Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

SKRINING DAN ANALISIS KLT-BIOAUTOGRAFI SENYAWA ANTIMIKROBA BEBERAPA EKSTRAK SPONS ASAL PERAIRAN LAUT PULAU BARRANG LOMPO, SULAWESI SELATAN Yulianty, Risfah; Rante, Herlina; Alam, Gemini; Tahir, Akbar
Majalah Obat Tradisional Vol 16, No 2 (2011)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.514 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ16iss2pp88-94

Abstract

Spons merupakan salah satu invertebrata filum Porifera yang menghasilkan senyawa aktif dengan berbagai variasi struktur dan salah satu aktivitas biologinya adalah sebagai antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak spons yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba dan potensi senyawa aktif antimikroba dari spons asal perairan Pulau Barrang Lompo. Mikroba uji yang digunakan adalah Escherichia coli, Salmonella typhii, Staphylococcus aureus, dan Candida albicans. Bahan uji diperoleh dengan maserasi 14 buah sampel spons dengan metanol yang dilanjutkan dengan partisi berturut-turut menggunakan kloroform dan metanol, selanjutnya dilakukan uji KLT-bioautografi terhadap ekstrak yang aktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol dari sampel spons dengan kode BRLP-009 dan BRLP-010 mempunyai aktivitas paling potensial sebagai antimikroba.
Kajian Pembentukan Gum Xanthan dari Limbah Padat Sagu oleh Xanthomonas campetris Palennari, Muhiddin; Rante, Herlina
bionature Vol 10, No 1 (2009)
Publisher : Fakultas MIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/bionature.v10i1.264

Abstract

The purpose of these research was studying of capability for Xanthomonas campetris to bioconversion toward sago solid waste became xanthan gum, to know pH influences and sugar consentration for forming of high xanthan gum. Based on the research was done revealed that X. campetris which doing bioconversion process become xanthan gum which achieved rendemen about 11,026%. Optimum pH to producing of xanthan gum was obtained 7.0. the consentration of sugar for forming the high xanthan gum which 4%. The result of thesereseach is expected to give  benefit in supporting seeking of the cheap substrate for xanthan gum producing. Keywords : xanthan gum, sago solid waste, Xanthomonas campetris
Potensi Ekstrak Etanol Daun Murbei (Morus alba L.) sebagai Antifungi terhadap Jamur Candida albicans Utami, Yuri Pratiwi; Rante, Herlina; Handayani, Tuti; Jariah, Ainun; Erianto, Fatricia
Journal of Experimental and Clinical Pharmacy (JECP) Vol 4, No 1 (2024): February 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jecp.v4i1.969

Abstract

Senyawa kimia di daun murbei (Morus alba L.), termasuk flavonoid, tanin, steroid, dan saponin. Salah satu golongan senyawa yaitu flavonoid memiliki sifat antioksidan, antibakteri, dan sifat antimikroba yang dapat meningkatkan kontraksi luka. Penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana potensi daun murbei sebagai antifungi terhadap jamur Candida albicans. Untuk menghasilkan ekstrak yang akan diskrining fitokimia, teknik maserasi menggunakan pelarut etanol 70% digunakan untuk ekstraksi sampel. Uji bebas etanol dan dilanjutkan dengan pengujian antifungi terhadap jamur Candida albicans. Hasil ekstraksi memperoleh persen rendemen ekstrak 3,89%. Pengujian skrining fitokimia mengandung flavonoid, saponin dan tannin. Pengujian ekstrak dengan konsentrasi 1,25%, 2,5%, 5% dan 10% memiliki aktivitas sebagai antifungi terhadap Candida albicans yaitu 9,7 mm ± 0,36, 10,83 mm ± 0,45, 15,8 mm ± 3,31, 26,06 mm ± 3,27 dan ketokonazole sebagai kontrol positif 33,4 mm ± 0,57. Disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun murbei memiliki aktivitas sebagai antifungi terhadap Candida albicans. Ekstrak etanol daun murbei dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans hingga konsentrasi 1,25%, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai antijamur.Chemical compounds in mulberry leaves (Morus alba L.) include flavonoids, tannins, steroids, and saponins. One class of compounds, namely flavonoids, has antioxidant, antibacterial, and antimicrobial properties that can increase wound contraction. Research was conducted to determine the potential of mulberry leaves as an antifungal against the fungus Candida albicans. To produce extracts that will be screened for phytochemicals, a maceration technique using 70% ethanol solvent is used for sample extraction. Ethanol-free test and continued with antifungal testing against Candida albicans fungus. The extraction results obtained an extract yield percentage of 3.89%. Phytochemical screening tests contain flavonoids, saponins, and tannins. Extract testing with concentrations of 1.25%, 2.5%, 5%, and 10% had antifungal activity against Candida albicans, namely 9.7 mm ± 0.36, 10.83 mm ± 0.45, 15.8 mm ± 3.31, 26.06 mm ± 3.27, and ketoconazole as a positive control (33.4 mm ± 0.57). It was concluded that the ethanol extract of mulberry leaves has antifungal activity against Candida albicans. Mulberry leaf ethanol extract can inhibit the growth of Candida albicans up to a concentration of 1.25%, so it can be used as an antifungal.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus Resistensi Antibiotik Rante, Herlina; Nasriah, Nasriah; Tayeb, Rosany
Jurnal Pharmascience Vol 11, No 1 (2024): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v11i1.16841

Abstract

Masalah kesehatan yang berhubungan dengan infeksi merupakan tantangan yang dihadapi tidak hanya oleh negara-negara maju tetapi juga negara-negara berkembang. Meningkatnya jumlah kasus bakteri yang kebal terhadap antibiotik telah mendorong usaha untuk menemukan sumber-sumber antibakteri dari bahan alami. Salah satu tumbuhan yang diduga memiliki kemampuan untuk melawan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli adalah tanaman belimbing wuluh. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek antibakteri dari ekstrak etanol daun belimbing wuluh terhadap S.aureus dan E.coli resisten antibiotik. Ekstraksi dilakukan pada daun belimbing wuluh menggunakan etanol 70% dengan metode maserasi. Setelah itu, ekstrak etanol dibuat dalam seri konsentrasi 1,25%, 2,5%, 5%, dan 10% b/v. Uji aktivitas antibakteri dilakukan melalui metode difusi agar pada medium Mueller Hinton Agar dengan bakteri uji Escherichia coli dan Staphylococcus aureus yang telah resisten terhadap antibiotik. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa ekstrak etanol dari daun belimbing wuluh ( A. bilimbi L) efektif menghambat pertumbuhan bakteri uji pada konsentrasi sebesar 1,25% (setara dengan 0,25 mg/paper disk). Kata Kunci: Bakteri Resisten, Maserasi, Difusi Agar, Mueller Hinton Agar, Pertumbuhan Bakteri Health issues related to infections pose a challenge not only to developed countries but also to developing nations. The increasing number of antibiotic-resistant bacterial cases has driven efforts to discover natural sources of antibacterial agents. One plant suspected to possess the ability to combat Staphylococcus aureus and Escherichia coli bacteria is the A. bilimbi L. plant. This research aims to examine the antibacterial effects of ethanol extract from A. bilimbi L.  leaves against S. aureus and E. Coli resistant antibiotic. The extraction process was conducted  using 70% ethanol through the maceration method. Subsequently, ethanol extract was prepared in a series of concentrations: 1.25%, 2.5%, 5%, and 10% w/v. The antibacterial activity test was performed using the agar diffusion method on Mueller Hinton Agar medium with test bacteria, E. coli, and S. aureus, which were already resistant to antibiotics. The research findings indicate that the ethanol extract from A. bilimbi L. leaves effectively inhibits the growth of test bacteria at a concentration of 1.25% (equivalent to 0.25 mg/paper disk). 
ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF TEMBELEKAN LEAF (LANTANA CAMARA L.) EXTRACTS AGAINST ESCHERICHIA COLI AND STAPHYLOCOCCUS AUREUS Mubarak, Fhahri; Rante, Herlina; Putri, Pratami Yona
Journal Microbiology Science Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.422 KB) | DOI: 10.56711/jms.v2i2.831

Abstract

(Lantana camara L.) is one of the wild plants that can be used to treat various diseases such as skin diseases and diarrhea. The aim of the study to determine the antibacterial activity of ethanol extract of leaf (Lantana camara L.) can inhibit the growth of bacteria Escherichia coli and Staphylococcus aureus. This research was conducted in May 2019 at the Makassar College of Pharmacy. The phase of this research is weighing extracts, extract concentration variant manufacturing process and testing the antibacterial activity of the ethanol extract of tembelekan leaves. The analytical method used is the agar diffusion method. The results showed that the Tembelekan leaves taken from Tana Toraja Regency had a inhibitory effect on the growth of Escherichia coli and Staphylococcus aureus at concentrations of 5, 10 and 20%. The  inhibition zone formed in Escherichia coli bacteria was 8.61, 11.57 and 18.67 mm and in Staphylococcus aureus bacteria that was 9.42, 11.68 and 17.34 mm.
Peningkatan Kompetensi Guru MGMP Biologi SMA dan MA di Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan Melalui Pelatihan Mikrobiologi Ali, Alimuddin; Hala, Yusminah; Muis, Abd; Palennari, Muhiddin; Rante, Herlina
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 8 (2024): November
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan pada bulan September 2024 di Laboratorium Sekolah SMA 1 Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, dengan sasaran utama Guru MGMP Biologi dan IPA. Metode yang digunakan mencakup penyampaian teori, demonstrasi, latihan pembuatan media tumbuh, sterilisasi media, isolasi, serta diskusi dan sesi tanya jawab. Penyampaian teori bertujuan untuk memberikan pemahaman dasar mengenai praktikum Mikrobiologi. Demonstrasi dilakukan agar peserta dapat mengamati langsung prosedur dan tahapan sterilisasi serta pembuatan medium tumbuh menggunakan bahan dan alat yang murah dan mudah didapatkan disekitar sekolah. Praktik dimaksudkan agar peserta memperoleh keterampilan dalam melaksanakan proses kerja pembuatan media tumbuh mikroba. Diskusi dan sesi tanya jawab dirancang untuk mengatasi masalah yang muncul selama penyampaian teori dan kegiatan praktik. Berdasarkan kegiatan ini, dapat disimpulkan bahwa pelatihan ini berhasil meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru dalam melaksanakan praktikum pembuatan media kultur mikroba menggunakan bahan dan peralatan sederhana dengan biaya rendah. Program ini membekali guru-guru dengan keterampilan untuk melaksanakan praktikum dengan mudah di laboratorium sekolah. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa guru-guru peserta pelatihan mampu membuat media tumbuh mikroba serta memahami prinsip dasar pembuatan media dan isolasi mikroba. Kegiatan ini mampu meningkatkan minat dan pemahaman guru dalam merancang praktikum mikrobiologi menggunakan peralatan dan bahan yang ada di laboratorium sekolah dengan biaya yang sangat murah.
Peningkatan Kompetensi Guru MGMP Biologi SMA dan MA di Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan Melalui Pelatihan Mikrobiologi Ali, Alimuddin; Hala, Yusminah; Muis, Abd; Palennari, Muhiddin; Rante, Herlina
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 8 (2024): November
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan pada bulan September 2024 di Laboratorium Sekolah SMA 1 Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, dengan sasaran utama Guru MGMP Biologi dan IPA. Metode yang digunakan mencakup penyampaian teori, demonstrasi, latihan pembuatan media tumbuh, sterilisasi media, isolasi, serta diskusi dan sesi tanya jawab. Penyampaian teori bertujuan untuk memberikan pemahaman dasar mengenai praktikum Mikrobiologi. Demonstrasi dilakukan agar peserta dapat mengamati langsung prosedur dan tahapan sterilisasi serta pembuatan medium tumbuh menggunakan bahan dan alat yang murah dan mudah didapatkan disekitar sekolah. Praktik dimaksudkan agar peserta memperoleh keterampilan dalam melaksanakan proses kerja pembuatan media tumbuh mikroba. Diskusi dan sesi tanya jawab dirancang untuk mengatasi masalah yang muncul selama penyampaian teori dan kegiatan praktik. Berdasarkan kegiatan ini, dapat disimpulkan bahwa pelatihan ini berhasil meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru dalam melaksanakan praktikum pembuatan media kultur mikroba menggunakan bahan dan peralatan sederhana dengan biaya rendah. Program ini membekali guru-guru dengan keterampilan untuk melaksanakan praktikum dengan mudah di laboratorium sekolah. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa guru-guru peserta pelatihan mampu membuat media tumbuh mikroba serta memahami prinsip dasar pembuatan media dan isolasi mikroba. Kegiatan ini mampu meningkatkan minat dan pemahaman guru dalam merancang praktikum mikrobiologi menggunakan peralatan dan bahan yang ada di laboratorium sekolah dengan biaya yang sangat murah.
Chemical fingerprinting and antioxidant properties of Glochidion philippicum Khairuddin, Khairuddin; Manggau, Marianti A.; Rante, Herlina; Hardiyanti, Widya; Latada, Nadila P.; Umar, Abdul H.; Nur, Syamsu; Wahyudin, Elly; Rahman, Latifah; Yulianty, Risfah; Nainu, Firzan
Narra J Vol. 5 No. 1 (2025): April 2025
Publisher : Narra Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52225/narra.v5i1.1886

Abstract

Glochidion philippicum has been suggested to exhibit considerable pharmacological potential, yet its chemical composition and bioactivity remain inadequately explored. The aim of this study was to investigate the chemical fingerprint and antioxidant properties of G. philippicum leaf extracts using Fourier-transform infrared spectroscopy (FTIR) with chemometric analyses, and in vitro and in vivo evaluations. Four extraction methods (maceration, reflux, ultrasound-assisted extraction (UAE), and microwave-assisted extraction (MAE)) were optimized with water, 70% ethanol, ethyl acetate, and n-hexane as solvents. FTIR profiles were analyzed with principal component analysis (PCA), hierarchical cluster analysis, and orthogonal partial least squares discriminant analysis. An in vitro study assessing the free radical scavenging capacity was conducted using the 2,2'-azinobis-(3-ethylbenzothiazoline-6-sulfonic acid) (ABTS), 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH), and ferric-reducing antioxidant power (FRAP) methods, while in vivo evaluations were conducted using Drosophila melanogaster to measure antioxidant enzyme activity and expression of endogenous antioxidant-related genes. FTIR profiles identified functional groups contributing to antioxidant activity. In vitro assays using ABTS and FRAP methods revealed that extracts obtained with 70% ethanol and water exhibited the highest antioxidant activity, attributed to key functional groups such as C=C (aromatic), O−H (acidic), N=O (nitro), and C−O (ester). In vivo studies showed that ethanol-based MAE extracts (MAEEO) significantly improved the survival of autoinflammatory PGRP-LBΔ mutant larvae exposed to heat-killed Escherichia coli. Real-time quantitative PCR analysis indicated this effect was dependent on endogenous antioxidant gene activation. The study highlights that G. philippicum leaf extracts as a natural source of bioactive compounds with exogenous antioxidant properties, offering potential for therapeutic applications.
Aktivitas Anti Mycobacterium tuberculosis Strain H37Rv dan MDR (Multi Drug Resistant) dari Ekstrak Rimpang Curcuma mangga Val.: Anti Mycobacterium tuberculosis Activity Strain H37Rv and MDR (Multi Drug Resistant) from Curcuma mangga Val. Rhizome Extract Pratiwi, Ritha; Alam, Gemini; Rante, Herlina; Massi, Nasrum
Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of Pharmacy) (e-Journal) Vol. 6 No. 1 (2020): (March 2020)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.319 KB) | DOI: 10.22487/j24428744.2020.v6.i1.13102

Abstract

TB is an infectious disease caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis. Empirically the plants that have long been used in medicine are Curcuma mangga rhizome, which shows pharmacological activity as an anti Mycobacterium tuberculosis drug. The objective of the research is to determine the ability of hexane and methanol extracts of Curcuma mangga in inhibiting the growth of Mycobacterium tuberculosis Strain H37Rv and MDR. The extraction of Curcuma mangga rhizome was conducted by maceration methode using hexane and methanol as the solvents, respectively. Both of extracts were made in 1000 dan 500 ppm concentration, then tested for anti Mycobacterium tuberculosis activity using MODS (Microscopic Observation Drug Suspectibility) method. Determination of anti M.tuberculosis activity was based on microscopic observation on Mycobacterium tuberculosis colony in cord formation. The results showed that hexane and methanol extract in 1000 ppm concentration inhibited the growth of Mycobacterium tuberculosis Strain H37Rv dan MDR. However in 500 ppm only n-hexane extract showing the inhibiton activity. In conclusion, n-hexane extract have the ability to inhibit the growth of Mycobacterium tuberculosis Strain H37Rv dan MDR.