Indradi Setiyanto
Departemen Perikanan Tangkap Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, Semarang Indonesia

Published : 32 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

UJI KECEPATAN PERAHU SOPEK DENGAN MENGGUNAKAN PROPELLER DUA DAUN DAN TIGA DAUN DI PERAIRAN TAMBAK LOROK SEMARANG Aini, Ida Nur; Boesono, Herry; Setiyanto, Indradi
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 4, No 4: Oktober, 2015
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.864 KB)

Abstract

Salah satu penentu keberhasilan opersai penangkapan ikan adalah faktor kecepatan kapal. Kecepatan kapal merupakan jarak yang ditempuh dalam kurun waktu tertentu untuk menghasilkan tangkapan. Kecepatan ini dipengaruhi oleh besaran mesin, umur mesin, Jumlah daun propeller, dan sudut kemiringan as propeller. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2015 di perairan Tambak Lorok Semarang. Tujuan penelitia ini adalah menganalisis perbedaan kecepatan yang dihasilkan pada perahu dengan perbedaan jumlah daun propeller, menganalisis efisiensi pemakaian bahan bakar minyak bensin, serta menganalisis propeller yang sesuai dan lebih efisien. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental fishing dan metode deskriptif. Analisa data diolah menggunakan Ms. Excel dengan uji t-Test. Hasil analisa data menunjukkan bahwa perbedaan jumlah daun propeller berpengaruh terhadap kecepatan perahu dan konsumsi bahan bakar. Hasil penelitian menunjukkan untuk pengaruh perbedaan propeller terhadap kecepatan perahu yang dihasilkan propeller 2 daun lebih tinggi yaitu 9,07 knot, bila dibandingkan dengan  propeller 3 daun 8,99 knot. Berdasarkan hasil efisiensi pemakaian bahan bakar minyak bahwa penggunaan propeller 3 daun selama 30 menit dengan nilai 50,925% sedikit lebih efisien, bila dibandingkan dengan propeller 2 daun dengan nilai 49,075%. One of the success factor of fishing operation is boat speed.  Boat speed is the distancewithin  a certain period to produce catches. This speed is influenced by the amount of machinery, machine age, number of propeller shaft, and the angle of the propeller axles. The research was conducted in April 2015 in Tambak Lorok, Semarang. The aim of the research is analyzing the difference of speed which is generated by boat with a difference number of propeller shaft, to analyze the efficiency of fuel consumption, and analyzing appropriate and more efficient propeller. The method used experimental fishing method and descriptive methods. Analysis of the data is processed  by Ms. Excel withT-Test. Results of the analysis showed that the difference  number of propeller shaft affects to the boat speed and fuel consumption. The results showed,effect of difference propeler toward speed boat which is generated by 2 propeler shaft  is higher at 9.07 knots, compared with the 3 propeller shaft 8,99 knots. Based on the results of the use of fuel efficiencyis the use of 3 propeller shaft  for 30 minutes with a value of 50.925% slightly more efficient, when compared with the 2 propeller shaft   with a value of 49,075%.
TINGKAT KONDISI DAN POTENSI PELABUHAN PERIKANAN DI KABUPATEN SUKABUMI, JAWA BARAT Indrayani, Lisa; Wibowo, Bambang Argo; Setiyanto, Indradi
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 6, No 4: Oktober 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.383 KB)

Abstract

Kabupaten Sukabumi memiliki pantai sepanjang 177 Km yang melintasi 9 kecamatan dan 51 desa dengan kewenangan daerah sejauh 4 mil laut. Kegiatan perikanan tangkap kabupaten Sukabumi berpusat di Palabuhanratu dengan potensi lestarinya mencapai 14.592 ton/tahun . Potensi sumberdaya ikan terdiri atas berbagai jenis ikan pelagis besar, seperti Tuna dan Cakalang, pelagis kecil, dan demersal potensi perikanan yang besar belum didukung oleh fasilitas pelabuhan yang optimal serta pengelolaan yang maksimal. Kondisi fasilitas di keempat PPI Kabupaten Sukabumi (PPI Cisolok, PPI Cibangban, PPI Mina Jaya dan PPI Ujung Genteng) beberapa diantaranya kurang perawatan atau tidak difungsikan bahkan tidak tersedia, serta lahan yang sudah maksimal untuk melakukan pengembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi dan potensi pelabuhan perikanan Kabupaten Sukabumi dan permasalahan di keempat PPI, serta menganalisa pengembangan PPI di Kabupaten Sukabumi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2017 di empat PPI Kabupaten Sukabumi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif bersifat studi survei, analisis SWOT digunakan untuk strategi pengembangan PPI Kabupaten Sukabumi. Hasil penelitian diperoleh bahwa kondisi fasilitas keseluruhan di PPI Kabupaten Sukabumi belum maksimal untuk saat ini sehingga memerlukan penambahan beberapa fasilitas untuk 5 tahun mendatang. Hasil analisis SWOT didapatkan hasil penerapan strategi W-O (Weakness-opportunity) yang artinya Strategi dalam penerapannya digunakan meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang. Prioritas yang dihasilkan oleh matriks QSPM adalah prioritas yang paling besar yaitu telah didapatkan urutan prioritas strategi yaitu prioritas strategi I (WO) 2,89-2,62, strategi II (WT) 2,89-2,00, strategi III (SO) 1,72-2,62 dan strategi IV (ST) 1,72-2,00 dengan begitu hasil dari matriks QSPM terpilih strategi dengan bobot tertinggi adalah WO (Weakness-Opportunity) (2,89-2,62), masing-masing strategi dapat dikombinasikan.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL TANGKAPAN KAPAL MINI PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PEKALONGAN Imanda, Sakti Nur; Setiyanto, Indradi; Hapsari, Trisnani Dwi
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 5, No 1: Januari 2016
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.403 KB)

Abstract

PPN Pekalongan memiliki dominasi kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap purse seine. Produktivitas kapal penangkap ikan merupakan tingkat kemampuan memperoleh hasil tangkapan ikan yang ditetapkan dengan ukuran tonase kapal, kekuatan mesin kapal, jenis alat penangkap ikan, jumlah trip operasi penangkapan per tahun, dan kemampuan tangkap rata-rata per trip. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi hasil tangkapan kapal mini purse seine dan menganalisis tingkat produktivitasnya. Metode yang digunakan metode deskriptif studi kasus Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Metode analisis data menggunakan analisa asumsi klasik, analisis fungsi produksi Cobb-Douglas dan analisis produktivitas. Hasil penelitian yang didapat ialah  faktor-faktor yang berpengaruh pada hasil tangkapan kapal mini purse seine di PPN Pekalongan terdapat empat faktor. Faktor tersebut ialah  jumlah BBM (X1), GT kapal (X2), daya lampu (X3), dan mesin kapal (X4) karena nilai Sig < α. Nilai rata-rata produktivitas berdasarkan kemampuan penangkapan rata-rata pertrip yaitu 1,47 ton/hari atau 1.470 Kg/hari. Nilai produktivitas rata-rata berdasarkan kekuatan mesin kapal mini purse seine yaitu 0,06 ton/PK/trip atau senilai 60 kg/PK/trip. Hal ini menunjukkan bahwa kapal mini purse seine memiliki tingkat kemampuan memperoleh hasil tangkapan rata-rata sebesar 1.470 Kg/hari dan 60 Kg/PK/trip.Pekalongan Archipelago fishing port have a dominance fishing activities using  purse seine. Productivity of fishing vessels is the ability to obtain the level of fish catches were determined by the size of the vessel tonnage, Ship engine power , the type of fishing gear , the number of fishing operations trips per year, and the ability of the average catch per trip. The aim of this research is to analyze the factors that affect production mini purse seine vessels and analyze the level of productivity. Descriptive study case was used in this research . The method of election of the respondents used purposive sampling. The analytical method used was classical assumption test, production function Cobb-Douglas, and analysis of vessel productivity. The results of the research showed that factors which had real contribute  on the vessel production in PPN Pekalongan were four factors. There were the amount of fuel (X1), gross tonnage  (X2),the amount of wattage bulbs (X3) and vessel engine (X4)because the value of Sig < α The average value of the productivity of catch ability mini purse seine vessels was 1,47 ton /day or 1.470 Kg /day . It means mini purse seine vessels which have high levels of ability to obtain the catch average of 1.470 Kg / day. The average productivity of vessel engine of mini purse seine vessels was 0,06 ton/PK/trip or 60 kg/PK/trip. It means mini purse seine vessels which have high levels of ability to obtain the catch average of 60 kg/PK/trip.
ANALISIS USAHA PERIKANAN TANGKAP KAPAL PURSE SEINE BERPENDINGIN FREEZER DIBANDINGKAN DENGAN ES DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) BAJOMULYO, JUWANA, KABUPATEN PATI Prasetyo, Anggoro Bagus; Setiyanto, Indradi; Hapsari, Trisnani Dwi
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 5, No 1: Januari 2016
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.524 KB)

Abstract

Armada kapal purse seine di Pelabuhan Perikanan Pantai Bajomulyo setiap tahun bertambah dan mendominasi dengan jumlah total pada Tahun 2014 mencapai 187 unit. Kapal purse seine di PPP Bajomulyo menggunakan sistem pendingin freezer dan es, tetapi nelayan sekitar banyak yang beralih yang dulunya menggunakan sistem pendingin es menjadi pendingin freezer. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek teknis kapal purse seine berpendingin frezzer dan kapal purse seine berpendingin es, mengetahui pendapatan antara kapal purse seine berpendingin freezer dengan es, dan menganalisis nilai NPV, B/C Ratio, IRR, (PP)  pada kapal purse seine berpendingin freezer dengan es.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Pengumpulan informasi dilakukan dengan metode observasi dan wawancara tentang aktivitas penangkapan. Hasil penelitian menujukkan pendapatan kapal purse seine berpendingin frezzer Rp.4.823.550.000/tahun sedangkan kapal purse seine berpendingin es Rp.2.470.781.467/tahun. Hasil analisis finansial usaha penangkapan Kapal purse seine Berpendingin frezzer dengan menggunakan perhitungan secara  discounted criterion dapat dikatakan layak dan dapat diteruskan karena nilai NPV sebesar Rp 9.193.160.629,00 (NPV = positif), IRR sebesar 63% (IRR> i), B/C ratio sebesar 1,76 (> 1), PP selama 2 tahun, 1 bulan, 9 hari, sedangkan analisis finansial usaha penangkapan Kapal purse seine Berpendingin es dapat pula dikatakan layak dan dapat diteruskan karena nilai NPV sebesar Rp 3.998.121.722,00 (NPV = positif), IRR sebesar 36% (IRR> i), B/C ratio sebesar 1,78 (> 1), PP selama 4 tahun, 2 bulan, 2 hari. Bajomulyo Fishing Port is one of Fishing Port in Central Java. Purse Seiner base in Bajomulyo use cooling system frezzer and ice. fisherman in Bajomulyo change their ice cooling system to freezer. The purposes of this research is to analysis the technically between purse seiner which use freezer refrigeration system and ice cooling system, and to knowing  revenues  between  purse seiner  freezer refrigeration system  and ice cooling system and the determine the NPV, B / C Ratio , IRR and  PP  on a purse seiner freezer refrigeration system and ice cooling system.Descriptive method is used in this research. The collection of information is done by observation and interviews concerning fishing activities. Rp. 4.823.550.000/tahun, while the purse seiner refrigerated ice Rp. 2.470.781.467/ year. Results of financial analysis  purse seiner  which use freezer refrigeration system using a discounted calculation criterion can be said to be feasible and can be continued because NPV value of Rp 9.193.160.629,00 ( NPV = positive ) , an IRR of 63 % ( IRR > i ) , B / C ratio of 1.76  (> 1) , PP for 2 years , 1months , 9 days , while financial analysis purse seiner Cooled ice system can also be said to be feasible and could be continued because the NPV value of Rp3.998.121.722 ,00 ( NPV = positive ) , an IRR of 36 % ( IRR > i ) , B / C ratio of 1.78 ( > 1 ) , PP for 4 years , 2 months , 2 days.
The Experiment of Floating Ability of Material of Polyurethane and Styrofoam Indradi Setiyanto; Agus Hartoko
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 2, No 1 (2006): Jurnal Saintek Perikanan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.622 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.2.1.54-58

Abstract

Polyurethane can  be used  as alternative of  substituted material  of  synthetic cork (Styrofoam)  giving buoyancy at float vest. The research was aimed to observe the difference both materials (Polyurethane and cork) on acceptable load, so that efficiency can be estimated. The same load was given to gravity at both material that is 234.576 g, then checked the float ability. Results showed that Polyurethane indicated buoyancy of polyurethane better cork, with efficiency 3.6 %, for sample material with size of 10 cm x 7.5 cm x 5.5 cm. The Significant change of efficiency was expected can be done by determination of material (sample)  according  to  use in  field  and  different  density  of  polyurethane  when  conducting  moldings process.   Key words: The experiment of floating ability
PENGARUH PENGGUNAAN LAMPU BAWAH AIR (UNDERWATER LAMP) TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN PERAHU (BOAT LIFT NET) DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA (PPN) KARANGANTU KOTA SERANG (Effect of Underwater Lamp Usage on Boat Lift Net Fishing Catch at Karangantu Fishing Port Serang City) Aditya Nuraga; Bogi Budi Jayanto; Indradi Setiyanto
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 14, No 1 (2018): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.26 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.14.1.36-42

Abstract

Bagan perahu merupakan salah satu jenis alat tangkap di PPN Karangantu yang beroperasi pada malam hari. Bagan perahu menarik ikan target tangkapan yaitu ikan pelagis kecil fototaksis positif menggunakan atraktor cahaya berupa lampu. Salah satu kendala nelayan bagan perahu adalah pencahayaan lampu mengalami pembiasan. Penggunaan lampu bawah air bertujuan untuk mengurangi pembiasan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan lampu bawah air terhadap hasil tangkapan bagan perahu dan mengetahui komposisi hasil tangkapan bagan perahu dengan dan tanpa lampu bawah air. Penelitian ini dilakukan selama 10 trip menggunakan metode experimental fishing. Selisih berat total hasil tangkapan antara bagan perahu dengan dan tanpa lampu bawah air pada trip 1 sebesar 33,4 kg, trip 2 sebesar 38,9 kg, trip 3 sebesar 31,1 kg, trip 4 sebesar 41,1 kg, trip 5 sebesar 28,8 kg, trip 6 sebesar 30,5 kg, trip 7 sebesar 35,4 kg, trip 8 sebesar 34,3 kg, trip 9 sebesar 38,7 kg dan trip 10 sebesar 31,6 kg sehingga menunjukkan hasil tangkapan lebih banyak bagan perahu dengan lampu bawah air. Hasil tangkapan utama bagan perahu adalah ikan Teri (Stolephorus sp.) dan Cumi-cumi (Loligo sp.). Hasil tangkapan sampingan bagan perahu antara lain ikan Petek (Leiognathus sp.), Tembang (Sardinella sp.), Lemuru (Amblygaster sirm), Selar Kuning (Selaroides leptolepi) dan Layur (Lepturacanthus savala). Kesimpulan yang dapat diambil yaitu terdapat pengaruh antara lampu bawah air dengan hasil tangkapan pada bagan perahu. Boat lift net is one type of fishing gear at PPN Karangantu which operates at night. Boat lift net attracts the target catch fish, the small pelagic fish is positive phototaxis using a light attractor in the form of a lamp. One of the constraints of fishermen on the boat chart is that the lighting has experienced refraction. Underwater lamp aims to reduce refraction.The purpose of this research is to know the effect of underwater lamp usage on boat lift net fishing catch and to know the composition of boat lift net with and without using underwater lamp. This research was conducted for 10 trips using experimental fishing methods. The difference in total catch of boat lift net with and without underwater lamp on trip 1 is 33,4 kg, trip 2 is 38,9 kg, trip 3 is 31,1 kg, trip 4 is 41,1 kg, trip 5 is 28,8 kg, trip 6 is 30,5 kg, trip 7 is 35,4 kg, trip 8 is 34,3 kg, trip 9 is 38,7 kg and trip 10 is 31,6 kg so it shows the catch is more the boat lift net with underwater lamp. Fish targets of the boat lift net are Anchovy (Stolephorus sp.) and Cuttlefish (Loligo sp.). The bycatches of boat lift net are Pony fish (Leiognathus sp.), Fringescale sardinella (Sardinella sp.), Indian sardinella (Amblygaster sirm), Trevally (Selaroides leptolepi) and Hairtail fish (Lepturacanthus savala). The conclusion that can be drawn that there is an influence between underwater lamp and catches on the boat lift net.
ANALISIS PENGGUNAAN FOAM POLYURETHANE PADA KAPAL IKAN 5 GT SEBAGAI DAYA APUNG CADANGAN DI PT. JELAJAH SAMUDERA INTERNASIONAL KABUPATEN JEPARA (Analysis of Foam Polyurethane Usage for 5 GT Fiber Fishing Boat as Buoyancy Alternative at PT. Jelajah Samudera Internasional, Jepara Regency) Herry Boesono; Meita Saraswati; Indradi Setiyanto
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 13, No 2 (2018): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (884.578 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.13.2.82-88

Abstract

Kapal fiber bila terjadi kebocoran di laut maka kapal akan tenggelam, hal tersebut dikarenakan massa jenis fiber lebih besar daripada massa jenis air, oleh karena itu perlu dianalisis dan dihitung seberapa banyak foam polyurethane tersebut yang diperlukan untuk mengapungkan kapal sesuai dengan berat kapal yakni 5 GT. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober-Desember 2017, bertempat di PT. Jelajah Samudera Internasional dan Laboratorium Fishing Boat Departemen Perikanan Tangkap Universitas Diponegoro. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis kemampuan daya apung cadangan berbahan polyurethane dan Menghitung kebutuhan jumlah dan harga foam polyurethane yang di perlukan untuk mengapungkan kapal ikan fiber 5 GT  yang dibuat di PT. Jelajah Samudra Internasional Kab. Jepara. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan dua tahap pelaksanaan, yakni penelitian di galangan dan penelitian skala laboratorium dalam spesimen kecil. Hasil yang diperoleh dari penelitian yaitu bahwa foam polyurethane dengan berat 15 gr dapat menahan beban fiber sebesar 1 kg. Hasil uji apung didapatkan untuk mengapungkan kapal ikan fiber 5 GT dibutuhkan 45 kg foam polyurethane. Kebutuhan harga foam polyurethane yang dibutuhkan untuk satu kapal yakni sebesar Rp 2.475.000. Fiber ship are very difficult to overcome when there is a leakage in the sea and its possible for the ship to sink. Therefore, it needs to be analyzed and calculated how much polyurethane foam is needed, how many liters if its melted and how much the  volume when it becomes a polyurethane foam solid. This research was conducted in October-December 2017, held at PT. Jelajah Samudera Internasional and Laboratory Fishing Boat Department of Capture Fisheries, Diponegoro University. The purpose of this study is to analyze the capability of alternative buoyancy polyurethane then calculate and analyze the quantity that needed and foam polyurethane price to float the 5 GT fiber fishing ship that made in PT. Jelajah Samudera Internasiona, Jepara Regency. The method used is descriptive with two steps of implementation, i.e. research in the shipyard and laboratory scale in small specimens.The results from the research obtain that the polyurethane foam with 15 gr weight can hold 1 kg fiber load. The float test results revealed that to float fiber fishing ships with a size of 5 GT, needs 45 kg of polyurethane foam. The price needed to float the ship is Rp 2.475.000.
Karakteristik Perikanan Gill Net di Kabupaten Pati Faik Kurohman; Dian Wijayanto; Sardiyatmo Sardiyatmo; Indradi Setiyanto
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 2, No 3 (2018): Jurnal Perikanan Tangkap, September 2018
Publisher : Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.522 KB)

Abstract

Perikanan gill net merupakan perikanan artisanal yang memiliki peranan penting dalam perekonomian pesisir, termasuk di Kabupaten Pati. Perikanan artisanal berkontribusi dalam ketahanan pangan, sosial dan ekonomi di berbagai wilayah pesisir. Oleh karena itu, diperlukan penelitian karakteristik perikanan gill net di Kabupaten Pati penting untuk dilaksanakan. Pengumpulan data dilakukan dengan survei, observasi dan wawancara. Data dianalisis dengan metode deskriptif kuantitatif. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji karakteristik perikanan gill net di Kabupaten Pati. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perikanan gill net di Kabupaten Pati didominasi perikanan skala kecil dengan investasi perahu rata-rata sebesar Rp. 27.924.731, investasi mesin Rp.  6.827.957, dan investasi alat tangkap Rp.  8.072.043. Rata-rata biaya per trip Rp. 114.364 untuk perbekalan dan bahan bakar. Operasi penangkapan bersifat one day fishing, dengan hasil tangkapan diantaranya udang, rajungan, kembung, and layur yang memiliki nilai jual relatif tinggi.
ANALISIS TINGKAT EFISIENSI TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DI KABUPATEN BATANG Nur Hidayah; Herry Boesono; Indradi Setiyanto
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 6, No 3: Agustus 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.986 KB)

Abstract

Pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana pelabuhan perikanan salah satunya dengan cara meningkatkan peran efisiensi dan optimalisasi fasilitas fungsional yaitu Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Efisiensi suatu tempat pelelangan ikan dipengaruhi oleh berbagai faktor persyaratan yaitu manajemen pengolahan TPI, sarana prasarana fasilitas TPI, hingga kegiatan aktivitas lelang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sarana prasarana, menganalisis tingkat efisiensi serta membandingkan efisiensi Tempat Pelelangan Ikan yang ada di Kabupaten Batang. Penelitian ini dilakukan selama bulan Januari 2017 di lima TPI yang ada di Kabupaten Batang yaitu TPI Klidang Lor, TPI Roban Barat, TPI Roban Timur, TPI Celong dan TPI Siklayu. Metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode pengambilan sample yang digunakan adalah purposive sampling. Metode yang digunakan untuk menganalisis efisiensi TPI menggunakan alat analisis DEA banxia forontier analysis 4.1. Hasil analisa menunjukan bahwa TPI yang menjadi objek penelitian setelah dianalisis menggunakan DEA banxia forontier analysis terdapat tiga TPI yang telah mencapai skor 100% yakni TPI Klidang Lor, TPI Roban Timur dan TPI Celong, sedangkan TPI yang belum mencapai efisien yaitu TPI Roban Barat memperoleh skor sebesar 65,3 % dan TPI Siklayu memperoleh skor sebesar 50,7 %.  Dalam kinerjanya, salah satu faktor yang sangat mempengaruhi skor adalah nilai output yaitu raman dari masing-masing TPI.
PENGGUNAAN METODE TEKNOMETRIK STUDI KASUS DOK CV BUMIREJO PATI KARNITA, JEVIANA MAY; Setiyanto, Indradi; Kurohman, Faik
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 10, No 2: April, 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses reparasi kapal adalah suatu tindakan perbaikan kontruksi atau permesinan pada kapal. CV Bumirejo adalah salah satu tempat reparasi kapal yang ada di Kota Pati. Lamanya kapal yang melakukan reparasi di CV Bumirejo Pati berbeda-beda, sehingga menimbulkan antrian di galangan. Lamanya waktu dan proses antrian tersebut dapat mempengaruhi tingkat kepuasan para pemilik kapal dan tentu saja berpengaruh pula pada produktivitas galangan. Dengan demikian perlu dilakukan upaya peningkatan teknologi yang dapat memperbaiki mekanisme reparasi kapal dan memperpendek waktu reparasi kapal. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat kontribusi dari masing-masing konponen teknologi (technoware, humanware, infoware, dan orgaware); dan menganalisis penerapan teknologi galangan kapal di CV Bumirejo Pati. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif sedangkan pengolahan data dilakukan dengan metode Teknometrik berdasarkan acuan yang dikeluarkan oleh UNESCAP (United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific) tahun 1989. UNESCAP menyatakan bahwa teknologi merupakan kombinasi antara empat komponen pembentuk teknologi yaitu technoware, humanware, infoware, dan orgaware yang saling terkait satu sama lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kontribusi komponen teknologi (technoware, humanware, infoware, dan orgaware) secara berturut-turut yaitu 0,494, 0,772, 0,344, dan 0,388. Nilai intensitas kontribusi komponen teknologi (technoware, humanware, infoware, dan orgaware) secara berturut-turut yaitu 0,314, 0,261, 0,184, dan 0,240. Nilai TCC sebesar 0,490 yang menunjukkan bahwa teknologi yang diterapkan oleh Dok CV Bumirejo Pati adalah semi modern.