Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

KIMA, PERLUKAH MENUNGGU F2 UNTUK PERDAGANGAN? SUATU KAJIAN BERDASARKAN MARKER GENETIK Estu Nugroho; Maria Goretti Lily Panggabean
Media Akuakultur Vol 3, No 2 (2008): (Desember 2008)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.514 KB) | DOI: 10.15578/ma.3.2.2008.114-117

Abstract

Kima (Tridagnidae) merupakan salah satu komoditas air laut yang prospektif secara ekonomis, tercatat harga di Taiwan adalah $35--$142 per kg. Dalam pengembangan akuabisnis kima masih dijumpai kendala di antaranya adalah adanya aturan bahwa hanya turunan kedua atau F2 yang boleh diperdagangkan karena masuk dalam daftar CITES (Convention on Trade of Endangered Species) menurut PP No. 8 tahun 1999 tentang pemanfaatan satwa. Karena pertumbuhannya yang relatif lambat serta adanya negara lain, misalnya Filipina, Fiji, dan Taiwan yang memperdagangkan hasil budidaya pada turunan F1, maka keadaan ini sangat merugikan pihak Indonesia. Kajian tentang permasalahan penurunan variasi genetik merupakan salah satu alternatif untuk mendukung adanya pelonggaran persyaratan perdagangan kima tersebut. Kajian genetika dengan menggunakan marker genetik menunjukkan bahwa tidak terjadi penurunan variasi genetik seperti yang dikuatirkan sebelumnya. Keragaman genetik pada F1 meningkat dibandingkan dengan induknya, yaitu 0,073 dan 0,023. Jarak genetik antar populasi yang diuji adalah sebesar 0,016.
VARIASI GENETIK IKAN JELAWAT HASIL BUDIDAYA DAN TANGKAPAN ALAM DI PONTIANAK DENGAN MENGGUNAKAN MARKER DNA-RAPD (RANDOM AMPLIFIED POLYMORPHISM DNA) Estu Nugroho; Sri Sundari; Nunung Nur Rachman
Media Akuakultur Vol 5, No 2 (2010): (Desember 2010)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.326 KB) | DOI: 10.15578/ma.5.2.2010.115-117

Abstract

Evaluasi variasi genetik ikan jelawat yang dikoleksi dari alam dan kegiatan budidaya telah dilakukan dengan menggunakan marker RAPD. Sampel berupa sirip dari kedua stok tersebut diekstraksi dan diamplifikasi dengan menggunakan primer OPA 1-20. Secara genetik tidak terdapat perbedaan yang nyata antara kedua stok ikan jelawat yang diuji. Tingkat heterozigositas berdasarkan 2 primer RAPD (OPA 2 dan OPA 3) adalah 0,1450 terdapat pada ikan jelawat hasil tangkapan alam sedangkan pada ikan jelawat hasil budidaya adalah 0,1350. Jarak genetik Nei antara keduanya adalah 0,3881.
MENJADIKAN PERIKANAN BUDIDAYA SEBAGAI INKUBATOR BISNIS MANDIRI: PELAJARAN BERHARGA DARI TAIWAN Estu Nugroho
Media Akuakultur Vol 5, No 1 (2010): (Juni 2010)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.64 KB) | DOI: 10.15578/ma.5.1.2010.62-66

Abstract

Keberhasilan Taiwan dalam bidang budidaya perikanan merupakan suatu hal yang dapat dijadikan contoh pembelajaran dalam pengembangan budidaya di Indonesia, dengan penyesuaian keadaan di Indonesia. Pada prinsipnya keberhasilan Taiwan dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah: kejelian dalam memilih komoditas, kesuksesan penerapan teknologi tepat guna serta peranan yang kuat dari pemerintah, perguruan tinggi, dan asosiasi dalam bidang perikanan. Komoditas yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi menjadi acuan pengembangan produk khususnya ekspor. Teknologi dengan memanfaatkan bahan baku serta sumberdaya alam yang ada di daerah setempat merupakan andalan pembudidaya dalam menaikkan produktivitas melalui penyediaan air yang berkualitas, pakan yang ramah lingkungan, benih yang berkualitas serta penggunaan bahan herbal untuk kekebalan. Penyediaan infrastruktur sarana dan prasarana, penyediaan dana yang mudah dan murah serta jalur transfer teknologi yang jelas mempunyai peranan yang penting.
IDENTIFIKASI DNA DENGAN MENGGUNAKAN PCR: MARKER DNA SEBAGAI ALAT BANTU DALAM PENGELOLAAN STOK INDUK UNTUK KEGIATAN BUDI DAYA DAN KONSERVASI Estu Nugroho
Media Akuakultur Vol 2, No 2 (2007): (Desember 2007)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (859.512 KB) | DOI: 10.15578/ma.2.2.2007.91-94

Abstract

Metode PCR (Polymerase Chain Reaction) telah banyak digunakan dalam membantu pengelolaan bidang perikanan, baik untuk kegiatan budi daya maupun konservasi. Berdasarkan data yang dihasilkan maka masalah-masalah dalam penge-lolaan suatu stok, depresi inbreeding, variasi genetik suatu populasi maupun penelusuran garis keturunan segera dapat diatasi dengan baik.
PEMULIAAN IKAN MAS: PELAJARAN BERHARGA DARI HONGARIA Estu Nugroho
Media Akuakultur Vol 2, No 1 (2007): (Juni 2007)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8330.122 KB) | DOI: 10.15578/ma.2.1.2007.151-155

Abstract

Ikan mas sebagai salah satu komoditas ikan air tawar andalan telah mengalami masa kritis dalam pengembangannya sebagai akibat serangan koi herpes virus. Upaya penyelamatannya antara lain dengan menghasilkan ras-ras ikan mas yang unggul melalui kegiatan pemuliaan. Salah satu negara yang telah berhasil dalam pelaksanaan kegiatan pemuliaan ikan mas adalah Hongaria yang telah memproduksi sedikitnya tiga ras ikan mas unggulan yaitu SZ P31, SZ P34, dan SZ P36. Dengan mempelajari keberhasilan negara ini diharapkan dapat mendorong pencapaian kegiatan serupa di Indonesia.
PERBAIKAN PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DENGAN SELEKSI FAMILI Rudhy Gustiano; Otong Zenal Arifin; Estu Nugroho
Media Akuakultur Vol 3, No 2 (2008): (Desember 2008)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (814.625 KB) | DOI: 10.15578/ma.3.2.2008.98-106

Abstract

Dewasa ini ikan nila merupakan salah satu ikan ekonomis penting di dunia yang dikenal sebagai freshwater chicken. Di Indonesia ikan nila telah dibudidayakan secara luas. Namun demikian kesediaan benih unggul dengan pertumbuhan cepat yang menguntungkan usaha budidaya nila masih merupakan kendala utama. Berdasarkan latar belakang ini, perbaikan mutu genetik nila untuk meningkatkan produksi dan produktivitas di masa mendatang sangat dibutuhkan. Dalam makalah ini akan diuraikan status, upaya, hasil riset pemuliaan, dan selective breeding yang telah dan sedang dilakukan di Indonesia dalam rangka untuk meningkatkan produksi dan produktivitas ikan nila nasional. Hasil yang diperoleh dari kegiatan selective breeding ikan nila “Balitkanwar” melalui seleksi famili diperoleh jenis unggulan yang baik keragaannya dari berbagai aspek yang diuji. Keragaan ikan nila “Balitkanwar” secara mendetail akan disampaikan dalam makalah ini.
KERAGAMAN MORFOLOGI DAN FLUKTUASI ASIMETRI IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DARI DANAU TEMPE (SULAWESI SELATAN) DAN BEBERAPA SENTRA PRODUKSI DI JAWA BARAT Ani Widiyati; Subandriyo Subandriyo; Komar Sumantadinata; Wartono Hadie; Estu Nugroho
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 10, No 5 (2004): (Vol. 10 No. 5 2004)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3932.835 KB) | DOI: 10.15578/jppi.10.5.2004.47-53

Abstract

Keragaman genetik (fenotipe dan genotipe) merupakan informasi dasar yang diperlukan untuk pelaksanaan program pemuliaan ikan nila. Informasi keragaman genetik ikan nila di Indonesia masih sedikit diperoleh. Oleh sebab itu, metode truss morphometrics dan fluktuasi asimetri yang digunakan pada penelitian ini bertujuan untuk mengukur keragaman morfologi dan fluktuasi asimetri ikan nila dari Danau Tempe (Sulawesi Selatan) dan beberapa sentraproduksi di Jawa Barat.
VARIASI GENETIK IKAN BAUNG, Mystus nemurus DARl BEBERAPA WADUK DI JAWA YANG DIANALISIS DENGAN MARKER MITOKONDRIA D-LOOP Estu Nugroho; Wartono Hadie; Sudarto Sudarto
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 9, No 1 (2003): (Vol.9 No.1 2003)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3999.368 KB) | DOI: 10.15578/jppi.9.1.2003.1-5

Abstract

Variasi genetik beberapa ras ikan baung yang dikoleksi dari Jatiluhur, Cirata, Wonogiri, dan Wadaslintang telah diteliti dengan menggunakan polimorfisme mitokondria DNA D-loop.
UJI PROGENI INDUK BETINA NILA GIFT (Oreochromis sp.) HASIL FEMINISASI UNTUK MENDAPATKAN BETINA FUNGSIONAL XY Titin Kurniasih; Otong Zaenal Arifin; Estu Nugroho
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 10, No 2 (2004): (Vol. 10 No. 2 2004)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2596.881 KB) | DOI: 10.15578/jppi.10.2.2004.101-105

Abstract

Uji progeni terhadap 200 ekor induk nila betina hasil feminisasi (pengalihan kelamin dari jantan menjadi betina) untuk mendapatkan induk nila betina fungsional XY dalam rangkapembentukan induk nila jantan homogamet YY telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan induk nila betina fungsional XY di antara 200 induk betina tersebut. Masing-masinginduk betina dipijahkan dengan jantan normal (XY) secara berpasangan dalam hapa yang terpisah.
KERAGAMAN GENETIK DAN MORFOMETRIK PADA IKAN BAUNG, Mystus nemurus DARI JAMBI, WONOGIRI, DAN JATILUHUR Estu Nugroho; Wartono Hadie; Jojo Subagja; Titin Kurniasih
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 11, No 7 (2005): (Vol. 11 No. 7 2005)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5000.279 KB) | DOI: 10.15578/jppi.11.7.2005.1-6

Abstract

Variasi genetik dan morfometrik beberapa ras ikan baung yang dikoleksi dari Jambi, Wonogiri, dan Jatiluhur telah diteliti dengan menggunakan polimorfisme mitokondria DNA D-loop dan metode truss morphometric. Berdasarkan kedua metode tersebut terdapat perbedaan yang nyata antara ras ikan baung dari Jambi dengan Wonogiri dan Jatiluhur, dan tidak berbeda nyata antara ras Jatiluhur dengan Wonogiri.