Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta menganalisis pengaruh penerapan IFRS (International Financial Reporting Standards), kemampuan manajerial, dan komisaris independen terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2020–2022. Penelitian ini didasarkan pada praktik manajemen laba yang masih sering terjadi di perusahaan, yang dapat merugikan stakeholders dan menurunkan kredibilitas laporan keuangan. Metode yang digunkaan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan analisis regresi linear berganda. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indoneisa dengan jumlah sampel sebanyak 22 perusahaan yang dipilih menggunakan metode purposive sampling selama tiga tahun, dengan 66 observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan IFRS, kemampuan manajerial, dan komisaris independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Secara parsial, variabel penerapan IFRS berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap manajemen laba, sedangkan kemampuan manajerial dan komisaris independent tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Penelitian ini diharapkan akan memberikan kontribusi teoritis dan praktis untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan dan mengawasi praktik manajemen laba.