p-Index From 2020 - 2025
11.19
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Selective Abortion After Preimplantation Sex Selection: An Ethical and Legal Issue in Indonesia Pujiyono, Pujiyono; Budiyanti, Rani Tiyas
Global Health Management Journal Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Yayasan Aliansi Cendekiawan Indonesia Thailand (Indonesian Scholars' Alliance)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.114 KB)

Abstract

Background: The emerging of sex selection technology in Indonesia is sperm sorting, meanwhile sex selection with Preimplantation Genetic Diagnosis (PGD) methods is not widely used. The use of sperm sorting has bigger chance to fail than PGD, thus potentially cause ethical and legal problems that is selective abortion during pregnancy. The potency for selective abortion is enlarged by Indonesian law that permitting sex selection without distinction of medical and non-medical reasons. There is no special policy to regulate the selective abortion because of sex selection failure.  Aims: This study aims to find out the legal concept of selective abortion after preimplantation sex selection that appropriate to be applied in Indonesia.Methods: This research is normative research that use analytics method with legal approach and conceptual approach. The research material consists of primary legal material (legislation about sex selection and abortion in Indonesia), secondary legal materials (legal journals, law books, and legal proceedings), and also non-legal materials (journals, books, and health proceedings about sex selection and abortion).Results: In Indonesia meanwhile in general, abortion is permitted for pregnancy with medical indication and rape victim. Through a statue approach in Indonesia, selective abortion after preimplantation sex selection can be implemented for strong medical reasons. While the failure for non-medical reasons can’t be aborted. This regulation contrary with ethics, morals and religion. Selective abortion should not be done because of preimplantation sex selection failure either medical or non-medical reasons. Conclusion: Selective abortion after preimplantation sex selection both medical and non medical reason contrary with moral, ethical, and religion. Indonesia needs to regulate further policy about selective abortion if there is a failure of preimplantation sex selection.
Development Model of Perinatal Death Surveilance and Response (PDSR) in Semarang City, Indonesia Jati, Sutopo Patria; Budiyanti, Rani Tiyas; Dewanti, Nikie Astorina Yunita; Sriatmi, Ayun; Martini, Martini
JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) Vol 8, No 1 (2019): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta in Clollaboration with ADMMIRASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jmmr.8181

Abstract

The infant mortality rate is the important things to measure health status and achievement of Sustained Development Goals (SDGs). It can be used to audit the cause of perinatal death and used to planning program to prevent the death. In addition, data on perinatal deaths must be recorded in terms of population administration. The problem is underreported perinatal death so that data not valid. This is because many government stakeholder such as Health Office, Administrative Village, Family Empowerment and Welfare (PKK), and the Information and Communication Department has reported and recorded perinatal death themself but not integrated. This study aims to develop a concept of integrated perinatal death report and record. This research is qualitative research with following steps advocation, initial assessment, and development models through interview, observation, and Focus Group Discussion methods. The result of this study is existing condition and concept model that can integrate of  perinatal death record and reported. The concept model in Semarang City, Indonesia can be done in two ways. First, data comes from the Health Office (SIM-KIA). Second, data comes from Administrative Village and Family Empowerment and Welfare (PKK). All of the data forwarded to the Integrated Data Integration System (SIDADU) in Information and Communication Service in Semarang City. To support the validity of data, the Health Office should identify all public and private health facilities related to perinatal care. The local government should release Circular Letter concerning the notification of services regarding the recording and reporting of perinatal deaths in Administrative Village.
Analisis Pelaksanaan Program SPGDT Di Indonesia Yudhanto, Yoga; Suryoputro, Antono; Budiyanti, Rani Tiyas
MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 20, No 1 (2021): MKMI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mkmi.20.1.31-40

Abstract

ABSTRAKLatar belakang: Program SPGDT belum menunjukkan hasil maksimal, sehingga banyak dikeluhkan oleh masyarakat ketika mereka membutuhkan pelayanan kesehatan. Meskipun hampir di setiap kota terdapat Instalasi Gawat Darurat dari semua tipe rumah sakit baik pemerintah atau swasta, pelayanan ambulans dan berbagai fasilitas kesehatan lainnya, namun keterpaduan dalam melayani penderita gawat darurat belum sistematis, kurangnya komunikasi baik antar fasilitas kesehatan dan antar tenaga kesehatan dengan masyarakat. Tujuan dari literatur review ini adalah untuk menjelaskan gambaran pelakasanaan SPGDT dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberjalanan SPGDT.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan literature review sederhana. Pencarian database yang digunakan termasuk ScienceDirect, Scopus, PubMed, Portal Garuda dan Google Cendikia dengan kata kunci serta kriteria inklusi dan eksklusi yang sudah ditetapkan. Hasil: Faktor yang mempengaruhi program SPGDT adalah standar operasional prosedur (SOP) dan sumber daya. Hasil penelitian menemukan bahwa SOP diberbagai daerah masih kurang baik dalam pembahasan SOP dan sosialisasi terhadap masyarakat. Sumber daya di puskesmas sudah baik dalam hal anggaran akan tetapi masih kurang pada bagian sumber daya manusian karena petugas pelaksana unit puskesmas belum pernah dilatih dan belum mengantongi sertifikat pelatihan kegawatdaruratan.Simpulan: Dalam keberjalanan program SPGDT diberbagai daerah masih belum dapat memenuhi standar pemerintah pusat baik dalam waktu tanggap, SOP, dan sumber daya.Kata kunci: SPGDT; gawat darurat; implementasi; kesiapan ABSTRACTTitle: Analysis of the Implementation of the SPGDT Program in IndonesiaSPGDT; gawat darurat; implementasi; kesiapanBackground: The SPGDT program has not shown maximum results, so that many people complain about it when they need health services. Although in almost every city there are Emergency Departments of all types of hospitals, both government and private, ambulance services and various other health facilities, but integration in serving emergency patients has not been systematic, lack of good communication between health facilities and between health workers with the community. The purpose of this literature review is to explain the description of the SPGDT implementation and the factors that influence the running of the SPGDT.Method: This research is a research that uses a simple literature review. The database searches used included ScienceDirect, Scopus, PubMed, Portal Garuda and Google Scholar with predefined keywords and inclusion and exclusion criteria.Result: The factors that influence the SPGDT program are standard operating procedures (SOPs) and resources. The results of the study found that SOPs in various regions were still not good at discussing SOPs and socialization to the community. The resources at the puskesmas are good in terms of budget but are still lacking in the human resources section because the implementing officers of the puskesmas unit have never been trained and have not yet obtained an emergency training certificate.Conclusion: In the course of the SPGDT program in various regions, it has not been able to meet central government standards in terms of response time, SOP, and resources.Keywords: SPGDT; emergency; implementation; readiness
Status Kerentanan Keluarga ditinjau dari Karakteristik Responden dalam Menghadapi Pandemi COVID-19 di Provinsi Jawa Tengah Unzila, Erliana; Sriatmi, Ayun; Budiyanti, Rani Tiyas
MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 20, No 1 (2021): MKMI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mkmi.20.1.26-30

Abstract

ABSTRAKLatar belakang: Terjadinya penyebaran Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di beberapa negara termasuk Indonesia di tahun 2020, dimana provinsi Jawa Tengah termasuk kedalam lima besar provinsi dengan kasus COVID-19 tertinggi. Pandemi COVID-19 ini dapat membuat kualitas hidup masyarakat menjadi lebih buruk dan menimbulkan kerentanan, dimana karakteristik suatu keluarga juga dapat mempengaruhi resiko kerentanan. Dengan adanya pandemi COVID-19 dapat mendorong adanya permasalahan ekonomi. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis hubungan karakteristik terhadap status kerentanan keluarga menghadapi pandemi COVID-19 di Provinsi Jawa Tengah.Metode: Jenis penelitian ini yaitu penelitian survei, pendekatan kuantitatif yang bersifat cross sectional. Terdiri dari 167 sampel dengan teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Jawa Tengah pada bulan April hingga Desember 2020 yang dilakukan secara online. Variabel dalam penelitian ini yaitu karakteristik dan status kerentanan keluarga. Pengumpulan data menggunakan kuesioner berupa google form. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi. Analisis bivariat menggunakan chi square, dan rank spearman.Hasil: Hasil uji hubungan menunjukkan bahwa variabel rata-rata penghasilan/bulan (p=0,006) berhubungan dengan status kerentanan keluarga. Sedangkan variabel umur(p=0,525), tingkat pendidikan (p=0,142), status pekerjaan (p=0,074), jumlah tanggungan keluarga (p=0,364), dan status keluarga (p=0,692) tidak berhubungan dengan status kerentanan keluarga.Simpulan: Karakteristik responden berdasarkan rata-rata penghasilan/bulan berhubungan dengan status kerentanan keluarga dalam menghadapi COVID-19 di Provinsi Jawa Tengah.Kata kunci: Karakteristik Individu, Kerentanan Keluarga, COVID-19 ABSTRACT Title: Family Vulnerability Status in terms of Characteristics of Respondents to Face the Covid-19 Pandemic in Central Java Province Background: The spread of Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) in several countries including Indonesia in 2020, where the province of Central Java is included in the top five provinces with the highest COVID-19 cases. The COVID-19 pandemic can make people's quality of life worse and lead to vulnerability, where the characteristics of a family can also affect the risk of vulnerability. With the COVID-19 pandemic it can lead to economic problems. The purpose of this study is to analyze the relationship between characteristics and vulnerability status of families to face the COVID-19 pandemic in Central Java Province.Method: This is a survey research, quantitative approach is cross sectional. There are 167 samples, the sampling technique using accidental sampling. This research was conducted in Central Java Province from April to Desember 2020 by online. The variables are characteristics, and perceptions of physical distancing, and family vulnerability status. Data collection using a questionnaire using google form. Univariate analysis using frequency distribution. Bivariate analysis using chi square, and rank spearman.Result: The results of the correlaton test is the variable of average income / month (p= 0.006) were related to the vulnerability status of the family. Meanwhile, age (p = 0.525), education level (p = 0.142), type of work (p = 0.074), number of family dependents (p = 0.364), and family status (p = 0.692) were not related to family vulnerability status.Conclusion: Characteristics of respondents based on average income / month are related to the vulnerability status of families in facing COVID-19 in Central Java Province.Keywords: Individual Characteristics, Family Vulnerability, COVID-19
Dukungan dan Persepsi terhadap Perilaku Pencegahan Komplikasi Kehamilan Sriatmi, Ayun; Jati, Sutopo Patria; Budiyanti, Rani Tiyas
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 4 No 3 (2020): HIGEIA: July 2020
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v4i3.38056

Abstract

ABSTRAK Tidak semua ibu peserta Kelas Ibu Hamil (KIH) melakukan praktik pencegahan komplikasi sesuai anjuran tenaga kesehatan. Ada kesenjangan persepsi dengan belum optimalnya praktik pencegahan komplikasi. Tujuan penelitian melihat pengaruh faktor dukungan dan persepsi terhadap perilaku pencegahan komplikasi peserta KIH. Merupakan studi kuantitatif berdesain cross-sectional. Populasi peserta KIH di Kota Semarang dengan sampel 120 orang. Pengumpulan data melalui wawancara, selanjutnya dianalisis secara parsial dan simultan dengan rank-spearman test dan regresi logistik berganda. Persepsi berhubungan dengan pengetahuan, sikap dan praktik. Dukungan fasilitator berkorelasi dengan pengetahuan dan sikap, namun tidak dengan praktik. Dukungan keluarga/masyarakat hanya berkorelasi dengan praktik. Sikap secara simultan dipengaruhi dukungan fasilitator dan pengetahuan (OR=1,444 dan OR=1,226), sedangkan praktik dipengaruhi dukungan keluarga/masyarakat (OR=2,239), persepsi (OR=1,540) dan dukungan fasilitator (OR=0,692). Sikap bukan pembentuk langsung praktik, karena lebih ditentukan persepsi yang terbentuk dari keikutsertaan KIH dan dukungan fasilitator. Persepsi dan dukungan mempengaruhi perilaku pencegahan komplikasi kehamilan. Dukungan keluarga/masyarakat adalah faktor pengaruh dominan sekaligus faktor penguat. Melalui sosialisasi, pendampingan dan konseling dari tenaga kesehatan, serta penguatan dari keluarga/masyarakat dapat meningkatkan perilaku pencegahan komplikasi kehamilan. ABSTRACT Not all mothers participating in Antenatal-Classes practiced the prevention of pregnancy complications according to the health worker’s advice. There was perception gap with the not yet optimal complication prevention practice. The study purpose was analysing the effect of supporting factors and perception to preventive behavior of complications. The quantitative study with cross-sectional design. Population was AC-participants in Semarang city with 120 samples. Data collected through interviews, analyzed partially and simultaneously with rank-spearman test and multiple logistic regression. Perception was related to knowledge, attitudes and practices. Facilitator support was correlated with knowledge and attitude. Family/community support only correlated with practices. Attitudes were simultaneously influenced by facilitator support and knowledge (OR=1.444 and OR=1.226), while practice was influenced by family/community support (OR=2.239), perception (OR=1.540) and facilitator support (OR=0.692). Practice was not directly caused by attitude, because it was determined more by perceptions that were formed from participation in AC and facilitator support. Perception and support influenced the complications preventive behavior. Family/community support were a dominant influencing and reinforcing factor. Through socialization, assistance and counseling from health workers and strengthening from family/community could improving the pregnancy complications preventive behavior. Keywords: Pregnancy complications, Health behavior, Antenatal Classes
Pelaksanaan Keselamatan Pasien di Puskesmas X Ditinjau dari Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Astriyani, Sri; Suryoputro, Antono; Budiyanti, Rani Tiyas
MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 20, No 3 (2021): MKMI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mkmi.20.3.150-158

Abstract

Latar belakang: Puskesmas sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan berkewajiban dalam memberikan pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu. Pelaksanaan program keselamatan pasien juga merupakan suatu hal yang wajib dilaksanakan oleh seluruh fasilitas pelayanan kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Puskesmas X adalah salah satu Puskesmas yang ada di Kabupaten Temanggung dengan status akreditasi madya. Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu menganalisis pelaksanaan program keselamatan pasien di Puskesmas X Kabupaten Temanggung.Metode: Penelitian kualitatif menggunakan pendekatan studi kasus di Puskesmas X. Teknik pengumpulan data yaitu indepth interview dengan purposive sampling. Subyek penelitian ini yaitu Kepala Puskesmas, Penanggungjawab Keselamatan Pasien, Penanggungjawab Ruangan serta pasien.Hasil: Pelaksanaan program keselamatan pasien di Puskesmas X belum dilaksanakan secara optimal. Hal ini dikarenakan komitmen akan pelaksanaannya yang masih kurang terutama pada sisem pelaporan insiden. Adapun Puskesmas X juga belum menerapkan Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien sehingga dalam pelaksanaannya masih belum sesuai dengan Permenkes yang mengatur tentang keselamatan pasien. Selain itu juga terdapat beberapa faktor yang menyebabkan pelaksanaan keselamatan pasien belum optimal yaitu, jumlah SDM yang kurang dan kurangnya pelatihan terkait keselamatan pasien, tidak adanya anggaran dana untuk program keselamatan pasien, serta belum adaya kebijakan/SOP yang mengatur tentang penerapan Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien.Simpulan: Oleh karena itu, Puskesmas perlu membuat kebijakan/SOP yang mengatur tentang penerapan Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien sehingga dalam pelaksanaan program keselamatan pasien dapat lebih tersistem dan terukur agar dapat lebih optimal.Kata kunci: Keselamatan Pasien, Program, Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien ABSTRACTTitle: Analysis of the implementation of patient safety program at  X  Public Health Center, Temanggung RegencyBackground: Publis Health Center as a health service facility is obliged to provide safe and quality health services. Implementation of a patient safety program is also something that must be carried out by all health service facilities in providing health services. X Public Health Center is one of the Public health center in Temanggung Regency with intermediate accreditation status. The purpose of this study is to analyze the implementation of the patient safety program at the X Public Health Center, Temanggung Regency.Methods: Qualitative research using a case study  approach at X Public Health Center. The data collection technique was in-depth interview with purposive sampling. The subjects of this study were the head of the Public health center, the person in charge of patient safety, the person in charge of the room and the patient.Result: The implementation of the patient safety program at the X Public Health Center has not been implemented optimally. This is due to the lack of commitment to implementation, especially in the incident reporting system. The X Public Health Center also has not implemented the Seven Steps to Patient Safety so that its implementation is still not in accordance with the Permenkes which regulates patient safety. In addition, there are several factors that cause the implementation of patient safety is not optimal include, the lack of human resources and lack of training related to patient safety, the absence of a budget for patient safety programs, and no policies / SOPs that regulat about implementing the Seven Steps to Patient Safety.Conclusion: Therefore, the Puskesmas needs to make a policy / SOP that regulates the implementation of the Seven Steps to Patient Safety so that the implementation of patient safety programs can be more systematic and measured in order to be more optimal.Keywords: Patient Safety, Program, Seven Steps to Patient Safety
Dukungan dan Persepsi terhadap Perilaku Pencegahan Komplikasi Kehamilan Sriatmi, Ayun; Jati, Sutopo Patria; Budiyanti, Rani Tiyas
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 4 No 3 (2020): HIGEIA: July 2020
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v4i3.38056

Abstract

ABSTRAK Tidak semua ibu peserta Kelas Ibu Hamil (KIH) melakukan praktik pencegahan komplikasi sesuai anjuran tenaga kesehatan. Ada kesenjangan persepsi dengan belum optimalnya praktik pencegahan komplikasi. Tujuan penelitian melihat pengaruh faktor dukungan dan persepsi terhadap perilaku pencegahan komplikasi peserta KIH. Merupakan studi kuantitatif berdesain cross-sectional. Populasi peserta KIH di Kota Semarang dengan sampel 120 orang. Pengumpulan data melalui wawancara, selanjutnya dianalisis secara parsial dan simultan dengan rank-spearman test dan regresi logistik berganda. Persepsi berhubungan dengan pengetahuan, sikap dan praktik. Dukungan fasilitator berkorelasi dengan pengetahuan dan sikap, namun tidak dengan praktik. Dukungan keluarga/masyarakat hanya berkorelasi dengan praktik. Sikap secara simultan dipengaruhi dukungan fasilitator dan pengetahuan (OR=1,444 dan OR=1,226), sedangkan praktik dipengaruhi dukungan keluarga/masyarakat (OR=2,239), persepsi (OR=1,540) dan dukungan fasilitator (OR=0,692). Sikap bukan pembentuk langsung praktik, karena lebih ditentukan persepsi yang terbentuk dari keikutsertaan KIH dan dukungan fasilitator. Persepsi dan dukungan mempengaruhi perilaku pencegahan komplikasi kehamilan. Dukungan keluarga/masyarakat adalah faktor pengaruh dominan sekaligus faktor penguat. Melalui sosialisasi, pendampingan dan konseling dari tenaga kesehatan, serta penguatan dari keluarga/masyarakat dapat meningkatkan perilaku pencegahan komplikasi kehamilan. ABSTRACT Not all mothers participating in Antenatal-Classes practiced the prevention of pregnancy complications according to the health worker’s advice. There was perception gap with the not yet optimal complication prevention practice. The study purpose was analysing the effect of supporting factors and perception to preventive behavior of complications. The quantitative study with cross-sectional design. Population was AC-participants in Semarang city with 120 samples. Data collected through interviews, analyzed partially and simultaneously with rank-spearman test and multiple logistic regression. Perception was related to knowledge, attitudes and practices. Facilitator support was correlated with knowledge and attitude. Family/community support only correlated with practices. Attitudes were simultaneously influenced by facilitator support and knowledge (OR=1.444 and OR=1.226), while practice was influenced by family/community support (OR=2.239), perception (OR=1.540) and facilitator support (OR=0.692). Practice was not directly caused by attitude, because it was determined more by perceptions that were formed from participation in AC and facilitator support. Perception and support influenced the complications preventive behavior. Family/community support were a dominant influencing and reinforcing factor. Through socialization, assistance and counseling from health workers and strengthening from family/community could improving the pregnancy complications preventive behavior. Keywords: Pregnancy complications, Health behavior, Antenatal Classes
Aspek Etika Pre-implantation Genetic Diagnosis (PGD) pada Teknologi Bayi Tabung Budiyanti, Rani Tiyas
Cermin Dunia Kedokteran Vol 42, No 7 (2015): Stem Cell
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.649 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v42i7.991

Abstract

Teknologi bayi tabung memberikan peluang kepada para pasangan yang mengalami hambatan melakukan pembuahan alami untuk mendapatkan keturunan yang sehat dan berasal dari benih mereka. PGD (Pre-implantation Genetic Diagnosis) merupakan teknik skrining genetik embrio yang akan ditanam pada teknologi reproduksi bayi tabung. Dengan teknik ini dapat diketahui jenis kelamin dan kelainan genetik yang mungkin terjadi pada embrio, sehingga dapat menghindari kemungkinan implantasi embrio cacat. Dalam perkembangannya, PGD berpotensi menimbulkan masalah etika seperti seleksi embrio, sex selection, savior siblings, dan eugenika. Regulasi dan telaah mendalam oleh pakar dari berbagai disiplin ilmu diperlukan agar tidak menimbulkan masalah etika dan hukum di masa depan. Faktor psikologi sebaiknya juga dipertimbangkan dalam membahas masalah PGD.In vitro fertilization (IVF) gives an opportunity for couples who have barriers to natural conception. PGD (Pre-implantation Genetic Diagnosis) is a technique for embryos genetic screening. This technique can screen sex and genetic abnormalities to avoid the implantation of defective embryos. However, PGD can potentially raises ethical issues such as the embryos deselection, sex selection, savior siblings, and eugenics. Regulation and further studies from various disciplines are needed to prevent potential ethical and legal problems. Psychological factors should be also be considered.
Teknologi Cryonics dalam Perspektif Etika dan Hukum Budiyanti, Rani Tiyas
Cermin Dunia Kedokteran Vol 43, No 8 (2016): Infeksi
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.121 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v43i8.98

Abstract

Konsep anti-aging dan immortality meyakini bahwa kehidupan dapat diperpanjang serta kematian dapat diperlambat. Pesatnya perkembangan teknologi kedokteran menghasilkan teknologi cryonics yang dikembangkan berdasarkan konsep tersebut. Cryonics merupakan metode pengawetan pada suhu dingin menggunakan zat cryoprotectant dalam nitrogen cair. Perkembangan cryonics berpotensi menimbulkan dilema etika dan hukum. Tinjauan dari berbagai sudut ilmu diperlukan agar teknologi tersebut tidak menimbulkan dilema etika dan hukum di masa depan.
Potensi Jejaring Sosial sebagai Media Belajar Mahasiswa Kedoketeran Herlambang, Penggalih Mahardika; Budiyanti, Rani Tiyas
Cermin Dunia Kedokteran Vol 41, No 8 (2014): Pediatrik
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.241 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v41i8.1111

Abstract

Mahasiswa kedokteran saat ini telah didominasi oleh Generasi Milenial ( Generasi Y) yang lahir antara tahun 1982-2000. Generasi tersebut telah terpapar teknologi sejak usia dini, salah satunya adalah jejaring sosial yang termasuk Web 2.0. Dilakukan penelitian observasional deskriptif dengan sampel 46 mahasiswa kedokteran yang mengisi kuesioner online di situs http://elearning.fk.uns.ac.id; 33% pria dan 67% wanita, 43% berusia 18 tahun. Sejumlah 57% responden mulai mengenal internet saat SD. Semua responden (100%) memiliki akun di berbagai situs jejaring sosial terutama Facebook® (46 orang) dan Twitter® (43 orang). Sebanyak 67% responden mengakses jejaring sosial hampir setiap hari, 57% sejak usia SD. Mereka mengaksesnya melalui laptop (38 orang), ponsel (34 orang), tablet (15 orang) dan melalui PC (5 orang). Sebanyak 78% responden setuju bahwa jejaring sosial dapat membantu mereka dalam belajar, 17% ragu-ragu dan hanya 4% yang tidak setuju. Disimpulkan bahwa jejaring sosial mempunyai potensi sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa kedokteran generasi Y.Medical students have been dominated by the millennial generation known as Y Generation. This generation was born between 1982-2000 and has been exposed to technology since early age, including social network in web 2.0. This research was descriptive observational study on 46 medical students, 33% male and 67% female, 43% in the age of 18 years. They filled online questionnaire at http://elearning.fk.uns.ac.id. All respondents have access to social networks, 57% since in elementary school. All have accounts in various social network sites, especially Facebook® (46 respondents) and Twitter® (43). Accessing is almost every day (67%), using laptops (38), mobile phones (34), tablet (15) and personal computer (5). 78% respondents agreed that social network could help in learning, 17% undecided, and 4% disagree. Social networks is potentially used as a learning medium among medical students of Y generation.
Co-Authors Addela Sekar Pramesthi Artyasari Ahmad, Nurul Fauziah Alvira Putri Calista Amalia Ninggar Anis Fuad Annisa Rakhmaningtyas Annisa, Viona Antono Surjoputro Antono Surjoputro Antono Suryoputro Antono Suryoputro Ardhina Nugrahaeni Arum Rohana Asti, Helwa Firdausa Astriyani, Sri Ayun Sriatmi Ayun Sriatmi Aziza, Nafra Bella Octaviani Violinansa Budiyono Budiyono Budiyono, Shabrina Putri Chriswardani Suryawati Dyah Ayu Oktavia Eka Yunila Fatmasari Eka Yunila Fatmasari Eka Yunila Fatmasari, Eka Yunila Ervina Yuni Ariani Farah Fauziah Rahmasari Fathahidin, Ghaniya Afiifa Fitri Aviana Gunanto Gunanto Hendry Gunawan Indrawati, Chaterina Ria Wahyu Irvine Nahla Anggraini Jati, Sutop Patria Khalishah, Jihan Nurul Qamariah Lumbanraja, Anggita Doramia Maftuh Dadang Setiana Manullang, Jessika Putri Natasya Martini Martini Matsna Hanifah Matsna Hanifah Matsna Haniifah Maylin Djuana Siboro Mela Nofitri Mela Notri Melinda Novitasari Muhammad Junaedi Muhammad Junaedi Murni Murni Murni Murni Murni Murni Murni Murni Murni Murni Murni Murni Nadira Hafizatin Izza Nanang Wiyono Ni Made Deviana Widiantari Nida Adyaningrum Nikie Astorina Yunita Dewanti Nikie Astorina Yunita Dewanti Nikie Astorina Yunita Dewanti Nissa Kusariana Nissa Kusariana Nofitri, Mela Nur Laili Agustin Nurhasmadiar Nandini Nurhasmadiar Nandini Nurhasmadiar Nandini, S.KM., M.Kes Patricia Lydia Honey Patricia Penggalih M Herlambang Penggalih Mahardika Herlambang Penggalih Mahardika Herlambang Penggalih Mahardika Herlambang Penggalih Mahardika Herlambang Pratiwi, Rachma Widya Pujiyono Pujiyono Pujiyono Pujiyono Pujiyono Putri Asmita Wigati Putri Asmita Wigati Putri, Farah Afanindya Jessedanta Radita, linggana Raditya Noriski Rahmadani, Annisa Nurindra Ramadhanisa Dwi Primastuti Rinna Dwi Lestari Roro Isyawati Permata Ganggi Roro Isyawati Permata Ganggi Roro Isyawati Permata Ganggi Roro Isyawati Permata Ganggi, Roro Isyawati Permata Santoso, Bagus Satrio Septo Pawelas Arso Septo Pawelas Arso Septo Pawelas Arso Septo Pawelas Arso Sofiyyah, Nailil Izza Surjoputro, Antono Sutopo Patria Jati Syamsulhuda BM Undayani Cita Sari Unzila, Erliana Virda Inzatur Rohmah Wida Khoirunnisa Widyaputri, Anak Agung Ayu Wanda Wulan Kusumastuti Wulan Kusumastuti Wulan Kusumastuti Wulan Kusumastuti Yudhanto, Yoga