Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Teori Kognitif Sosial Albert Bandura (Studi Kritis Dalam Menjawab Problem Pembelajaran di Mi) Elga Yanuardianto
Auladuna : Jurnal Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol 1 No 2 (2019): OKTOBER
Publisher : Program Studi PGMI, IAI Al-Falah As-Sunniyyah Kencong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.701 KB) | DOI: 10.36835/au.v1i2.235

Abstract

Discussion on the theory of conditioning (behaviorism) which succeeded in the field of learning during the first half of the twentieth century. Beginning in the late 1950s and early 1960s these theories were questioned in many fields. The influence of these theories is decreasing, and currently the more prominent theoretical perspectives are cognitive perspectives. One of the major challenges to behaviorism comes from observational learning studies conducted by Albert Bandura and his colleagues. The most important finding of this research is that people can learn new actions just by watching others do it. The observer does not have to carry out these actions when he learns them. Strengthening is not necessary so learning can occur. These findings refute the central assumptions of conditioning theories. Social cognitive theories that highlight the idea that most human learning takes place in a social environment. By observing others, people acquire knowledge, rules, skills, strategies, beliefs and attitudes. In learning in social cognitive MI, it is important to apply considering that children of this age do a lot of learning from observing the surrounding environment, both observing teachers, parents, and the community as a model, so it is important to create a good environment in learning MI age.Keywords: Social Cognitive Theory, Learning
Pola Pendekatan Manajemen Berbasis Madrasah (Mbm) Di Madrasah Ibtidaiyyah Elga Yanuardianto
Auladuna : Jurnal Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol 3 No 1 (2021): April
Publisher : Program Studi PGMI, IAI Al-Falah As-Sunniyyah Kencong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/au.v3i1.506

Abstract

In the era of madrasa independence, especially in MI and the era of Madrasah-Based Management (MBM), the first and foremost task and responsibility of madrasah leaders is to make the madrasas they lead more effective, in the sense of becoming more useful for the madrasa itself and for the community. the wider community of users. In order for the duties and responsibilities of the madrasah leaders to become real, it would be necessary for them to understand, explore, and apply some of the concepts of management science that have been developed by thinkers in the business world. When seriously deepened, the concepts of management science may have value (in terms of values) that will not plunge our world of education into a business that can harm or disappoint the wider community of its users. MBM is one form of education reform, which offers schools to provide better and adequate education for students. Autonomy in management has the potential for schools to improve staff performance, offer direct participation to relevant groups and increase public understanding of education. In line with the spirit and spirit of decentralization and autonomy in the field of education, school authority also plays a role in accommodating the general consensus that believes that wherever possible decisions should be made by those who have the best access to local information, who are responsible for implementing policies and who are affected by policies. the policy. So that MI which uses madrasah-based management has the authority to regulate its own madrasa in order to achieve its goals. In other words, the MI has the right to empower its potential, both the potential of madrasa residents and the potential of the community. Thus, the leadership and governance that is owned must support the success of the goals that have been set.
Implementasi Pembelajaran Aswaja Untuk Menanamkan Kecerdasan Spiritual (Spiritual Quontient) Siswa di MTs Ma arif An Nur Wuluhan Jember Elga Yanuardianto; Jasuli .; Ahmad Fauzi
JURNAL PENDIDIKAN DAN KAJIAN ASWAJA Vol. 8 No. 1 (2022): JUNI
Publisher : Penerbit Kyai Mojo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56013/jpka.v8i1.1501

Abstract

MTs Ma’arif An Nur merupakan madrasah dibawah Lembaga Pendidikan Ma’arif NU. MTs Ma’arif An Nur merupakan salah satu madrasah yang menerapkan pembelajatan keaswajahan. Pembelajaran ini bertujuan diharapkan dari out put peserta didik MTs Ma’arif An Nur dapat mengamalkan dan memahami betul Aqidah Ahlu sunah wal Jamaah secara utuh dalam segi ibadah maupun amaliyah. penelitian menggunakan jenis kualitatif deskriptif, hasil penelitian ini bahwa Perencanaan pembelajaran aswaja untuk menanamkan kecerdasan spiritual di MTs Ma’arif An Nur Wuluhan yaitu dengan menggunakan silabus dan RPP. Pelaksanaan pembelajaran aswaja untuk menanamkan kecerdasan spiritual di MTs Ma’arif An Nur Wuluhan dapat diorganisasikan menjadi dua bagian, yaitu pembelajaran klasikal dan pembelajaran non klasikal. Adapun dalam pembelajaran klasikal meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Dan Evaluasi pembelajaran aswaja untuk menanamkan kecerdasan spiritual di MTs Ma’arif An Nur Wuluhan yaitu dengan menggunakan penilaian formatif dan penilaian sumatif Kata Kunci : Implementasi Pembelajaran, Aswaja, Kecerdasan Spiritual
STRATEGI PEMODELAN KOGNITIF SOSIAL GURU PAI DALAM PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN SISWA Elga Yanuardianto; Abu Yasid; Mahbubi Mahbubi
FAJAR Jurnal Pendidikan Islam Vol. 1 No. 2 (2021): FAJAR Jurnal Pendidikan Islam (Desember)
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.905 KB) | DOI: 10.56013/fj.v1i2.1230

Abstract

Penanaman Kepribadian dimulai dari lingkungan keluarga, kerabat, sekolah dan lingkungan masyarakat. Lingkungan rumah dan keluarga sebagai lingkungan pembentukan dan pendidikan Kepribadian yang pertama dan utama harus lebih diberdayakan dan haal tersebut merupakan tugas orang tua sebagai penanam pertama Kepribadian anaknya. Keluarga adalah sekolah untuk kasih sayang, tempat belajar yang penuh dengan cinta, janganlah orang tua menanamkan keluarga sebagai tempat untuk bertengkar dengan pasangannya karena dengan hal itu sangatlah berakibat buruk pada perkembangan Kepribadian anak yang akan menganggap berkeluarga adalah hal yang sangat menyengsarakan kelak jika anak tersebut sudah dewasa. Pembentukan Kepribadian melalui sekolah juga harus diperhatikan di sekolah pendidikan tidak semata-mata tentang mata pelajaran yang hanya meningkatkan kemampuan IQ saja tetapi juga harus diperhatikan bagaimana penanaman moral, nilai-nilai estetika, budi pekerti yang luhur dan lain sebagainya. Ada beberapa keunggulan yang dimiliki dari profesi seorang guru, karena dalam Istilah Jawa bahwa seorang guru adalah seseorang yang harus digugu (dipercaya) dan ditiru ( dicontoh), dari sini kita memahami bahwa guru merupakan profesi yang patut untuk dihargai dan dijunjung tinggi, dan dari Implementasi tersebut maka sepatutnya seorang guru harus menjadi model atau Uswatun Hasanah yang mampu melahirkan siswa dengan kepribadian yang baik sehingga mampu menjadikan dunia pendidikan yang berbasis karakter, bermoral tanpa meninggalkan kearifan budaya lokal. Fenomena yang terjadi di SMPI Yanabi’ul Ulum Plalangan kecamatan Kalisat Jember, bagaimana strategi guru disekolah tersebut dalam membentuk kepribadian siswa melalui pemodelan kognitif social patut untuk di telaah karena ini akan menjadi salah satu cara dalam menjadikan siswa berkepribadian yang baik disekolah maupun diluar sekolah. Keywords: Pemodelan Kognitif Sosial, Kepribadian Siswa
MELAHIRKAN SUMBER DAYA GURU (SDG) MI UNGGULAN DI ERA GLOBALISASI Elga Yanuar Dianto
Al-Ashr : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar Vol 1 No 1 (2016): Maret
Publisher : PGMI-FAI- UI Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.263 KB)

Abstract

Memasuki era globalisasi sekarang ini kita dibawa kepada suatu kesadaran global yaitu fase dimana dunia terbuka tanpa batas. Di dalam dunia yang tanpa batas inilah terjadi persaingan yang mencangkup seluruh aspek kehidupan. Globalisasi terjadi Antara lain disebabkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi terutama tekhnologi informasi yang semakin hari semakin pesat dan berkembang.(mulyasa.2002;3) Untuk itu diperlukan upaya perubahan mendasar dalam berbagai bidang kehidupan, ekonomi, politik, sosial, dan budaya, termasuk pendidikan. Di sisi lain, untuk dapat keluar sebagai pemenang dalam era yang penuh persaingan ini maka kata kuncinya adalah sumber daya manusia yang  berkualitas. Dan oleh karena itu pendidikan menjadi sebuah keniscayaan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi, karena salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah melalui pendidikan yang berkualitas.
EDUTAINMENT MENJAWAB PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Elga Yanuar Dianto
Al-Ashr : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar Vol 3 No 1 (2018): Maret
Publisher : PGMI-FAI- UI Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.789 KB)

Abstract

Pendidikan merupakan investasi masa depan. Melalui pendidikan, peserta didik dapat mengembangkan segala potensi yangada pada dirinya. Peserta didik dapat meningkatkan wawasanpengetahuannya dari yang tidak tahu menjadi tahu. Pendidikanberupaya untuk mewadahi potensi peserta didik dan membekalipeserta didik untuk menyiapkan kehidupan di masa yang akan datang. Pendidikan erat kaitannya dengan proses pembelajaran atau kegiatan belajar. Keberadaan guru menjadi salah satu komponen penting dalam proses belajar mengajar. Tugas guru adalah membelajarkan peserta didik. Dalam membelajarkan peserta didik, guru perlu mengembangkan kompetensi dan tekniknya dalam mengajar. Seringkali guru kurang memperhatikan teknik mengajar. Banyaknya mata pelajaran yang harusdikuasai oleh guru, membuat para guru menerapkan metode ceramah dari hari ke hari sehingga peserta didik merasa jenuh, bosan, bahkan malas-malasan mengikuti proses pembelajaran. Hal tersebut berdampak pada penurunan prestasi belajar peserta didik. Sebagai seorang guru, harus pandai mengelola kelas, mengemas suatu pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan bagi peserta didik. Pembelajaran yang menarik dan menyenangkan menjadi salah satu alternatif bagi guru untuk meningkatkan kualitasnya dalam mendidik peserta didik. Untuk itu, guru harus mengetahui hakikat belajar dan pembelajaran yang baik. Keberhasilan proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh pemahaman guru terhadap hakikat tersebut. Selain dapat meningkatkan semangat belajar, pembelajaran yang menarik danmenyenangkan juga memicu seorang guru untuk lebih kreatif daninovatif dalam menciptakan pembelajaran yang dapat menarikperhatian siswa dalam menyampaikan materi pelajaran. Disinilahtingkat kekreativan dan keterampilan mendidik siswa akan terlihat,sehingga guru harus pandai memutar otak. Salah satu konsep yang mungkin bisa dipakai adalah dengan menggunakan konsepEdutainment. Harapannya, dengan konsep Edutaiment pendidikmampu menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, serta akan tercapainya pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik. Key Word: Edutainment, Problematika, Pembelajaran
Cultivating Discipline in Students Through The Application Of Kobimtaq in Class IV At MIMA 29 Miftahul Ulum Ambulu Jember Elga Yanuardianto; Muhammad Ilyas; Muhammad Fawwaz Al Karim
FALASIFA : Jurnal Studi Keislaman Vol 13 No 02 (2022): September
Publisher : STAIFAS-Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/falasifa.v13i02.1086

Abstract

The purpose of this study was to identify and describe the method of establishing student discipline. Additionally, it would be helpful to be aware of how Kobimtaq was used in class IV at MIMA 29 Miftahul Ulum Ambulu to foster student discipline. As we all know, education currently places a strong emphasis on these three development goals: skills, knowledge, and attitudes. Promotion of character education is one method to change students' perspectives. One of the characteristics emphasized in character education is discipline, and MIMA 29 Miftahul Ulum is one of the madrasas that places a strong priority on the discipline of its students. Even the tiniest issues with discipline are handled very seriously at MIMA 29 Miftahul Ulum. In terms of discipline, the students are managed by MIMA 29 Miftahul Ulum using the contact book for religious guidance and piety (Kobimtaq). This research uses a qualitative research type approach with a descriptive type. Data collection techniques there are three ways, namely: observation, interviews and documentation. The findings of this study might be interpreted as indicating that MIMA 29 Miftahul Ulum pupils were pleased with the Kobimtaq book, which was used to manage student behavior. No students voiced opposition to the use of this Kobimtaq book, which may indicate the effectiveness of using Kobimtaq to impose discipline in students and act as a media bridge between instructors, students, and parents. Here, the link is the collaboration imposing student discipline between educators, homeroom educators, the school, and parents of kids. A disciplinary attitude must be ingrained not only in school but also outside of it, so it can be concluded that the Kobimtaq book can assist kids in becoming more disciplined in carrying out activities like praying, studying, reciting the Koran at home, and teaching them honesty.
Peran Guru dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak di MTs. Al-Falah Bungatan Situbondo Imam Baidawi; Elga Yanuardianto
Nusantara Journal of Islamic Studies Vol. 3 No. 1 (2022): Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/njis.2022.3.1.83-96

Abstract

Peran dan profesionalisme guru dalam pembelajaran di sekolah sangat diperlukan. Guru dituntut untuk mampu meningkatkan kualitas belajar para peserta didik dalam bentuk kegiatan belajar yang sedemikian rupa dapat menghasilkan pribadi yang mandiri, pelajar yang efektif dan pekerja yang produkti sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif deskriptif, teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi sedangkan analisis data menggunakan analisis deskriptif dan tehnik pemerikasaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peran guru Akidah Akhlak dalam meningkatkan prestasi belajar Akidah Akhlak siswa MTs. Al-Falah sebagai pembimbing, model dan teladan dalam meningkatkan prestasi siswa di MTs. Al-Falah yaitu selalu berusaha membimbing siswa-siswi untuk berperilaku dengan baik, mengingatkan jika mereka melakukan perbuatan yang tidak terpuji, memberikan contoh nyata pada saat mengajar yaitu mengucapkan salam terlebih dahulu, setelah itu berdoa secara bersama-sama. hambatan yaitu siswa yang kurang mampu pada pelajaran akidah akhlak, kurangnya memperhatikan pada pelajaran akidah akhlak sedangkan langkah-langkah guru Akidah Akhlak MTs. Al-Falah Bungatan dalam mengatasi hambatan dalam meningkatkan prestasi belajar Akidah Akhlak meliputi menfokuskan terhadap siswa, memberikan bimbingan khusus, kerjasama antar pihak luar, adanya sarana dan prasarana.
Proses Pembentukan Nilai Karakter Anak di Yayasan Panti Asuhan Dinas Sosial Kabupaten Situbondo Elga Yanuardianto; Fathorrahman
Nusantara Journal of Islamic Studies Vol. 3 No. 2 (2022): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/njis.2022.3.2.154-168

Abstract

Membentuk karakter merupakan proses yang berlangsung seumur hidup. Anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter jika ia tumbuh pada lingkungan yang berkarakter pula. Hal ini akan bisa terwujud dengan cara penerus generasi bangsa mampu meneruskan untuk mewujudkan karakter setiap individu yang baik. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Proses penanaman nilai karakter Panti Asuhan Dinas Sosial yaitu pendidikan karakter melalui pendekatan religius, nilai budaya, lingkungan, potensi diri yang dilaksanakan melalui sikap dan keseharian seperti menjalankan ibadah, siraman rohani, membersihkan lingkungan, memberikan bimbingan keterampilan. (2) Nilai karakter yang ditanamkan terhadap anak asuh yaitu religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, tanggung jawab. Nilai karakter tersebut ditanamkan terhadap anak asuh melalui perencanaan, pelaksanaan, materi pengasuhan, dan evaluasi pengasuhan. (3) Faktor penghambat dalam pengasuhan nilai karakter adalah asal mula anak yang belum memperhatikan nilai karakter karena anak hidup di lingkungan. Faktor pendukungnya adalah panti asuhan Dinas Sosial, lingkungan panti asuhan yang kekeluargaan. (4) Cara mengatasi hambatan yang ada di panti asuhan tersebut adalah lingkungan panti asuhan yang mendukung dengan kehidupan yang religius, pihak panti asuhan bekerja sama dengan bimbingan konseling.
Edukasi Gerakan Siswa Anti Narkoba GESNAWA di MTs Darul Huda Desa Bagorejo Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember Muhammad Ilyas; Elga Yanuardianto; Hosni Mubarok
Al-Khidmah Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): JUNI
Publisher : Institute for Research and Community Service (LPPM) of the Islamic University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (799.87 KB) | DOI: 10.56013/jak.v3i1.2170

Abstract

In the news RadarJember explained that the number of cases of abuse of narcotics and illegal drugs (drugs) in Jember Regency is quite high. According to Habilis Indonesia, a foundation engaged in the rehabilitation of drug addicts in Jember, during the last three months until February 2021, there have been 55 cases. Jember is said to be the center of drug trafficking in the Tapal Kuda area. The purpose of the Anti-Drug Student Movement Educational activity at MTs Darul Huda, Bagorejo Village, Jember Regency, is to increase students' knowledge from a young age about the dangers of drug abuse. Data collection was carried out through observing the enthusiasm of students in participating in activities, besides carrying out a post-activity question and answer session. This activity was held for all students in grades VII, VIII and IX at MTs Darul Huda, Bagorejo Village, Jember Regency. Furthermore, the results show that the enthusiasm of students in participating in these socialization activities is very high, in theory they already know Narcotics in general and additional information to find out the latest types of Narcotics discoveries.