Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

ANALISIS POTENSI USAHATANI BAWANG MERAH DI LAHAN PESISIR LAUT PANTAI UTARA (Studi Kasus di Kabupaten Indramayu) Yayat Rahmat Hidayat
Paradigma Agribisnis Vol 1 No 1 (2018): Paradigma Agribisnis
Publisher : lembaga penelitian universitas swadaya gunung jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jpa.v1i1.1494

Abstract

Penelitian ini bertujuan; pertama, mengetahui produksi, pendapatan dan keuntungan usahatani bawang merah di lahan pesisir laut pantai utara Kabupaten Indramayu. Kedua, mendeskripsikan tingkat kelayakan usahatani bawang merah di lahan pesisir laut pantai utara Kabupaten Indramayu. Ketiga, menganalisis potensi pengembangan usahatani bawang merah di lahan pesisir laut pantai utara Kabupaten Indramayu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survey dengan pendekatan deskriptif kuantitatif, yaitu menganalisis data kuantitas yang terdiri dari; jumlah produksi, pendapatan dan keuntungan dari usahatani bawang merah petani di Kabupaten Indramayu. Pada penelitian ini juga dilakukan analisis potensi usahatani bawang merah dengan menggunakan teknik analisis kelayakan usahatani. Jumlah sampel penelitian yang digunakan sebanyak 50 orang dari dua kecamatan yang masing-masing 25 petani di Kecamatan Krangkeng dan 25 petani di Kecamatan Patrol. Teknik pengumpulan dilakukan dengan wawancara dengan alat bantu kusioner dan Focus Group Discussion (FGD). Sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis usahatani yang menyangkut; jumlah produksi, pendapatan, keuntungan dan analisis R/C Ratio, yaitu untuk mengetahui tingkat kelayakan usahatani bawang merah di lokasi penelitian. Hasil penelitian menyatakan bahwa  total biaya yang dikeluarkan untuk usahatani bawang merah sebesar Rp. 64.235.000 dengan produksi sebesar 1,5 Ton (10500 Kg) sehingga penerimaannya Rp. 136.500.000 sehingga keuntungan yang didapatkan sebesqar Rp. 72.265.000. Usahatani bawang merah di lahan pesisir pantai utara Kabupaten Indramayu layak diusahakan karena R/C Ratio = 2,1 lebih besar dari satu yaitu (R/C Ratio > 1) dan B/C Ratio sebesar 1,1. Lahan pesisir pantai utara Kabupaten Indramayu memiliki potensi bagi pengembangan usahatani bawang merah bagi masyarakat.
Analisis Komparasi Biaya Dan Pendapatan Usaha Tani Bawang Merah Dataran Tinggi Antara Sistem Pengolahaan Tanah Cultivator Dengan Sistem Konvensional (Kasus Di Desa Sukasari Kaler Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka) Ayu Shyntia Gumilar; Yayat Rahmat Hidayat; I ketut Sukanata
Paradigma Agribisnis Vol 2 No 2 (2019): paradigma agribisnis
Publisher : lembaga penelitian universitas swadaya gunung jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jpa.v2i2.3160

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui : 1) perbedaan biaya usaha tani bawang merah dataran tinggi antara sistem pengolahan tanah cultivator dengan sistem konvensional di Desa Sukasari Kaler Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka 2) perbedaan pendapatan usaha tani bawang merah dataran tinggi antara sistem pengolahan tanah cultivator dengan sistem konvensional di Desa Sukasari Kaler Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka.Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif melalui pendekatan survey, yaitu salah satu metode penelitian yang banyak digunakan pada penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan suatu kejadian. Data yang digunakan adalah berupa data primer dan data sekunder yang akan diolah dan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis data yang digunakan adalah analisis biaya tetap dan pendapatan, R/C ratio, analisis BEP, dan B/C ratio dan analisis uji beda (uji T). Terdapat perbedaan biaya dan pendapatan usahatani bawang merah antara yang menggunakan sistem pengolahaan tanah cultivator dengan sistem konvensional. Penggunaan sistem pengolahan tanah cultivator mengeluarkan biaya usaha lebih kecil daripada sistem konvensional, yaitu maisng-maisng Rp. 75.567.890 dan Rp. 80.464.381. begitu juga pada pendapatan usahatani yang dihasilkan, dimana sistem pengolahan tanah cultivator penghasilan pendapatan lebih besar yaitu Rp. 104.423.110 sedangkan yang menggunakan sistem konvensional sebesar Rp. 56.785.619, dimana selisih pendapatannya yaitu sebesar Rp. 47.637.491. Berdasarkan perbedaan pendapatan tersebut, maka tingkat kelayakan usahapun berbeda, dimana perbedaan kedua sistem tersebut yaitu masing-masing 2,38 dan 1,70. Kata Kunci: Analisis Usaha Tani Bawang Merah, Cultivator, Biaya dan Pendapatan.
MENINGKATKAN KUALITAS HUBUNGAN PEMASOK-PEMBELI PADA RANTAI PASOK PRODUK SAYUR SEGAR Tety Suciaty; Yayat Rahmat Hidayat; Yoyo Sunaryo
Paradigma Agribisnis Vol 5 No 1 (2022): Paradigma Agribisnis
Publisher : lembaga penelitian universitas swadaya gunung jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jpa.v5i1.7588

Abstract

ABSTRAKPenerapan Smart Farming dilakukan sebagai upaya memenuhi kebutuhan produk pangan masyarakat secara maksimal, berkualitas dan berkelanjutan. Smart Farming memanfatkan jaringan internet sebagai sumber data secara online yang dihubungan dengan instalasi sistem budidaya tanaman. Salah satu teknik budidaya modern adalah sistem hidroponik, yaitu teknik budidaya tanpa tanah dengan memaksimalkan kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman pada media air. Tujuan penelitian adalah menghasilkan Prototype Smart Farming melalui digitalisasi sistem budidaya pada usaha hidroponik sehingga dapat meningkat produksi dan kualitas produk pangan segar yaitu komoditas sayur-sayuran sesuai harapan dan keinginan konsumen. Selain itu penelitian bertujuan meningkatkan kualitas hubungan antara pelaku usaha hidroponik selaku suplier dengan restauran sebagai pembeli melalui peningkatan hasil dan kualitas sayuran hasil budidaya hidroponik. Penelitian dilakukan dengan merancang dan mengaplikasikan platform digitalisasi budidaya sistem hidroponik. Digitalisasi budidaya dapat mengontrol kebutuhan air dan nutrisi secara optimal sehingga menghasilkan produksi yang maksimal dan berkualitas baik. Hasil penelitian membuktikan bawah dengan aplikasi digitalisasi hidroponik dapat meningkatkan produksi dan kualitas sayur segar. Dengan meningkatnya produksi dan kualitas memberi dampak positif bagi keberlanjutan stok sehingga dapat meningkatkan kepercayaan pembeli dan kualitas hubungan antara pelaku usaha hidroponik sebagai suplier dengan restauran sebagai pembeli. Meningkatnya kualitas hubungan dapat berkontribusi pada keberlanjutan rantai pasok produk sayur segar. Kata kunci: Digitalisasi Hidroponik, Pertanian Cerdas,  IoT
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Produk Sayuran Secara Online Di Cirebon Fikri Fajar; Yayat Rahmat HIdayat; Farida Mardhatilla
Paradigma Agribisnis Vol 6 No 1 (2023): Paradigma Agribisnis
Publisher : lembaga penelitian universitas swadaya gunung jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jpa.v6i1.8396

Abstract

Persaingan dalam bisnis menuntut para pelaku usaha untuk mampu memahami kondisi pasar, kebutuhan konsumen, dan strategi yang efektif untuk memanfaatkan peluang yang tersedia. Dalam upaya mengatasi persaingan yang semakin ketat dalam bisnis pertanian, terutama pada pemasaran produk sayuran, penting untuk menemukan cara baru guna memenangkan persaingan dan mempertahankan keuntungan. Salah satu cara yang dapat dipertimbangkan untuk dilakukan yaitu dengan efisiensi pada rantai pasok dengan cara penjualan atau pemasaran sayuran secara online. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor electronic word of mouth (e-WOM), lifestyle, dan diskon terhadap keputusan pembelian produk sayuran secara online di Cirebon serta menganalisis faktor mana yang paling dominan memengaruhi keputusan pembelian. Penelitian menggunakan metode kuantitatif. Data penelitian terdiri dari data primer dan sekunder. Sampel berjumlah 70 responden dan merupakan konsumen yang pernah melakukan pembelian sayuran secara online. Metode sampling yang digunakan yaitu nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling. Metode analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa electronic word of mouth (e-WOM), lifestyle, dan diskon secara parsial maupun simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Faktor lifestyle merupakan faktor paling dominan dalam memengaruhi keputusan pembelian.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Usahatani Bawang Merah Di Dataran Tinggi (Desa Bandorasa Kulon Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan) Sukaesih; Yayat Rahmat Hidayat; R. Eviyati
Paradigma Agribisnis Vol 6 No 2 (2024): Paradigma Agribisnis
Publisher : lembaga penelitian universitas swadaya gunung jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jpa.v6i2.9023

Abstract

Shallots have many benefits for human life, especially as one of the food flavoring seasonings consumed by the people of Indonesia. Along with the increase in population, the need for shallots has increased, motivating farmers to increase shallot production in Bandorasa Kulon Village. This study aims to (1) determine the condition of land suitability, availability of production inputs, market potential and experience of shallot farming in Bandorasa Kulon Village (2) determine the influence of land suitability, availability of production inputs, market potential and farming experience on the interest of shallot farming in Bandorasa Kulon Village. This method and type of research uses descriptive quantitative methods with survey approach techniques. The data analysis used is multiple linear regression analysis. The samples in this study were as many as 55 shallot farmers. The results showed that (1) the land suitability variabel was in the “very suitable” category, the availability of production inpits was in the “available” category, the market potential variabel was in the “very likely” category, the farming experienced variabel was in the interest variabel was in the “experienced” category, and interest variabels in the category “highly interested” (2) Land suitability, availability of production inputs, market potential and experience together affect the interest of shallot farming in Bandorasa Kulon Village while farming experience has a negative effect.Keywords: Shallots, farming interests
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Usahatani Bawang Merah Di Dataran Tinggi (Desa Bandorasa Kulon Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan) Sukaesih; Yayat Rahmat Hidayat; R. Eviyati
Paradigma Agribisnis Vol 6 No 2 (2024): Paradigma Agribisnis
Publisher : lembaga penelitian universitas swadaya gunung jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jpa.v6i2.9023

Abstract

Shallots have many benefits for human life, especially as one of the food flavoring seasonings consumed by the people of Indonesia. Along with the increase in population, the need for shallots has increased, motivating farmers to increase shallot production in Bandorasa Kulon Village. This study aims to (1) determine the condition of land suitability, availability of production inputs, market potential and experience of shallot farming in Bandorasa Kulon Village (2) determine the influence of land suitability, availability of production inputs, market potential and farming experience on the interest of shallot farming in Bandorasa Kulon Village. This method and type of research uses descriptive quantitative methods with survey approach techniques. The data analysis used is multiple linear regression analysis. The samples in this study were as many as 55 shallot farmers. The results showed that (1) the land suitability variabel was in the “very suitable” category, the availability of production inpits was in the “available” category, the market potential variabel was in the “very likely” category, the farming experienced variabel was in the interest variabel was in the “experienced” category, and interest variabels in the category “highly interested” (2) Land suitability, availability of production inputs, market potential and experience together affect the interest of shallot farming in Bandorasa Kulon Village while farming experience has a negative effect.Keywords: Shallots, farming interests
Pengaruh BI Rate, Inflasi, Kurs, dan DPK terhadap Pembiayaan Mudharabah Eva Apriani; Yayat Rahmat Hidayat
Jurnal Riset Perbankan Syariah Volume 4, No. 1, Juli 2025, Jurnal Riset Perbankan Syariah (JRPS)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrps.v4i1.6666

Abstract

Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fluktuasi pembiayaan mudharabah di Bank Panin Dubai Syariah periode 2019–2023, kesenjangan antara teori dan praktik, serta inkonsistensi hasil penelitian sebelumnya terkait pengaruh faktor makroekonomi dan Dana Pihak Ketiga (DPK). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh parsial dan simultan BI rate, inflasi, nilai tukar rupiah, dan DPK terhadap pembiayaan mudharabah. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan data runtun waktu (time series) yang bersumber dari laporan keuangan bulanan Bank Panin Dubai Syariah, situs resmi Bank Indonesia, dan Kementerian Perdagangan. Teknik analisis data menggunakan regresi linier berganda melalui program EViews 12. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, BI rate dan DPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan mudharabah. Inflasi berpengaruh negatif dan signifikan, sedangkan nilai tukar rupiah tidak berpengaruh signifikan. Secara simultan, keempat variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan mudharabah dengan nilai determinasi (R²) sebesar 90,9%. Ini berarti 90,9% variasi pembiayaan mudharabah dapat dijelaskan oleh variabel-variabel tersebut. Keterbatasan penelitian ini terletak pada minimnya variabel faktor internal dan periode penelitian yang relatif singkat, sehingga belum menggambarkan tren dan pengaruh jangka panjang secara menyeluruh.   Abstract. This study is motivated by the fluctuation of mudharabah financing at Bank Panin Dubai Syariah during the 2019–2023 period, the gap between theory and practice, and inconsistencies in previous research regarding the influence of macroeconomic factors and Third-Party Funds (DPK). The aim is to examine the partial and simultaneous effects of the BI rate, inflation, rupiah exchange rate, and DPK on mudharabah financing. This research uses a quantitative method with time series data sourced from the bank’s monthly financial reports, the official websites of Bank Indonesia, and the Ministry of Trade. Data were collected through literature review and documentation, and analyzed using multiple linear regression with EViews 12. The results show that, partially, the BI rate and DPK have a positive and significant effect on mudharabah financing, while inflation has a negative and significant effect. The rupiah exchange rate has no significant effect. Simultaneously, all four variables significantly influence mudharabah financing, with an R² value of 90.9%, indicating that 90.9% of the variation in mudharabah financing is explained by these variables. The study is limited by the absence of internal factors and the short research period, which may not fully capture long-term trends and impacts.
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi, BI-Rate, dan Tingkat Bagi Hasil Terhadap Pembiayaan Mudharabah pada Bank Victoria Syariah Periode 2013-2024 10010321033, Muhmmad Noval; Akhmad Yusup; Yayat Rahmat Hidayat
Bandung Conference Series: Syariah Banking Vol. 4 No. 2 (2025): Bandung Conference Series: Syariah Banking
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcssb.v4i2.20036

Abstract

Abstract. The Islamic banking industry in Indonesia has experienced significant progress, particularly reflected in the growth of financing through mudharabah contracts. However, mudharabah financing at Bank Victoria Syariah during the period 2013–2024 exhibited fluctuating patterns influenced by various internal and external factors. This study aims to analyze the effect of economic growth, inflation, BI-Rate, and profit-sharing rate on mudharabah financing both partially and simultaneously. A quantitative method was employed using secondary data from annual financial reports, analyzed with multiple linear regression through Eviews 12 software at a 5% significance level. The results indicate that partially, economic growth, BI-Rate, and profit-sharing rate have a significant negative effect on mudharabah financing, while inflation shows no significant effect. Simultaneously, all independent variables significantly influence mudharabah financing with an Adjusted R-squared value of 92.29%, indicating that these factors collectively explain 92.29% of the variation in mudharabah financing, while the remainder is affected by other factors outside the model. These findings provide important insights for managing mudharabah financing in Islamic banking Abstrak. Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia mengalami kemajuan signifikan, terutama terlihat dari pertumbuhan pembiayaan dengan akad mudharabah. Namun, pembiayaan mudharabah di Bank Victoria Syariah selama periode 2013–2024 menunjukkan pola fluktuatif yang dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, inflasi, BI-Rate, dan tingkat bagi hasil terhadap pembiayaan mudharabah, baik secara parsial maupun simultan. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan, dianalisis menggunakan regresi linier berganda melalui perangkat lunak Eviews 12 dengan tingkat signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, pertumbuhan ekonomi, BI-Rate, dan tingkat bagi hasil berpengaruh negatif signifikan terhadap pembiayaan mudharabah, sementara inflasi tidak berpengaruh signifikan. Secara simultan, seluruh variabel independen berpengaruh signifikan dengan nilai Adjusted R-squared sebesar 92,29%, menunjukkan bahwa faktor-faktor tersebut bersama-sama menjelaskan 92,29% variasi dalam pembiayaan mudharabah, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain di luar model. Temuan ini memberikan wawasan penting bagi pengelolaan pembiayaan mudharabah di perbankan syariah.
Pengaruh Lelang Agunan Terhadap Tingkat Pembiayaan Bermasalah di Bank BJB Syariah 10010321030, Saefullah Yusuf; Yayat Rahmat Hidayat; Eva Misfah Bayuni
Bandung Conference Series: Syariah Banking Vol. 4 No. 2 (2025): Bandung Conference Series: Syariah Banking
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcssb.v4i2.20042

Abstract

Abstract. The issue of non-performing financing (NPF) is a major challenge in Islamic banking risk management because it can increase the potential for losses. One solution is collateral auctions, which involve the sale of collateral assets to cover customer liabilities. This study aims to analyze the effect of the frequency and value of collateral auctions on the NPF level at Bank BJB Syariah for the 2014–2024 period. The method used was quantitative, with simple linear regression analysis using EViews 12 software, using secondary data from auction realization reports and the annual NPF ratio. The results indicate that collateral auctions have a significant and negative effect on non-performing financing, with every 1% increase in auction implementation reducing the NPF ratio by 0.234%. These findings are expected to provide strategic recommendations for Islamic banks in managing financing risk by optimizing the auction process and serve as a basis for developing policies for resolving non-performing financing that are efficient and in accordance with Sharia principles. Abstrak. Permasalahan pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing/NPF) merupakan tantangan utama dalam manajemen risiko perbankan syariah karena dapat meningkatkan potensi kerugian. Salah satu solusi yang digunakan adalah lelang agunan, yaitu penjualan aset jaminan untuk menutup kewajiban nasabah. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh frekuensi dan nilai lelang agunan terhadap tingkat NPF di Bank BJB Syariah periode 2014–2024. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan analisis regresi linier sederhana melalui software EViews 12, menggunakan data sekunder dari laporan realisasi lelang dan rasio NPF tahunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lelang agunan berpengaruh signifikan dan negatif terhadap pembiayaan bermasalah, dengan setiap kenaikan 1% pelaksanaan lelang dapat menurunkan rasio NPF sebesar 0,234%. Temuan ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi strategis bagi bank syariah dalam mengelola risiko pembiayaan melalui optimalisasi proses lelang, serta menjadi dasar dalam penyusunan kebijakan penyelesaian pembiayaan bermasalah yang efisien dan sesuai prinsip syariah.