Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Adhesion Test of Hemagglutinin-O36 Protein of Salmonella Typhi Malang Isolate at Balb/C Mice Enterocytes Santoso, Sanarto
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 18, No 2 (2002)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2296.948 KB)

Abstract

Pada umumnya protein hemagglutinin (HA) bakterial juga memerankan adhesin. Pada penelitian terdahulu diketahui bahwa Salmonella typhi isolat amlang memiliki material afimbrial yang dapat mengagglutinasikan eritrosit atau merupakan protein hemagglutinin (HA), berasal dari OMP (outer membrane protein) dengan berat molekul sekitar 36kDa (HA-O36). Dari hasil penelitian ini, melalui uji adhesi dengan 6 perlakuan  dosis protein HA-O36, tampak bahwa dengan makin meningkatnya dosis makin sedikit bakteri Salmonella typhi yang menempel pada eritrosit mencit Balb/c, dan dari hasil Anova menunjukkan bahwa perlakuan dosis berpengaruh sangat bermakna terhadap indeks adhesi. Terdapat hubungan yang nyata antara perlakuan dosis dengan nilai indeks adhesi, yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi Pearson sebesar -0,830 denganp=0,001. Dengan demikian maka terbukti bahwa protein HA-O36 Salmonella typhi adalah protein adhesin OMP atau sebagai afimbrial adhesin (AFA), dan selanjutnya protein ini diberi nama protein adhesin –O36 atau AdhO36. Selain itu pada penelitian ini dapat diketahui bahwa protein AdhO36 mampu menginduksi semacam membrane ruffling pada sel entrosit, serta diketahui bahwa dari beberapa pengamatan Salmonella typhi juga menunjukkan pola adhesi tipe localized.
PRODUKSI IgA & IgG MUKOSAL DAN SISTEMIK SETELAH IMUNISASI PER ORAL DENGAN PROTEIN AdhO36 SALMONELLA TYPHI PADA MENCIT BALB/C Santoso, Sanarto
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 19, No 2 (2003)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.701 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2003.019.02.2

Abstract

ABSTRACT An experiment has been conducted to determine the production of mucosal and systemic IgA and IgG after oral immunization with AdhO36 protein Salmonella typhi using CTB as adjuvant. The results of ELISA Test, shows that AdhO36 protein Salmonella typhi were highly significantly (p = 0.001) able to induce the production of S-IgA (secretory IgA), as compared to control and CTB treatment. The analysis of variance results show that the effect of AdhO36 protein to the IgA content in serum is high significantly different to IgA content in mucus (p=0.001). This finding is relevant to the previous experiments that the oral administration of AdhO36 protein can inhibit the in vivo adhessive process of Salmonella typhi at enterocytes of Balb/c mice. Therefore, it can be concluded that AdhO36 protein  Salmonella  typhi  is  a  potential  mucosal  immunogen  which  can  induce  mucosal  immune  response  as  the  results  of  the formation of protective S-IgA, which in turn, can inhibit the adhesive process as the initial stage of infection process at enterocytes of Balb/c mice.  Apart from S-IgA,
Cross Reaction among Antibody Pili sub unit Hemagglutinin Proteins and Outer Membrane sub unit Hemagglutinin Proteins of Shigella flexneri Fitrianingsih, Avin Ainur; Rachma, Lailia Nur; Milliana, Alvi; Hernowati, Tinny Endang; Aulanni'am, Aulanni'am; Santoso, Sanarto; Prawiro, Sumarno Reto
Journal of Tropical Life Science Vol 7, No 1 (2017)
Publisher : Journal of Tropical Life Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/jtls.07.01.01

Abstract

Shigella  flexneri is the most common causal agent of shigellosis. Its pili are composed of pili protein subunits. Adhesion molecules can be found on the pili and outer membrane proteins (Omp). A hemagglutination reaction can be used for screening of adhesion molecules. Objectives: The purpose of this study was to determine the molecular weight of the pili protein subunits and outer membrane proteins of S. flexneri that act as hemagglutinin proteins, and to prove whether there is a cross-reaction between antibodies against hemagglutinin pili protein subunits and outer membrane proteins of S. flexneri. Methods: Pili protein subunits were isolated using pili bacteria cutters, and the outer membrane proteins were solubilized and obtained using sodium dodecyl sulfate 0.05% as detergent for Omp isolation.  The hemagglutination reaction used mice erythrocytes. The cross reactions between subunit pili proteins were conducted by Western blot and Dot blot. Results:. Antibodies against hemagglutinin sub unit pili protein 18 kDa responded to pili protein subunits 18 kDa; 23 kDa; 34 kDa; and 53 kDa; and Omp 23 kDa and 27 kDa. Omp and subunit pili proteins S. flexneri consists of several identical epitopes  that were responsible for the similarity of the response profile in the cross-reactions of antibodies. 
PENGARUH PEMBERIAN Nigella sativa TERHADAP KADAR IGE, IL-6 PLASMA SERTA SKOR ASTHMA CONTROL TEST PADA ANAK ASMA RINGAN DAN SEDANG Mutaqin, Fadilah; Barlianto, Wisnu; Santoso, Sanarto
Majalah Kesehatan FKUB Vol 7, No 4 (2020): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.2020.007.04.2

Abstract

Asma adalah penyakit saluran respiratori karena inflamasi kronis yang mengakibatkan obstruksi dan hiperreaktivitas saluran respiratori. Patogenesis asma diperankan oleh keseimbangan Th1 dan Th2 yang menstimulasi produksi IgE yang ikatanya dengan sel mast dapat merangsang mediator inflamasi. Selain itu,  IL-6 yang diproduksi oleh Th17 juga berperan pada asma. Nigella sativa terbukti dapat menurunkan Th17 dan dapat memperbaiki nilai kontrol asma. Tuuan penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa N. sativa dapat mempengaruhi kadar IgE dan IL-6 plasma serta perbaikan skor Asthma Control Test (ACT) pada anak dengan asma ringan dan sedang. Penelitian ini berjenis eksperimental, clinical trial, pre-post control study. Populasi penelitian yaitu penderita asma ringan dan sedang yang dinilai berdasarkan kriteria GINA 2016. Subjek dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok A (asma ringan, mendapat terapi short acting beta agonis, kortikosteroid inhalasi dosis rendah dan N. sativa) dan kelompok B (asma sedang, mendapat terapi long acting beta agonis, kortikosteroid inhalasi dosis rendah dan N. sativa), kelompok C (kontrol) (asma ringan, hanya mendapat terapi short acting beta agonis, kortikosteroid inhalasi dosis rendah) dan kelompok D (asma sedang, hanya mendapat terapi long acting beta agonis, kortikosteroid inhalasi dosis rendah). Pada pasien diuji kadar IgE, IL-6 dan skor ACT sebelum dan sesudah perlakuan yang diberikan perlakuan selama 8 minggu. Data dianalisis secara statistik dengan aplikasi SPSS ver 18.  Didapatkan kadar IgE pada kelompok asma sedang (B, D) lebih tinggi dibandingkan dengan asma ringan (A, C) dan didapatkan penurunan rerata kadar IgE total pada semua kelompok meskipun nilainya tidak berbeda bermakna (A: p = 0,482, B: p = 0,277; C: p = 0,18; D: p = 0,655). Didapatkan penurunan rerata kadar IL-6 pada semua kelompok meskipun nilainya tidak berbeda bermakna (A: p = 0,123; B: p = 0,338; C: p = 0,848; D: p = 0,564). Terdapat perbedaan bermakna skor ACT pada kelompok A (p = 0,016) maupun kelompok C (kontrol) (p = 003) dibandingkan dengan sebelum perlakuan. Tidak didapatkan hubungan antara kadar IgE dengan skor ACT maupun IL-6 dengan skor ACT setelah diberikan N. sativa (p > 0,05). N. sativa dapat menurunkan kadar IL-6 dan IgE plasma pada anak dengan asma ringan dan sedang serta perbaikan skor ACT pada anak dengan asma sedang meskipun nilainya tidak berbeda bermakna, tetapi sangat bermakna pada asma ringan. Tidak terdapat hubungan antara penurunan IgE dan IL-6 plasma dengan peningkatan skor ACT setelah pemberian N. sativa pada anak asma ringan dan sedang. 
Efektifitas Debridemen Mekanik Pada Luka Bakar Derajat III Terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka Nurma Afiani; Sanarto Santoso; Tina Handayani N; M. Fendi Nur Yahya
Jurnal Keperawatan Vol 4 No 2 (2019): Vol. 4 No. 2 (2019)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.32668/jkep.v4i2.254

Abstract

Third degree burn is a special wound cause consist of eschar for a long time. Kept eschar in third degree burn will delay healing procces. That is why eschar should be disapper by debridement process. Mechanical debridement used in this research. The aim of this research is to know the differences between mechanical debridement 24 hour and 48 hour in healing acceleration. This research is a true experimental by using post test only control group design. The samples was selected by simple random sampling and was divided into three groups, each group consist of six rats, they are 24 hour group, 48 hour group and control group. The data was analyzed by one-way ANOVA then followed by Post Hoc LSD. The one way ANOVA result p = 0,018 (p < 0,05) so there was a significant difference between control group and experimental groups. But the Post Hoc LSD results p = 0,123 ( p > 0,05) so there was no significant difference between 24 hour group and 48 hour group in healing acceleration. For further researchers, it is suggested to use microscopic technique to know the effect of mechanical debridement in healing acceleration.
Identifikasi Protein Adhesi Pili Proteus Mirabilis P355 dan Protein Reseptor pada Vesika Urinaria Kelinci Dian Chusna Mufida; Sumarno Sumarno; Sanarto Santoso
The Journal of Experimental Life Science Vol. 1 No. 1 (2011)
Publisher : Postgraduate School, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (852.907 KB) | DOI: 10.21776/ub.jels.2011.001.01.01

Abstract

Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi nosokomial yang sering terjadi di rumah sakit. Penyebab ISK nosokomial ini diantaranya adalah Proteus mirabilis p355 dan sering dijumpai pada pasien yang memakai kateter. Proteus mirabilis mempunyai berbagai macam faktor virulensi, diantaranya adalah fimbria atau pili. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi protein pili Proteus mirabilis (molekul adhesin) serta mencari protein reseptor bakteri tersebut pada epitel vesika urinaria kelinci. Penelitian ini dilakukan dengan isolasi protein pili, selanjutnya dilakukan uji hemaglutinasi dan uji hambat adhesi. Uji hambat adhesi mempergunakan protein pili  yang telah dielektroelusi dan didialisa, disalutkan pada sel epitel vesika urinaria kelinci dengan dosis 400 µl, 200 µl, 100 µl, 50 µl, 25 µl, 12,5 µl dan 0 µl sebagai kontrol. Selanjutnya dilakukan identifikasi protein reseptor dengan cara menyalut bakteri Proteus mirabilis dengan matriks ekstra seluler dari epitel vesika urinaria kelinci. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya reaksi hemaglutinasi dari protein pili dengan berat 35,2 kDa dengan titer tertinggi 1/521. Hasil uji hambat adhesi epitel vesika urinaria yang disalut protein pili dengan berat 35,2 kDa menunjukkan bahwa semakin tinggi dosis protein yang diberikan, semakin sedikit bakteri yang melekat pada epitel vesika urinaria. Penurunan ini terjadi secara signifikan dengan indeks regresi  (r) = 0,95 dan p-value = 0,00. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa protein pili Proteus mirabilis dengan berat molekul 35,2 kDa merupakan protein adhesin, sedangkan protein reseptor Proteus mirabilis diprediksi mempunyai berat molekul, 36 kDa, 24,5 kDa dan 24 kDa. Kata kunci : adhesi, pili, protein reseptor, Proteus mirabilis
EKSPRESI PROTEIN ADHF36 STRAIN Salmonella Typhi DARI BEBERAPA DAERAH DI INDONESIA I Nengah Kundera; Aulanni’am A; Sanarto Santoso
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 8, No 1 (2014): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.405 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v8i1.1248

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui ekspresi protein AdhF36 strain Salmonella Typhi, sebagai kajian kandidat vaksin berbasis molekul adesin. Strain yang digunakan pada penelitian ini bersumber dari Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Laboratorium Kesehatan Sulawesi Tengah, Palu, Rumah Sakit Udayana Denpasar, dan Rumah Sakit Saiful Anwar, Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 12 strain Salmonella Typhi tersebut mengekspresikan dan memiliki protein AdhF36. Hal ini memberikan gambaran umum bahwa protein AdhF36 potensial dikembangkan sebagai kandidat vaksin.
EKSPRESI PROTEIN ADHF36 PADA PERUBAHAN OSMOLARITAS SERTA pH LINGKUNGAN HIDUP SALMONELLA TYPHI SECARA IN VITRO I Nengah Kundera; Sanarto Santoso; Aulanni’am a; Sri Winarsih
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 6, No 1 (2012): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v6i1.351

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengamati stabilitas ekspresi protein AdhF36 Salmonella typhi pada perlakuan osmolaritas dan pH dengan metode eksperimen laboratorium-eksploratif. Hasil penelitian ini menunjukkan perbedaan ekspresi protein AdhF36 Salmonella typhi pada perlakuan osmolaritas dengan pH. Hasil SDS-PAGE menunjukkan bahwa pita protein AdhF36 tetap terekspresi pada perlakuan osmolaritas 50-350 mM, sebaliknya pita protein ini tidak terdeteksi pada perlakuan pH 4,5-6,0. Hal ini didukung oleh hasil uji Western Blot yang berhasil mendeteksi protein AdhF36 hanya pada perlakuan osmolaritas. Hasil ini membuktikan bahwa Salmonella typhi lebih toleran terhadap perubahan osmolaritas dibandingkan dengan pH.
Correlation between Secreted Aspartyl Protease-5 (SAP5) on Increasing Vaginal Acidity in Vulvovaginal Candidiasis Nur Sophia Matin; Regina Ayu Fristiyanti; Safrina Dewi Ratnaningrum; Nurdiana Nurdiana; Sanarto Santoso; Bambang Rahardjo
Asian Journal of Health Research Vol. 2 No. 2 (2023): Volume 2 No 2 (August) 2023
Publisher : Ikatan Dokter Indonesia Wilayah Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55561/ajhr.v2i2.116

Abstract

Introduction: Vulvovaginal candidiasis (VVC) is an infection of the vaginal mucosa that extends to the vulva due to excessive growth of Candida albicans, causing a progressive decrease of Lactobacillus spp., as the main of normal flora. Decrease in the number of Lactobacillus spp. causes a reduction of lactic acid production that it was causing increasing vaginal pH. The increase in pH is due to the progressive growth of C. albicans colonies in the vaginal mucosa. In addition, the mechanism of candidiasis is also influenced by the secretion of virulence factors by C. albicans. Secreted Aspartyl Protease-5 (SAP5) is the dominant virulence factor that plays a role in changing the morphology of yeast cells into hyphae. This study aims to identify the correlation between SAP5 levels and vaginal pH. Material and Methods: This research was conducted in vivo using a sample of Rattus norvegicus with a posttest randomized experimental group design approach. This study has two groups, i.e., Negative Control (NC) and Positive Control group (PC). SAP5 and pH samples were taken from vaginal fluids and then measured using ELISA and a digital pH meter. The statistical analysis used was Pearson Correlation to analyze the correlation between SAP5 and pH levels. Results: There was a strong correlation (R=0.846) that means the increase of SAP5 is related to the increase of vaginal acidity in the PC group. Conclusion: The increase in SAP5 levels is directly followed by an increase in the pH value of vaginal fluids,
EKSPRESI PROTEIN ADHF36 STRAIN Salmonella Typhi DARI BEBERAPA DAERAH DI INDONESIA I Nengah Kundera; Aulanni’am A; Sanarto Santoso
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 8, No 1 (2014): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v8i1.1248

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui ekspresi protein AdhF36 strain Salmonella Typhi, sebagai kajian kandidat vaksin berbasis molekul adesin. Strain yang digunakan pada penelitian ini bersumber dari Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Laboratorium Kesehatan Sulawesi Tengah, Palu, Rumah Sakit Udayana Denpasar, dan Rumah Sakit Saiful Anwar, Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 12 strain Salmonella Typhi tersebut mengekspresikan dan memiliki protein AdhF36. Hal ini memberikan gambaran umum bahwa protein AdhF36 potensial dikembangkan sebagai kandidat vaksin.