Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

PROSEDUR PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA PADA KASUS CEREBROVASCULAR ACCIDENT (CVA) BLEEDING DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT TK.II 04.05.01 DR. SOEDJONO MAGELANG Utami, Asih Puji; Andriani, Intan; Budiwati, Trisna
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 4, No 2 (2013)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.678 KB) | DOI: 10.33666/jitk.v4i2.88

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pemeriksaan CT Scan kepala pada kasus Cerebrovascular Accident (CVA) Bleeding di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Dr. Soedjono Magelang. Pada pemeriksaan ini menggunakan metode satu range dari basic cranii sampai vertex dengan slice thicknessnya 10 mm, sedangkan pada teori dijelaskan bahwa pemeriksaan CT Scan kepala menggunakan dua range, range pertama dari basic cranii sampai pars petrosum dengan slice thickness 2-5 mm, range kedua dari pars petrosum sampai vertex dengan slice thickness 10 mm. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur pemeriksaan CT Scan kepala pada kasus Cerebrovascular Accident (CVA) Bleeding dan untuk mengetahui alasan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Dr. Soedjono Magelang menggunakan teknik satu range dengan slice thicknes 10 mm.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data yang telah diperoleh dari hasil observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi dikumpulkan dalam bentuk transkip, kemudian dilakukan reduksi. dimana data yang telah dikumpulkan kemudian diseleksi dan dipilih, sehingga data yang diperlukan saja yang digunakan dalam bentuk tabel kategorisasi. Setelah reduksi, maka dilakukan koding terbuka. Koding terbuka dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan validitas dari data yang sudah terkumpul. Selanjutnya dilakukan penyajian data menggunakan kuotasi yang bertujuan untuk mendeskripsikan hasil penelitian, sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan dan saran.Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, prosedur pemeriksaan CT Scan kepala pada kasus Cerebrovascular Accident (CVA) Bleeding di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Dr. Soedjono Magelang menggunakan satu range dengan slice thicknes 10 mm menurut radiografer karena untuk mempersingkat waktu scanning dan juga untuk meminimalisir dosis radiasi yang diterima oleh pasien, sedangkan menurut radiolog karena pertimbangan dari aspek radiasi dan biaya. Kata kunci : CTScan kepala, CerebrovascularAccident (CVA) Bleeding, satu range, slice thicknes 10 mm.
Praktik Penggunaan Film Badge di Instalasi Radiologi Rumah Sakit di Kota Semarang Utami, Asih Puji; Shaluhiyah, Zahroh; Wahyuni, Ida
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Volume 7, No. 1, Januari 2012
Publisher : Master Program of Health Promotion Faculty of Public Health Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.09 KB) | DOI: 10.14710/jpki.7.1.20-29

Abstract

ABSTRAKPemanfaatan film badge pada pekerja radiologi di rumah sakit umum di Jawa Tengah dan Bali tahun 2003 menunjukkan bahwa 12% tidak memiliki film badge, 18% jarang memakai film badge, 34% kurang percaya terhadap hasil pencatatan film badge. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis praktik penggunaan film badge di Instalasi Radiologi Rumah Sakit di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional study. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Sampel adalah total populasi yaitu 73 orang. Hasil menunjukkan bahwa terdapat variabel paling dominan yang mempengaruhi praktik penggunaan film badge yaitu persepsi radiografer tentang peraturan penggunaan film badge. Jika persepsi radiografer tentang peraturan penggunaan film badge baik maka mempunyai peluang sebesar 6,160 kali untuk melakukan praktik penggunaan film badge dari pada persepsi radiografer tentang peraturan penggunaan film badge yang kurang baik.Kata Kunci : radiografer, peraturan, praktik penggunaan film badge.ABSTRACTBadge Film Practical Utilization in Radiology Installation at Hospital in Semarang; Use of badge film from radiographer at hospital in Central Java and Bali at 2003 shows that 12% not possessing badge film, 18% rarely using badge film, 34% lack of trust in badge film recording result. The aim of this research is to analyze badge film practical use in radiology installation at hospital in Semarang. This research uses quantitative approach with cross sectional study design. Data collecting technique uses questionnaire. Sample is total population comprising 73 persons. The result there is most dominant variable influences badge film practical use i.e.: radiografert perception in regulation of badge film use, 6.160 of avalibility of badge film practical are not good.Keywords : radiographer, regulation, badge film practical use.
PENGARUH VARIASI PENYUDUTAN ARAH SINAR PADA PEMERIKSAAN VERTEBRA LUMBOSACRAL JOINT PROYEKSI LATERAL TERHADAP KRITERIA ANATOMI RADIOGRAF Utami, Asih Puji
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 2, No 2 (2011)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33666/jitk.v2i2.364

Abstract

ABSTRACTAda variasi penyudutan arah sinar pada pemeriksaan vertebra lumbosacral joint proyeksi lateral baik secara teori maupun praktek. Menurut Clark (2005) pada pemeriksaan vertebra lumbosacral joint proyeksi lateral menggunakan arah sinar 0°, Ballinger (2007) dengan arah sinar 5º sampai 8º caudal dan Bontrager (2011), berkisar 5º sampai 10º ke arah caudal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi penyudutan terhadap kriteria anatomi radiograf dan mengetahui sudut yang paling tepat untuk kriteria anatomi yang baik jika pada proyeksi lateral dilakukan penyudutan arah sinar  0º, 5º, 10º, dan 15º ke caudal.Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan pendekatan metode observasional dengan melakukan pemotretan vertebra lumbosacral joint proyeksi lateral dengan variasi sudut  0º, 5º, 10º, dan 15º ke caudal.  Metode pengambilan data dilakukan dengan eksperimen, data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner (check list) dengan 15 observer serta dokumensi hasil radiograf. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif yaitu dengan regresi sederhana dan crosstab data, dikodingkan dan dikategorikan.Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variasi penyudutan arah sinar 0º, 5º, 10º, 15º ke arah caudal terhadap kriteria anatomi radiograf yang dihasilkan pada proyeksi lateral ditunjukkan oleh nilai p value = 0,016 (< 0,05) artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Diperoleh variasi penyudutan arah sinar yang dapat menunjukkan kriteria anatomi yang baik adalah pada variasi penyudutan arah sinar 15º ke caudal.Kata kunci  :     vertebra lumbosacral joint. proyeksi lateral.penyudutan arah sinar 0º, 5º, 10º, dan 15º, kriteria anatomi radiograf
STUDI KASUS FAKTOR PENYEBAB ARTEFAK PADA RADIOGRAF COMPUTED RADIOGRAPHY DI RS PKU MUHAMMADIYAH SRUWENG Ike Ade Nurliscyaningsih; Sofi Huril Alfiah; Muhamad Fa’ik; Asih Puji Utami
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 4 No. 3 (2023): Jurnal Cahaya Mandalika
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jcm.v4i3.1983

Abstract

Quality assurance (QA) and quality control (QC) are essential to maintaining the quality of radiology services. Providing optimal healthcare requires professionalism and skillful work. To achieve accurate diagnoses, high-quality radiographic images are necessary, and artifacts are a common issue in computed radiography (CR). At PKU Muhammadiyah Sruweng Hospital, artifacts are frequently observed in CR images, necessitating an investigation into the contributing factors. This research aims to identify the causes of artifacts and determine the percentage of artifacts in CR images at PKU Muhammadiyah Sruweng Hospital. The study design is qualitative and descriptive. Data collection involves direct observation of existing artifact issues. Once the problems are identified, the data is analyzed on the computer based on the factors contributing to the artifacts. The data obtained is further reinforced through interviews. The data range used for the study is from September 2022 to November 2022. The research results indicate that operator errors, issues with the imaging plate, exposure factors, and the use of grids are the primary causes of artifacts in radiology images. The percentage of artifacts during the three-month period averaged 6.7%, exceeding the limit set by KMK 2008. To reduce artifacts, it is recommended to provide training for operators to enhance their skills, ensure proper patient preparation, perform routine maintenance on imaging plates and radiology systems, and pay attention to the appropriate use of grids. Continuous evaluation of radiology image acquisition is also crucial to improving the quality of healthcare services at PKU Muhammadiyah Sruweng Hospital.
Pemberdayaan remaja dalam peningkatan kesehatan melalui program posyandu remaja di Harjobinangun Pakem Sleman Utami, Asih Puji; Nailufar, Yuyun; Faesol, Ahmad; Dewi, Sofie Nornalita; Rohmah, Alfisna Fajru
Hasil Karya 'Aisyiyah untuk Indonesia Vol. 2 No. 2 (2023): April
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/hayina.2754

Abstract

Dusun Sempol terletak 12 km dari gunung merapi, telah terbentuk organisasi remaja bernama PERSIDAS, yaitu Persatuan Muda Mudi Sempol. Anggota PERSIDAS berkisar antara 30-40 remaja berusia 12-18 tahun. Kegiatan yang telah dilaksanakan, diantaranya adalah menyelenggarakan perayaan hari besar nasional seperti hari kemerdekaan, hari besar islam, dan hari sumpah pemuda. Beberapa permasalahan yang ada dikelompok remaja PERSIDAS adalah merokok dikalangan remaja, tidak ada pemantauan kesehatan secara berkala, adanya beberapa gadis yang mengalami anemia, minimnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja, kesehatan jiwa dan pencegahan penyalahgunaan NAPZA, gizi, aktifitas fisik, pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) dan pencegahan kekerasan pada remaja, serta belum adanya kegiatan remaja yang bergerak di bidang Komunikasi Interaktif dan Edukatif (KIE).  Tujuan pengabdian ini adalah pembentukan posyandu remaja, dan memberikan pelatihan pada kader remaja untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang peduli remaja. Metode yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu melakukan pendampingan pada pembentukan posyandu dengan sasaran remaja dengan memberdayakan kelompok remaja PERSIDAS. Program pendampingan tersebut adalah memberikan pelatihan pada kader remaja agar dapat memberikan pelayanan kesehatan peduli remaja, mencakup upaya promotif dan preventif, meningkatkan edukasi tentang kesehatan reproduksi remaja, kesehatan jiwa dan pencegahan penyalahgunaan NAPZA, gizi, aktifitas fisik, pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) dan pencegahan kekerasan pada remaja, serta menggerakan kegiatan remaja di bidang Komunikasi Interaktif dan Edukatif (KIE). Kegiatan pengabdian masyarakat tersebut memberikan kontribusi kepada kelompok remaja PERSIDAS, yaitu telah terbentuknya Posyandu Remaja untuk mengontrol kesehatan remaja setiap bulan dan berjalannya kegiatan KIE guna meningkatkan edukasi remaja.
UJI KEBOCORAN PAPARAN RADIASI PADA RUANG PEMERIKSAAN SINAR-X DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT PKU BANTUL Ananda, Dea; Dewi, Sofie Nornalita; Utami, Asih Puji
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.42547

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana desain ruang pemeriksaan dan untuk mengetahui ada tidaknya kebocoran paparan radiasi pada ruang pemeriksaan sinar-X dan lingkungan sekitar ruang pemeriksaan sinar-X di Instalasi Radiologi Rumah Sakit PKU Bantul. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimental. Data dikumpulkan dengan cara observasi pada ruang pemeriksaan serta melakukan pengukuran paparan radiasi pada dua belas area yang telah ditentukan. Hasil penelitian menunjukkan ukuran ruang pemeriksaan sinar-X yaitu 8 m × 4 m × 6 m, ketebalan dinding ruangan 30 cm menggunakan bata merah yang setara dengan 2 mm Pb, dan pintu dilapisi Pb setebal 2 mm. Hasil pengukuran uji kebocoran nilai paparan radiasi tertinggi yang terukur sebesar 189,2 µSv/h terdapat pada area 10 dan 11 yang merupakan WC pada ruang pemeriksaan. disimpulkan bahwa desain ruang pemeriksaan sinar-X sudah efektif dan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh BAPETEN No. 8 Tahun 2011 dan standar menurut Permenkes No. 24 Tahun 2020. Hasil uji kebocoran paparan radiasi, ruang pemeriksaan sinar-X di instalasi radiologi rumah sakit PKU Bantul secara umum dapat dikategorikan aman sesuai dengan BAPETEN No. 5 Tahun 2016, kecuali pada area 10 dan 11 yaitu area WC yang tidak dilapisi timbal.
GAMBARAN PERILAKU KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) RADIOGRAFER DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BANTUL Yusuf, Mohammad Isran; Utami, Asih Puji
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.42309

Abstract

Perilaku Keselamatan dan kesehatan kerja di instalasi radiologi merupakan suatu keadaan terhindar dari bahaya saat melakukan kerja pemeriksaan radiologi seperti yang diatur dalam PP No. 45 Tahun 2023 tentang Keselamatan Radiasi Pengion Dan Keamanan zat Radioaktif diwujudkan dengan cara membuat standar operasi prosedur dan kebijakan yang menempatkan proteksi dan keselamatan radiasi pada prioritas tertinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Perilaku Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Radiografi di Instalasi Radiologi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul. Metoder penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan observasional dan wawancara yang dilakukan dari bulan agustus – september 2024. Subjek atau informan dalam penelitian ini adalah 12 radiografer sebagai petugas di Instalasi Radiologi RSU PKU Muhammadiyah Bantul. Hasil penelitian menunjukan bahwa kesadaran Radiografer dalam penggunaan APD selama bertugas di instalasi radiologi masih kurang, Tidak menggunakan TLD selama pemeriksaan radiaografi, tidak menutup pintu selama proses pemeriksaan radiologi berlangsung, dan tidak mencuci tangan setelah melakukan pemeriksaan terhadap pasien. Kesimpulan bahwa pelaksanaan keselamatan radiasi pada radiografer belum sesuai dengan Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 45 Tahun 2023. Disarankan dilakukan elaborasi kebijakan Rumah Sakit, menyelenggarakan pelatihan, menambah APD, membuat anggaran tahunan program Keselamatan radiasi dengan rinci, memberikan punishment dan reward penggunaan APD, menyelenggarakan pemantauan kesehatan kepada Radiografer dan membentuk unit K3 Rumah Sakit.
ANALISIS RIWAYAT DOSIS DAN KESEHATAN PEKERJA RADIASI DI INSTALASI RADIOLOGI RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL DAN RS PANTI NUGROHO SLEMAN Nursan Alfarizi, Salman; Utami, Asih Puji
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.42842

Abstract

Instalasi Radiologi adalah unit penting di rumah sakit yang berfungsi memberikan layanan diagnostik dan intervensi medis. Namun, paparan radiasi pengion dapat memberikan risiko kesehatan bagi pekerja radiasi. Untuk memastikan keselamatan mereka, diperlukan pemantauan dosis radiasi dan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis riwayat dosis radiasi dan kesehatan pekerja di Instalasi Radiologi RS PKU Muhammadiyah Bantul dan RS Panti Nugroho Sleman. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi dari 12 radiografer di RS PKU Muhammadiyah Bantul serta 6 radiografer di RS Panti Nugroho Sleman. Analisis dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dosis radiasi yang diterima pekerja di Instalasi Radiologi RS PKU Muhammadiyah Bantul dan RS Panti Nugroho Sleman masih dalam batas aman sesuai regulasi BAPETEN. Namun, pemantauan dosis belum dilakukan secara konsisten oleh semua pekerja. Pemeriksaan kesehatan menunjukkan kadar hemoglobin normal, tetapi beberapa pekerja mengalami peningkatan leukosit dan gangguan fungsi hati, serta kasus leukosituria pada tes urin. Penelitian ini menunjukkan bahwa dosis radiasi pekerja di Instalasi Radiologi RS PKU Muhammadiyah Bantul dan RS Panti Nugroho Sleman masih dalam batas aman sesuai regulasi BAPETEN. Pemantauan dosis dilakukan berkala, namun beberapa pekerja belum rutin karena status kepegawaian. Pemeriksaan kesehatan menunjukkan kadar hemoglobin normal, tetapi ada peningkatan leukosit, gangguan fungsi hati, dan kasus leukosituria
UJI AKURASI TEGANGAN KELUARAN RADIASI PADA PESAWAT SINAR-X MERK FDR SMART X DI RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL Salsabila, Shelvira; Utami, Asih Puji
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.43693

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur uji akurasi tegangan tabung pesawat sinar-X menggunakan alat Raysafe dan membandingkan hasil pengujian apakah sudah memenuhi standar yang ditetapkan oleh Peraturan Badan Pengawas Tenaga Nuklir Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimental. Subyek dari penelitian adalah pesawat sinar-X merk FDR Smart X di RS PKU Muhammadiyah Bantul. Objek penelitian ini adalah data dari pengujian tegangan keluaran radiasi  (kVp) yang dihasilkan oleh pesawat sinar-X merk FDR Smart X di RS PKU Muhammadiyah Bantul. Pengumpulan data pada penelitian ini adalah pengambilan data primer dengan eksperimen, dan studi kepustakaan. Eksposi dilakukan dengan menetapkan arus tabung (mA) dan waktu (s) secara konstan pada 20 mAs atau dalam rentang waktu 0,1–0,2 detik. Uji akurasi tegangan dilakukan dengan mengekspos pesawat sinar-X pada beberapa variasi nilai kVp yaitu 60,70,80,90, dan 100. Hasil dari pengujian tersebut dianggap memenuhi standar dan Hasil uji akurasi tegangan pada pesawat sinar-X merk FDR Smart X menunjukkan bahwa nilai kVp-ukur hampir sama dengan nilai kVp-set pada seluruh pengaturan. Error yang terjadi berada dalam batas toleransi yang diterima, yaitu kurang dari 1%. Berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Tenaga Nuklir Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2022, akurasi kVp pada alat sinar-X seharusnya memiliki toleransi error kurang dari 10%. Toleransi error yang kecil ini menunjukkan bahwa pesawat sinar-X di RS PKU Muhammadiyah Bantul memiliki performa yang baik dalam menghasilkan tegangan keluaran radiasi yang sesuai dengan pengaturan yang diinginkan
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN RADIOGRAFER TENTANG PENGGUNAAN DOSIMETER PERSONAL DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RSUD KOTAYOGYAKARTA Manangin, Nadiya; Istiqomah, Anisa Nur; Utami, Asih Puji; Zen, Taufiq Fachruddin
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.46394

Abstract

Radiasi pengion dapat menimbulkan efek berbahaya bagi kesehatan tenaga medis, baik efek stokastik maupun deterministik. penggunaan dosimeter personal menjadi penting sebagai alat pemantauan paparan radiasi. Menurut Peraturan BAPETEN Nomor 4 Tahun 2020 telah mewajibkan penggunaan dosimeter personal, tingkat pemahaman dan kepatuhan radiografer terhadappenggunaan alat ini masih beragam. Penelitian terdahulu sebagian besar hanya menyoroti aspek kepatuhan atau penggunaan dosimeter secara umum di instalasi radiologi, namun belum banyak yang meneliti secara spesifik pada Instalasi Bedah Sentral, dimana paparan radiasi berlangsung secara langsung dan intensif. Inilah yang menjadi celah dalam penelitian sebelumnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran tingkat pengetahuan radiografer tentang penggunaan dosimeter personal diInstalasi Bedah Sentral RSUD Kota Yogyakarta. Metode penelitian ini menggunakan mixed method dengan pendekatan explanatory. Data kuantitatif diperoleh melalui kuesioner dan dianalisis secara univariat untuk mengetahui distribusi frekuensiserta nilai rata-rata, median, modus. Sementara itu, data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam dan observasi, kemudian dianalisis dengan melakukan reduksi data, tabel kategorisasi hingga koding terbuka dan penyajian data dalam bentuk narasi. Hasil penelitian radiografer menunjukkan tingkat pengetahuan yang sangat baik terkait penggunaan dosimeter personal, termasuk fungsi, jenis, prosedur penggunaan, dan tindakan saat terjadi paparan berlebih. Pengetahuan radiografer diperoleh melalui pengalaman kerja dan arahan Petugas Proteksi Radiasi. Dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan radiografer di Instalasi Bedah Sentral RSUD Kota Yogyakarta tergolong sangat baik. Namun untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk melibatkan lebih banyak responden guna mendapatkan data yang lebih representatif.