Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

HUBUNGAN ASUPAN NATRIUM, FREKUENSI DAN DURASI AKTIVITAS FISIK TERHADAP TEKANAN DARAH LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA DAN BINA LARAS BUDI LUHUR KOTA BANJARBARU, KALIMANTAN SELATAN Abdurrachim, Rijanti; Hariyawati, Indah; Suryani, Nany
GIZI INDONESIA Vol 39, No 1 (2016): Maret 2016
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.661 KB)

Abstract

Elderly tends to face health problems caused by a decrease in body functions due to aging. One of the most health problems experienced by elderly is in cardiovascular system like hypertension. Factors influenced blood pressures are overweight, less physical activity, and eating high sodium foods. This study aimed to determine the relationship between sodium intake, frequency and duration of physical activity to blood pressure of elderly at Tresna Werdha Budi Sejahtera and Bina Laras Budi Luhur nursing homes in Banjarbaru. This research used cross sectional design. Pearson test were applied (α = 0.05). This study involved 65 elderly aged 60-74 years, 28 males (43%) and 37 females (57%). Data were collected using questionnaires. Nutrient contents were obtained using 1x24 hour food recall for 2 days included weekend. The result of Pearson test indicated that there was a significant positive correlation between sodium intake with systolic (p <0.05) and diastolic (p <0.05) levels. Moreover, there was a significant negative correlation between the frequency of physical activity with systolic (p < 0.05) and diastolic (p <0.05) levels; there was a significant negative correlation between physical activity duration and sistolic blood pressure (p<0.05). However, there was no significant correlation between physical activity duration and diastolic blood pressure. It was suggested that health workers should improve health promotion program using posters and do counseling about healthy lifestyles, i.e. suggesting people to avoid high sodium foods and do physical activity regularly.
Pengaruh Ekstrak Metanol Biji Mahoni terhadap Peningkatan Kadar Insulin, Penurunan Ekspresi TNF-αdan Perbaikan Jaringan Pankreas Tikus Diabetes Suryani, Nany; Endang H, Tinny; Aulanni'am, Aulanni'am
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 27, No 3 (2013)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1042.932 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2013.027.03.3

Abstract

Diabetes mellitus(DM) merupakan penyakit gangguan metabolisme yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa darah  (hiperglikemia)  akibat  gangguan  sekresi  insulin  dan  atau  meningkatnya  resistensi  insulin.  T erapi  ekstrak  metanol  biji mahoni (Swetenia  mahagoni Jacq)  merupakan  salah  satu  pengobatan  alternatif  penyakit  DM. Penelitian  ini  dilakukan untuk membuktikan pengaruh pemberian terapi ekstrak metanol biji mahoni terhadap kadar insulin,  ekspresi TNF-α  dan perbaikan  jaringan  pankreas  pada  tikus  hasil  induksi  Multiple  Low  Dose-Streptozotocin  (MLD-STZ)  dosis  20  mg/kgBB selama 5 hari berturut-turut. Tikus diukur kadar glukosa darah dengan menggunakan glukometer digital dan dinyatakan DM bila kadar glukosa darahnya ≥ 300 mg/dl. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus putih (Rattus novergicus) jantan galur wistar yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok 1 kontrol negatif ,  kelompok 2    kontrol positif ,  kelompok 3, 4 dan 5 tikus hasil induksi MLD-STZ serta masing-masing diberikan terapi ekstrak metanol biji mahoni  dosis 100; 250 dan 400 mg/kgBB selama 7 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian terapi ekstrak metanol biji mahoni dosis 100;  250  dan  400  mg/kgBB  pada  tikus  hasil  induksi  MLD-STZ  menunjukkan  penurunan  kadar  glukosa  darah  berturut-turut sebesar  55,47%;  81,01%  dan  73,63%,  peningkatan  kadar  insulin  sebesar  78,38%;  275,68%  dan  145,95%,  penurunan ekspresi  TNF-α  sebesar  30,34%;  67,28%  dan  49,91%,  serta  perbaikan  kerusakan  jaringan  pankreas  pada  penurunan derajat  insulitis  (p&lt;0,05).
PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU MENGENAI GIZI SEIMBANG DAN KETERAMPILAN MENYUSUN MENU MAKANAN ANAK PRASEKOLAH MELALUI KULIAH DI MEDIA WHATSAPP Suryani, Nany; Fathullah, Desya Medinasari; Fatimah, Siti; Safitri, Maulida; Norkhasanah, Isni
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 9, No 01 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v9i01.5820

Abstract

Anak prasekolah merupakan individu yang sedang mengalami proses perkembangan dan pertumbuhan fisik serta mental yang cukup banyak, oleh karena itu diperlukan asupan zat gizi sesuai dengan kebutuhan anak. Makanan yang dikonsumsi anak ditentukan oleh ibu yang menyiapkan menu makanannya, sehingga seorang ibu harus mampu menambah pengetahuan dan keterampilan dasar tentang menu makanan sehat dan begizi seimbang. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di Taman Kanak-Kanak Bumble Bee Banjarbaru yang diikuti oleh 35 peserta. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu terkait gizi pada anak prasekolah dengan cara edukasi gizi, demonstrasi menyusun dan mengolah menu makanan dengan prinsip gizi seimbang melalui media Whatsapp Group. Hasil kegiatan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta sebanyak 57,2% yang didapatkan dari pre dan post-test. Kegiatan edukasi ini dapat diaplikasikan kepada keluarga, terutama pada ibu-ibu yang memiliki anak prasekolah.Kata Kunci: Pengetahuan, Gizi Anak Prasekolah, Menu Makanan Anak Prasekolah, Media Sosial
Hubungan antara Tingkat Partisipasi Ibu dalam Kegiatan Posyandu dengan Pengetahuan Gizi Ibu dan Status Gizi Balita: Relation of Mothers’ Participation Level in Posyandu to Mothers’ Nutritional Knowledge and Nutritional Status of Children Under Five Siti Aisyah Solechah; Norhasanah; Suryani, Nany; Fathullah, Desya Medinasari; Nisa, Ainun; Hekmah, Nurul; Yudistira, Sigit
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol. 16 No. 1 (2024): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jgk.v16i1.468

Abstract

People’s low participation level in Posyandu activities still becomes one of the problems at Puskesmas in Banjarbaru. It can be observed from the D/S achievements that were still lower than the target set by the Puskesmas. D/S achievement at the Puskesmas Landasan Ulin (58.4%) in 2021 was still far from the target (90%). This study aimed to analyze the relation of mothers’ participation level in Posyandu activities to mothers’ nutritional knowledge and nutritional status of children under five. This observational study used a cross-sectional design involving 95 pairs of children under five and their mothers selected by the purposive sampling technique. This study was conducted from November to December 2022. The mothers’ participation level in Posyandu activities was assessed using questionnaires and the nutritional status of under-fives was determined using anthropometric measurements. The data were analyzed using the Spearman Rank test. The results showed that mothers’ participation level in Posyandu activities was associated with mothers’ nutritional knowledge (p=0.022; r=-0.234) but not associated to the nutritional status of children under five based on the WAZ index (p=0.888).   ABSTRAK Tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan Posyandu yang rendah masih menjadi salah satu masalah gizi di Puskesmas-Puskesmas Kota Banjarbaru. Hal ini dapat dilihat dari capaian D/S yang masih kurang dari target yang ditentukan oleh Puskesmas. Capaian D/S di Puskesmas Landasan Ulin (58,4%) pada tahun 2021 masih jauh dari target yang ditetapkan oleh Puskesmas tersebut (90%). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat partisipasi ibu dalam kegiatan Posyandu dengan pengetahuan gizi ibu dan status gizi balita. Penelitian observasional ini menggunakan desain cross-sectional yang melibatkan 95 pasang balita dengan ibunya yang diambil dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober hingga Desember 2022. Tingkat partipasi ibu dalam kegiatan Posyandu diperoleh menggunakan kuesioner dan status gizi balita ditentukan melalui pengukuran antropometri. Data dianalisis menggunakan uji Spearman Rank. Tingkat partisipasi ibu dalam kegiatan Posyandu berhubungan signifikan (p=0,022; r=-0,234) dengan pengetahuan gizi ibu tetapi tidak berhubungan dengan status gizi balita berdasarkan indeks BB/U (p=0,888).
Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Kader Posyandu dalam Pengukuran Antropometri di Kelurahan Landasan Ulin Utara Banjarbaru Suryani, Nany; Norhasanah, Norhasanah
Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 1 (2024): JIPPM - Juni 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jippm.411

Abstract

Kader posyandu merupakan individu yang secara sukarela dipilih oleh masyarakat dan bertugas mengembangkan masyarakat sebagai penggerak kesehatan. Kader memiliki peranan penting dalam melakukan pengukuran antropometri anak balita di posyandu. Oleh karena itu pengetahuan dan keterampilan kader posyandu dalam melakukan pengukuran antropometri perlu ditingkatkan agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di wilayah kelurahan Landasan Ulin Utara Kota Banjarbaru pada tahun 2023. Wilayah ini memiliki data prevalensi balita stunting yang masih tinggi urutan ketiga (22,93%) di kota Banjarbaru. Pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama diawali dengan pre test pengetahuan dan keterampilan serta dilanjutkan dengan pemberian materi pelatihan. Tahap kedua dilakukan post test pengetahuan dan keterampilan. Hasil kegiatan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan pengukuran antropometri pada kategori baik dari 3 orang (9%) meningkat menjadi 20 orang (61%). Tingkat keterampilan pengukuran antropometri kategori baik juga meningkat. Pada jenis pengukuran berat badan kategori baik meningkat dari 5 orang (15%) menjadi 28 orang (85%); pengukuran tinggi badan kategori baik naik dari 4 orang (12%) menjadi 25 orang (76%) dan pengukuran panjang badan dari 3 orang (9%) menjadi 18 orang (55%). Kegiatan ini dapat dilakukan secara berkala agar selalu mendapatkan data antropometri balita yang dapat dipertanggungjawabkan.
PENDAPATAN KELUARGA DAN ASUPAN ZAT GIZI MIKRO DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DI KELURAHAN LANDASAN ULIN UTARA: Family Income And Intake Of Micronutrients With Stunting Incidence InChildren Aged 6-24 Months In North LandasanUlin Village Halidah; Yudistira, Sigit; Suryani, Nany; Solechah, Siti Aisyah
Jurnal Pangan Kesehatan dan Gizi Universitas Binawan Vol. 4 No. 1 (2023): Desember 2023
Publisher : Program Studi Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Binawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54771/ftz9jb18

Abstract

Stunting is a chronic condition that describes stunted growth due to long-term malnutrition. Stunting is defined as a length for age Z score (LAZ) less than -2 SD. This study aimed to analyze the relation of family income and intake of micronutrients to the incidence of stunting in children under two years in North Landasan Ulin Village. This analytic observational study used a case control design. The research samples were 26 children under two years in the case group (stunting) and 26 children under two year in the control group (not stunted) taken using a purposive sampling technique. Length data were measured using an infantometer, family income was assessed through interviews and questionnaires, intake of micronutrients were collected using a 3x24 hour food recall. Data were analyzed using the Spearman Rank test. The results of this study indicated that family income (p=0.155) and intake of vitamin A (p=0.182) were not associated with the incidence of stunting in children under two years, whereas intake of iron (p=0.001) and zinc (p=0.001) were associated with the incidence of stunting in children under two years. Stunting can be prevented with sufficient intake of iron and zinc as needed, and the allocation of family income and vitamin A must also be considered. Keywords: Family income, iron, stunting, vitamin A, zinc
Pemberdayaan Masyarakat dalam Mengatasi Stunting melalui Pelatihan Pengolahan Menu MP-ASI Berbahan Pangan Lokal Wardhina, Faizah; Suryani, Nany; Poernareksa, Dwidya
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Juni 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i2.2704

Abstract

Praktik pemberian makan yang tidak benar merupakan penyebab utama awal terjadinya malnutrisi pada bayi dan batita. Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) sangat penting karena sejak usia >6 bulan hingga 2 tahun diperlukan zat gizi yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak selama masa golden period. Jika pemberiannya tepat, MP-ASI dapat mendukung tumbuh kembang lebih optimal. Sebaliknya, pemberian yang kurang tepat bisa menyebabkan stunting. Bahan pangan lokal merupakan sumber pangan yang mudah didapatkan di sekitar wilayah tempat tinggal kita. Pemberian MP-ASI berbahan pangan lokal memiliki beberapa dampak positif. Berdasarkan hal tersebut, kami selaku Tim Pengabdian kepada Masyarakat STIKes Husada Borneo bermaksud memberikan pelatihan tentang pengolahan MP-ASI berbahan pangan lokal untuk atasi stunting. Tujuan dilaksanakannya kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sasaran tentang pengolahan MP-ASI berbahan pangan lokal untuk pencegahan dan penanganan stunting. Pelaksanaan pengabdian ini dilakukan dengan menggunakan metode dan tahapan berupa: 1) tahap persiapan, 2) tahap pelaksanaan, 3) tahap akhir. Sasaran pada kegiatan ini adalah 20 orang ibu yang terdiri dari ibu menyusui, kader Posyandu, dan pelaku UMKM di Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru. Hasil kegiatan menunjukkan pengetahuan dan keterampilan sasaran mengalami peningkatan yang signifikan setelah kegiatan pelatihan.
Hubungan Kecukupan Zat Besi, Asam Folat, Pengetahuan dan Sosial Ekonomi dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Landasan Ulin Timur: The Relationship Between Iron Sufficiency, Folic Acid, Knowledge and Socio-Economic to Incidence of Anemia Among Pregnant Women in East Landasan Ulin Norwahidah, Norwahidah; Solechah, Siti Aisyah; Yulianti, Yulianti; Suryani, Nany
Jurnal Ilmu Gizi dan Dietetik Vol 2 No 3 (2023)
Publisher : Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB dan PERGIZI PANGAN Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25182/jigd.2023.2.3.160-167

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kepatuhan zat besi, asam folat, pengetahuan, dan sosial ekonomi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah Landasan Ulin Timur. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik menggunakan desain cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di Landasan Ulin Timur dari September 2022-Januari 2023. Sebanyak 19 ibu hamil dipilih sebagai sampel penelitian menggunakan metode total sampling. Kadar Hb ibu hamil didapatkan dari buku KIA. Data kepatuhan zat besi dan asam folat dikumpulkan melalui wawancara menggunakan semi-quantitative FFQ. Data pengetahuan dan sosial ekonomi dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner. Hasil uji statistik menggunakan uji rank spearman pada tingkat kemaknaan 95% (p<0,05). Seluruh subjek (100%) memiliki kepatuhan zat besi yang cukup, kepatuhan asam folat cukup (84%), pengetahuan cukup (63%), pendidikan cukup (74%) dan pendapatan keluarga cukup (74%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepatuhan zat besi (p=0,223), kepatuhan asam folat (p=0,599), pengetahuan (p=0,612), pendidikan (p=0,209) dan pendapatan keluarga (p=0,630) tidak berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah Landasan Ulin Timur.
Edukasi Gizi Seimbang dan Kesehatan Reproduksi Melalui Media Whatsapp terhadap Pengetahuan Remaja dalam Upaya Pencegahan Stunting : The Effect of Balanced Nutrition and Reproductive Health Education Through Whatsapp Media on Adolescent Knowledge in Stunting Prevention Efforts Emylisa, Della Awalia; Suryani, Nany; Fathullah, Desya Medinasari; Yudistira, Sigit
Jurnal Ilmu Gizi dan Dietetik Vol 2 No 4 (2023)
Publisher : Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB dan PERGIZI PANGAN Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25182/jigd.2023.2.4.293-300

Abstract

Many adolescent nutritional problems occur due to wrong nutritional behavior, such as an imbalance between nutrition and recommended nutritional adequacy and reproductive health for adolescents. This can cause health problems, one of which is stunting. Therefore education on balanced nutrition and reproductive health is needed. The purpose of this study was to determine the effect of education on balanced nutrition and reproductive health whatsapp media on adolescent knowledge efforts to prevent stunting. The subjects of this study were senior high school students aged 16-20 years. The subject was selected using a purposive sampling method with the calculation of the Slovin formula totaling 77 respondents. The research method used is pre-experimental design with the one group pretest-posttest design approach. The research instrument used was a respondent characteristic questionnaire and questionnaire about balanced nutrition to measure respondents knowledge. The test method used to obtain knowledge results before and after being given education on balanced nutrition and reproductive health is the Wilcoxon test. The results of the post-test on balanced nutrition were mostly in the sufficient category, as many as 60 people (77.9%) and the results of the reproductive health post-test were mostly in the good category, as many as 74 people (96.1%). It can be concluded that balanced nutrition education (p=0.001) and reproductive health (p=0.001). It is hoped that students can add to their knowledge about balanced nutrition and reproductive health by applying the knowledge they have been given in their daily lives in an effort to prevent stunting.
Amplang Ikan Seluang (Rasbora Spp) dan Tepung Daun Kelor (Moringa Oleifera) sebagai Alternatif Makanan Selingan Penderita Anemia Remaja Perempuan Elmah, Hapizatul; Suryani, Nany; Fathullah, Desya Medinasari; Norhasanah, Norhasanah
Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF) Vol 3, No 2 (2022): Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)
Publisher : Faculty of Medicine and Health Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/mjnf.3.2.42-54

Abstract

Latar belakang:  Ikan seluang dan tepung daun kelor yang tinggi kandungan protein dan zat besi dapat diolah menjadi amplang sebagai alternatif makanan selingan remaja perempuan penderita anemia. Tujuan: Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh proporsi ikan seluang dan tepung daun kelor terhadap kandungan protein, zat besi, dan daya terima amplang. Metode: Jenis penelitian adalah eksperimen dengan desain penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat 4 jenis proporsi, yaitu proporsi P0 (100 % ikan seluang: 0 % tepung daun kelor), P1 (85 % ikan seluang: 15 % tepung daun kelor), P2 (65 % ikan seluang: 35 % tepung daun kelor) dan P3 (50 % ikan seluang: 50 % tepung daun kelor) dengan 3 kali pengulangan. Panelis penelitian terdiri 30 panelis agak terlatih. Hasil: Setelah dilakukan penelitian diperoleh hasil uji daya terima amplang paling disukai yaitu pada perlakuan pertama (P1) dengan Kandungan protein per 100 g amplang yaitu 11,860 % kandungan zat besi per 100 g amplang yaitu 0,0723 mg/g sehingga amplang ini dapat dijadikan alternatif makanan selingan sebanyak 55 -110g amplang untuk mencukupi kebutuhan protein remaja dari makanan selingan sedangkan untuk mencukupi kebutuhan zat besi remaja dari makanan selingan sebanyak 207 - 415 g amplang. Terdapat pengaruh antara P0, P1, P2, P3, pada karakteristik warna (p = 0,001), aroma (p = 0,001), tekstur (p= 0,001), dan rasa (p = 0,001). Simpulan: dalam penelitian ini adalah Perlakuan terbaik dari kandungan protein, zat besi, dan uji daya terima, berdasarkan perhitungan dengan uji efektivitas adalah P1 (85 % ikan seluang: 15 % tepung daun kelor).