Articles
DIPLOMASI DAN HUBUNGAN LUAR NEGERI PEMERINTAH DAERAH
Suryo, Herning
Transformasi Vol 14, No 23 (2012): Transformasi
Publisher : Transformasi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Abstract  In Indonesia Act - Act No. 37 of 1999 on Foreign Relations, Law No. 24 of 2000 on International Treaties and Law No. 32 Year 2004 on Regional Autonomy, has authorized local governments to conduct foreign relations with other countries in various fields of work together, such as trade, economic investment, tourism, agriculture, education and the environment in order to promote regional development, improve local economies and increase revenue, which in turn will bring wealth and prosperity to the area. Understand the situation and make the local authority should be more excited to be able to further enhance cooperation on overseas, and start thinking about what measures to be done in local government welcomes the challenges and opportunities in Law No. 37 of 1999 and Act No. 32 of 2004 . Keyword : Diplomacy; Foreign Relations Â
DISTORSI KOMUNIKASI POLITIK (Political Communication Distort)
Suryo, Herning
Transformasi Vol 15, No 24 (2013): Transformasi
Publisher : Transformasi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Abstrak  Fenomena yang berkembang dalam pemahaman dan praktek komunikasi politik pada masyarakat kita, cenderung mengarah distorsi atas tujuan dari komunikasi politik. Komunikasi politik semestinya di tujukan dalam rangka mengembangkan peradaban manusia pada ranah politik. Kenyataannya praktek-praktek komunikasi politik sangat erat dengan bentuk-bentuk politik pencitraan.Politik pencitraan inilah yang kemudian mendominasi dan menyita segenap ruang komunikasi politik publik. Politik pencitraan lebih cenderung merupakan langkah-langkah politik pengelabuhan, karena senyatanya di dalam politik pencitraan publik ( komunikan ) dipaksa ( dipengaruhi) oleh komunikator untuk berhadapan dengan obyek dalam satu dimensi dan warna yang telah di tentukan oleh komunikator. Komunikan yang menjadi sasaran komunikasi politik dengan gaya politik pencitraan sengaja di berangus kesadarannya serta di batasi pemahaman dimensionalnya terhadap obyek tertentu, dan kemudian di seret ke dalam paham dan cara pandang yang dianggap baik bagi kepentingan komunikator dalam politik pencitraan.Politik pencitraan sangatlah lekat pada proses pengelabuhan serta komunikasi yang bersifat one way traffic adalah menjadi hal dominan dalam praktek komunikasi politik saat ini. Sebagai contoh , komunikasi politik terutama yang mengandalkan media televisi jika kita lihat lebih dalam, paradigmanya adalah sekedar hak jawab belaka. Kata Kunci : Distorsi komunikasi Politik , Pencitraan.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN MASYARAKAT
Suryo, Herning
Transformasi Vol 1, No 29 (2016): Transformasi
Publisher : Transformasi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (260.678 KB)
Community empowerment in fact intended to form an independent society not onlyeconomically but also of other aspects such as politics, education, social or things related topeople's lives. With the expected empowerment of communities to apply independently, have astrong position for itself when the situation does not favor when a policy only benefit certaingroups. Not an easy matter to change the situation of helplessness into a society that has nopower because there are various constraints or factors inhibiting, people who had long beenmired in shackles without power formed into an apathetic public, irresolute, lazy and did nothave the confidence to such a change toward better direction.Key Word: community, empowerment, independent
KONSPIRASI BISNIS (PENGUSAHA) DALAM POLITIK PRAKTIS
Suryo, Herning
Transformasi Vol 1, No 26 (2014): Transformasi
Publisher : Transformasi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (191.854 KB)
A debate that questioned whether the close ties and powers of political entrepreneurs andbusinesses-are commonplace interactions or actually undermine the foundations of democracyare being built in Indonesia?. Actually, in many countries in Europe and the United Statesthough, the relationship between the rulers (politicians) with the owners of capital(entrepreneurs) are very common. This relationship is usually associated with financial problemsor funding one of the candidates during the campaign. But the problem comes just after thecampaign. There is a sort of 'trap remuneration' for the investor or entrepreneur who previouslyelected regional chief campaign fund in the form of business and the flexibility to implementprojects related to vehicle capital (companies). This is a symbiotic mutualism very alarming anda matter of debateKeywords: Politic, bussinness, conspiration
BUDAYA POLITIK NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG: SUATU PERBANDINGAN
Suryo, Herning
Transformasi Vol 1, No 27 (2015): Transformasi
Publisher : Transformasi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (62.531 KB)
The political culture of a society reflect a pattern of behavior in the life of the state, butbecause of the political culture also may reflect a common value system of a society which hasthe awareness to participate in collective decision making and determination of public policy forthe whole community.From the comparison of the political culture in the developed and developing countries(United States, China and Indonesia), it has a distinctive political culture and identity as afeature of the country. Each country seeks to transform towards democratic politics by using apolitical culture that is rooted in the community, so that these countries achieve what is aspiredto national interests.In the context of this comparison, Indonesia can be said to approach the development ofa democratic political culture of the United States and China. Indonesia has implementeddemocratic elections and has implemented presidential election through the national convention.Thus, Indonesia certainly has a relatively advanced political culture and want to learn at everystages toward democracy.Keyword: comparison; democracy; state
PENINGKATAN KESADARAN POLITIK PEMILIH PEMULA DI ERA DIGITAL
Suryo, Herning
ADI WIDYA : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 4, No 1a (2020): Adi Widya Special Edition
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33061/awpm.v4i1a.3858
ABSTRACT Community Service Activities titled "Increasing Political Awareness of Beginner Voters in the Digital Era" aims to promote the importance of political awareness in this political year especially in the digital era, so that novice voters can wisely sort out positive political communication and then be able to exercise their voting rights. appropriately. Community Service should be beneficial to various parties, including contributing to foster more awareness about politics, especially in the city of Surakarta; It is the third Dharma Perguruan Tinggi and the results can be valuable input for the development of the LP2M Unit and as a supporter of other Higher Education Tri Dharma activities, namely Education and Research. Community Service was attended by 50 participants of vocational students in the city of Surakarta. The output of this Community Service activity can be published in Proceedings in the Senadimas.Keywords: Awareness, Beginner Voters, Politics, Digital Era ABSTRAK Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang berjudul “Peningkatan Kesadaran Politik Pemilih Pemula di Era Digital†ini bertujuan untuk mensosialisasikan tentang pentingnya kesadaran politik di tahun politik ini terlebih di era digital, sehingga pemilih pemula dapat memilah dengan bijak komunikasi politik yang positif dan kemudian dapat menggunakan hak pilihnya dengan tepat. Pengabdian kepada Masyarakat ini hendaknya bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain memberikan kontribusi untuk lebih menumbuhkan kesadaran tentang politik terutama di Kota Surakarta; Merupakan pelaksanaan Dharma Perguruan Tinggi yang ke tiga dan hasilnya dapat sebagai masukan yang berharga bagi perkembangan Unit LP2M dan sebagai pendukung kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang lain yaitu Pendidikan dan Penelitian. Pengabdian kepada Masyarakat ini diikuti oleh 50 peserta siswa-siswi SMK di Kota Surakarta. Luaran dari kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini adalah dapat dimuat pada Proceeding di Senadimas.Kata Kunci : Kesadaran, Pemilih Pemula, Politik, Era Digital
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN MASYARAKAT
Suryo, Herning
Transformasi Vol 1 No 29 (2016): Transformasi
Publisher : Transformasi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Community empowerment in fact intended to form an independent society not onlyeconomically but also of other aspects such as politics, education, social or things related topeople's lives. With the expected empowerment of communities to apply independently, have astrong position for itself when the situation does not favor when a policy only benefit certaingroups. Not an easy matter to change the situation of helplessness into a society that has nopower because there are various constraints or factors inhibiting, people who had long beenmired in shackles without power formed into an apathetic public, irresolute, lazy and did nothave the confidence to such a change toward better direction.Key Word: community, empowerment, independent
MEDIA SOSIAL DAN PESAN POLITIK (PERSEPSI PEMILIH PEMULA DALAM MENERIMA PESAN POLITIK PADA PEMILIHAN UMUM 2019 MELALUI MEDIA SOSIAL)
Herning Suryo;
Haryo Kusumo Aji
RESEARCH FAIR UNISRI Vol. 4 No. 1 (2020): RESEARCH FAIR UNISRI
Publisher : Universitas Slamet Riyadi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (418.249 KB)
|
DOI: 10.33061/rsfu.v4i1.3390
Di era revolusi industri 4.0 ini, teknologi menjadi hal yang utama untuk menunjang segala aspek, salah satunya di dalam peran media. Anak muda atau generasi milenial dan generasi Z sebagai pengguna terbanyak internet mempunyai kecenderungan menyebarkan pengaruh mereka kepada sesama pengguna media sosial dalam partisipasi politiknya. Anak muda sebagai netizen yang paling banyak mempunyai kecenderungan memberikan pengaruh ke sesama pengguna media sosial dalam partisipasi politiknya.Patisipasi politik anak muda masa kini lebih terbuka dan dipengaruhi oleh media sosial yang mereka gunakan. Salah satu sebabnya karena intensitas yang besar dalam menggunakan media sosial. Tanpa disadari, sebagian besar kaum muda sudah membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan politik sehingga membuat mereka ingin mengetahui perkembangan politik terkini.Oleh karena itu peneliti melihat bagaimana persepsi pemilih pemula, yang dalam hal ini adalah siswa dan mahasiswa saat menerima pesan politik pemilihan umum 2019 di dalam media sosial. Mengapa subyek yang diteliti adalah siswa dan mahasiswa karena generasi ini tidak tidak lepas dalam menggunakan media sosial untuk kesehariannya, baik itu untuk urusan pribadi maupun untuk mencari preferensi politik.Para pemilih pemula ternyata menggunakan media sosial sebagai preferensi untuk memilih dalam pilkada dan pilpres oleh karena aktifitas yang banyak dihabiskan disana. Namun situasi politik yang memanas juga mempengaruhi konten di media sosial yang diakses oleh pemilih pemula, sehingga banyak yang merasa terganggu. Ada pula yang dapat memfilter informasi yang muncul di media sosial sehingga suasana menjadi lebih kondusif.Kata Kunci : Persepsi, Media Sosial, Pemilih Pemula, Pesan Politik
PENINGKATAN KESADARAN POLITIK PEMILIH PEMULA DI ERA DIGITAL
Herning Suryo
Adi Widya : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 1a (2020): Adi Widya Special Edition
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33061/awpm.v4i1a.3858
ABSTRACT Community Service Activities titled "Increasing Political Awareness of Beginner Voters in the Digital Era" aims to promote the importance of political awareness in this political year especially in the digital era, so that novice voters can wisely sort out positive political communication and then be able to exercise their voting rights. appropriately. Community Service should be beneficial to various parties, including contributing to foster more awareness about politics, especially in the city of Surakarta; It is the third Dharma Perguruan Tinggi and the results can be valuable input for the development of the LP2M Unit and as a supporter of other Higher Education Tri Dharma activities, namely Education and Research. Community Service was attended by 50 participants of vocational students in the city of Surakarta. The output of this Community Service activity can be published in Proceedings in the Senadimas.Keywords: Awareness, Beginner Voters, Politics, Digital Era ABSTRAK Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang berjudul “Peningkatan Kesadaran Politik Pemilih Pemula di Era Digital” ini bertujuan untuk mensosialisasikan tentang pentingnya kesadaran politik di tahun politik ini terlebih di era digital, sehingga pemilih pemula dapat memilah dengan bijak komunikasi politik yang positif dan kemudian dapat menggunakan hak pilihnya dengan tepat. Pengabdian kepada Masyarakat ini hendaknya bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain memberikan kontribusi untuk lebih menumbuhkan kesadaran tentang politik terutama di Kota Surakarta; Merupakan pelaksanaan Dharma Perguruan Tinggi yang ke tiga dan hasilnya dapat sebagai masukan yang berharga bagi perkembangan Unit LP2M dan sebagai pendukung kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang lain yaitu Pendidikan dan Penelitian. Pengabdian kepada Masyarakat ini diikuti oleh 50 peserta siswa-siswi SMK di Kota Surakarta. Luaran dari kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini adalah dapat dimuat pada Proceeding di Senadimas.Kata Kunci : Kesadaran, Pemilih Pemula, Politik, Era Digital
PERAN RADIO PTPN SOLO 99,60 FM PADA MASA PANDEMI COVID-19: (Studi tentang Program UMKM KU Radio PTPN Solo 99,60 FM)
Ahmad Fauzi;
Herning Suryo;
Haryo Kusumo Aji
Solidaritas Vol 6 No 2 (2022): Solidaritas
Publisher : Solidaritas: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pandemi Covid-19 menjadi masalah bagi seluruh negara di dunia, Indonesia menjadi salah satu negara yang terdampak adanya pandemi covid-19. Pemerintah Berbagai dengan berbagai upaya pemerintah untuk melakukan langkah penanggulangan dengan salah satunya melakukan pembatasan mobilitas warga. Pembatasan tersebut memberikan dampak yang meluas bagi berabagi sektor kehidupan, salah satu sektor yang terdampak adalah sektor ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan peran Radio PTPN 99,60 FM Solo pada masa pandemi Covid-19 melalui salah satu program dari PTPN Radio 99,60 FM Solo yang bernama program UMKM KU. Lokasi penelitian berada di Kantor PTPN Radio 99,60 FM Solo. Peran Radio PTPN 99,60 FM Solo pada masa pandemi di analisis menggunakan teori mengenai Produksi Program Radio yang terdiri dari tiga tahapan yaitu Pra Produksi, Produksi, dan Pasca Produksi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik analisis data dilakukan dengan melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi. Verifikasi data diperoleh dengan triangulasi data. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Radio 99,60 FM Solo beperan dengan membuat program UMKM KU yang bermanfaat sebaagai media promosi produk -produk UMKM di Kota Solo demi membangkitkan kembali kondisi perekonomian di Kota Solo.Kata kunci : Peran, Radio, Pandemi Covid -19