Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika

Pengaruh Ukuran Butir Briket Campuran Sekam Padi dengan Serbuk Kayu Jati terhadap Emisi Karbon Monoksida (CO) dan Laju Pembakaran Sri Suryaningsih; Otong Nurhilal; Komala Affiyanti Affandi
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.79 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v2i1.15377

Abstract

Salah satu bahan bakar alternatif yang dapat digunakan dalam pemenuhan kebutuhan energi di Indonesia adalah briket dari limbah biomassa. Dalam pemanfaatannya, briket dapat menghasilkan emisi karbon monoksida yang berbahaya bagi kesehatan manusia yang dihasilkan dari proses pembakaran tidak sempurna carbon dengan oksigen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui emisi karbon monoksida (CO) dan laju pembakaran dari briket campuran sekam padi dengan serbuk gergaji kayu jati dan pengaruhnya terhadap ukuran butir briket. Metodologi penelitian meliputi pengeringan bahan, karbonisasi bahan, penghalusan dan penyaringan bahan 40 mesh (420 µm), 60 mesh (250 µm), dan 100 mesh (149 µm), pencetakan dan pengepresan briket, serta pengeringan briket. Selanjutnya dilakukan pengujian emisi karbon monoksida dan laju pembakaran pada briket. Hasil emisi karbon monoksida (CO) semakin berkurang ketika ukuran butir yang dimiliki briket yang semakin kasar. Variasi pencampuran bahan sekam padi dan serbuk gergaji kayu jati pada perbandingan 50:50 dengan ukuran butir 40 mesh menghasilkan emisi karbon (CO) paling rendah sebesar 509 ppm / sekon. Semakin kasar ukuran butir briket maka laju pembakaran yang dihasilkan semakin cepat dan briket semakin cepat habis terbakar, namun nilai kalor yang dihasilkan masih rendah berkisar antara 3.420 – 4.889 kal/gr. Laju pembakaran yang paling tinggi terdapat pada sampel briket campuran sekam padi dengan serbuk gergaji kayu jati pada perbandingan 50:50 dengan ukuran butir briket 40 mesh adalah sebesar 0,0138 gram / sekon.
Physical and Thermal Properties of Briquettes from Empty Fruit Bunches and Palm Kernel Shell by Mixing Tapioca Flour and Molasses Tintan Rostina; Sri Suryaningsih
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.418 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v5i2.35014

Abstract

West Java has the potential of palm oil wastes such as empty fruit bunches (EFB) and palm kernel shell (PKS) that can be used for fabrication of briquettes as raw materials. Briquette as a solid fuel and as a substitute for fossil fuel must have a good quality to be accepted in the market, such as having a good thermal and good physical properties. This research, reviewing the effect of particle size parameter and the effect of adding adhesive on briquette to heating value, thermal properties and physical properties. Briquettes were determined by using varying EFB and PKS biomass ratios of 50:50 and by adding 7% adhesive from tapioca flour or molasses of the total mass of the briquette. Particle size variations are set for 20 mesh and 40 mesh. The best heating value was found at 5,898 cal/g in the sample briquette by using 40 mesh particle and tapioca flour adhesive. The thermal properties test shown the combustion rate of 0.34 g/minutes and combustion lenght of 111 minutes found in 40 mesh briquette sample by using tapioca flour adhesive. The physical properties test shown the best density value of 0.215 g/cm3 and shattering resistance of 66,23% found in the 40 mesh briquette sample by using tapioca flour adhesive. The best durable value found in sample briquette with 20 mesh particle with tapioca flour adhesive which is 54.35%. The result was indicated that briquette  with 40 mesh particle size and tapioca flour adhesive gives the best result of heating value, thermal properties and physical properties.Keywords: briquette, palm oil, thermal properties, physical properties, tapioca, molasses.
Rancang Bangun Alat Ukur Kadar Gas CO berbasis Nirkabel RF untuk Pemantauan Kondisi Pencemaran Udara Sri Suryaningsih; Jajat Yuda Mindara; Sahrul Hidayat; Irmha Chaerunnisa
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.676 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v1i01.10905

Abstract

Pencemaran gas karbon monoksida sebagai gas buang menigkat setiap tahun seiring dengan penigkatan jumlah pengguna kendaraan bermotor. Karbon monoksida memberi dampak yang membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia bahkan berujung kematian. Pada penelitian ini telah diciptakan sebuah alat ukur gas CO dengan menggunakan sensor gas CO MQ-9 guna mendeteksi dan mengukur konsentrasi gas CO di udara. Perangkat ini menggunakan teknologi nirkabel RF sehingga dapat digunakan dari jarak jauh dan tidak membahayakan peneliti dari menghirup gas. Pengujian awal dilakukan dengan membandingkan besaran nilai yang dihasilkan alat ini dengan gas CO berkonsentrasi 0 – 1000 ppm. Dari hasil pengujian tersebut didapat tingkat kesalahan kalibrasi sebesar 22,83%. Perangkat yang telah dikalibrasi kemudian diuji di lokasi yang berbeda untuk mendeteksi dan mengukur jumlah gas CO di lokasi tersebut. Hasil pengujian di beberapa lokasi, didapat data konsentrasi gas CO sebesar 1,89 ppm pada daerah yang tidak berpotensi adanya polusi dan 103,35 ppm pada daerah yang berpotensi adanya polusi.
Penentuan Kadar Air Hilang dan Volatile Matter pada Bio-Briket dari Campuran Arang Sekam Padi dan Batok Kelapa Yayah Yuliah; Sri Suryaningsih; Khoirima Ulfi
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.22 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v1i01.10902

Abstract

Sekam padi, sebagai bahan biomassa yang selama ini dibuang atau dibakar sebagai limbah, merupakan sumber karbon potensial yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif. Kandungan energinya dapat lebih intensif jika dikemas dalam bentuk yang ringkas dan efisien. Dalam penelitian ini, melalui proses karbonisasi sekam padi dibuat menjadi arang untuk kemudian dikemas dalam bentuk briket. Untuk meningkatkan nilai kalornya diberi campuran arang batok kelapa sebanyak 20%. Tepung tapioka sebagai bahan perekat ditambahkan secara bertahap untuk mendapatkan briket dalam keadaan pejal dengan kandungan nilai kalor maksimum. Penentuan kadar air yang hilang dan nilai volatile matter serta menganalisis pengaruhnya terhadap nilai kalor yang dikandungnya dilakukan untuk mengetahui standar mutu bio-briket yang dihasilkan. Setelah melalui proses kompresi dan pengeringan, diketahui bahwa briket dengan kadar perekat 4% dan 10% memiliki kandungan energi panas tertinggi yaitu sebesar 4132 kJ/ kg.
Rancang Bangun Wireless Elektrokardiogram (EKG) Rara Amita Putri; Jajat Yuda Mindara; Sri Suryaningsih
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.713 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v1i01.10906

Abstract

Jantung adalah bagian dari tubuh manusia yang memiliki aktivitas listrik atau dikenal dengan bioelektrik. Aktivitas kelistrikan jantung dapat direkam. Aktivitas jantung akan menghasilkan suatu gelombang EKG yang terdiri dari gelombang P, kompleks gelombang QRS, dan gelombang T. Perekaman aktivitas jantung dapat dimanfaatkan untuk menganalisa bagaimana karakteristik dari jantung. Perekaman aktivitas jantung ini dikenal dengan istilah elektrokardiogram (EKG). EKG yang banyak digunakan saat ini berupa EKG dengan pengiriman data menggunakan kabel. Penggunaan kabel membatasi jarak pengaksesan hasil rekaman EKG. Untuk jarak yang lebih jauh, EKG yang menggunakan kabel harus menambah panjang kabel yang berarti menambah biaya produksi EKG. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun suatu sistem perangkat keras dan perangkat lunak untuk perekaman detak jantung dengan sistem wireless. Pembuatan sistem dilakukan dengan menggunakan elektroda tembaga sebagai penyadap detak jantung. Hasil sadapan tersebut dimasukkan pada rangkaian pengondisi sinyal dan diolah agar bisa dikirimkan melalui wireless dengan sistem modulasi – demodulasi. Hasil perekaman ditampilkan dalam komputer menggunakan perangkat lunak dan dilakukan sesuai dengan gelombang EKG yang diinginkan dalam radius 1 m2.
Pengaruh Tekanan Pembriketan Terhadap Karakteristik Mekanik Dan Karakteristik Pembakaran Pada Briket Campuran Sekam Padi Dan Bonggol Jagung SRI SURYANINGSIH
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.717 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v4i1.26140

Abstract

Penggunaan biomassa sebagai bahan bakar alternatif lebih effisien dengan cara dikonversi dalam bentuk  padatan berupa briket. Untuk memenuhi standar pemasaran briket harus memiliki kualitas yang baik dari segi ketahanan dan pembakaran, karena itu penting untuk membuat briket lokal dari arang sekam padi dan bonggol jagung yang memiliki kekuatan mekanis dan karakteristik pembakaran yang baik yang setara dengan standar briket nasional.  Proses pembuatan briket diawali dengan pengumpulan arang sekam padi dan bonggol jagung yang kemudian dihancurkan sampai ukuran tertentu untuk kemudian dicampur dengan perekat berupa tapioka seberat6 % dari berat bahan briket. Komposisi yang digunakan adalah 50% arang sekam padi dan 50% arang bonggol jagung. Variasi tekanan yang digunakan pada pembuatan  briket, adalah 15 kg / cm2, 35 kg / cm2, 55 kg / cm2 dan 75 kg / cm2. Briket yang terbentuk kemudian diuji dengan uji kuat tekan dan uji pembakaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tekanan pada pembuatan briket akan menaikan nilai kekuatan mekanik dan memperlambat waktu pembakaran, namun penambahan tekanan mencapai titik maksimal pada nilai 75 kg/cm2 , sebesar 0,28 kg/cm2 dan lama waktu pembakaran adalah 129 menit dengan laju pembakaran adalah 0,3488 g/menit. Kata Kunci : Sekam Padi, Bongkol Jagung, Tekanan Pembriketan, Laju Pembakaran
Pembuatan Briket dari Sampah Pertanian sebagai Upaya Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Desa Sri Suryaningsih; Otong Nurhilal, Rukiah
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.338 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v3i1.20582

Abstract

Telah dilakukan rancang bangun alat pencetak briket portable dengan tujuan untuk mengoptimalkan pemafaatan sampah dan limbah pertanian yang tersedia menjadi bahan bakar briket yang ramah lingkungan, sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomis sampah dan limbah pertanian tersebut. Alat pencetak briket portable didesain sederhana agar masyarakat desa dapat lebih mudah membuat, serta penggunaan bahan bakar briket secara aman dan benar. Diharapkan briket dari sampah sebagai bahan bakar alternatif yang cukup berkualitas, pengganti minyak tanah dan EPG. Briket yang baik memiliki laju pembakaran yang lama sebesar 0,0097 gr/s dan temperatur yang dihasilkan maksimum sebesar 401,07°C. Berdasarkan uji coba yang dilakukan pada masyarakat desa, didapatkan briket yang baik digunakan untuk memanaskan air dengan suhu maksimum 98°C dan waktu pendidihan 2640 sekon.
Pengaruh Komposisi Campuran Sabut dan Tempurung Kelapa terhadap Nilai Kalor Biobriket dengan Perekat Molase Otong Nurhilal; Sri Suryaningsih
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.4 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v2i1.15606

Abstract

Indonesia merupakan negara tropis yang menjadi salah satu penghasil kelapa terbesar di dunia. Dalam satu kelapa  menghasilkan daging kelapa sebesar 28%, sisanya adalah sabut kelapa sebesar 35% dan tempurung kelapa sebesar 12% yang sering dianggap sebagai limbah sisa. Salah satu bentuk pemanfaatan dari limbah sabut dan  tempurung kelapa yaitu dengan dibuat menjadi briket yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi yang optimal pada pembuatan briket campuran sabut dan tempurung kelapa dengan menggunakan perekat tetes tebu (molase). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode ekperimen dengan tahapan persiapan bahan, karbonisasi bahan, pembuatan briket, dan pengujian briket. Pada pembuatan briket, bahan perekat yang digunakan adalah perekat molase dengan konsentrasi 10%. Pengujian yang dilakukan meliputi uji proksimat, uji nilai kalor, dan uji pembakaran dengan metode WBT (Water Boiling Test)  untuk mengetahui efisiensi pembakaran. Dari hasil penelitian menunjukan peningkatan nilai kalor seiring dengan penambahan konsentrasi tempurung kelapa. Sehingga komposisi yang optimal pada pembuatan briket campuran sabut dan tempurung kelapa adalah 50% : 50% dengan nilai kalor sebesar 6211 kal/g dan telah memenuhi Standar Briket Nasional. Dan dari hasil uji pembakaran didapatkan efisiensi pembakaran sebesar 9,861%.