Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : JOURNAL ONLINE OF PHYSICS

INTEGRATED MICROTREMOR AND GEOSPATIAL ANALYSIS FOR LIQUEFACTION POTENTIAL EVALUATION IN KAPANEWON PUNDONG Mujianto, Mujianto; Maharani, Yohana Noradika; Nugroho, Arif Riyanto Budi; Paripurno, Eko Teguh; Suharsono, Suharsono
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol. 10 No. 3 (2025): JOP (Journal Online of Physics) Vol 10 No 3
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jop.v10i3.44020

Abstract

Kapanewon Pundong is in an active tectonic zone and has experienced significant seismic events, including the 2006 Bantul earthquake (Mw 6.3), which caused extensive damage. Liquefaction was a key contributor to infrastructure failure during the event. This study aims to evaluate liquefaction potential in Kapanewon Pundong through integrated microtremor and geospatial analysis. The Horizontal-to-Vertical Spectral Ratio (HVSR) method assessed local site effects that influence ground shaking. Liquefaction probability was estimated using the model by Zhu et al. (2017), considering parameters such as Vₛ₃₀, PGV, water table depth (WTD), distance to water bodies (DW), and average annual precipitation. The research findings include Vₛ₃₀ values that range from 221 to 893 m/s, PGV values from 16 to 29 cm/s. Panjangrejo and Srihardono villages exhibit the highest liquefaction probabilities, up to 30%. The estimated Liquefaction Spatial Extent (LSE) in these areas reaches 5.1%. These findings identify high-risk zones for earthquake-induced liquefaction and provide a quantitative foundation for spatial planning and disaster mitigation strategies in the region.
MODEL PREDIKSI PROBABILISTIK LONGSOR YANG DIPICU GEMPABUMI DI WILAYAH PURWOSARI, KULON PROGO Pramono, Sidik; Nugroho, Arif Rianto Budi; Cahyadi, Tedy Agung; Suharsono, Suharsono; Maharani, Yohana Noradika
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol. 10 No. 3 (2025): JOP (Journal Online of Physics) Vol 10 No 3
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jop.v10i3.44326

Abstract

Longsor yang dipicu gempa bumi merupakan ancaman signifikan di wilayah dengan topografi curam dan aktivitas seismik tinggi, seperti Purwosari, Kabupaten Kulon Progo. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji probabilitas longsor akibat gempa bumi melalui integrasi metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) untuk karakterisasi geologi permukaan dan pemodelan probabilistik berdasarkan pendekatan Hamburger et al. (2020). Data mikrotremor dari 22 titik digunakan untuk mengestimasi parameter Vs30 dan ketebalan tanah (soil thickness), yang kemudian diintegrasikan dengan parameter spasial lain seperti peak ground velocity (PGV), kemiringan lereng (slope), dan Compound Topographic Index (CTI). Hasil pemodelan menggunakan regresi logistik multivariat menunjukkan bahwa 56,69% wilayah studi termasuk dalam kategori risiko rendah hingga sedang, 40,36% dalam kategori sedang hingga tinggi, dan 2,26% berada pada kategori tinggi. Integrasi metode HVSR dan model probabilistik dapat digunakan untuk mengidentifikasi zona rawan longsor akibat gempa bumi serta mendukung perumusan strategi mitigasi bencana dan perencanaan tata ruang berbasis kerentanan seismik di kawasan wisata alam seperti Purwosari.
ESTIMASI Vs30 DAN PEMETAAN KLASIFIKASI TANAH BERBASIS HVSR DI WILAYAH SESAR LASEM, JAWA TENGAH Wintoro, Binjali; Paripurno, Eko Teguh; Nugroho, Arif Rianto Budi; Purwanta, Jaka; Maharani, Yohana Noradika
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol. 10 No. 3 (2025): JOP (Journal Online of Physics) Vol 10 No 3
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jop.v10i3.44676

Abstract

Wilayah Sesar Lasem di Jawa Tengah memiliki potensi seismik tinggi yang belum diimbangi dengan pemahaman mikrozonasi yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi nilai Vs30 dan mengklasifikasikan jenis tanah di wilayah tersebut berdasarkan metode HVSR, serta menganalisis implikasi seismik dari klasifikasi tersebut. Sebanyak 60 titik pengukuran mikrotremor dikumpulkan dan dianalisis menggunakan perangkat lunak Geopsy dan OpenHVSR. Hasil inversi menunjukkan nilai Vs30 berkisar antara 208 hingga 556 m/s. Nilai rendah umumnya ditemukan di zona aluvial seperti Formasi Aluvium dan Lidah, sedangkan nilai tinggi tersebar di perbukitan dan formasi batuan padat seperti Lasem Volcanic dan Wonocolo. Berdasarkan klasifikasi SNI 1726:2019, mayoritas wilayah tergolong dalam kategori tanah sedang (SD) dan keras (SC). Zona tanah sedang (SD), mendominasi area di sekitar jalur aktif sesar, menunjukkan potensi amplifikasi gempa bumi  yang signifikan dan perlu mendapat prioritas dalam perencanaan mitigasi. Nilai Vs30 dan klasifikasi jenis tanah dapat dimanfaatkan sebagai acuan dalam tata ruang dan strategi mitigasi bencana. Temuan ini menegaskan pentingnya integrasi data geofisika dalam perencanaan wilayah dan penguatan kapasitas masyarakat terhadap risiko gempa bumi.
BAHAYA GEMPA BUMI BERDASARKAN KONDISI GEOLOGI LOKAL DALAM UPAYA MITIGASI BENCANA DI KAPANEWON PLERET, KABUPATEN BANTUL Triyono, Agus; Paripurno, Eko Teguh; Nugroho, Arif Rianto; Koesuma, Sorja; Maharani, Yohana Noradika
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol. 10 No. 3 (2025): JOP (Journal Online of Physics) Vol 10 No 3
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jop.v10i3.44703

Abstract

Kapanewon Pleret merupakan salah satu wilayah dengan tingkat kerusakan tertinggi saat gempa bumi Bantul 27 Mei 2006. Namun hingga saat ini, belum terdapat kajian yang secara khusus memetakan karakteristik geologi lokal dan kerentanan seismik di wilayah ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi bahaya gempa bumi di Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul, berdasarkan karakteristik geologi lokal yang diperoleh melalui metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR). Data mikrotremor dari 70 titik diolah untuk memperoleh parameter frekuensi dominan (fₒ), faktor amplifikasi (Aₒ), indeks kerentanan seismik (Kg), percepatan tanah maksimum (PGA), dan Ground Shear Strain (GSS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai fₒ berkisar antara 0,62–12,17 Hz, Aₒ antara 0,89–6,41, dan Kg dalam rentang 0,18–26,02. Nilai PGA berada pada kisaran 0,08 hingga >0,79 g, sementara GSS tercatat antara 1,06 × 10⁻⁴ hingga 1,42 × 10⁻². Zona dengan nilai fₒ rendah, Aₒ tinggi, serta Kg dan GSS tinggi banyak ditemukan pada wilayah yang tersusun atas endapan Merapi muda, yang menunjukkan tingkat kerentanan seismik yang signifikan. Temuan ini menegaskan pentingnya karakterisasi geologi lokal sebagai dasar perencanaan mitigasi bencana gempa bumi.