Articles
Kontrol Akses Dalam Keamanan Data Pendataan Penduduk Miskin
Asrianda, Asrianda
SAMUDERA Vol 7, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Malikussaleh
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pengontrolan akses informasi dan sumber daya lainnya akan menjadi lebih komplek dalam suatu organisasi yang menawarkan peningkatan fungsionalitas informasi yang dijalankan oleh organisasi tersebut baik itu pada jaringan internal maupun eksternal. Penggunaan kontrol akses dilakukan untuk memastikan bahwa orang yang berhak saja yang dapat mengakses informasi tersebut, dan akan memberikan kemampuan untuk mendikte informasi yang mana saja boleh dilihat ataupun dimodifikasi oleh pengguna. RBAC sangat fleksibel digunakan karena dapat mengambil karakteristik dari sebuah organisasi dalam melakukan sebuah kebijakan yang terstruktur. Salah satu kebijakan RBAC yang terbesar adalah kemampuannya dalam mendukung sebuah administrasi. RBAC adalah hak dan ijin diberikan pada role bukan pada pengguna. Pengguna memerlukan hak dan izin secara virtual dengan jalan memasukkan pengguna tersebut memjadi anggota dari role yang bersangkutan. Pada dasarnya RBAC memberikan pengguna keanggotaan pada role berdasarkan kompetensi dan tanggung jawab masing-masing pengguna. Pada RBAC pengguna tidak dapat melakukan operasi atas inisiatif sendiri melainkan berdasarkan role yang telah diperoleh dari administrator.
Futsal Field Selection Application Using Mobile-GIS and GPS with Dijkstra's Algorithm Method (Lhokseumawe City Case Study)
Triandi, Rahmat;
Asrianda;
Rosnita, Lidya
ARRUS Journal of Engineering and Technology Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengembangan Teknologi dan Rekayasa, Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35877/jetech672
Futsal field rental is a business engaged in the field of community service in the field of futsal sports. Currently in lhokseumawe city there are 10 futsal fields located in various places, ranging from around campus, office areas, to densely populated settlements. This resulted in many of the people who do not know the location of the futsal field and also the nearest route that can be passed. So it takes an application that can provide information on the futsal field in lhokseumawe city along with the nearest route that can be passed. Determining the nearest route passed to the location of the futsal field can only be done on nodes that have been defined by the system. Dijkstra's algorithm was chosen because it operates thoroughly against existing nodes, and generates the shortest trajectory of all nodes so that it will produce the nearest route optimally. To test the accuracy of the nearest route the results of dijkstra algorithm implementation are used another software that is quantum GIS. This is done to see if the resulting path is correct. From the test results obtained the path obtained is the same as quantum GIS calculations with a similarity value of 100%. Black box testing is used to test the functionality of the menus in the system, and the test results in terms of the functionality of the menus on the system run as desired and run well. The system is good to use.
Futsal Field Selection Application Using Mobile-GIS and GPS with Dijkstra's Algorithm Method (Lhokseumawe City Case Study)
Rahmat Triandi;
Asrianda;
Lidya Rosnita
ARRUS Journal of Engineering and Technology Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : PT ARRUS Intelektual Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35877/jetech672
Futsal field rental is a business engaged in the field of community service in the field of futsal sports. Currently in lhokseumawe city there are 10 futsal fields located in various places, ranging from around campus, office areas, to densely populated settlements. This resulted in many of the people who do not know the location of the futsal field and also the nearest route that can be passed. So it takes an application that can provide information on the futsal field in lhokseumawe city along with the nearest route that can be passed. Determining the nearest route passed to the location of the futsal field can only be done on nodes that have been defined by the system. Dijkstra's algorithm was chosen because it operates thoroughly against existing nodes, and generates the shortest trajectory of all nodes so that it will produce the nearest route optimally. To test the accuracy of the nearest route the results of dijkstra algorithm implementation are used another software that is quantum GIS. This is done to see if the resulting path is correct. From the test results obtained the path obtained is the same as quantum GIS calculations with a similarity value of 100%. Black box testing is used to test the functionality of the menus in the system, and the test results in terms of the functionality of the menus on the system run as desired and run well. The system is good to use.
KOMPRESI FILE MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK
Asrianda Asrianda
TECHSI - Jurnal Teknik Informatika Vol 4, No 1 (2012)
Publisher : Teknik Informatika Universitas Malikussaleh
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29103/techsi.v4i1.111
Algoritma Huffman adalah salah satu algoritma kompresi. Algoritma huffman merupakan algoritma yang paling terkenal untuk mengompres teks. Terdapat tiga fase dalam menggunakan algoritma Huffman untuk mengompres sebuah teks, pertama adalah fase pembentukan pohon Huffman, kedua fase encoding dan ketiga fase decoding. Prinsip yang digunakan oleh algoritma Huffman adalah karakter yang sering muncul di -encoding dengan rangkaian bit yang pendek dan karakter yang jarang muncul di-encoding dengan rangkaian bit yang lebih panjang. Teknik kompresi algoritma Huffman mampu memberikan penghematan pemakaian memori sampai 30%. Algoritma Huffman mempunyai kompleksitas O(n log n) untuk himpunan dengan n karakter.
APLIKASI PERAMALAN JUMLAH PEMOHON PASPOR MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA KANTOR IMIGRASI KELAS II KOTA LHOKSEUMAWE
Eva Darnila;
Asrianda Asrianda;
Rauzatul Jannah
TECHSI - Jurnal Teknik Informatika Vol 11, No 2 (2019)
Publisher : Teknik Informatika Universitas Malikussaleh
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29103/techsi.v11i2.1481
Setiap tahunnya jumlah pemohon paspor dikantor imigrasi selalu meningkat (kantor imigrasi kelas II Kota Lhokseumawe). peningkatan jumlah pemohon paspor ini akan berdampak pada kesediaan sarana, prasarana, maupun pelayanan pengurusan paspor yang sering mencapai 500 – 600 buah paspor setiap bulannya ditahun 2016. Penelitian peramalan ini dilakukan dengan menggunakan metode double exponential smoothing. Perhitungan akurasi dilakukan dengan Mean Absolute Percentage Error (MAPE). Data yang digunakan sebanyak 72 data permohonan paspor baru mulai dari bulan januari 2016 sampai desember 2018 perjenis laki – laki dan perempuan didapatkan dari kantor imigrasi kelas II kota Lhokseumawe. Dari penelitian ini pengujian pada tahun 2018 didapatkan nilai parameter untuk double exponential smoothing adalah ɑ = 0.2. Dari nilai parameter tersebut didapatkan nilai SSE sebesar = 2356.833705, nilai MSE sebesar = 1178.416852 dan MAPE sebesar = 5,585627855.
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PEMAIN BOLA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
Asrianda Asrianda;
Rozzi Kesuma Dinata;
Rahmat Hidayat
TECHSI - Jurnal Teknik Informatika Vol 11, No 2 (2019)
Publisher : Teknik Informatika Universitas Malikussaleh
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29103/techsi.v11i2.1522
ABSTRAKSetiap tim sepak bola mempunyai standar yang digunakan oleh pelatih dalam menentukan pemain yang sesuai dengan kriteria untuk dimasukkan ke dalam starting eleven. Terkadang pelatih bingung menentukan pemain terbaik yang dapat dimainkan. Tujuan penelitian ini adalah membuat sistem pendukung keputusan pemilihan starting eleven dan mengimplementasikan analytical hierarchy process ke dalam sistem.Penelitian ini menggunakan metode analytical hierarchy process. Proses dari metode tersebut adalah mendefinisikan masalah dan menentukan solusi, menentukan prioritas elemen, menentukan, mengukur konsistensi, menghitung indeks konsistensi, menghitung rasio konsistensi, dan memeriksa konsistensi hierarki. Sehingga sistem menghasilkan rekomendasi starting eleven sesuai standar yang digunakan oleh pelatih. Berdasarkan hasil percobaan kasus yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa hasil perhitungan dari sistem ini sama dengan hasil perhitungan yang dilakukan secara manual. Selanjutnya, perubahan nilai bobot setiap perbandingan kriteria mempengaruhi hasil akhir, sehingga rekomendasi starting eleven dapat berubah-ubah. Secara keseluruhan penelitian ini menghasilkan sistem pendukung keputusan pemilihan starting eleven dan berhasil mengimplementasikan analytical hierarchy process ke dalam sistem.
ROLE PENGGUNA DALAM PENDATAAN DATA PENDUDUK MISKIN
Asrianda Asrianda
TECHSI - Jurnal Teknik Informatika Vol 8, No 2 (2016)
Publisher : Teknik Informatika Universitas Malikussaleh
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29103/techsi.v8i2.132
Pembatasan akses dapat dilakukan bagi pengguna yang berwenang, mekanisme dibuat untuk memastikan bahwa informasi tersedia bagi pengguna yang diizinkan untuk mengaksesnya. Kebijakan hak akses yang dilakukan oleh pengguna untuk menjaga keamanan dalam sebuah sumber daya kadangkala membutuhkan biaya mahal. Pelaksanaan untuk menyederhanakan kebijakan akses ke sumber daya akan berdampak positif dalam penghematan biaya yang akan dikeluarkan. Perhitungan rangkaian ranah otoritas yang tersedia dalam hak akses dalam mengimplementasikan DSD. Hak akses dipisahkan. Hak akses negatif memiliki tindakan negatif ditetapkan pada suatu objek yang menggantikan hak akses positif dan memiliki kegiatan positif sesuai dengan ketetapan pada objek yang sama sebagai hak akses negatif.
PENDAPATAN MASYARAKAT DENGAN ADANYA KAMPUS MENGGUNAKAN FUZZY TSUKAMOTO
Asrianda Asrianda
TECHSI - Jurnal Teknik Informatika Vol 9, No 2 (2017)
Publisher : Teknik Informatika Universitas Malikussaleh
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29103/techsi.v9i2.220
Bertambahnya permintaan mahasiswa atas kebutuhan makan sehari-hari, berkembangnya usaha warung nasi di sekitas kampus Universitas Malikussaleh memiliki keterkaitan erat dengan konsentrasi konsumen secara nyata berdomilisi dan memiliki aktivitas rutin di sekitar kampus, tentunya lebih memilih membelanjakan uangnya pada warung yang berdomilisi disekitar kampus dari pada membelanjakan uangnya pada warung yang jauh letaknya dari area kampus. Bagi masyarakat justru memberikan motivasi sendiri untuk membuka usaha dalam mendapatkan keuntungan yang banyak sehingga pendapatan masyarakat akan meningkat tajam. Dilihat secara mendalam, keberadaan usaha masyarakat di sekitar kampus belum sampai pada tingkat usaha yang balance. Penelitian ini menggunakan metode fuzzy tsukamoto untuk menyelesaikan pendapatan masyarakat di sekitar kampus. Metode tsukamoto direpresentasikan dengan suatu himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan yang menonton. Fuzzi tsukamoto menentukan pengaruh besarnya modal berpengaruh terhadap pendapat masyarakat di sekitar kampus, juga dapat menentukan luasnya dan fasilitas yang ada di usaha masyarakat berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat. Membangun sistem fuzzy guna menentukan pengaruh pendapatan masyarakat di sekitar kampus dengan menggunakan metode fuzzy tsukamoto.
TINGKAT KEPUASAN PESERTA PELATIHAN PENGABDIAN DOSEN UNIVERSITAS MALIKUSSALEH MENGGUNAKAN FUZZY AHP
Asrianda;
Ar Razi;
Zulfadli
INFOTECH journal Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31949/infotech.v9i1.4339
Dilatarbelakangi ketidakmapanan sebagian masyarakat terhadap problema kehidupan di era teknologi dan globalisasi. Dosen Universitas Malikussaleh dituntut untuk melaksanakan pengabdian pada masyarakat sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi. AHP (Analytic Hierarchy Process) merupakan metode analisis dalam pengambilan keputusan berdasarkan kuantitas, koefisien, bobot dan koofisien indeks dihitung berdasarkan urutan perangkingan. Pengambilan keputusan menggunakan metode AHP menggunakan kriteria bersifat subjektif, dalam mengatasi permasalahan dalam pengambilan keputusan. Kepuasan peserta paling diprioritaskan adalah fasilitas dan perlengkapan. Fasilitas dan perlengkapan prioritas utama peserta pelatihan untuk mengikuti pelatihan adalah konsumsi. Persepsi peserta yang paling diminati adalah manfaat pelatihan yang didapatkan oleh peserta. Pelatihan menjadi prioritas utama kepuasan peserta pelatihan pengabdian dosen. Kriteria penyelenggara pelatihan yang menjadi prioritas utama peserta pelatihan pengalaman narasumber dalam memberikan materi pelatihan.
Pandai Silat Tanpa Cedera: Kenaikan Tingkat Menuju Pengembangan Kelatnas Perisai Diri di Aceh
Asrianda Muhammad;
Zulfadli Zulfadli;
Patmono Wibowo
Jurnal Malikussaleh Mengabdi Vol 1, No 1 (2022): Jurnal Malikussaleh Mengabdi April 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29103/jmm.v1i1.8394
Berlatih silat sangatlah baik sekali, karena semua materi yang di ajarkan bersifat mengolah badan, keringat mengeluarkan kotoran-kotoran tubuh melalui liang pori-pori, mengeluarkan energi negatif dan memasukan energi positif. Energi positif ini yang membuat tubuh tetap fit, ringan, bertenaga, sehat, kuat dan energi cadangan yang terkumpul di dalam tubuh menjadikan daya tahan tetap kuat serta memiliki kekebalan terhadap penyakit. Keberhasilan dari kegiatan ini dapat dilihat dari aspek pengetahuan dan ketrampilan pesilat Kelatnas Perisai Diri. Aspek pengetahuan dilihat dari hasil tes uji gerak yang diberikan sebelum dan sesudah pelaksanaan kegiatan. Sementara aspek ketrampilan dilihat dari kemampuan pesilat dalam mengulangi Kembali gerakan Teknik yang telah diberikan dan dapat Menyusun program latihan. Kelatnas Perissai Diri yang disusun secara sistematis berdasarkan pada pendekatan pola dan kemampuan pesilat dalam menguasai gerakan silat Perisai Diri. Pembelajaran gerakan teknik Perisai Diri diberikan secara urut dan terinci mulai dari pembukaan dan penutup, sehingga adanya keterkaitan antara latihan fisik dan rohani dengan prilaku pesilat Perisai Diri.