Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

KERANGKA KERJA PENGEMBANGAN ASET PARIWISATA DARI MODEL TRIPLE HELIX Hubungan Akademia-Industri-Pemerintah A Gima Sugiama
Orasi Bisnis : Jurnal Ilmiah Administrasi Niaga Vol. 10 No. 5 (2013): Orasi Bisnis
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.347 KB)

Abstract

 The overall purpose of this study was to develop an understanding of the Triple Helix model on tourism services. There are three institutions on Triple Helix: university-industry-government, which each others relate and work together to contribute for tourism development. The study was conducted on the rules of tourism in Indonesia. It was found that the Triple Helix III model is the synergic model for Indonesia tourism development. Each party: Academia-Industry-Government could be contribute to develop tourism assets according to the each capacities and capabilities. The universities, industry and together with government  could be elaborate the synergic discussions, solve the problems, formulate and implement of tourism policies.
The Effect of Tourism Infrastructure Asset Quality on Tourist Satisfaction: A Case on Forest Tourism in Tasikmalaya Regency Aceng Gima Sugiama; Husna Candranurani Oktavia; Monik Karlina
International Journal of Applied Sciences in Tourism and Events Vol. 6 No. 1 (2022): June 2022
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M, Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.069 KB) | DOI: 10.31940/ijaste.v6i1.65-71

Abstract

This study aims to determine the effect of the quality of tourism infrastructure assets on tourist satisfaction on forest tourism in Tasikmalaya Regency including the quality of accommodation, quality of accessibility and quality of amenities. The research population is tourists who have visited the Batu Hanoman Waterfall, Batu Blek Waterfall, Candung Waterfall, and Ciparay Waterfall in Tasikmalaya Regency with a sample size of 336 respondents, applying a purposive sample. The data is processed using the Structural Equation Model (SEM). The results of this study indicate that the quality of accommodation, the quality of accessibility and the quality of amenities have a positive effect on tourist satisfaction. This means that tourism infrastructure assets, both quality of accommodation, quality of accessibility and quality of amenities can increase satisfaction for tourists. In total, the quality of amenities has the greatest influence on tourist satisfaction, followed by the quality of accessibility and quality of accommodation. Studies prove that efforts to increase tourist satisfaction can be done by improving the quality of accommodation, quality of accessibility, and quality of amenities.
Tourism Potential Resources Measurement: The Talaga Pancar Lake Case Aceng Gima Sugiama; Femmy Indiany Dalimunthe; Rinjani Sastrowati
Pusaka: Journal of Tourism, Hospitality, Travel and Business Event Vol 4 No 1: Februari – Juli 2022
Publisher : Politeknik Pariwisata Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.134 KB) | DOI: 10.33649/pusaka.v4i1.112

Abstract

This paper is aimed to measure the potential resources of tourism based on the criteria of tourist attraction, accessibility, infrastructure and facilities, and environmental degradation. The research using a case study in Talaga Pancar Lake based on qualitative and quantitative data with a descriptive explanation. Data through depth interviews were obtained from the manager and operator, while observed and measuring the potential tourism resource by using a rating scale. Results showed that tourist attractions were a medium category, that's the existing natural tourist attractions were sufficient to be used as potential as natural tourist attractions. The available accessibility was a potential medium, that the place has sufficient infrastructure and superstructure for tourists to reach the place. The level of environmental degradation was medium, that the impact of damage to environmental assets conditions was insufficiently maintained. Infrastructure assets were a high category, which means that the availability of assets is much complete. While the availability of supporting facilities was not sufficient by the adequacy standard for tourism destination services.
Penilaian Wisatawan pada Aksesibilitas dan Fasilitas Desa wisata serta Pengaruhnya terhadap Kepuasan Aulia Ramadhanti; Aceng Gima Sugiama
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas Vol 7, No 3 (2023): Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26151847.v7i3.21675

Abstract

Desa Wisata Pasirnanjung, Karedok dan Cibubuan memiliki potensi untuk dikembangkan. Namun belum diketahui ketersediaan dan kondisi yang dimiliki. Tingkat kepuasan wisatawan dapat dinilai berdasarkan parameter aksesibilitas dan fasilitas desa wisata yang tersedia. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kepuasan wisatawan terhadap ketersediaan dan kondisi aset fisik desa wisata yang terdiri dari aksesibilitas dan fasilitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketersediaan aset fisik belum sepenuhnya sesuai dengan standar. Meskipun Sebagian indikator sudah sesuai dengan standar, namun masih perlu dilakukan pengembangan pada Desa Wisata Pasirnanjung karena belum memenuhi standar yang ditetapkan. Sehingga solusi yang diberikan yaitu perencanaan pengembangan kebutuhan aset fisik Desa Wisata Pasirnanjung untuk pengoptimalan pemanfaatan desa sebagai wisata yang berkelanjutan.
Aksesibilitas dan Fasilitas Pengaruhnya pada Kepuasan Pengunjung Taman Kota Flora Maria Renalda; A. Gima Sugiama
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas Vol 7, No 3 (2023): Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26151847.v7i3.21667

Abstract

Taman kota di Tangerang Selatan sudah banyak dikunjungi pengunjung untuk berolahraga maupun rekreasi. Namun, terdapat beberapa keluhan pengunjung terkait penyediaan aksesibilitas dan fasilitas yang disediakan taman kota. Landasan teori yang digunakan mencakup variabel aksesibilitas dan fasilitas serta pengaruhnya terhadap kepuasan pengunjung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan dengan populasi pengunjung Taman Kota 1 BSD, Taman Kota 2 BSD, dan Taman Menteng Bintaro, Teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan dianalisis melalui model regresi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aksesibilitas dan fasilitas memengaruhi kepuasan pengunjung, sehingga perlu mempertimbangkan penyediaan aksesibilitas dan fasilitas yang memadai di taman kota agar pengunjung merasa puas.
Ketersediaan Aksesibilitas dan Fasilitas serta Pengaruhnya pada Kepuasan Pengguna Taman Anisa Aria Fadjarwati; Aceng Gima Sugiama
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas Vol 7, No 3 (2023): Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26151847.v7i3.21765

Abstract

Taman di Kota Bandung banyak dikunjungi pengunjung dan mereka memanfaatkan aksesibilitas dan fasilitas yang ada. Namun terdapat beberapa keluhan pengunjung adalah fasilitas taman kurang memadai dan kurangnya pemeliharaan pada taman. Selain itu, masih terdapat pemanfaatan belum sesuai dengan fungsi taman. Tingkat kepuasan dengan taman kota yang ada bisa dinilai berdasarkan parameter seperti aksesibilitas dan fasilitas taman yang tersedia. Tujuan dari penelitian ini yakni menganalisis pengaruh kepuasan pengguna terhadap ketersediaan dan kondisi fisik aset taman yang terdiri dari aksesibilitas dan fasilitas taman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah pengunjung yang pernah mengunjungi Taman Maluku, Pet Park dan Taman Foto. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, observasi, dan wawancara dan dianalisis melalui model regresi.. Hail penelitian bahwa aksesibilitas dan fasilitas memengaruhi kepuasan pengunjung, sehingga perlu mempertimbangkan penyediaan aksesibilitas dan fasilitas yang memadai di taman kota agar pengunjung merasa puas.
Tourism Potential Resources Measurement: The Talaga Pancar Lake Case Aceng Gima Sugiama; Femmy Indriany Dalimunthe; Rinjani Sastrowati
Pusaka : Journal of Tourism, Hospitality, Travel and Business Event Vol. 4, No 1 February (2022)
Publisher : Politeknik Pariwisata Makassar, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33649/pusaka.v4i1.112

Abstract

This paper is aimed to measure the potential resources of tourism based on the criteria of tourist attraction, accessibility, infrastructure and facilities, and environmental degradation. The research using a case study in Talaga Pancar Lake based on qualitative and quantitative data with a descriptive explanation. Data through depth interviews were obtained from the manager and operator, while observed and measuring the potential tourism resource by using a rating scale. Results showed that tourist attractions were a medium category, that's the existing natural tourist attractions were sufficient to be used as potential as natural tourist attractions. The available accessibility was a potential medium, that the place has sufficient infrastructure and superstructure for tourists to reach the place. The level of environmental degradation was medium, that the impact of damage to environmental assets conditions was insufficiently maintained. Infrastructure assets were a high category, which means that the availability of assets is much complete. While the availability of supporting facilities was not sufficient by the adequacy standard for tourism destination services.
Pengembangan Grand Design Desa Wisata Bunga Cihideung Berbasis Asset Usages And Utilization Business Tri Setyowati; Ita Susanti; Moch. Yusuf; Gilang Ramadhan; A.Gima Sugiama
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi September - Desembe
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i1.3895

Abstract

Desa Cihideung sebagai desa wisata berbasis lingkungan dengan fokus pada tanaman hias, mengalami tantangan dalam mengembangkan potensi wisatawan dan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakatnya. Meskipun memiliki daya tarik alam yang menonjol dan potensi ekonomi yang besar, Desa Cihideung memiliki permasalahan diantaranya rendahnya jumlah kunjungan, durasi tinggal yang singkat, dan kurangnya diversifikasi pendapatan bagi petani tanaman hias. Permasalahan ini diperburuk oleh tidak ada perencanaan dan pengelolaan yang terstruktur dalam pengembangan bisnis desa wisata. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini mengimplementasikan pendekatan kualitatif yang melibatkan identifikasi masalah melalui Focus Group Discussion (FGD), survei, dan pelatihan. Tahapan ini bertujuan untuk menyusun grand design pengembangan Desa Wisata Bunga Cihideung dengan memanfaatkan aset secara optimal dan mengembangkan bisnis berbasis asset usage dan asset utilization. Kegiatan PkM ini meliputi identifikasi dan analisis masalah melalui FGD, penentuan rute perjalanan wisata, pelatihan bagi masyarakat desa, serta penyusunan grand design perencanaan dan pengembangan. Grand design yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi panduan strategis bagi pengembangan desa wisata yang berkelanjutan dan berpotensi meningkatkan minat kunjungan, lama tinggal, serta pendapatan masyarakat. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa Desa Cihideung memiliki potensi untuk berkembang sebagai desa wisata bunga berkelanjutan, dengan penekanan pada pengoptimalan aset dan pengembangan bisnis wisata yang terencana.