Pola dan struktur proses transaksi baju dan asesori seperti ini di kalangan generasi muda milenial menyebabkan sebagian besar toko di “Cimahi Mall” akhirnya terpengaruh secara signifikan. Mengalami kontraksi penurunan omset penjualan secara konvensional yang cukup besar. Disini kemudian para tenan perlu memanfaatkan HP nya sebagai sarana menerapkan digital marketing sebagai pelengkap cara berdagang tradisional yang dijalankannya selama ini. Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) dari Kampus Politeknik Negeri Bandung (POLBAN) kemudian perlu mengadakan Pelatihan dan Pendampingan selama jangka waktu tertentu untuk meningkatkan Pemahaman para pelaku bisnis UMKM ini mengenai pentingnya menjalankan “Digital Marketing” di era sosial media saat ini didalam bisnisnya. Mengajari mereka juga Praktek berupa ketrampilan di dalam menggunakan Aplikasi Instagram (IG) untuk melakukan kegiatan promosi dengan cara yang relative mudah namun efektif., yang sangat sesuai dengan kegiatan penjualan produk baju dan asesoris. Disisi lain, Aplikasi Instagram memiliki fitur yang sangat kuat dalam menyajikan gambar (image) dan video untuk memasarkan produk baju dengan cara yang berbeda dan interaktif. Hasil dari Pelatihan yang diadakan adalah, terjadinya peningkatan penjualan tenan (toko) UMKM di “Cimahi Mall” yang cukup signifikan, yaitu sebesar kurang lebih 37%.