Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Best Journal (Biology Education, Sains and Technology)

PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK DAUN KETAPANG TERHADAP MUTASI WARNA IKAN CUPANG (Betta spp.) Asthervina Widyastami Puspitasari; Abimanyu Bayu Saputra; Fresty Esmi Samber; Adita Ramadanti; Hadi Nur Rohman; Diana Arfiati; Nur Maulida Safitri
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 4, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v4i2.4567

Abstract

Warna pada ikan cupang memiliki daya tarik tersendiri bagi para pecinta ikan hias. Selain sebagai antibakteri, daun ketapang diketahui memiliki manfaat dalam mempercepat kemunculan warna pada ikan cupang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh mutasi warna pada ikan cupang yang direndam dalam ekstrak daun ketapang. Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok perlakuan, yaitu ikan cupang dengan perendaman air tawar (kontrol), dan ikan cupang dengan perendaman ekstrak daun ketapang, dengan pengulangan masing-masing kelompok sebanyak tiga kali, ikan cupang yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan cupang berusia 4 bulan yang berasal dari indukan dan kelompok breeding yang sama dan belum mengeluarkan corak warna pada tubuhnya. Penelitian ini dilakukan mulai bulan 4 Mei hingga 25 Mei 2021 di Laboratorium Nutrisi/Pakan Alami Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong. Pada kelompok kontrol, tidak ditemukan adanya perubahan atau mutasi warna pada ikan cupang; sedangkan pada perlakuan cahaya terang menunjukkan adanya mutasi warna dan pola yang terdapat pada tubuh ikan cupang. Daun ketapang terbukti mampu membantu pengeluaran warna pada ikan cupang.
Studi Kesesuaian Lahan untuk Pengembangan Silvofishery Kepiting Bakau di Area Mangrove Banyuurip, Ujungpangkah, Gresik Nur Maulida Safitri; Aminin Aminin; Ummul Firmani
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 5, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v5i2.5840

Abstract

The mangrove ecosystem is home to various coastal biota, including the mangrove crab (Scylla spp.). This crab is found practically in all coastal water overgrown with mangroves and can adapt well to high salinity. Banyuurip’s mangrove features environmental characteristics as well as a relatively large diversity of mangrove species, making it suitable for silvofishery farming. In this study, line transects and remote sensing analyses utilizing Landsat 8 satellite imagery were employed at 5 research sites using the ArcGIS v.9.0 and ENVI v.11.0 map processing appliations. The ImageJ program was used to determine the percentage of mangrove coverage data. The results revealed a dominance of Avicennia marina, Bruguiera cylindrica, Rhizopora stylosa, Rhizopora mucronata, Ceriops tagal, and Sonneratia alba mangroves scattered at least at two stations along the waters of Banyuurip Beach, where mangrove crabs preferred the leaf litter of these mangrove species. The percentage of coverage in the mangrove region at stations 1-5 is medium to tight, ranging from 23.56±8.75 – 68.14±7.77%. Stations 1-3 were found to be good for cultivating adult crabs, whereas stations 4-5 were found to be excellent for immature crabs. The amount of mangroves is expected to rise from 1249.578 Ha to 1546.215 Ha between 2018 and 2022. The overlay findings demostrate that there is potential mud crab cultivation using the silvofishery method, with the total area available for early stage development is 342.603 Ha.
PERTUMBUHAN KEPITING BAKAU Scylla serrata PADA KOLAM BETON DENGAN KOMBINASI PEMBERIAN PAKAN BERBEDA Hariyanto, Hendra Detiawan; Safitri, Nur Maulida; Firmani, Ummul
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.8627

Abstract

Indonesia memiliki hutan mangrove yang sangat luas, yaitu sekitar 1,3% total wilayah Indonesia, dan merupakan rumah dari beberapa jenis kepiting termasuk Scylla serrata. Kepiting yang mendapatkan nutrisi cukup akan memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat, memiliki peningkatan ketahanan terhadap penyakit, serta membantu mereka beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Pemberian pakan yang kaya akan nutrisi, dapat memberikan pengaruh terhadap tingkat kesehatan kepiting dan menurunkan stres yang dapat memengaruhi produktivitasnya secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pakan yang optimal terhadap kepiting bakau, dimana dilakukan pemberian pakan yang berbeda pada setiap perlakuan yaitu, presentase buah mangrove pedada pada perlakuan A 60%, perlakuan B 40%, dan perlakuan C 0% (pakan kontrol). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 pengulangan. Konversi pakan (FCR) juga diamati untuk  mengetahui efektivitas pakan yang diberikan. Selama 32 hari, hasil penelitian menunjukkan perlakuan A meberikan hasil terbaik dengan panjang rata-rata kepiting 57,29 ± 6,88 mm, berat rata-rata 43± 19,00 gram, lebar rata-rata 42,03±5,63 mm, dan tebal rata-rata 23,88±2,81 mm. Konversi pakan (FCR)  selama penelitian kepiting bakau terbaik yaitu 102,185. Kualitas air dari keseluruhan perlakuan masih terbilang sesuai dengan standar pembudidaya kepiting. Penelitian ini menunjukkan perlakuan A yaitu perberian buah mangrove pedada (60%) memberikan hasil yang lebih baik dari perlakuan lainnya, sehingga perlakuan ini berpotensi untuk dapat digunakan sebagai dosis optimal suplementasi pakan pada kepiting bakau Scylla serrata.
PERTUMBUHAN KEPITING BAKAU Scylla serrata PADA KOLAM BETON DENGAN KOMBINASI PEMBERIAN PAKAN BERBEDA Hariyanto, Hendra Detiawan; Safitri, Nur Maulida; Firmani, Ummul
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.8627

Abstract

Indonesia memiliki hutan mangrove yang sangat luas, yaitu sekitar 1,3% total wilayah Indonesia, dan merupakan rumah dari beberapa jenis kepiting termasuk Scylla serrata. Kepiting yang mendapatkan nutrisi cukup akan memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat, memiliki peningkatan ketahanan terhadap penyakit, serta membantu mereka beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Pemberian pakan yang kaya akan nutrisi, dapat memberikan pengaruh terhadap tingkat kesehatan kepiting dan menurunkan stres yang dapat memengaruhi produktivitasnya secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pakan yang optimal terhadap kepiting bakau, dimana dilakukan pemberian pakan yang berbeda pada setiap perlakuan yaitu, presentase buah mangrove pedada pada perlakuan A 60%, perlakuan B 40%, dan perlakuan C 0% (pakan kontrol). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 pengulangan. Konversi pakan (FCR) juga diamati untuk  mengetahui efektivitas pakan yang diberikan. Selama 32 hari, hasil penelitian menunjukkan perlakuan A meberikan hasil terbaik dengan panjang rata-rata kepiting 57,29 ± 6,88 mm, berat rata-rata 43± 19,00 gram, lebar rata-rata 42,03±5,63 mm, dan tebal rata-rata 23,88±2,81 mm. Konversi pakan (FCR)  selama penelitian kepiting bakau terbaik yaitu 102,185. Kualitas air dari keseluruhan perlakuan masih terbilang sesuai dengan standar pembudidaya kepiting. Penelitian ini menunjukkan perlakuan A yaitu perberian buah mangrove pedada (60%) memberikan hasil yang lebih baik dari perlakuan lainnya, sehingga perlakuan ini berpotensi untuk dapat digunakan sebagai dosis optimal suplementasi pakan pada kepiting bakau Scylla serrata.