Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Hubungan Kualitas Fisik Air Bersih dan Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun dengan Kejadian Stunting Sitti Wasila Datunsolang; Bun Yamin M Badjuka; Indra Haryanto Ali
JOURNAL OF NONCOMMUNICABLE DISEASES Vol 4, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jond.v4i1.981

Abstract

Stunting di Provinsi Gorontalo merupakan tertinggi keempat secara nasional yaitu sebesar 29,0%, untuk Kota Gorontalo yaitu sebesar 26,5% hal ini menjadi atensi bagi pemerintah dalam meningkatkan upaya percepatan penurunan stunting di Provinsi Gorontalo hingga 14% pada tahun 2024. Kondisi sanitasi dan hygiene lingkungan secara tidak langsung dapat mempengaruhi prevalensi stunting karena menyebabkan masuknya penyakit pada tubuh balita. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kualitas fisik air bersih dan kebiasaan cuci tangan pakai sabun dengan kejadian stunting di Kelurahan Lekobalo, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo. Desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 80 sampel. Teknik pengambilan sampel penelitian yaitu simple random sampling menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square. Analisis data menggunakan SPSS dengan indeks kepercayaan 0,05. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara kualitas fisik air bersih (p-value 0,002) dan kebiasaan cuci tangan pakai sabun (p-value<0,001) dengan kejadian stunting di Kelurahan Lekobalo Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo. Kesimpulan terdapat hubungan kualitas fisik air bersih dan kebiasaan cuci tangan pakai sabun dengan kejadian stunting di Kelurahan Lekobalo, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo.Stunting in Gorontalo Province is the fourth highest nationally, namely 29.0% for Gorontalo City, namely 26.5%. This is a concern for the government as it increases efforts to accelerate stunting reduction in Gorontalo Province to 14% by 2024. Sanitation and hygiene conditions The environment can indirectly influence the prevalence of stunting because it causes disease to enter the bodies of toddlers. The aim of the research was to determine the relationship between the physical quality of clean water and the habit of washing hands with soap and the incidence of stunting in Lekobalo Village, Kota Barat District, Gorontalo City. Quantitative research design with a cross-sectional approach. The number of samples was 80. The research sampling technique is simple random sampling using univariate and bivariate analysis with the Chi-Square test. Data analysis used SPSS with a confidence index of 0.05. The results of statistical tests show that there is a significant relationship between the physical quality of clean water (p-value 0.002) and the habit of washing hands with soap (p-value <0.001) and the incidence of stunting in Lekobalo Village, Kota Barat District, Gorontalo City. The conclusion is that there is a relationship between the physical quality of clean water and the habit of washing hands with soap and the incidence of stunting in Lekobalo Village, West City District, Gorontalo City.
KARAKTERISTIK EPIDEMIOLOGI PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) DI PUSKESMAS TELAGA BIRU Ali, Indra Haryanto; Hamka, Hamka; Male, Sitti Nurzahra
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 10 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/htj.v10i3.1242

Abstract

ISPA merupakan penyakit menular yang menjadi penyebab utama kematian pada anak usia <5 tahun di dunia, hampir 7 juta anak meninggal akibat ISPA setiap tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran karakteristik epidemiologi penyakit ISPA di wilayah kerja Puskesmas Telaga Biru Kabupaten Gorontalo tahun 2021-2022. Peneltian ini merupakan penelitian deskriptif, dilaksanakan pada bulan Februari – April 2023 di Puskesmas Telaga Biru Kabupaten Gorontalo. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik epidemiologi penyakit ISPA di Puskesmas Telaga Biru tahun 2021-2022 yaitu lebih banyak ditemukan pada kelompok umur 1-4 tahun yang berjumlah (27,69%) sedangkan yang paling sedikit pada kelompok umur 70 tahun keatas (1,75%); lebih banyak ditemukan pada perempuan (58,23%); paling banyak ditemukan di kelurahan Tuladenggi (25,78%); penderita paling banyak ditemukan pada bulan September (12,13%). Pihak Puskesmas agar memaksimalkan kegiatan surveilans serta melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya penyakit ISPA dan cara pencegahan serta penangananya. Dan bagi masyarakat diharapkan untuk tetap menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat agar kita dapat terhindar dari penyakit, serta diharapkan kepada ibu yang memiliki balita agar melakukan pola asuh anak yang baik dan benar agar anak dapat terhindar dari penyakit ISPA.
Spatio-temporal analysis of pulmonary tuberculosis in Astambul District, South Kalimantan, Indonesia 2020-2021 Rosadi, Dian; Agustina, Novita; Haji Darise Lasari, Hadrianti; Fakhriadi, Rudi; Fadillah, Noor Ahda; Ali, Indra Haryanto
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 13, No 4: December 2024
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v13i4.23057

Abstract

Respiratory tuberculosis (TB) remains a significant global health concern and ranks among the top 10 leading causes of death worldwide, following human immunodeficiency virus/acquired immunodeficiency syndrome (HIV/AIDS). Globally, it is estimated that 1.2 billion people are at risk of being infected with tuberculosis, and Indonesia is the country that contributes the third-highest number of TB cases worldwide, behind China and India. Tuberculosis is still a significant issue in South Kalimantan, notably in Banjar Regency. This study is a descriptive study that intends to identify respiratory TB clusters spatially and temporally in Astambul District during 2020–2021 with the SatScan application, which is visualized as a map of respiratory TB clusters using the Quantum GIS 3.28 application. Data on respiratory TB cases collected from the Banjar District Health Office were examined using retrospective space-time scan statistics, employing a Poisson probability model for analysis. This study found 4 respiratory TB clusters, and 2 of them had significant results, namely in 2020 (RR=6.90, p-value=0.000030) and 2021 (RR=5.27, p-value=0.00003). Factors that affect these clusters are population density, the physical condition of houses, humidity levels, and the availability of health facilities.
Kualitas Air Bersih Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan akhir (TPA) Sampah Talumelito Hasan, Ruslin; Suleman, Rahman; Ali, Indra Haryanto
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 12 No 2 (2022): Oktober
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v12i2.2497

Abstract

Final Disposal Site (TPA) The existence of a waste Final Processing Site (TPA) has the potential to be a source of water pollution. This study is a descriptive study, the sample used in this study is water used by the community around the Talumelito TPA location, which was taken at 5 different points. The results showed that of the 5 water samples taken, the pH, temperature, and TDS parameters met the requirements, while for turbidity, there were 2 samples taken from point 2 and point 3 that did not meet the requirements because they had a turbidity value of 26.7 NTU, and 26.9 NTU. This result is not in accordance with the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 32 of 2017, namely the NAV for water turbidity is 25 NTU. The conclusion of this study is that the turbidity for the samples obtained from point 2 and point 3, which is clean water consumed daily by the people in that place, does not meet the requirements. Meanwhile, the parameters of pH, temperature, and TDS in water taken from 5 sampling locations met the requirements.
Penyuluhan Kesehatan di SDIT Nurul Fikri: Langkah Edukatif Menghadapi Ancaman Diare Hapsari, Restiana Kartika Mantasti; Tazkiah, Misna; Fadhilah, Noor Ahda; Ali, Indra Haryanto; Fakhriadi, Rudi; Rosadi, Dian; Nisa, Mufatihatul Aziza; Noor, Ihya Hazairin
NuCSJo : Nusantara Community Service Journal Vol. 1 No. 2 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70437/3xtae265

Abstract

Diare merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang sering terjadi di Indonesia, terutama pada anak-anak usia dini. Penyakit ini dapat dicegah melalui edukasi kesehatan, khususnya tentang pentingnya mencuci tangan dengan benar. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa kelas I SDIT Nurul Fikri Banjarbaru dalam mencegah diare melalui penerapan teknik cuci tangan tujuh langkah. Kegiatan dilakukan melalui penyuluhan berbasis video animasi, praktik cuci tangan bersama, dan sesi tanya jawab untuk memperkuat pemahaman peserta. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan pada pengetahuan siswa tentang diare dan kemampuan mencuci tangan secara benar. Program ini menegaskan pentingnya edukasi berbasis visual dan praktik langsung dalam membangun kebiasaan hidup bersih pada anak-anak. Dengan demikian, pendekatan ini berpotensi menjadi model preventif untuk mengurangi kejadian diare di kalangan anak sekolah.
Implementasi Program “Jumat BERSAMA” dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Masyarakat Desa Lok Baintan Dalam Ali, Indra Haryanto; Audia, Rifa; Wahyuni, Sri; Aufa, Ahmad Arrizki
Jurnal Pengabdian Meambo Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEAMBO
Publisher : PROMISE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56742/jpm.v4i1.130

Abstract

Permasalahan pengelolaan sampah rumah tangga di wilayah RT.02 dan RT.03 Desa Lok Baintan Dalam masih menjadi tantangan utama yang memengaruhi kualitas kesehatan dan kebersihan lingkungan. Rendahnya kesadaran masyarakat dalam memilah dan membuang sampah secara benar menjadi alasan dilakukannya kegiatan pengabdian masyarakat ini. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah melalui pendekatan edukatif dan aksi gotong royong. Metode yang digunakan mencakup penyuluhan menggunakan leaflet, pelaksanaan gotong royong, dan pemasangan media edukatif berupa banner. Kegiatan dilaksanakan pada Juli 2024 dengan melibatkan partisipasi aktif warga dan aparat desa. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan signifikan pengetahuan warga berdasarkan hasil pre-test dan post-test, dengan rerata nilai meningkat dari 44.00 menjadi 84.67 (p = 0.000). Kegiatan gotong royong mampu mengurangi jumlah sampah di lingkungan dan menumbuhkan solidaritas sosial. Pemasangan banner turut memperkuat pesan edukatif secara visual dan menjadi media pengingat permanen di ruang publik desa. Selain perubahan perilaku, kegiatan ini juga memunculkan tokoh lokal yang berpotensi menjadi agen perubahan. Kesimpulan dari kegiatan ini menunjukkan bahwa pendekatan partisipatif dan edukatif dapat menciptakan perubahan perilaku dan transformasi sosial dalam pengelolaan sampah di tingkat komunitas.
Hubungan Peran Petugas Surveilans dengan Tindakan Masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Ali, Indra Haryanto; Imelda Tumulo; Bun Yamin M. Badjuka; Tumartony T. Hiola; Hamka; Hadrianti Haji Darise Lasari
Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT) Vol. 5 No. 1 (2025): Nursing and Health Care Technology-January to June Period
Publisher : Progres Ilmiah Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56742/nchat.v5i1.91

Abstract

Kejadian DBD di Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun dan menyebar luas, penyakit ini adalah masalah kesehatan masyarakat yang signifikan. DBD adalah penyakit menular yang paling umum menimpa anak-anak. DBD masih menjadi masalah kesehatan, karena masih banyak wilayah endemis di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran petugas surveilans dengan tindakan masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango. Metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, sampel yang digunakan petugas surveilans tersebar di 10 Puskesmas dan masyarakat di 10 Puskesmas di ambil 1 penderita di masing-masing Puskesmas dan 8 KK disekitar rumah penderita DBD sehingga sampel masyarakat yaitu 80. Analisa data menggunakan uji statistik Chi Square. Hasil penelitian didapatkan bahwa nilai signifikansi (p value) sebesar 0.001 < ? 0.05 dan nilai chi square hitung sebesar 11.723 > chi-square tabel 3.841. Kesimpulan ada hubungan peran petugas surveilans dengan tindakan masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk.
Intervensi Edukatif Berbasis Komunitas untuk Pencegahan Stroke pada Lansia: Studi di Kabupaten Banjar Ridha, Muhammad Rasyid; Ali, Indra Haryanto; Andiarsa, Dicky; Rosadi, Dian; Fadillah, Noor Ahda; Fakhriadi, Rudi; Musafaah, Musafaah; Tazkiah, Misna
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 4 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/2ytz6s54

Abstract

Stroke merupakan penyebab utama kematian dan disabilitas di Indonesia. Lansia di panti sosial merupakan populasi yang sangat rentan akibat prevalensi hipertensi yang tinggi dan keterbatasan pengetahuan tentang pencegahan stroke. Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas sebuah intervensi edukatif berbasis komunitas dalam meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan stroke pada lansia. Sebuah studi pra-pasca (one-group pre-test post-test design) dilakukan terhadap 17 lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera II, Kabupaten Banjar. Intervensi berupa penyuluhan kesehatan tunggal tentang epidemiologi, faktor risiko, gejala, dan pencegahan stroke. Pengetahuan diukur menggunakan kuesioner sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) intervensi. Tekanan darah juga diukur untuk melihat profil risiko. Data dianalisis secara deskriptif dan menggunakan uji paired t-test. Terjadi peningkatan yang signifikan secara statistik dalam skor pengetahuan peserta (nilai rata-rata pre-test: 60; post-test: 80; p < 0.001). Namun, pengukuran tekanan darah mengungkapkan bahwa 68% peserta mengalami kondisi prehipertensi hingga hipertensi stage 3. Intervensi edukatif berbasis komunitas efektif dalam meningkatkan pengetahuan lansia tentang pencegahan stroke. Namun, tingginya prevalensi hipertensi yang tidak terkelola menunjukkan bahwa edukasi saja tidak cukup. Diperlukan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan, yang mengintegrasikan promosi kesehatan dengan pemantauan klinis faktor risiko secara rutin untuk dampak yang lebih nyata.