Claim Missing Document
Check
Articles

Karakteristik Hedonik Sambal Pecel Hasil Substitusi Kacang Tanah (Arachis hypogaea) dengan Kacang Hijau (Vigna Radiata L) Novita Wibowo; Bhakti Etza Setiani; Antonius Hintono
Jurnal Teknologi Pangan Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.134 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2018.20800

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan pada sambal pecel substitusi kacang tanah dengan kacang hijau yang disajikan dengan formula yang berbeda. Desain percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis non parametrik Kruskall Wallis dengan tingkat signifikansi 5% dan apabila terdapat pengaruh maka dilanjutkan dengan uji Mann Whitney U Test. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat pengaruh perlakuan (P>0,05) terhadap substitusi dengan kacang hijau namun perlakuan sambal pecel hasil substitusi 50% kacang tanah dengan 50% kacang hijau diminati panelis dan hampir seperti sambal pecel pada umumnya. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa diversifikasi sambal pecel dapat disubstitusi dengan kacang hijau tanpa mengurangi nilai gizi dan tingkat kesukaan.
Perubahan Mutu Hedonik Minuman Rempah Seduhan Pertama dan Kedua Lutfi Purwitasari; Bambang Dwiloka; Bhakti Etza Setiani
Jurnal Teknologi Pangan Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.528 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2019.23526

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan mutu hedonik minuman rempah seduhan pertama dan kedua sebagai minuman fungsional. Penelitian ini menggunakan dua perlakuan yaitu seduhan pertama dan seduhan kedua pada rempah. Bahan baku yang digunakan adalah minuman rempah yang terdiri dari jahe, kunyit, kunyit putih, kencur, temulawak, temu mangga, jeruk nipis, kayu secang, gula batu, gula merah dan air. Metode yang dilakukan meliputi pembuatan minuman rempah dengan cara rempah dalam gelas beaker diseduh selama 30 menit dengan 1000 ml air aquabidestilata yang telah dididihkan (100˚C) kemudian disaring hingga didapatkan minuman rempah seduhan pertama (S1). Proses penyeduhan dilakukan lagi dengan rempah yang sama agar didapatkan minuman rempah seduhan kedua (S2), kemudian dilakukan pengujian mutu hedonik dari minuman rempah. Mutu hedonik yang diuji meliputi rasa, aroma, warna dan overall kesukaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa warna, aroma dan overall kesukaan minuman rempah seduhan pertama lebih disukai panelis, tetapi rasa minuman rempah seduhan kedua lebih disukai panelis dibandingkan dengan rasa minuman rempah seduhan pertama.
Karakteristik Hedonik Sambal Pecel Hasil Substitusi Kacang Tanah (Arachis hypogaea) dengan Kacang Hijau (Vigna Radiata L) Novita Wibowo; Bhakti Etza Setiani; Antonius Hintono
Jurnal Teknologi Pangan Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.268 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2018.19888

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan pada sambal pecel substitusi kacang tanah dengan kacang hijau yang disajikan dengan formula yang berbeda. Desain percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis non parametrik Kruskall Wallis dengan tingkat signifikansi 5% dan apabila terdapat pengaruh maka dilanjutkan dengan uji Mann Whitney U Test. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat pengaruh perlakuan (P>0,05) terhadap substitusi dengan kacang hijau namun perlakuan sambal pecel hasil substitusi 50% kacang tanah dengan 50% kacang hijau diminati panelis dan hampir seperti sambal pecel pada umumnya. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa diversifikasi sambal pecel dapat disubstitusi dengan kacang hijau tanpa mengurangi nilai gizi dan tingkat kesukaan.
Kualitas Selai Alpukat (Persea americana Mill) dengan Perisa Berbagai Pemanis Alami Prima Dewi Ramadhani; Bhakti Etza Setiani; Heni Rizqiati
Jurnal Teknologi Pangan Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.293 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2017.17132

Abstract

Penelitian ini bertujuan menguji kualitas selai alpukat yang dibuat dengan perlakuan 3 jenis pemanis alami berbeda ditinjau dari aspek kadar air, nilai aw, total sugar, total mikroba, total padatan terlarut, dan uji hedonik. Parameter penelitian meliputi kadar air, nilai aw, total sugar, total mikroba, total padatan terlarut dan kesukaan selai alpukat dengan perlakuan pemberian jenis pemanis T1=gula aren, T2=gula pasir, T3=madu. Penelitian ini menggunakan desain rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan tujuh kali pengulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan ANOVA untuk parameter kadar air, nilai aw, total sugar, total mikroba, total padatan terlarut. Sedangkan untuk parameter kesukaan menggunakan uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian jenis pemanis alami berbeda terhadap kualitas kadar air, nilai aw, total sugar, dan total padatan terlarut selai alpukat. Selai dengan pemberian pemanis gula aren merupakan perlakuan pemberian pemanis dengan kualitas terbaik yang menghasilkan selai alpukat dengan kadar air = 14,73%, nilai aw 0,832, total sugar 39,509%, total mikroba 5,3.103 CFU/g dan total padatan terlarut 81,9%. Dari segi kesukaan, selai dengan pemberian pemanis gula pasir paling disukai baik secara warna, rasa, aroma, tekstur, dan overall.
Sifat Sensoris Cookies dengan Penambahan Daun Pepaya setelah Direbus Khusna Irsalina; Bambang Dwiloka; Bhakti Etza Setiani
Jurnal Teknologi Pangan Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.228 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2018.19784

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan daun pepaya setelah direbus terhadap sifat sensoris yaitu warna, tekstur, rasa dan kesukaan overall pada cookies. Pembuatan cookies dilakukan dengan pembuatan adonan dengan penambahan daun pepaya (T0: 0 %; T1: 10 %; T2: 20 %; T3: 30 %) yang telah direbus, pembentukan adonan dan pemanggangan. Metode yang digunakan yaitu uji ranking pada parameter warna, tekstur dan rasa, serta uji hedonik pada parameter kesukaan overall. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji non-parametrik Kruskal Wallis Test dan uji lanjut Mann Whitney U Test. Hasil uji sensoris menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi penambahan daun pepaya maka warna semakin hijau, kerenyahan tekstur berkurang, rasa semakin pahit dan kesukaan berkurang. Perlakuan terbaik penambahan konsentrasi daun pepaya pada cookies secara sensoris yaitu T1: 10 %.The purpose of this research was to find the effects of boiled papaya leaf addition on sensory properties in cookies such as color, texture, flavor, and overall liking. Cookies was made by mixing boiled papaya leaves with dough (T0: 0 %; T1: 10 %; T2: 20 %; T3: 30 %), shaping the dough, and baking. Rank test was used on color, texture, and flavor parameters but overall liking parameter used hedonic test. The obtained data were analyzed by non-parametric Kruskal Wallis Test and further Mann Whitney U Test. The results showed the higher concentration of papaya leaf in cookies made greener color, less crunchy texture, bitter flavor, and less overall liking. The best treatment of papaya leaf addition in cookies was T1 : 10%.
Kandungan Fe, protein, air, lemak, abu, karbohidrat dan overall pada beras analog uwi ungu kombinasi umbi bit dengan konsentrasi yang berbeda Hidayatul Munawaroh; Hanifah Mustika Wahda; Febryan Taufiq; Nurwantoro Nurwantoro; Bhakti Etza Setiani
Jurnal Teknologi Pangan Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (44.045 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2019.21248

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan konsentrasi tepung umbi bit yang berbeda pada pembuatan beras analog uwi ungu dan umbi bit terhadap kandungan Fe, protein, air, lemak, abu, karbohidrat dan kesukaan. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengujian kadar kandungan Fe, protein, air, lemak, abu dan karbohidrat tiap perlakuan dengan metode deskriptif. Pengujian kesukaan dilakukan dengan metode deskriptif selanjutnya dianalisis dengan uji non parametrik Kruskall Wallis Test dan jika terdapat pengaruh dilanjutkan dengan pengujian Mann Whitney U Test. Hasil pengujian menunjukkan bahwa perlakuan yang memiliki kandungan Fe paling tinggi yaitu pada kontrol (T0) sebanyak 1,113 mg/100 g dan pada penambahan bit 15% (T3) sebanyak 1,008 mg/100 g. Pengujian protein, air, lemak, abu dan karbohidrat dengan tingkat kalori tertinggi terdapat pada kontrol (T0) sebanyak 366,13 kal/100 g dan terendah pada penambahan bit 15 % (T3) sebanyak 358,62 kal/100 g. Untuk pengujian overall kesukaan dihasilkan bahwa semua perlakuan tidak memiliki pengaruh terhadap parameter warna, tekstur, rasa, aroma dan overall.
Pengaruh Kadar Air, Angka Peroksida, Total Kapang, dan Tekstur Dodol Jambu Biji Merah (Psidium guajava) selama Enam Mingggu pada Suhu Ruang Aghnia Ulul Azmi Putri; Yoyok Budi Pramono; Bhakti Etza Setiani; Bambang Dwiloka
Jurnal Teknologi Pangan Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jtp.2018.20539

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh parameter uji kadar air, angka peroksida dan angka total kapang dodol jambu biji merah selama masa penyimpanan 6 minggu pada suhu ruang. Penelitian ini menggunakan uji deskriptif dan selanjutnya menggunakan regresi linier. Hasil penelitian dapat dilihat setiap minggunya bahwa parameter uji memberikan pengaruh pada setiap minggunya yang menyebabkan dodol jambu biji mengalami penurunan kualitas. Kadar air yang mengalami penurunan setiap inggunya membuat tekstur menjadi keras dan kapang yang bertumbuh setiap minggunya menyebabkan aroma tengik timbul. This study aims to determine the effect of water content test parameters, peroxide numbers and values number of red guava dodol shoots during the storage period of 6 weeks at room temperature. This research uses descriptive test and then using linear regression. The results of the study can be seen every week that the test parameters give effect on every week causing dodol guava decreased quality. Decreased water levels each week make the texture becomes hard and mold that grows every week causes the aroma rancid arise.
Perubahan Derajat Kecerahan, Kekenyalan, Vitamin C, Dan Sifat Organoleptik Pada Permen Jelly Sari Jeruk Lemon (Citrus limon Mohammad Aburizal Bahri; Bambang Dwiloka; Bhakti Etza Setiani
Jurnal Teknologi Pangan Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.647 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2020.23492

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan derajat kecerahan, kekenyalan, vitamin C, dan sifat organoleptic pada permen jelly dengan penambahan sari jeruk lemon (citrus limon) dengan konsentrasi yang berbeda. Penelitian ini menggunakan 4 perlakuan dan 5 kali pengulangan dengan variasi penambahan sari jeruk lemon yaitu T0 tidak ditambahkan sari jeruk lemon, T1 dengan penambahan 1%; T2 dengan penambahan 3%; dan T3 dengan penambahan 5%. Bahan baku yang digunakan meliputi air, agar-agar, gula karagenan dan sari jeruk lemon. Metode yang dilakukan meliputi pembuatan sari jeruk lemon dengan memilih buah jeruk segar, dicuci, dikupas, dibilas dengan air dingin, dipotong-potong kecil, dihaluskan, disaring, dan diambil sarinya. sari jeruk lemon diambil sesuai dengan konsentrasi 1 % (1 ml), 3% (3 ml), dan 5 % (5 ml) masukkan dalam panci yang berisi air sebanyak 100 ml kemudian ditambahkan gula pasir 120 g setelah itu dilakukan pemanasan sambil diaduk hingga suhu 80⁰C selama 5 menit kemudian ditambahkan agar-agar dan karagenan sebanyak 7g. Selanjutnya dituangkan ke dalam cetakan dan didiamkan 10 jam sampai semalaman dalam suhu ruang. Jelly dipotong dengan ukuran 1,5 x 3 cm dan dikeringkan dengan oven sealam 8 jam pada suhu 50-55⁰C. Kemudian permen jelly dilapisi gula kastor dan dikeringkan kembali ke dalam oven selama 30 menit. Parameter yang diuji meliputi derajat kecerahan, kekenyalan dan vitamin c, serta sifat organoleptic meliputi rasa asam, aroma, warna, tekstur dan overall kesukaan. Penambahan permen jelly sari jeruk lemon mempengaruhi derajat kecerahan, kekenyalan, vitamin C, aroma, rasa, warna dan kesukaan secara keseluruhan, tetapi tidak mempengaruhi tekstur. Semakin tinggi penambahan sari jeruk lemon, semakin meningkatkan derajat kecerahan dan kandungan vitamin C, sementara semakin tinggi konsentrasi penambahan sari jeruk lemon dapat menurunkan tingkat kekenyalan pada permen jelly. Penambahan sari jeruk lemon dengan perlakuan 1% merupakan perlakuan terbaik berdasarkan hasil kekenyalan, kecerahan dan sifat mutu organoleptic, sedangkan perlakuan 5% merupakan perlakuan terbaik untuk kandungan vitamin C. Saran dari penelitian ini adalah dalam pembuatan permen jelly dapat ditambahkan jeruk lemon sebanyak 1%. Kata kunci: permen jelly, jeruk lemon, kekenyalan, kecerahan, vitamin C, sifat organoleptik Abstact            This study aims to determine changes in the degree of brightness, suppleness, vitamin C, and organoleptic properties of jelly candy with the addition of lemon juice (citrus limon) with different concentrations. This study used 4 treatments and 5 repetitions with variations of the addition of lemon juice, namely T0, not added lemon juice, T1 with the addition of 1%; T2 with the addition of 3%; and T3 with the addition of 5%. Raw materials used include water, gelatin, carrageenan sugar and lemon juice. The method involved includes making lemon juice by choosing fresh citrus fruits, washing, peeling, rinsing with cold water, cutting into small pieces, mashed, filtered, and extracting the juice. lemon juice is taken in accordance with a concentration of 1% (1 ml), 3% (3 ml), and 5% (5 ml) put in a pot filled with 100 ml of water then added 120 g of granulated sugar after heating and stirring until temperature of 80⁰C for 5 minutes then added agar and carrageenan as much as 7g. Then poured into the mold and left for 10 hours overnight at room temperature. Jelly is cut into a size of 1.5 x 3 cm and dried in an oven for 8 hours at a temperature of 50-55⁰C. Then jelly candy is coated with caster sugar and dried again in the oven for 30 minutes. The parameters tested included the degree of brightness, suppleness and vitamin C, and organoleptic properties including sour taste, aroma, color, texture and overall preference. The addition of jelly candy to lemon juice affects the degree of brightness, suppleness, vitamin C, aroma, taste, color and overall preference, but does not affect the texture. The higher the addition of lemon juice, the higher the degree of brightness and vitamin C content, while the higher the concentration of adding lemon juice can reduce the elasticity of jelly candy. Addition of lemon juice with a treatment of 1% is the best treatment based on the results of elasticity, brightness and quality characteristics of organoleptic, while the 5% treatment is the best treatment for vitamin C content. Keyword : candy jelly, lemon orange, brightness, suppleness, vitamin c, organoleptic 
Studi Apoptosis Pada Daging Itik dan Ayam melalui Perubahan pH Julia Ester Lumbantoruan; Bhakti Etza Setiani; Ahmad Ni'matullah Al-Baarri; Sutopo Sutopo; Edy Kurnianto
Jurnal Teknologi Pangan Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.857 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2021.20268

Abstract

             Apoptosis merupakan kematian sel yang terjadi saat pengkonversian daging yang berkaitan erat dengan kualitas daging. Salah satu parameter studi apoptosis adalah perubahan pH. Analisis pH dilakukan dengan menggunakan pH meter. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai pH pada daging itik dan ayam yang disimpan selama 8 jam pada suhu ruang. Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui bahwa nilai pH pada daging itik secara berturut-turut sebesar 6,70±0,21; 6,66±0,13; 6,64±0,31; 6,51±0,25 dan 6,50±0,19 sedangkan pada daging ayam sebesar 5,66±0,16; 5,59±0,11; 5,56±0,25; 5,52±0,16 dan 5,45±0,16. Penyimpanan daging pada suhu ruang menyebabkan penurunan nilai pH daging itik sebesar 0,20% dan daging ayam sebesar 0,21%.         Apoptosis is a death cell that occurs when meat conversion is closely related to meat quality. One of the parameters of study apoptosis is pH change. pH analysis was performed using pH meter. This study aims to analyze the pH value of duck and chicken meat stored for 8 hours at room temperature. Based on this research it can be seen that the pH value in duck meat in a row is 6.70 ± 0.21; 6.66 ± 0.13; 6.64 ± 0.31; 6.51 ± 0.25 and 6.50 ± 0.19 whereas chicken meat was 5.66 ± 0.16; 5.59 ± 0.11; 5.56 ± 0.25; 5.52 ± 0.16 and 5.45 ± 0.16. Storage of meat at room temperature caused a decrease in the value of pH of duck meat by 0.20% and chicken meat by 0.21%. 
Sifat Organoleptik Sambal Pecel UKM Hj Sartinah Semarang Selama Masa Penyimpanan Suhu Ruang Amalina Nur Azizah; Bhakti Etza Setiani; Yoyok Budi Pramono
Jurnal Teknologi Pangan Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.752 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2019.19959

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas sambal pecel dari segi sifat organoleptik pada kemasan yang berbeda serta mengetahui kemasan yang lebih baik untuk sambal pecel selama masa penyimpanan 8 minggu. Perlakuan kemasan plastik vakum dan kemasan aluminium foil masing – masing terdiri dari 3 kali ulangan dan disimpan pada suhu ruangan selama 8 minggu. Aspek organoleptik yang dinilai meliputi aroma, warna, tektur, kesukaan rasa, dan kesukaan overall dianalisis menggunakan Kruskal Wallis program SPSS 21.0. Hasil penelitian dilihat dari aspek sifat organoleptik menunjukkan bahwa selama penyimpanan 8 minggu kualitas sambal pecel kemasan aluminium foil lebih baik dibandingkan dengan kemasan plastik vakum. Panelis lebih menerima sambal pecel dengan kemasan aluminium foil.
Co-Authors Adinur Chrismanuel Agatha Intan Wihenti Aghnia Ulul Azmi Putri Aghnia Ulul Azmi Putri Ahmad Ni’matullah Al-Baarri Al-Baarri, Ahmad Ni'matullah Alyarahma Nur Aisya Amalina Nur Azizah Aminuyati Anang M Legowo Annisa Shafa Putri Arini Antonius Hintono Antonius Hintono Any Widiyastuti Arba'ani Ies Wahyaningtyas Arie Widya Sukma Arissaputra, Hermawan Asri Astuti Astuti, Asri Aulia Nabila Ayulianti Wakhidah Bambang Dwiloka Bambang Sulistiyanto Bambang Sulistiyanto Bintoro, V Priyo Cahya Setya Utama Cahya Setya Utama Damayanti, Safitri Dian Wahyu Harjanti Dian Wahyu Harjanti Edy Kurnianto Elisabeth Febriane Lovita Sudjono Erningtyas Elok Fatika Ambarwati Fauzia Kusuma Wulandari Febryan Taufiq Gavinda Shailla Nidya Putri Gilang Ade Perdana Handoko, Nisfa Handoko, Nisfa Rama Kamila Hanifah Mustika Wahda Hati, Intan Permata Hatta Mardhika Heni Rizqiati Hermawan Arissaputra Hidayatul Munawaroh Ilma Muliasari Ramadhaningrum Julia Ester Lumbantoruan Khusna Irsalina Kusrahayu Kusrahayu Kusuma Melati Faizun Sunarko Legowo, Anang Lumbantoruan, Julia Ester Melda Afrianti Mohammad Aburizal Bahri Muhammad Ansori Nabila, Aulia Zalfa Nadhia Octaviyanti Natalia Putri Erva Simbolon Nisa Ishma Savitry Nova Damayanti Kurniawan Noviadi Setyo Untoro Novita Wibowo Nurussyifa, Salsabila Yasinta Nurwantoro . Nurwantoro Nurwantoro Nyoman Suthama Octavianti Paramita Patriasari, Novita Dewi Perdana, Gilang Ade Pramono, Yoyok Prima Dewi Ramadhani Purwitasari, Lutfi Rahimi, Vini Rani Prihatiningsih Rejeki Dewi Pramesti Rifqi Nur Fauzi Risa Fazriyati Siregar Rosidah Rosidah Salma Salsabila Santi Arum Pertiwi Sigit Sulistiarto Silvia Kumala Dewi Siti Susanti Siti Susanti Soni Prihutomo, Soni Sri Mulyani Sri Mulyani SRI RAHAYU Sulistiarto, Sigit Sunarko, Kusuma Melati Faizun Sutopo Sutopo Sutopo Sutopo Umiyati Atmomarsono V Priyo Bintoro V. Priyo Bintoro Valentinus Priyo Bintoro Vitus Dwi Yunianto Budi Ismadi Wulan Sumekar Yasinta Azhar Sausan Yasmine Setya Adilla Mawardi Yesica Rani Ginting Yoga Pratama Yoga Pratama Yoyok Budi Pramono Yoyok Budi Pramono Yoyok Budi Pramono Yoyok Budi Pramono Yoyok Budi Pramono