Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Riset Perbankan Syariah

Tinjauan Fikih Muamalah Terhadap Sistem Bagi Hasil pada Titip Lahan di Banjarwaru Nuraini Salsabila; Yayat Rahmat Hidayat
Jurnal Riset Perbankan Syariah Volume 2, No. 2, Desember 2023, Jurnal Riset Perbankan Syariah (JRPS)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrps.v2i2.2869

Abstract

One common form of muamalah activity is agricultural cooperation between landowners and land managers, where the results will be shared according to the agreement. There are three types of agricultural cooperation in Islam: muzara'ah, mukhabarah, and musaqah. This research aims to explore the implementation of the profit-sharing cooperation system in land entrustment in Banjarwaru Hamlet and the fiqh muamalah review of the practice of land cultivation cooperation using the mukhabarah system and the profit-sharing system based on Law No.2 of 1960 concerning Production Sharing Agreements. The method of analysis used is normative juridical data analysis with a descriptive approach based on the results of interviews and literature. The results show that the practice of cooperation is similar to the concept of mukhabarah, but it is not entirely appropriate because there is uncertainty in the contract, such as the absence of a clear period of cooperation and percentage of profit sharing. In the perspective of muamalah fiqh, this type of cooperation is not allowed. Therefore, it is important to review the suitability of the contract made with the concept of mukhabarah so that the cooperation is in accordance with Islamic law. Salah satu bentuk kegiatan muamalah yang umum dilakukan adalah kerja sama pertanian antara pemilik lahan dan pengelola lahan, di mana hasilnya akan dibagi sesuai kesepakatan. Ada tiga jenis kerja sama pertanian dalam Islam: muzara'ah, mukhabarah, dan musaqah. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pelaksanaan sistem kerja sama bagi hasil dalam titip lahan di Dusun Banjarwaru dan tinjauan fikih muamalah terhadap praktik kerja sama penggarapan lahan menggunakan sistem mukhabarah dan sistem bagi hasil berdasarkan Undang-Undang No.2 Tahun 1960 tentang Perjanjian Bagi Hasil. Metode analisis yang digunakan adalah analisis data yuridis normatif dengan pendekatan deskriptif berdasarkan hasil wawancara dan literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik kerja sama mirip dengan konsep mukhabarah, tetapi tidak sepenuhnya sesuai karena terdapat ketidakjelasan dalam akad, seperti ketiadaan jangka waktu kerja sama dan persentase bagi hasil yang jelas. Dalam perspektif fikih muamalah, jenis kerja sama seperti ini tidak diperbolehkan. Oleh karena itu, penting untuk meninjau kembali kesesuaian akad yang dilakukan dengan konsep mukhabarah agar kerja sama tersebut sesuai dengan syariat Islam.
Analisis Tingkat Efisiensi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Bandung Raya Sebelum dan Setelah Pandemi Covid-19 Faisa Azmi Firjatullah; Yayat Rahmat Hidayat
Jurnal Riset Perbankan Syariah Volume 3, No. 1, Juli 2024, Jurnal Riset Perbankan Syariah (JRPS)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrps.v3i1.3725

Abstract

Abstrak. Pada tahun 2019, jumlah UMK di Indonesia mencapai 65,4 juta unit, mengalami peningkatan sebesar 2% dibandingkan tahun 2018. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa industri Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) masih menghadapi sejumlah tantangan, selama periode awal 2020 hingga 2021 masalah yang paling umum dijumpai adalah likuiditas yang tidak lancar. Oleh karena itu, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah diharapkan memiliki kinerja yang unggul guna mempertahankan loyalitas nasabah. Berdasarkan uraian tersebut, maka perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana perbandingan tingkat efisiensi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Bandung Raya sebelum, saat, dan setelah pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan teknik pemilihan sampel purposive sampling diperoleh jumlah sampel sebanyak 7 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Teknik pengumpulan data dengan studi pustaka dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA). Hasil dari penelitian ini yaitu pada sebelum, saat, dan setelah pandemi covid-19 dari total 35 DMU yang terdiri dari 7 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah terdapat 10 DMU yang efisien sempurna (100%). Dan inefisien sebanyak 25 DMU, terdiri dari 16 DMU yang masuk dalam kategori Increasing Return to Scale (IRS) dan 9 DMU masuk dalam kategori Decreasing Return to Scale (DRS). Abstract. Pada tahun 2019, jumlah UMK di Indonesia mencapai 65,4 juta unit, mengalami peningkatan sebesar 2% dibandingkan tahun 2018. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa industri Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) masih menghadapi sejumlah tantangan, selama periode awal 2020 hingga 2021 masalah yang paling umum dijumpai adalah likuiditas yang tidak lancar. Oleh karena itu, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah diharapkan memiliki kinerja yang unggul guna mempertahankan loyalitas nasabah. Berdasarkan uraian tersebut, maka perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana perbandingan tingkat efisiensi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Bandung Raya sebelum, saat, dan setelah pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan teknik pemilihan sampel purposive sampling diperoleh jumlah sampel sebanyak 7 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Teknik pengumpulan data dengan studi pustaka dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA). Hasil dari penelitian ini yaitu pada sebelum, saat, dan setelah pandemi covid-19 dari total 35 DMU yang terdiri dari 7 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah terdapat 10 DMU yang efisien sempurna (100%). Dan inefisien sebanyak 25 DMU, terdiri dari 16 DMU yang masuk dalam kategori Increasing Return to Scale (IRS) dan 9 DMU masuk dalam kategori Decreasing Return to Scale (DRS).
Pengaruh Pendampingan Usaha dan Inklusi Keuangan terhadap Peningkatan Kapasitas UMKM Nasabah Bank Syariah X Ai Anisa Muhlisoh; Yayat Rahmat Hidayat
Jurnal Riset Perbankan Syariah Volume 3, No. 2, Desember 2024, Jurnal Riset Perbankan Syariah (JRPS)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrps.v3i2.5166

Abstract

Abstrak. Saat ini banyak pelaku UMKM yang kesulitan untuk mengembangkan usahanya karena keterbatasan akses pengetahuan dan keterampilan. Kondisi tersebut semakin diperparah karena pelaku UMKM khususnya perempuan yang tinggal di pedesaan masih sering menghadapi hambatan dalam pemerataan akses terhadap layanan keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pendampingan usaha dan inklusi keuangan terhadap peningkatan kapasitas UMKM Nasabah Bank Syariah X. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan menggunakan data primer melalui kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah Bank Syariah X yang sudah mengikuti pendampingan usaha dengan jumlah 46 nasabah. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling yaitu dengan metode total sampling atau sampel jenuh. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Peningkatan Kapasitas UMKM dan variabel independen penelitian diantaranya Pendampingan Usaha dan Inklusi Keuangan. Alat analisis dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi sebesar 0,572 atau 57,2% yang artinya variabel pendampingan usaha dan inklusi keuangan secara keseluruhan memberikan pengaruh sebesar 57,2% terhadap peningkatan kapasitas UMKM, sedangkan sisanya 42,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Abstract. Currently, many MSMEs have difficulty developing their businesses due to limited access to knowledge and skills. This condition is further exacerbated because MSME actors, especially women who live in rural areas, still often face obstacles in equal access to financial services. This research aims to determine the effect of business assistance and financial inclusion on increasing the capacity of MSME customers of Bank Syariah X. This research uses quantitative methods, using primary data through questionnaires. The population in this research is Bank Syariah X customers who have participated in business assistance with a total of 46 customers. The sampling technique in this research uses a non-probability sampling technique, namely the total sampling method or saturated sample. The dependent variable in this research is Capacity Building for MSMEs and the research independent variables include Business Assistance and Financial Inclusion. The analytical tool in this research uses multiple linear regression. The results of the research show that the coefficient of determination is 0.572 or 57.2%, which means that the variables of business assistance and financial inclusion as a whole have an influence of 57.2% on increasing the capacity of MSMEs, while the remaining 42.8% is influenced by other variables not examined in this research.
Pengaruh BI Rate, Inflasi, Kurs, dan DPK terhadap Pembiayaan Mudharabah Eva Apriani; Yayat Rahmat Hidayat
Jurnal Riset Perbankan Syariah Volume 4, No. 1, Juli 2025, Jurnal Riset Perbankan Syariah (JRPS)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrps.v4i1.6666

Abstract

Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fluktuasi pembiayaan mudharabah di Bank Panin Dubai Syariah periode 2019–2023, kesenjangan antara teori dan praktik, serta inkonsistensi hasil penelitian sebelumnya terkait pengaruh faktor makroekonomi dan Dana Pihak Ketiga (DPK). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh parsial dan simultan BI rate, inflasi, nilai tukar rupiah, dan DPK terhadap pembiayaan mudharabah. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan data runtun waktu (time series) yang bersumber dari laporan keuangan bulanan Bank Panin Dubai Syariah, situs resmi Bank Indonesia, dan Kementerian Perdagangan. Teknik analisis data menggunakan regresi linier berganda melalui program EViews 12. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, BI rate dan DPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan mudharabah. Inflasi berpengaruh negatif dan signifikan, sedangkan nilai tukar rupiah tidak berpengaruh signifikan. Secara simultan, keempat variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan mudharabah dengan nilai determinasi (R²) sebesar 90,9%. Ini berarti 90,9% variasi pembiayaan mudharabah dapat dijelaskan oleh variabel-variabel tersebut. Keterbatasan penelitian ini terletak pada minimnya variabel faktor internal dan periode penelitian yang relatif singkat, sehingga belum menggambarkan tren dan pengaruh jangka panjang secara menyeluruh.   Abstract. This study is motivated by the fluctuation of mudharabah financing at Bank Panin Dubai Syariah during the 2019–2023 period, the gap between theory and practice, and inconsistencies in previous research regarding the influence of macroeconomic factors and Third-Party Funds (DPK). The aim is to examine the partial and simultaneous effects of the BI rate, inflation, rupiah exchange rate, and DPK on mudharabah financing. This research uses a quantitative method with time series data sourced from the bank’s monthly financial reports, the official websites of Bank Indonesia, and the Ministry of Trade. Data were collected through literature review and documentation, and analyzed using multiple linear regression with EViews 12. The results show that, partially, the BI rate and DPK have a positive and significant effect on mudharabah financing, while inflation has a negative and significant effect. The rupiah exchange rate has no significant effect. Simultaneously, all four variables significantly influence mudharabah financing, with an R² value of 90.9%, indicating that 90.9% of the variation in mudharabah financing is explained by these variables. The study is limited by the absence of internal factors and the short research period, which may not fully capture long-term trends and impacts.