Islands Provincial Library. In this research, the library has the function of accessing information, health facilities (calm atmosphere), as well as child-friendly programs that support social inclusion. This research aims to explore the role of libraries as social resources that can be widely accessed and the role of librarians as informants and facilitators in providing a supportive environment for visitors, in line with child-friendly social inclusion on mental health with a focus on psychological perspectives, as well as analyzing the implementation of friendly programs children to increase social inclusion. Implementation of child-friendly principles in libraries aims to create an inclusive environment, a comfortable, creative and educational space for children (individuals) to learn, interact and achieve mental well-being. The research method uses in-depth interviews with librarians and users as the main informants, as well as content analysis of existing programs. Research findings show that libraries can create an environment that supports mental health by providing access to information resources, space for reflection and self-exploration, and positive social interactions. Child-friendly programs, such as book discussion groups, expressive arts workshops, and counseling sessions, are consistently identified as effective means of promoting social inclusion and supporting mental well-being. The implication of this research is the importance of collaboration between librarians, psychologists and other stakeholders in designing and implementing programs that strengthen the role of libraries as mental health centers in society.