p-Index From 2020 - 2025
12.468
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search
Journal : Cermin Dunia Kedokteran

Aspek Etika Pre-implantation Genetic Diagnosis (PGD) pada Teknologi Bayi Tabung Budiyanti, Rani Tiyas
Cermin Dunia Kedokteran Vol 42, No 7 (2015): Stem Cell
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.649 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v42i7.991

Abstract

Teknologi bayi tabung memberikan peluang kepada para pasangan yang mengalami hambatan melakukan pembuahan alami untuk mendapatkan keturunan yang sehat dan berasal dari benih mereka. PGD (Pre-implantation Genetic Diagnosis) merupakan teknik skrining genetik embrio yang akan ditanam pada teknologi reproduksi bayi tabung. Dengan teknik ini dapat diketahui jenis kelamin dan kelainan genetik yang mungkin terjadi pada embrio, sehingga dapat menghindari kemungkinan implantasi embrio cacat. Dalam perkembangannya, PGD berpotensi menimbulkan masalah etika seperti seleksi embrio, sex selection, savior siblings, dan eugenika. Regulasi dan telaah mendalam oleh pakar dari berbagai disiplin ilmu diperlukan agar tidak menimbulkan masalah etika dan hukum di masa depan. Faktor psikologi sebaiknya juga dipertimbangkan dalam membahas masalah PGD.In vitro fertilization (IVF) gives an opportunity for couples who have barriers to natural conception. PGD (Pre-implantation Genetic Diagnosis) is a technique for embryos genetic screening. This technique can screen sex and genetic abnormalities to avoid the implantation of defective embryos. However, PGD can potentially raises ethical issues such as the embryos deselection, sex selection, savior siblings, and eugenics. Regulation and further studies from various disciplines are needed to prevent potential ethical and legal problems. Psychological factors should be also be considered.
Teknologi Cryonics dalam Perspektif Etika dan Hukum Budiyanti, Rani Tiyas
Cermin Dunia Kedokteran Vol 43, No 8 (2016): Infeksi
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.121 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v43i8.98

Abstract

Konsep anti-aging dan immortality meyakini bahwa kehidupan dapat diperpanjang serta kematian dapat diperlambat. Pesatnya perkembangan teknologi kedokteran menghasilkan teknologi cryonics yang dikembangkan berdasarkan konsep tersebut. Cryonics merupakan metode pengawetan pada suhu dingin menggunakan zat cryoprotectant dalam nitrogen cair. Perkembangan cryonics berpotensi menimbulkan dilema etika dan hukum. Tinjauan dari berbagai sudut ilmu diperlukan agar teknologi tersebut tidak menimbulkan dilema etika dan hukum di masa depan.
Potensi Jejaring Sosial sebagai Media Belajar Mahasiswa Kedoketeran Herlambang, Penggalih Mahardika; Budiyanti, Rani Tiyas
Cermin Dunia Kedokteran Vol 41, No 8 (2014): Pediatrik
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.241 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v41i8.1111

Abstract

Mahasiswa kedokteran saat ini telah didominasi oleh Generasi Milenial ( Generasi Y) yang lahir antara tahun 1982-2000. Generasi tersebut telah terpapar teknologi sejak usia dini, salah satunya adalah jejaring sosial yang termasuk Web 2.0. Dilakukan penelitian observasional deskriptif dengan sampel 46 mahasiswa kedokteran yang mengisi kuesioner online di situs http://elearning.fk.uns.ac.id; 33% pria dan 67% wanita, 43% berusia 18 tahun. Sejumlah 57% responden mulai mengenal internet saat SD. Semua responden (100%) memiliki akun di berbagai situs jejaring sosial terutama Facebook® (46 orang) dan Twitter® (43 orang). Sebanyak 67% responden mengakses jejaring sosial hampir setiap hari, 57% sejak usia SD. Mereka mengaksesnya melalui laptop (38 orang), ponsel (34 orang), tablet (15 orang) dan melalui PC (5 orang). Sebanyak 78% responden setuju bahwa jejaring sosial dapat membantu mereka dalam belajar, 17% ragu-ragu dan hanya 4% yang tidak setuju. Disimpulkan bahwa jejaring sosial mempunyai potensi sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa kedokteran generasi Y.Medical students have been dominated by the millennial generation known as Y Generation. This generation was born between 1982-2000 and has been exposed to technology since early age, including social network in web 2.0. This research was descriptive observational study on 46 medical students, 33% male and 67% female, 43% in the age of 18 years. They filled online questionnaire at http://elearning.fk.uns.ac.id. All respondents have access to social networks, 57% since in elementary school. All have accounts in various social network sites, especially Facebook® (46 respondents) and Twitter® (43). Accessing is almost every day (67%), using laptops (38), mobile phones (34), tablet (15) and personal computer (5). 78% respondents agreed that social network could help in learning, 17% undecided, and 4% disagree. Social networks is potentially used as a learning medium among medical students of Y generation.
Rekam Medis Elektronik Berbasis Cloud dalam Perspektif Etika dan Hukum di Indonesia Budiyanti, Rani Tiyas; Arso, Septo Pawelas; Herlambang, Penggalih Mahardika
Cermin Dunia Kedokteran Vol 45, No 9 (2018): Infeksi
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.987 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v45i9.617

Abstract

Rekam Medis Elektronik (RME) berbasis cloud telah berkembang di Indonesia. Layanan tersebut memiliki berbagai keuntungan seperti biaya lebih rendah, fitur lebih mudah digunakan, potensi data sharing antar layanan kesehatan, serta mempermudah pengambilan keputusan klinis. Meskipun demikian, implementasi RME berbasis cloud berpotensi menimbulkan masalah etika dan hukum seperti masalah keamanan data dan jaringan, kepastian penyedia layanan cloud, prosedur data sharing, dan rahasia medis. Indonesia belum memiliki regulasi spesifik mengenai RME maupun RME berbasis cloud. Regulasi diperlukan agar implementasinya tidak bertentangan dengan etika dan hukum yang berlaku di Indonesia.Cloud based-Electronic Medical Record (Cloud based-EMR) has been developing in Indonesia. These services have some benefits such as lower costs, more user-friendly features, potential for data sharing, and support to clinical decision-making. Nevertheless, the implementation has implicationsin ethical and legal issues such as data and network security, cloud service provider, data sharing procedures, and medical privacy. Indonesia has no specific regulation on EMR or cloud-based EMR. EMR and cloud based-EMR regulation are needed so that its implementation does not contradict with Indonesian ethics and laws.
Evaluasi “ Sayang Ibu”: Aplikasi Kegawatdaruratan Ibu Hamil Suryoputro, Antono; Budiyanti, Rani Tiyas; Nofitri, Mela
Cermin Dunia Kedokteran Vol 47, No 9 (2020): Neurologi
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.524 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v47i9.912

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator derajat kesehatan. Di Indonesia, AKI masih cukup tinggi. Salah satu penyebabnya adalah keterlambatan rujukan dan kurangnya informasi mengenai tanda bahaya kehamilan terutama pada kehamilan risiko tinggi. Sayang Ibu merupakan aplikasi kegawatdaruratan ibu hamil yang dikembangkan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro. Penelitian ini mengevaluasi penggunaan aplikasi ‘Sayang Ibu’. Metode penelitian adalah survei dengan kuesioner System Usability Scale (SUS) dan User Experience Questionare (UEQ) terhadap 28 ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Rowosari, Semarang. Penelitian dilakukan pada bulan September 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aplikasi Sayang Ibu dapat diterima dan berguna dengan nilai rata-rata 70,18. Nilai ketertarikan pengguna, kemudahan, efisiensi, ketergantungan, dan stimulasi penggunaan di atas rata-rata. Sedangkan tingkat keterbaruan aplikasi dianggap kurang. Penggunaan aplikasi ‘Sayang Ibu’ memerlukan dukungan literasi digital ibu hamil.Maternal Mortality Rate (MMR) is one of indicator in healthcare. In Indonesia, MMR still high. Among other causes are delayed referral and lack of education on danger sign in pregnancy especially in high risk pregnancy. Sayang Ibu is emergency call application developed by Public Health Faculty Diponegoro University. This research aims to evaluate Sayang Ibu Application. The survey applied System Usability Scale (SUS) and User Experience Questionare (UEQ) to 28 pregnant mothers in Rowosari Primary Health Care area in Semarang City. This research was done in September 2019. The rate of usability was 70,18 showed that this application was useful. Based on user experience, Sayang Ibu Application had attractiveness, perspicuity, efficiency, dependability, and stimulation, but no novelty. Sayang Ibu Application needs digital literacy.
Rekam Medis Elektronik Berbasis Cloud dalam Perspektif Etika dan Hukum di Indonesia Rani Tiyas Budiyanti; Septo Pawelas Arso; Penggalih Mahardika Herlambang
Cermin Dunia Kedokteran Vol 45, No 9 (2018): Infeksi
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55175/cdk.v45i9.617

Abstract

Rekam Medis Elektronik (RME) berbasis cloud telah berkembang di Indonesia. Layanan tersebut memiliki berbagai keuntungan seperti biaya lebih rendah, fitur lebih mudah digunakan, potensi data sharing antar layanan kesehatan, serta mempermudah pengambilan keputusan klinis. Meskipun demikian, implementasi RME berbasis cloud berpotensi menimbulkan masalah etika dan hukum seperti masalah keamanan data dan jaringan, kepastian penyedia layanan cloud, prosedur data sharing, dan rahasia medis. Indonesia belum memiliki regulasi spesifik mengenai RME maupun RME berbasis cloud. Regulasi diperlukan agar implementasinya tidak bertentangan dengan etika dan hukum yang berlaku di Indonesia.Cloud based-Electronic Medical Record (Cloud based-EMR) has been developing in Indonesia. These services have some benefits such as lower costs, more user-friendly features, potential for data sharing, and support to clinical decision-making. Nevertheless, the implementation has implicationsin ethical and legal issues such as data and network security, cloud service provider, data sharing procedures, and medical privacy. Indonesia has no specific regulation on EMR or cloud-based EMR. EMR and cloud based-EMR regulation are needed so that its implementation does not contradict with Indonesian ethics and laws.
Teknologi Cryonics dalam Perspektif Etika dan Hukum Rani Tiyas Budiyanti
Cermin Dunia Kedokteran Vol 43, No 8 (2016): Infeksi
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55175/cdk.v43i8.98

Abstract

Konsep anti-aging dan immortality meyakini bahwa kehidupan dapat diperpanjang serta kematian dapat diperlambat. Pesatnya perkembangan teknologi kedokteran menghasilkan teknologi cryonics yang dikembangkan berdasarkan konsep tersebut. Cryonics merupakan metode pengawetan pada suhu dingin menggunakan zat cryoprotectant dalam nitrogen cair. Perkembangan cryonics berpotensi menimbulkan dilema etika dan hukum. Tinjauan dari berbagai sudut ilmu diperlukan agar teknologi tersebut tidak menimbulkan dilema etika dan hukum di masa depan.
Aspek Etika Pre-implantation Genetic Diagnosis (PGD) pada Teknologi Bayi Tabung Rani Tiyas Budiyanti
Cermin Dunia Kedokteran Vol 42, No 7 (2015): Stem Cell
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55175/cdk.v42i7.991

Abstract

Teknologi bayi tabung memberikan peluang kepada para pasangan yang mengalami hambatan melakukan pembuahan alami untuk mendapatkan keturunan yang sehat dan berasal dari benih mereka. PGD (Pre-implantation Genetic Diagnosis) merupakan teknik skrining genetik embrio yang akan ditanam pada teknologi reproduksi bayi tabung. Dengan teknik ini dapat diketahui jenis kelamin dan kelainan genetik yang mungkin terjadi pada embrio, sehingga dapat menghindari kemungkinan implantasi embrio cacat. Dalam perkembangannya, PGD berpotensi menimbulkan masalah etika seperti seleksi embrio, sex selection, savior siblings, dan eugenika. Regulasi dan telaah mendalam oleh pakar dari berbagai disiplin ilmu diperlukan agar tidak menimbulkan masalah etika dan hukum di masa depan. Faktor psikologi sebaiknya juga dipertimbangkan dalam membahas masalah PGD.In vitro fertilization (IVF) gives an opportunity for couples who have barriers to natural conception. PGD (Pre-implantation Genetic Diagnosis) is a technique for embryos genetic screening. This technique can screen sex and genetic abnormalities to avoid the implantation of defective embryos. However, PGD can potentially raises ethical issues such as the embryos deselection, sex selection, savior siblings, and eugenics. Regulation and further studies from various disciplines are needed to prevent potential ethical and legal problems. Psychological factors should be also be considered.
Potensi Jejaring Sosial sebagai Media Belajar Mahasiswa Kedoketeran Penggalih Mahardika Herlambang; Rani Tiyas Budiyanti
Cermin Dunia Kedokteran Vol 41, No 8 (2014): Pediatrik
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55175/cdk.v41i8.1111

Abstract

Mahasiswa kedokteran saat ini telah didominasi oleh Generasi Milenial ( Generasi Y) yang lahir antara tahun 1982-2000. Generasi tersebut telah terpapar teknologi sejak usia dini, salah satunya adalah jejaring sosial yang termasuk Web 2.0. Dilakukan penelitian observasional deskriptif dengan sampel 46 mahasiswa kedokteran yang mengisi kuesioner online di situs http://elearning.fk.uns.ac.id; 33% pria dan 67% wanita, 43% berusia 18 tahun. Sejumlah 57% responden mulai mengenal internet saat SD. Semua responden (100%) memiliki akun di berbagai situs jejaring sosial terutama Facebook® (46 orang) dan Twitter® (43 orang). Sebanyak 67% responden mengakses jejaring sosial hampir setiap hari, 57% sejak usia SD. Mereka mengaksesnya melalui laptop (38 orang), ponsel (34 orang), tablet (15 orang) dan melalui PC (5 orang). Sebanyak 78% responden setuju bahwa jejaring sosial dapat membantu mereka dalam belajar, 17% ragu-ragu dan hanya 4% yang tidak setuju. Disimpulkan bahwa jejaring sosial mempunyai potensi sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa kedokteran generasi Y.Medical students have been dominated by the millennial generation known as Y Generation. This generation was born between 1982-2000 and has been exposed to technology since early age, including social network in web 2.0. This research was descriptive observational study on 46 medical students, 33% male and 67% female, 43% in the age of 18 years. They filled online questionnaire at http://elearning.fk.uns.ac.id. All respondents have access to social networks, 57% since in elementary school. All have accounts in various social network sites, especially Facebook® (46 respondents) and Twitter® (43). Accessing is almost every day (67%), using laptops (38), mobile phones (34), tablet (15) and personal computer (5). 78% respondents agreed that social network could help in learning, 17% undecided, and 4% disagree. Social networks is potentially used as a learning medium among medical students of Y generation.
Evaluasi “ Sayang Ibu”: Aplikasi Kegawatdaruratan Ibu Hamil Antono Suryoputro; Rani Tiyas Budiyanti; Mela Nofitri
Cermin Dunia Kedokteran Vol 47, No 9 (2020): Neurologi
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55175/cdk.v47i9.912

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator derajat kesehatan. Di Indonesia, AKI masih cukup tinggi. Salah satu penyebabnya adalah keterlambatan rujukan dan kurangnya informasi mengenai tanda bahaya kehamilan terutama pada kehamilan risiko tinggi. Sayang Ibu merupakan aplikasi kegawatdaruratan ibu hamil yang dikembangkan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro. Penelitian ini mengevaluasi penggunaan aplikasi ‘Sayang Ibu’. Metode penelitian adalah survei dengan kuesioner System Usability Scale (SUS) dan User Experience Questionare (UEQ) terhadap 28 ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Rowosari, Semarang. Penelitian dilakukan pada bulan September 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aplikasi Sayang Ibu dapat diterima dan berguna dengan nilai rata-rata 70,18. Nilai ketertarikan pengguna, kemudahan, efisiensi, ketergantungan, dan stimulasi penggunaan di atas rata-rata. Sedangkan tingkat keterbaruan aplikasi dianggap kurang. Penggunaan aplikasi ‘Sayang Ibu’ memerlukan dukungan literasi digital ibu hamil.Maternal Mortality Rate (MMR) is one of indicator in healthcare. In Indonesia, MMR still high. Among other causes are delayed referral and lack of education on danger sign in pregnancy especially in high risk pregnancy. Sayang Ibu is emergency call application developed by Public Health Faculty Diponegoro University. This research aims to evaluate Sayang Ibu Application. The survey applied System Usability Scale (SUS) and User Experience Questionare (UEQ) to 28 pregnant mothers in Rowosari Primary Health Care area in Semarang City. This research was done in September 2019. The rate of usability was 70,18 showed that this application was useful. Based on user experience, Sayang Ibu Application had attractiveness, perspicuity, efficiency, dependability, and stimulation, but no novelty. Sayang Ibu Application needs digital literacy.
Co-Authors Addela Sekar Pramesthi Artyasari Ahmad, Nurul Fauziah Alvira Putri Calista Amalia Ninggar Anis Fuad Annisa Rakhmaningtyas Annisa, Viona Antono Surjoputro Antono Surjoputro Antono Suryoputro Antono Suryoputro Arum Rohana Asti, Helwa Firdausa Astriyani, Sri Ayun Sriatmi Ayun Sriatmi Aziza, Nafra Bella Octaviani Violinansa Budiyono Budiyono Budiyono, Shabrina Putri Chriswardani Suryawati Dyah Ayu Oktavia Eka Yunila Fatmasari Eka Yunila Fatmasari, Eka Yunila Ervina Yuni Ariani Farah Fauziah Rahmasari Fathahidin, Ghaniya Afiifa Fitri Aviana Gunanto Gunanto Hendry Gunawan Indrawati, Chaterina Ria Wahyu Irvine Nahla Anggraini Jati, Sutop Patria Khalishah, Jihan Nurul Qamariah Lumbanraja, Anggita Doramia Mabrukah, Aina Maftuh Dadang Setiana Manullang, Jessika Putri Natasya Martini Martini Matsna Hanifah Matsna Hanifah Matsna Haniifah Maylin Djuana Siboro Mela Nofitri Mela Notri Melinda Novitasari Muhammad Junaedi Muhammad Junaedi Murni Murni Murni Murni Murni Murni Murni Murni Murni Murni Murni Murni Nadira Hafizatin Izza Nanang Wiyono Nandini, S.KM., M.Kes, Nurhasmadiar Ni Made Deviana Widiantari Nida Adyaningrum Nikie Astorina Yunita Dewanti Nikie Astorina Yunita Dewanti Nikie Astorina Yunita Dewanti Nissa Kusariana Nissa Kusariana Nofitri, Mela Nugrahaeni, Ardhina Nur Laili Agustin Nurhasmadiar Nandini Nurhasmadiar Nandini Patricia Lydia Honey Patricia Penggalih M Herlambang Penggalih Mahardika Herlambang Penggalih Mahardika Herlambang Penggalih Mahardika Herlambang Penggalih Mahardika Herlambang Pratiwi, Rachma Widya Pujiyono Pujiyono Pujiyono Putri Asmita Wigati Putri Asmita Wigati Putri, Farah Afanindya Jessedanta Radita, linggana Raditya Noriski Rahmadani, Annisa Nurindra Ramadhanisa Dwi Primastuti Rinna Dwi Lestari Rohmah, Virda Inzatur Roro Isyawati Permata Ganggi Roro Isyawati Permata Ganggi Roro Isyawati Permata Ganggi Roro Isyawati Permata Ganggi, Roro Isyawati Permata Santoso, Bagus Satrio Septo Pawelas Arso Septo Pawelas Arso Septo Pawelas Arso Septo Pawelas Arso Sofiyyah, Nailil Izza Surjoputro, Antono Sutopo Patria Jati Syamsulhuda BM Undayani Cita Sari Unzila, Erliana Wida Khoirunnisa Widyaputri, Anak Agung Ayu Wanda Wulan Kusumastuti Wulan Kusumastuti Wulan Kusumastuti Wulan Kusumastuti Yudhanto, Yoga