Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

KEMAMPUAN SISWA MEMECAHKAN SOAL SETARA PISA KONTEKS PEKERJAAN : STUDI PENGEMBANGAN SOAL PISA KONTEN CHANGE AND RELATIONSHIP Ahmad Nasriadi; Intan Kemala Sari
Jurnal Pendidikan Matematika RAFA Vol 3 No 2 (2017): JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA RAFA
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/jpmrafa.v3i2.1744

Abstract

Penelitian ini mengembangkan soal setara PISA konten change and relationship, konteks pekerjaan, dalam low order thinking level, yang terdiri dari dua soal.tujuan penelitian ini adalah untuk melihat respon siswa dalam memecahkan masalah setara PISA tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa merasa soal tersebut cukup sulit yang disebabkan karena tidak terbiasanya siswa memecahkan msalah yang terkait dengan kejadian nyata yang ada dalam kehidupan sehari-harinya, selain itu juga siswa harus membangun sendiri konsep pribadinya untuk memecahkan masalah tersebut. Respon dalam penelitian ini menunjukkan bahwa siswa tertantang untuk memecahkan soal tersebut dan merasa senang ketika dapat menyelesaikannya. Ini mempertegas bahwa dalam belajar matematika perlu adanya tantangan masalah yang dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari siswa untuk membangun konsep pribadinya dalam memecahkan masalah hingga siswa mampu menemukan konsep formal
Kemampuan Logis Matematis Siswa Terhadap Prestasi Belajar untuk Memprediksi Peringkat Kesuksesan Nilai Ujian Bertaraf Nasional Intan Kemala Sari; Ahmad Nasriadi; Bella Yolanda Putri
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (860.527 KB)

Abstract

Pengukuran keberhasilan belajar di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari ujian-ujian berstandar baik tingkat sekolah maupun tingkat nasional. Kendati adanya perubahan konsep ujian menjadi bentuk assessment, namun pengukuran keberhasilan program belajar mengajar harus tetap ada. Hal ini disebabkan karena ujian masih dapat menjadi salah satu patokan untuk merumuskan kebijakan baik perbaikan maupun peningkatan keberhasilan program pendidikan. Dalam ujian atau assessment ada banyak hal yang dapat diukur, misalnya dalam matematika, harus dapat mengukur minimal kemampuan matematisnya. Salah satu kemampuan matematis yang dapat diukur adalah kemampuan logis matematis. Dalam belajar matematika kemampuan logis matematis perlu dikembangkan karena dapat membuat siswa berpikir secara cepat, mengatur rencana sebelum diungkapkan, dan memperhatikan sebab akibat dari suatu tindakan. Dalam penelitian ini dideskripsikan jumlah siswa dalam suatu komunitas yang memiliki kecenderungan bekemampuan logis matematis relatif sedikit. Selain itu tidak terdapat hubungan yang cukup kuat antara kemampuan logis matematis dengan prestasi belajar siswa. Terdapat kesenjangan antara nilai tes kemampuan logis dengan nilai prestasi belajar siswa. Hal ini dapat memprediksi bahwa ada kemungkinan tidak ada perubahan yang signifikan terhadap peringkat kesuksesan ujian bertaraf nasional apabila tidak dilakukan berbagai perubahan, karena sejatinya siswa SMA merupakan generasi penerus keberlangsungan hidup suatu bangsa di masa yang akan datang
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS UNTUK SISWA KELAS VIII MTsS DURIAN KAWAN ACEH SELATAN Ahmad Nasriadi
Jurnal Numeracy Vol 2 No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.798 KB) | DOI: 10.46244/numeracy.v2i1.160

Abstract

Untuk menarik minat siswa dalam belajar matematika diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik materi yang diajarkan. Pembelajaran yang menarik minat siswa dapat menimbulkan motivasi siswa sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa akan sesuai dengan apa yang diharapkan. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika adalah pendekatan pembelajaran kontekstual, pendekatan ini merupakan suatu konsep belajar yang mampu membantu guru mengaitkan hubungan antara pengetahuan atau konsep yang telah dimiliki oleh siswa serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah pendekatan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi teorema Pythagoras. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui pendekatan pembelajaran kontekstual pada materi teorema Pythagoras di MTsS Durian Kawan. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen atau eksperimen pura-pura. Sampel Penelitian ini adalah semua siswa Kelas VIII MTsS Durian Kawan. Instrumen yang digunakan berupa tes serta observasi guru dan observasi siswa sebagai alat pendukung keakuratan penelitian. Selanjutnya, hipotesis penelitian ini adalah penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 25 point pada materi teorema Pythagoras di kelas VIII MTsS Durian Kawan. Pengujian hipotesis menggunakan statistik uji-t, pihak kiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa t hitung > t tabel yaitu 8,25 > 1,71 yang berarti hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 25 point pada materi teorema Pythagoras.
BERPIKIR REFLEKTIF SISWA SMP DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI PERBEDAAN GAYA KOGNITIF Ahmad Nasriadi
Jurnal Numeracy Vol 3 No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.471 KB) | DOI: 10.46244/numeracy.v3i1.195

Abstract

Salah satu tujuan pembelajaran matematika di sekolah adalah agar siswa memiliki kemampuan memecahkan masalah. Pemecahan masalah matematika merupakan suatu proses atau sekumpulan aktifitas siswa yang dilakukan untuk menemukan solusi dari masalah. Dalam memecahkan masalah matematika, perbedaan karakteristik siswa perlu mendapat perhatian guru. Salah satu karakteristik yang penting untuk diperhatikan guru adalah gaya kognitif. Hal ini dikarenakan bahwa gaya kognitif berhubungan dengan cara penerimaan dan pemrosesan informasi seseorang, sehingga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan siswa memecahkan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana berpikir reflektif siswa SMP dalam memecahkan masalah matematika ditinjau dari perbedaan gaya kognitif. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, subjek penelitian terdiri dari dua siswi kelas VIII SMP Al-Azhar Menganti-Gresik Jatim. Penelitian dimulai dengan menentukan subjek penelitian menggunakan instrumen MFFT. Kemampuan matematika yang relatif sama serta kesediaan siswa juga menjadi pertimbangan dalam memilih subjek, kemudian peneliti memberikan TPM dan wawancara kepada setiap subjek. Pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi waktu. Hasil penelitian yang diperoleh adalah berpikir reflektif subjek yang bergaya kognitif reflektif dan subjek yang bergaya kognitif impulsif dalam memecahkan masalah matematika adalah berbeda. Dalam melaksanakan tahapan pemecahan masalah matematika, subjek yang bergaya kognitif reflektif terlihat sangat berhati-hati dalam setiap tahapannya. Sehingga saat terjadi kesalahan subjek yang bergaya kognitif reflektif sadar akan kesalahannya dan memperbaiki kesalahan tersebut. Sedangkan subjek yang bergaya kognitif impulsif cenderung cepat dan kurang berhati-hati dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Sehingga ketika terjadi kesalahantidak menyadarinya.
REPRESENTASI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL MENGGUNAKAN ALAT PERAGA MODEL CANGKIR DAN UBIN PADA SISWA KELAS VII SLTP Ahmad Nasriadi
Jurnal Numeracy Vol 3 No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.578 KB) | DOI: 10.46244/numeracy.v3i2.204

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana representasi persamaan linear satu variabel menggunakan alat peraga model cangkir dan ubin pada siswa kelas VII. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dimulai dengan menentukan subjek penelitian, kemudian peneliti memberikan TPM dan wawancara kepada setiap subjek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mampu membangun suatu pemahaman yang kuat tentang memecahkan masalah sistem persamaan linier satu variable di dalam benaknya, hal tersebut terlihat saat subjek membuat suatu representasi tentang bagaimana memanipulasi model cangkir dan ubin baik untuk persamaan yang bernilai positif dan negatif walaupun selama ini terdapat sebagian siswa yang paham, namun gagal dalam memberikan gambaran apa sebenarnya yang subjek perbuat dalam pemecahan masalah yang dilakukan.
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STATISTIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVE LEARNING DI KELAS X MAN RUKOH Ahmad Nasriadi; Intan Kemala Sari; Eka Saputri
Jurnal Numeracy Vol 4 No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.66 KB) | DOI: 10.46244/numeracy.v4i1.247

Abstract

Selama ini pembelajaran matematika cenderung berlangsung satu arah, banyak siswa yang merasa kesulitan dalam memecahkan masalah matematika khususnya pada materi statistika. Siswa cenderung malas dan kurang bersemangat ketika dihadapkan pada masalah-masalah matematika sehingga hasil belajar siswa kurang optimal. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa pada materi statistika dengan menggunakan metode active learning lebih baik dari metode konvensional dikelas X MAN Rukoh. Adapun yang menjadi populasi penelitian adalah siswa MAN Rukoh dengan Sampel yang diambil adalah kelas X-IIS-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-IIS-3 sebagai kelas kontrol. Rancangan penelitian ini menggunakan Randomized Subject, Posttest Control Group Design. Instrumen yang digunakan adalah tes akhir yang diberikan kepada kedua kelas yang diuji, data tersebut diolah dengan menggunakan analisis statistik uji-t. Berdasarkan rumus uji t dengan taraf siknifikan α = 0,05 dan derajat kebebasan 49 dari tabel distribusi t diperoleh t(tabel) : t0,95(49)= 1,69, Dan thitung= 2,44. sehingga thitung > t(tabel) yaitu 2,44 > 1,67, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode active learning lebih baik daripada hasil belajar siswa menggunakan metode konvensional pada materi statistika di kelas X MAN Rukoh Kota Banda Aceh. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi bagi guru agar dapat di aplikasikan dalam proses belajar mengajar matematika di kelas.
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA PADA MATERI PECAHAN KELAS VII SMP Yenis Darlia; Ahmad Nasriadi; Nurul Fajri
Jurnal Numeracy Vol 5 No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.5 KB) | DOI: 10.46244/numeracy.v5i1.334

Abstract

The purpose of this research is to determine the level of students' thinking ability in solving problems by using Problem Based Learning (PBL) model on fractional material in class VII SMPN 8 Banda Aceh. This research is a classroom action research and done with two cycles and the subject in this research is the students of class VII SMPN 8 Banda Aceh. Data collection techniques include observation, test, and student response questionnaires. This research instrument uses observation sheet, test sheet description, and student response questionnaire. The data obtained is processed by using the percentage in accordance with predetermined effectiveness criteria. The results showed that the application of effective Problem Based Learning model is used to teach the fractional materials in class VII SMPN 8 Banda Aceh. From the final test also shows that 82.05% of students declared complete. Improvement of students' thinking skills taught by Problem Based Learning model is also better than students who are taught by conventional learning model. Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan berpikir siswa SMP dalam memecahkan masalah dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) pada materi pecahan dikelas VII SMPN 8 Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dan dilakukan dengan dua siklus dan subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 8 Banda Aceh. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, tes, dan angket respon siswa. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar pengamatan, lembar tes uraian, dan lembar angket respon siswa. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan persentase sesuai dengan kriteria keefektifan yang telah ditentukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning efektif digunakan untuk mengajar pada materi pecahan di kelas VII SMPN 8 Banda Aceh. Dari tes akhir juga menunjukkan bahwa 82,05% siswa dinyatakan tuntas. Peningkatan kemampuan berpikir siswa yang diajar dengan model Problem Based Learning juga lebih baik dari siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvesional. Kata kunci: Problem based learning, kemampuan berpikir siswa, materi pecahan
PROSES BERPIKIR MATEMATIS MAHASISWA STKIP BINA BANGSA GETSEMPENA DALAM MEMECAHKAN MASALAH ESTIMASI Ahmad Nasriadi; Intan Kemala Sari
Jurnal Numeracy Vol 6 No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46244/numeracy.v6i1.425

Abstract

Mathematical problems in everyday life we ​​find many that are related to estimates. The problem does not ask for an exact answer, but an estimate accompanied by logical reasons. Knowledge estimation can be used to control the truth of an answer and the occurrence of misconceptions. One important aspect that must be known to be able to see how well mastery of one's estimation ability is by looking at the person's thinking process when estimating. The thought process can be seen by making someone think then being asked to tell what happened in his mind. This study aims to describe the mathematical thinking process of students of STKIP Bina Getsempena Nation in solving estimation problems. This research is a descriptive study with a qualitative approach. The research subjects were two students who were selected based on a math ability test. Data retrieval is done through the provision of test questions in the form of estimation problem solving tasks and interviews. Based on data analysis, it can be concluded that the subject's mathematical thinking process belongs to the Assimilation category when understanding the problem, and enters into the category of accommodation mathematical thinking processes when planning problem solving, implementing problem solving plans, and re-examining the results of problem. Abstrak Masalah matematika dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai yang berkaitan dengan estimasi. Pada masalah tersebut tidak meminta suatu jawaban eksak, tetapi suatu perkiraan yang disertai alasan logis. Pengetahuan estimasi dapat digunakan untuk mengontrol kebenaran suatu jawaban dan terjadinya miskonsepsi. Salah satu aspek penting yang harus diketahui untuk dapat melihat sejauh mana penguasaan kemampuan estimasi seseorang dengan baik adalah dengan melihat proses berpikir orang tersebut pada saat melakukan estimasi. Proses berpikir tersebut dapat dilihat dengan membuat seseorang berpikir kemudian diminta untuk menceritakan yang terjadi dalam pikirannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan proses berpikir matematis mahasiswa STKIP Bina Bangsa Getsempena dalam memecahkan masalah estimasi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah dua mahasiswa yang dipilih berdasarkan tes kemampuan matematika. Pengambilan data dilakukan melalui pemberian soal tes berupa tugas pemecahan masalah estimasi dan wawancara. Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa proses berpikir matematis subjek termasuk kategori Asimilasi saat memahami masalah, dan masuk pada kategori proses berpikir matematis akomodasi saat merencanakan pemecahan masalah, melaksanakan rencana pemecahan masalah, dan memeriksa kembali hasil pemecahan masalah. Kata kunci: Proses berpikir matematis, kemampuan estimasi, pemecahan masalah estimasi
ANALISIS KESALAHAN KONSEP MAHASISWA PADA POKOK BAHASAN INDUKSI MATEMATIKA DI STKIP BINA BANGSA GESEMPENA BANDA ACEH Nurul Fajri; Ahmad Nasriadi; Dewi Nirmala
Jurnal Numeracy Vol 6 No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.861 KB) | DOI: 10.46244/numeracy.v6i2.469

Abstract

One of the subjects that is often considered difficult for students in mathematics is learning and proof and needs for good thinking and requires logical abstraction. Accepting students 'mathematical abilities can be seen from students' mastery of the material. One way is to provide evaluations to students. Student mistakes in working on this problem can be one of the instructions to find out where students understand and understand the material. Because the problem needs to be questioned and searched for any factors that influence it then sought solutions to solve it. Thus, information about problems in aligning mathematical problems can be used to improve the efficiency and efficiency of mathematics learning. The type of research used is qualitative research. The subjects of the study were the fifth semester students of the STKIP Bina Bangsa Getsempena mathematics program in Banda Aceh in 2018/2019. Judging from the overall mistakes made by students complete all types of errors due to concept errors, technical validity, misinterpretation of language, and mistakes in the selection of conclusions. Concept errors, errors made by students amounted to 36% consisting of errors in the use of the concept of understanding is still low. Technical errors, mistakes made by students amounted to 29% with the cause of errors made by students namely as mistakes. Misinterpretation of language, errors made by students is 19% with students' mistakes in interpreting symbols in mathematical language. Error in making conclusions, mistakes made by students amounted to 16% with the cause of errors of students who are students make conclusions without any supporting reasons that are correct and not in accordance with logical reasoning. Abstrak Salah satu pokok bahasan yang sering dianggap sulit bagi mahasiswa dalam mata pelajaran matematika adalah penelaran dan pembuktian dan membutuhkan pemikiran yang kritis serta memerlukan abstraksi yang logis. Mengingat Kemampuan matematika mahasiswa dapat dilihat dari penguasaan mahasiswa terhadap materi. Salah satunya adalah dengan memberikan evaluasi kepada mahasiswa. Kesalahan mahasiswa dalam mengerjakan soal tersebut dapat menjadi salah satu petunjuk untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa menguasai dan memahami materi.Oleh karena itu, adanya kesalahan-kesalahan tersebut perlu diidentifikasi dan dicari faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya kemudian dicari solusi penyelasainnya. Dengan demikian, informasi tentang kesalahan dalam menyelasaikan soal-soal mateamatika tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran matematika. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Subyek penelitian adalah mahasiswa semester V program studi matematika STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh tahun 2018/2019. Dilihat dari keseluruhan kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa mencakup semua jenis kesalahan yaitu kesalahan konsep, kesahahan teknis, kesalahan interpretasi bahasa, dan kesalahan penarikan kesimpulan. Kesalahan konsep, kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa adalah sebesar 36% yang berupa kesalahan dalam penggunaan rumus pemahaman konsepnya masih rendah. Kesalahan teknis, kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa adalah sebesar 29% dengan penyebab kesalahan yang dilakukan mahasiswa yaitu berupa kesalahan penyelesaian. Kesalahan interpretasi bahasa, kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa adalah sebesar 19% dengan penyebab kesalahan mahasiswa salah dalam menginterpretasikan simbol-simbol dalam bahasa matematika. Kesalahan penarikan kesimpulan, kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa adalah sebesar 16% dengan penyebab kesalahan mahasiswa yang berupa mahasiswa melakukan penarikan kesimpulan tampa adanya alasan pendukung yang benar dan tidak sesuai panalaran yang logis. Kata Kunci: Analisi, Kesalahan Mahasiswa, Induksi Matematika
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FUNGSI Ahmad Nasriadi; Rina Desiana
Jurnal Numeracy Vol 6 No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.976 KB) | DOI: 10.46244/numeracy.v6i2.476

Abstract

This study aims to describe the improvement in student learning outcomes after participating in learning with Think-Talk-Write (TTW) strategies. Subjects in the study were students of class VIII.4 (male class students) SMP N 4 Banda Aceh. This research is a classroom action research conducted collaboratively between teachers and researchers. As for the Actions carried out in 2 cycles with each cycle consisting of 2 meetings. The instruments used to collect data in this study were in the form of test questions, observation sheets, and reflective notes. Data collection techniques in this study used tests, observations, and reflective notes. The data obtained were analyzed using a percentage formula and described. Based on the results of the study showed that student learning outcomes from cycles I and II have increased the percentage of students’ completeness classically in the first cycle by 18.75% and in the second cycle by 71.87%. This increase is due to researchers revising findings and reflections from the analysis of student activities, teacher activities managing learning, and reflective note analysis results from each cycle, so that the three components of student activities, teacher activities managing learning, and reflective notes can be supporting factors / data increasing student learning outcomes. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan strategi Think-Talk-Write (TTW). Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas VIII.4 (siswa kelas putra) SMP N 4 banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara guru dan peneliti. Adapaun Tindakan dilaksanakan dalam 2 siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini berupa soal tes, lembar observasi, dan catatan reflektif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes, observasi, dan catatan reflektif. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan rumus persentase dan dideskripsikan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dari siklus I dan II mengalami peningkatan pada persentase ketuntasan siswa secara klasikal pada siklus I sebesar 18.75% dan pada siklus II sebesar 71,87%. Peningkatan ini dikarenakan peneliti merevisi hasil temuan dan refleksi dari analisis aktivitas siswa, aktivitas guru mengelola pembelajaran, dan hasil analisis catatan reflektif dari setiap siklus, sehingga ketiga komponen tersebut yaitu aktivitas siswa, aktivitas guru mengelola pembelajaran, dan catatan reflektif dapat menjadi faktor/data pendukung meningkatnya hasil belajar siswa. Kata Kunci: Model pembelajaran think talk write, hasil belajar, materi fungsi