Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Studi Kualitatif Perilaku Seksual Waria Pekerja Seks dalam Pencegahan Penyakit Menular Seksual (PMS) di Kota Pekalongan Sumariyah .; Rr. Vita Nur Latif; Imam Purnomo.
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 3, No 1 (2011): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v3i1.304

Abstract

Background & Methode : This is explanatory research, with cross-sectional approach and the survey method. This study population was all the nurses at Inpatient Room of Batang Hospital, amount 199 people, and samples are nurses who had worked for at least 1 year, amount 133 respondents. Analysis of the correlation between the variables of age, working years, gender, marital status, perception of leadership style, and motivation with nurse’s performance using the chi-square test, whereas correlation between education and nurse’s performance using the Fisher Exact Test. To see the influence of demographic characteristics, perceptions of leadership, motivation of the nurse to performance logistic regression test.Result : The results of statistical tests showed that there were no correlation between age, working years, sex, education, marital status and perceptions of leadership style with performance of nursing room employers. Recommendations for nurses: a need to increase performance, especially by implementing standards of nursing care, for the management need of attention towards the motivation of the nurses, with a consistent application of rules, career development, incentives and infrastructure.Keywords : demographic characteristics, work motivation, leadership style.
Perilaku Wanita Pekerja Seksual tidak Langsung (Pendamping Lagu) dalam Pencegahan AIDS di Kabupaten Pekalongan Bayu Agung Pribadi; Rr. Vita Nur Latif; Nur Hilal; Elsye Rumemper
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 3, No 1 (2011): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v3i1.299

Abstract

Background & Methode : Indirect female sexual workers who is operate as such as camouflaged as sex commercial, usually she works on special work and the side jobs is sexual workers. The subject research is a singer or back sound in song room (karaoke). They are kind of group who have high risk to influence HIV & AIDS case. The Purpose of this research is to describe the attitude of indirect sex worker, especiallywho have main profession as a back sound to preventions AIDS in Pekalongan Regency.This Research is designed exploratory research with cross sectional approach, research of qualitative method. The informan include five indirect female sexual workers  in several research locations.Result : Result for this research showed part of indirect sex worker done know how to prevented HIV & AIDS used condoms, their practice to AIDS’s prevention effort still less. Although they agree to use condom as a good preventions systems. In their perceptions, condoms just only to avoid pregnancy, not for avoid PMS or HIV/AIDS transmitions. Recommendation for health department, more increase collaboration with sectoral link especially academic sector to decrease HIV/AIDS especially in this community.Keywords : Indirect female sexual workers, behavior to prevented HIV/AIDS.
Studi Kajian Kandungan Bahan sujarwo sujarwo; Vita Nur Latif; Ardiana Priharwanti
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 10, No 1 (2020): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v10i1.1187

Abstract

Supervision of food safety in Pekalongan City in 2010-2012 showed that 6.27% of food contained hazardous food additives. Dangerous food additives most often used by the small industry / home food industry is from the type of preservative (Formal and Borax) and types of textile dyes (Rhodamin B and MethanylYellow). According to Permenkes RI No. 33 of 2012, the four chemicals are prohibited from being used in food products because they are harmful to health. The design of this study is a descriptive study in the form of a case study of the results of food safety surveillance activities in Pekalongan City in 2018-2019. The results of this study identified that the types of food most often found to contain food additives, dangerous preservatives (formalin and borax) were yellow noodles; meatball, indil and cilok; terinasi (Teri Medan); and Otak-otak. The types of food that were most often found to contain food additives harmful dyes (Rhodamin B and Methanil yellow) were red krupuk useg; pudding; powdered seasoning; and yellow krupuk useg.Key words: food safety, type of food, dangerous food additives. ABSTRAKPengawasan keamanan pangan di Kota Pekalongan tahun 2010-2012 menunjukan hasil 6,27% pangan mengandung bahan tambahan pangan (BTP) berbahaya. BTP berbahaya paling sering digunakan oleh industri kecil/ industri rumah tangga pangan adalah dari jenis pengawet (Formalindan Boraks) dan jenis pewarna tekstil (Rhodamin B dan MethanylYellow). Menurut Permenkes RI No. 33 Tahun 2012, keempat bahan kimia tersebut dilarang penggunaannya dalam produk pangan karena berbahaya bagi kesehatan. Disain penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang berupa studi kasus hasil kegiatan pengawasan keamanan pangan di Kota pekalongan tahun 2018-2019. Hasil  penelitian ini teridentifikasi jenis pangan paling sering diketemukan mengandung BTP berbahaya pengawet (formalin dan boraks) adalah jenis mie kuning; bakso, indil dan cilok; terinasi (teri Medan); dan otak-otak. Jenis pangan paling sering diketemukan mengandung BTP berbahaya pewarna (Rhodamin B dan Methanil yellow) adalah jenis krupuk useg merah; puding; bumbu bubuk; dan krupuk useg kuning.Kata Kuci : keamanan pangan, Jenis pangan, bahan tambahan pangan (BTP) berbahaya
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN MATERNAL DIKABUPATEN BATANG Nor Amalia Muthoharoh; Imam Purnomo; Rr.Vita NurLatif
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 6, No 1 (2016): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v6i1.374

Abstract

Latar Belakang. Kematian ibu dan kematian bayi merupkan dua diantara masalah  kesehatan yang mendesak diselesaikan, khususnya bagi negara miskin dan berkembang. Angka kematian Ibu (AKI) yang tinggi di suatu negara berpotensi meningkatkan biaya pemeliharaan sosial, termasuk pembiayaan langsung berupa biaya perawatan kesehatan maupun biaya tidak langsung bersumber dari penurunan pendapatan dan produktivitas keluarga.Angka kematian ibu (AKI)  merupakan  salah  satu  indikator dalam  menentukan derajat kesehatan  masyarakat. Salah satu upaya dalam penurunan AKI yaitu dengan adanya SMS Bunda serta Si Jari Emas strategi program baru nasional perlu digerakan seluruh pihak yang berwenang dan yang mempunyai kebijakan. Tujuan penelitian. Untuk mengetahui faktor – factor yang berhubungan dengan kematian maternal di Kabupaten Batang pada tahun 2015. Metode. Kuantitatif dan Kualitatif. Kuantitatif dengan desain Case Control sedangkan Kualitatif dengan wawancara mendalam (Indept interview) kepada kepala bidang kesehatan keluarga, bidan koordinator / bidan desa serta pada responden kasus dan kontol untuk menggali lebih dalam tentang riwayat audit maternal prenatal (AMP). Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik. Hasil penelitian. Kuantitatif diketahui ada hubungan kematian maternal dengan komplikasi dengan nilai p-value 0,000 OR= 4,223, status gizi dengan nilai p-value 0,320, usia ibu dengan nilai p-value 0,010. paritas responden dengan p-value sebesar 0,175, pemeriksaan antenatal dengan nilai p-value 0,017, keluarga berencana dengan nilai p-value sebesar 0,000, pendidikan ibu dengan nilai pvalue  sebesar 0,783.pendapatan keluarga dengan nilai p-value sebesar 0,218. Hasil faktor berpengaruh dari determinan dekat, determinan antara dan determinan jauh terhadap kematian maternal di Kabupaten Batang diketahui dengan nilai saling dengan nilai p value <0,05. Hasil penelitian kualitatif menunjukkan bahwa masih kurangnya PONED disetiap puskesmas, jumlah bidan yang kurang disetiap desa serta perlunya meningkatkan kualitas bidan, dengan meningkatkan P4K secara berkala, perlunya kerjasama dengan pemegang kebijakan setempat untuk memperbaiki fasilitas pelayanan kesehatan.Kata Kunci : AKI, komplikasi, pemeriksaan antenatal, keluarga berencana
Studi Explorasi Permasalahan Kesehatan di Desa Pesaren Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang Melalui Pendekatan Community Needs Diagnosis Rr. Vita Nur Latif; Nor Istiqomah
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 4, No 1 (2013): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v4i1.331

Abstract

Background  :  Community  empowerment  requires  the  independence  efforts  of  society,  and  sensitizing  the community  itself is  expected  to  recognize  and  identify  the  problems  that  exist in  the  community,  especially health problems. The essence of community empowerment through community needs diagnosis effort is able to independently identify, exemine issues, prioritize problems, make a plan of intervention based on   issues as  resolving  disputes.  This  is  what  underlies  the  implementation  of  this  research  entitled  Explorations  of Health  Problems  in  Pesaren,  Kecamatan  Warungasem,  District  of  Batang  through  Community  Needs diagnosis approach. Methods : The study using a qualitative case study approach. The collection of data through observation, in- depth  interviews  and  FGD  (Focus  Group  Discussion)  to  explore  health  issues  through  community  needs diagnosis. Informants of this study consisted of elements of community leaders, head of the health center and village midwives related. Results  :  Based  on  the  results  of  the  study  identified  several  health  problems  in  Pesaren  subdistrict Warungasem  Batang is  scabies,  Acute  respiratory  tract  infections  (ISPA), dermatitis,  cephalgia,  Diarrhea. Based on Hanlon mathematical calculation,  scabies is a priority issue that must be resolved, by  a score of 600. This calculation is based on severity of problems (severity), the number of people affected (prevalence), the increase in disease rate (rate of increase), community desire (degree of unmeet needs), social advantages if  the  problem  is  resolved  (social  benefits),  community  concerns  about  the  issue  (public  concern),  the availability of technology (technical feasibility), the resources (resources availability), and political support (political climate). Keywords : health issues, community needs diagnosis  
Studi Implementasi Pendampingan Pembentukan dan Revitalisasi Kelas Ibu (Mother Class) di Kabupaten Pekalongan Rr. Vita Nur Latif; Imam Purnomo; Ardiana Priharwanti
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 4, No 1 (2013): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v4i1.285

Abstract

Latar Belakang : Survey kesehatan daerah menunjukkan Kabupaten Pekalongan menduduki posisi kedua tertinggi jumlah AKI sebesar 184/100.000 kelahiran hidup (Dinkes, 2012). Kegiatan pemantauan Prong safe motherhood merupakan salah satu upaya pencegahan kematian ibu maternal, termasuk optimalisasi kelas ibu yang belum merata optimal pada semua wilayah di Kabupaten Pekalongan. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji secara komparasi apakah ada perbedaan yang cukup signifikan dalam pelayanan ANC, dan kegiatan deteksi dini kehamilan berisiko, dan mengeksplorasi secara mendalam penyebab, persepsi manfaat, hambatan dan kendala, efektivitas sosialisasi informasi pembentukan kelas ibu, peran provider kesehatan, keaktivan kader kesehatan diantara wilayah yang sudah optimal dan belum optimal dalam penyelenggaraan kelas ibu. Metode : Penelitian ini menggunakan survey analitik berjenis exploratory research menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pendalaman jawaban, dengan desain kasus kendali. Hasil : Pada pengujian komparasi T-Test didapatkan hasil ada perbedaan yang signifikan rata-rata antara peran provider kesehatan, keaktifan kader kesehatan, sosialisasi kelas ibu, persepsi manfaat, persepsi hambatan dan kendala dan persepsi alasan belum terbentuknya kelas ibu diwilayah kasus (Wonokerto) dan control (Tirto I). Kata kunci : implementasi, kelas ibu.
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN KESEHATAN DI DESA SIMBANG WETAN KECAMATAN BUARAN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 Ristiawati ;; Rr. Vita Nur Latif
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 5, No 1 (2015): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v5i1.589

Abstract

Latar Belakang : Permasalahan kesehatan adalah kesenjangan antara yang terjadi dengan apa yang dikehendaki di bidang kesehatan. Identifikasi permasalahan kesehatan merupakan bagian utama dari siklus pemecahan masalah, dimana siklus pemecahan masalah merupakan proses yang terus menerus yang ditunjukkan untuk pembangunan bidang kesehatan dan proses perbaikan pelayanan kesehatan secara berkelanjutan dengan melibatkan semua komponen masyarakat. Hal inilah yang melandasi untuk dilakukannya penelitian dengan judul identifikasi permasalahan kesehatan di Desa Simbang Wetan Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan Tahun 2015.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif explanatif dengan menggunakan metode kualitatif dengan metode pengumpulan datanya menggunakan wawancara mendalam, observasi atau pengamatan langsung, studi dokumen dan FGD (Focus Group Discussion).Hasil : Identifikasi permasalahan kesehatan mencakup aspek Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA). Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan kesehatan diperoleh hasil bahwa masyarakat yang belum optimal dalam menerapkan PHBS dan pengelolaan sampah adalah 90%, terdapat 5 posyandu dengan 17 kader, untuk angka morbiditas sebannyak 4,6% yang meliputi penyakit menular dan tidak menular.Saran : Disarankan untuk masyarakat di desa Simbang Wetan Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai upaya perlindungan diri dalam pencegahan penyakit, peningkatan gizi khususnya balita dan ibu hamil untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil dan balita, serta pengendalian terhadap penyakit tidak menular atau degeneratif yang dipengaruhi karena pola makan yang kurang baik serta memperhatikan kondisi lingkungan fisik sebagai upaya pengendalian terhadap penyakit menular.  Selain itu bagi instansi terkait dan tenaga kesehatan untuk lebih aktif dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait kesehatan dalam upaya peningkatan derajat kesehatan baik perorangan maupun kelompok masyarakat. Kata Kunci : identifikasi masalah kesehatan, PHBS
Hubungan Faktor Predisposing Kader (Pengetahuan dan Sikap Kader terhadap Posyandu) dengan Praktik Kader dalam Pelaksanaan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Wonokerto Rr. Vita Nur Latif
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 3, No 1 (2011): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v3i1.303

Abstract

Background & Methode : Related  Knowledge and attitude of cadre with the Cadres Practice in Posyandu in Job distric of “Puskesmas Wonokerto” Pekalongan Regency; based on The number of Mother Mortality Rate (MMR) in Pekalongan district had 161/100.000 birth live, one of  the aim “Posyandu” was to decrees MMR by the cadres practicing “posyandu”. The aim of this study was to analizy and identify the related knowledge and attitude of cadre with the cadres practice in posyandu in job distric of “Puskesmas Wonokerto” Pekalongan Regency.This study was an explanatory research using cross sectional approach, using 70 partisipant. Result : The result was showed Knowledge had related with cadres practice    ( p value 0.003) and attitude had related with cadres practice (p value 0.006).Keywords : Knowledge, attitude of cadre, Cadres Practice in Posyandu
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TRANSMISI COVID-19 BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KELURAHAN GERGUNUNG KLATEN UTARA Rr.Vita Nur Latif; Dyah Rahmawatie Ratna Budi Utami; Rahmawati Rahmawati; Ronald Barung; Akhmad Azmiardi; Anita Lufianti; Dipo Wicaksono Kamal; Farid Setyo Nugroho; Ida Nursanti; Sri Mulyanti
GEMASSIKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2022): MEI
Publisher : P3M Universitas Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/gemassika.v6i1.764

Abstract

The Covid-19 pandemic is still a volatile and unpredictable condition that has an impact on all aspects of life. Government programs such as lockdown, health protocols and vaccinations, as well as local wisdom such as jogo tonggo are alternative options in controlling Covid-19. The limited understanding and behavior of the community raises the issue of stigma on survivors and can affect the ineffectiveness of jogo tonggo, as well as post-vaccination wrong behavior. The purpose of this program is to the transmission of COVID-19 through reducing stigma, increasing post-vaccination knowledge and strengthening the community-based jogo tonggo program in the Gergunung. The implementation method uses a Problem Solving Cycle approach with advocacy strategies, atmosphere building and community empowerment movements. The targets of this activity include the head of the Covid-19 task force who is also the head of the RW in the Gergunung Village area, through the Trainning of Trainee (TOT) activities to prevent and control the transmission of Covid-19. The results show that 100% of Jogo Tonggo posts have been formed in 13 RW areas of Gergunung Village. Knowledge showed no significant changes. There are 3 video and pocket book as a medium of education for the Gergunung community
Pelaksanaan Program UKS Di Sma Negeri 3 Pekalongan Tahun 2017 Fitriani, Eka; Latif, Rr. Vita Nur; Yuniarti, Yuniarti
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 8, No 1 (2018): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v8i1.748

Abstract

Kesehatan Sekolah (UKS) bertujuan meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik dan menciptakan lingkungan yang sehat. (Pedoman Pelaksanaan UKS tahun 2014). Kelemahan UKS yang menjadikannya belum berjalan optimal hingga saat ini adalah masih beranggapan bahwa UKS hanyalah sebuah ruangan berisi tempat tidur dan kotak P3K sebagai tempat istirahat siswa yang sakit. SMA Negeri 3 Kota Pekalongan merupakan salah satu SMA sederajat di Kota Pekalongan dengan strata PHBS Paripurna. Strata paripurna yaitu strata tertinggi dari suatu tingkatan dengan memenuhi 15 indikator PHBS di sekolah. (Pendataan PHBS di sekolah Puskesmas Dukuh 2016). Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pelaksanaan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di SMA Negeri 3 Kota Pekalongan. Metode penelitian yaitu kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa keterlaksanaan Trias UKS : Pendidikan kesehatan 93,8% kategori baik, Pelayanan kesehatan 56,8% kategori baik dan Pembinaan kesehatan lingkungan 93,4 kategori baik. Kata Kunci      : Trias UKS, Program UKS, UKS SMA N 3 Pekalongan School Health (UKS) aims to improve the quality of education and learning achievements of learners by increasing clean and healthy lifestyles as well as the degree of health learners and create a healthy environment. (Guidelines for implementation of the UKS year 2014). The weakness of the INFIRMARY which have not run optimally to this day is still contended that the INFIRMARY is simply a room contains a bed and a first aid box as a place to rest the ill student. SMA Negeri 3 city of Pekalongan is one of equal HIGH SCHOOL in the town of Pekalongan with strata PHBS Plenary. I.e. highest strata plenary strata of a level by meeting the 15 indicators of PHBS in school. (Logging PHBS in school Clinics Dukuh 2016). The purpose of the research is to find out the School Health program implementation (UKS) in SMA Negeri 3 city of Pekalongan. Quantitative research methods IE. Research results show that keterlaksanaan Triassic UKS: 93.8% health education categories good, health services 56.8% category either and the construction of environmental health 93.4 category either. Keywords       : Trias UKS, UKS program, School Health graduate HIGH SCHOOL 3         .                          Pekalongan