Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

The Relationship of Spirituality and Resilience in Patients that Received Hemodialysis Dila Novita; Cucu Rokayah; Rizky Muliani; Sumbara Sumbara
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 4 No 4 (2022): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.969 KB)

Abstract

Patients undergoing hemodialysis result in physical and psychological problems. Psychological problems can cause a decrease in the resilience of hemodialysis patients, resulting in delays in the healing process, so spirituality is needed to help overcome the problem. The purpose of this study was to determine the relationship between spirituality and resilience in patients undergoing hemodialysis at Al-Ihsan Hospital, Bandung Regency. This type of research is quantitative research with correlational methods. Research instrument with Spiritual Well-Being Scale (SWBS) and Connor and Davidson Resilience Scale (CD-RISC). The study population was 180 patients with a sample of 125 hemodialysis patients, using purposive sampling technique. Data analysis with univariate and bivariate using Spearman rank correlation test. The results of the study of high spirituality (90.4%), low resilience (51.2 %), the relationship between spirituality and resilience (ρ) = 0.022. Based on the results of the study, there was a significant relationship between spirituality and resilience in patients undergoing hemodialysis at Al-Ihsan Hospital, Bandung Regency. It is hoped that further researchers can examine other resilience factors in patients undergoing hemodialysis.
Description of Resilience in Patients Undergoing Hemodialysis Cucu Rokayah; Dila Novita; Rizky Muliani; Sumbara Sumbara
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 4 No 3 (2022): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.451 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v4i3.1274

Abstract

Patients undergoing hemodialysis result in physical and psychological problems. Psychological problems can cause a decrease in the resilience of hemodialysis patients, resulting in delays in the healing process. The purpose of this study was to determine the picture of resilience in patients undergoing hemodialysis at Al-Ihsan Hospital, Bandung Regency. The type of this research is quantitative research with correlational method. The research instrument used was the Connor and Davidson Resilience Scale (CD-RISC). The population of this study were 180 patients with a sample of 125 hemodialysis patients. The sampling technique used was purposive sampling with inclusion and exclusion criteria. Data analysis used univariate and bivariate analysis with Spearman rank correlation test. The results of the study obtained low resilience (51.2 %), each resilience indicator obtained tenacity (72.8%), strength (82.6%), and optimism (81.5%). Based on the results of the study, it can be said that patients undergoing hemodialysis at Al-Ihsan Hospital, Bandung Regency, are classified as low resilience. It is expected that hemodialysis nurses can motivate and provide optimal nursing care to increase the resilience of hemodialysis patients at Al-Ihsan Hospital, Bandung Regency.
The Relationship of Spirituality and Resilience in Patients that Received Hemodialysis Dila Novita; Cucu Rokayah; Rizky Muliani; Sumbara Sumbara
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 4 No 4 (2022): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.969 KB)

Abstract

Patients undergoing hemodialysis result in physical and psychological problems. Psychological problems can cause a decrease in the resilience of hemodialysis patients, resulting in delays in the healing process, so spirituality is needed to help overcome the problem. The purpose of this study was to determine the relationship between spirituality and resilience in patients undergoing hemodialysis at Al-Ihsan Hospital, Bandung Regency. This type of research is quantitative research with correlational methods. Research instrument with Spiritual Well-Being Scale (SWBS) and Connor and Davidson Resilience Scale (CD-RISC). The study population was 180 patients with a sample of 125 hemodialysis patients, using purposive sampling technique. Data analysis with univariate and bivariate using Spearman rank correlation test. The results of the study of high spirituality (90.4%), low resilience (51.2 %), the relationship between spirituality and resilience (ρ) = 0.022. Based on the results of the study, there was a significant relationship between spirituality and resilience in patients undergoing hemodialysis at Al-Ihsan Hospital, Bandung Regency. It is hoped that further researchers can examine other resilience factors in patients undergoing hemodialysis.
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP KLIEN KANKER PAYUDARA DI YAYASAN PRIANGAN CANCER CARE R. Siti Jundiah; Devi Widyaningsih; Sumbara Sumbara
National Nursing Conference Vol. 1 No. 1 (2020): National Nursing Conference
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/nnc.v1i1.130

Abstract

Kanker payudara akan berdampak pada fisik, psikologis, hubungan sosial, maupun lingkungan klien. Dampak tersebut mempengaruhi kualitas hidup klien kanker payudara sehingga membutuhkan dukungan sosial. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan antara dukungan sosial dengan kualitas hidup klien kanker payudara di Yayasan Priangan Cancer Care. Metode penelitian menggunakan deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling dengan jumlah sampel 65 klien kanker payudara. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dukungan sosial dan WHOQOL-BREF untuk kualitas hidup. Analisa data menggunakan distribusi frekuensi dan Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (66,2%) klien kanker payudara mendapatkan dukungan sosial dan sebagian besar (69,2%) klien kanker payudara memiliki kualitas hidup baik. Terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan kualitas hidup klien kanker payudara di Yayasan Priangan Cancer Care (0.000< 0.05). Berdasarkan penelitian ini, diharapkan Yayasan Priangan Cancer Care dapat meningkatkan dukungan kepada klien kanker dengan memperbanyak program yang melibatkan keikutsertaan keluarga untuk memperkuat support system yang utama bagi klien sehingga kualitas hidup pada klien kanker payudara di Jawa Barat meningkat.
PEMBENTUKKAN POJOK STUNTING UNTUK PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING PADA MASA PANDEMIK COVID-19 DI RW.13 DESA SUKAMULYA KABUPATEN BANDUNG Ade Tika Herawati; Rd Siti Jundiah; Sumbara Sumbara; H.Manaf Manaf; Widyawati Widyawati
Khidmah Vol 3 No 2 (2021): Khidmah
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/khidmah.v3i2.334

Abstract

Pengabdian pada masyarakat ini dilatarbelakangi oleh masih tingginya angka Stunting baik di Indonesia 30,8%, Jawa Barat 35,5% maupun Kabupaten Bandung 35,2%. Hasil Angka Stunting yang tinggi ini menyebabkan berbagai masalah yang juga akan berdampak terhadap masa depan generasi penerus bangsa sehingga memerlukan penaganan yang tepat. Penyebab Stunting yang multidimensi memerlukan penanganan yang multisektor pula dengan melibatkan masyarakat. Menurut Hasil wawancara kepada Kepala Desa Sukamulya Kecamatan Rancaekek kabupaten Bandung, angka Stunting cukup tinggi yaitu sebanyak 107 Balita dari total 600 Balita di desa tersebut, serta angka ibu hamil yang kurang energi protein sebanyak 16 orang dari 2.552 jumlah WUS. Desa Sukamulya terdiri dari 13 RW dimana angka kejadian Stunting tertinggi berada di 2 RW yaitu RW 11 dan RW 13. Data yang didapatkan dari hasil wawancara dengan Kepala Desa Sukamulya angka stunting di RW 11 sebanyak 18 Balita, WUS 192 Orang dan Jumlah ibu Hamil sebanyak 4 Orang, angka stunting di RW 13 sebanyak 17 Balita, WUS 187 Orang dan Jumlah ibu Hamil sebanyak 6 Orang. Upaya yang dilakukan adalah dengan pembentukkan Pojok Stunting sebagai salah satu upaya untuk menangani dan mencegah peningkatan angka Stunting. Upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan Pendidikan kesehatan tentang Stunting, perbaikan gizi anak Balita dan penkes Inovasi Makanan yang sebelumnya dilakukan pretest dan Post Test diakhir kegiatan. Hasil yang di dapatkan adalah adanya peningkatan pemahaman para kader terhadap stunting dan penanganannya. Diakhir kegiatan juga membentuk Pojok Stunting sebagai upaya deteksi dini dan skrining dan pemantauan terhadap kejadian Stunting di Rw.13 Desa Sukamulya. Adapun mitra dalam pengabdian kepada Masyarakat ini adalah Rumah Desa Sehat yang di ketuai oleh Ibu Dede Rohana. Tujuan pengmas ini adalah untuk mendukung penekanan angka kejadian Stunting di Rw.13 Desa Sukamulya dan membantu meningkatkan pemahaman masyarakat terkait Stunting dan Penatalaksanaannya.
Komorbiditas dan Lama Menjalani Hemodialisis dengan Kualitas Hidup pada Klien yang Menjalani Hemodialisis Rizki Muliani; Lani Ana Fauziah; Sumbara
Window of Health : Jurnal Kesehatan Vol 5 No 2 (April 2022)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.449 KB) | DOI: 10.33096/woh.v5i02.24

Abstract

Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan masalah kesehatan dunia yang serius dan mengalami peningkatan 50% dari tahun sebelumnya sehingga perlu penanganan melalui hemodialisis (HD). HD menyebabkan perubahan hampir seluruh segi kehidupan klien (bio-psiko-sosio-spiritual) yang mempengaruhi kualitas hidup. Komorbiditas dan lama HD merupakan faktor yang mempengaruhi kualitas hidup. Selama HD, tidak semua toksik uremi dapat dikeluarkan sehingga memperberat kondisi komorbid. Semakin lama klien menjalani HD dapat mempengaruhi proses adaptasi terhadap kondisinya. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui hubungan komorbiditas dan lama menjalani HD dengan kualitas hidup klien HD. Penelitian ini merupakan deskripsi korelasi dengan pendekatan cross-sectional menggunakan data dari rekam medis dan KDQOL SF-36. Sampel penelitian berjumlah 63 orang. Analisa data menggunakan uji chi square dan Pearson yang disajikan dalam bentuk tabel. Hasil dari penelitian menunjukkan 54% memiliki 1 komorbid, 63,5% menjalani hemodialisis 1-5 tahun dan 52,4% klien memiliki kualitas hidup baik. Hasil uji didapatkan nilai p=0,081 (P lebih besar 0,05) yang dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan komorbiditas dengan kualitas hidup dan didapatkan nilai p=0,004 (P lebih kecil 0,05) yang dapat disimpulkan ada hubungan lama menjalani HD dengan kualitas hidup. Komorbid dapat dikontrol dengan rutin menjalani HD dan mengkonsumsi obat komorbidnya. Semakin lama klien PGK menjalani HD mengakibatkan semakin bisa beradaptasi dan menerima kondisinya yang akhirnya mempengaruhi kualitas hidup. Sehingga perlu dipertahankan komunikasi dan support system perawat dengan klien agar klien bisa tetap percaya diri dengan peran sosialnya walaupun kondisi mereka berbeda dari orang lain dan perawat perlu mempertahankan pemberian edukasi tentang hemodialisis dan manajemen perawatan diri walaupun klien sudah lama menjalani HD agar kualitas hidupnya meningkat.
Pola makan dengan kejadian gastritis Sumbara, Sumbara
AACENDIKIA: Journal of Nursing Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Althar Cendikia Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.13 KB) | DOI: 10.59183/aacendikiajon.v1i1.12

Abstract

Penyakit yang sangat menggangu aktivitas dan bila tidak ditangani dengan baik dapat juga berakibat fatal. Biasanya penyakit gastritis terjadi pada orang-orang yang memiliki pola makan tidak teratur dan makanan yang merangsang produksi asam lambung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola makan dilihat dari keteraturan frekuensi makan, porsi makan, jenis makanan dan minuman dengan kejadian gastritis. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif koleratif. Pengambilan sampel dilakukan secara pusposive sampling dengan populasi sampel yaitu 72 responden. Instrument yang digunakan berupa kuesioner. Hasil pengujian menggunakan kolerasi rank spearman dengan nilai alpha 5% (α = 0.05) dan koefisien kolerasi yang didapatkan diinterpretasikan dengan kriteria Guilford. Hasil penelitian didapatkan nilai p=0.000 dan koefisien r= 0,870 (keteraturan frekuensi makan), nilai p= 0.000 dan koefisien r= 0,800 (frekuensi makan), nilai p= 0.000 dan koefisien r= 0,697 (jenis makanan dan minuman). Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya hubungan yang kuat antara pola makan dilihat dari keteraturan frekuensi makan, porsi makan, jenis makanan dan minuman dengan kejadian gastritis di Desa Cinunuk wilayah kerja Puskesmas Cinunuk. Perawat Puskesmas Cinunuk lebih aktif dalam memberikan informasi berupa penyuluhan pendidikan kesehatan tentang pola makan meliputi keteraturan frekuensi makan, porsi makan, jenis makanan dan minuman sehingga dapat mengurangi angka kejadian gastritis.
The Relationship Between The Provision Of Restraint Measures And Physical Responses In Agitated Patients In The Igd Rsj West Java Province Andini Fujiyanti, Neneng; Rokayah, Cucu; sumbara, sumbara
AACENDIKIA: Journal of Nursing Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Althar Cendikia Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59183/aacendikiajon.v2i1.21

Abstract

Pendahuluan: Kegawatdaruratan psikiatri merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan adanya gangguan pada pikiran, perasaan dan perilaku seseorang yang memerlukan intervensi terapeutik segera seperti pada kasus gaduh gelisah. Salah satu penatalaksanaan yang dapat dilakukan yaitu dengan pemberian tindakan restrain. Restrain merupakan intervensi restriktif untuk membatasi gerakan seseorang yang bertujuan untuk mengendalikan situasi berbahaya dengan segera yang mempunyai kemungkinan nyata untuk menyakiti dirinya atau orang lain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemberian tindakan restrain terhadap respon fisik pada pasien gaduh gelisah di IGD RSJ Provinsi Jawa Barat Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi seluruh pasien gaduh gelisah yang dilakukan pemberian tindakan restrain. Sampel diambil secara consecutive sampling didapatkan sebanyak 21 orang. Instumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah SOP pemasangan restrain dan kuesioner respon fisik. Data dianalisis secara univariat menggunakan distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan chi square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pemberian tindakan restrain tidak sesuai (61.1%), sebagian besar respon fisik negatif (52.4%). Hasil uji fisher exact didapatkan nilai p = 0.008 (p<0.05) Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pemberian tindakan restrain terhadap respon fisik pada pasien gaduh gelisah di IGD RSJ provinsi Jawa Barat.
Early Warning System Melalui Edukasi Pra, Intra dan Pasca Bencana Di Wilayah Kerja Puskesmas Cinambo Nurlianawati, Lia; Dirgahayu, Inggrid; Vitniawati, Vina; Sumbara, Sumbara
Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 6 (2024): Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/kolaborasi.v4i6.450

Abstract

Introduction: Early warning systems are an effective way to minimize the impact of disasters. It provides information on the potential occurrence of natural disasters and the steps that communities should take. However, in many areas, community knowledge and understanding of this system is still minimal Objective: The purpose of this service was to increase the community's understanding of how to properly respond to disaster signs and improve community preparedness for disasters. Method: This public service was conducted by lecturers and students of the faculty of nursing, Bhakti Kencana University. Result: Before the activity, most of the community knowledge, namely 28 people (80%) had less knowledge about pre, intra and post disaster mitigation, while after the activity, most of the 33 people (100%) of the community could explain and be able to perform BHD simulations and simple wound care Conclusion: The community experienced a significant increase in knowledge on how to respond to early warning of disasters, as well as evacuation procedures to be taken. The disaster simulation on basic life support and simple wound care that was conducted showed that most of the community members (100%) were able to follow the procedures well
Peningkatan Pengetahuan Remaja dalam Pencegahan Penyakit Menular Seksual (HIV) di SMK Bhakti Kencana Cimahi dan Soreang Patonah, Patonah; Lisni, Ida; Astuti, Yuli; Wahyudi, Fikri Mourly; Sumbara, Sumbara; Mulyana, Hilman; Sodik, Jajang Japar; Irfani, Abdul Mulki
Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma Vol 5 No 3 (2024): Jurnal Abdimas Kartika Wijaya Kusuma
Publisher : LPPM Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jakw.v5i3.450

Abstract

Penyakit HIV/AIDS telah menjadi pandemi global yang mengkhawatirkan, termasuk di Indonesia. Salah satu cara utama penularannya adalah melalui penggunaan jarum suntik pada pengguna narkoba, perilaku yang umum terjadi di kalangan remaja. Kurangnya pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS menjadi pemicu utama perilaku berisiko terhadap penyakit ini. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan di SMK Bhakti Kencana Soreang dan Cimahi dengan tujuan memberikan edukasi tentang pencegahan HIV/AIDS kepada siswa. Kegiatan ini dilaksanakan secara hibrid di dua lokasi sekolah. Kepala sekolah turut serta sebagai mitra, memberikan informasi awal untuk persiapan program edukasi sesuai kebutuhan mitra. Evaluasi keberhasilan kegiatan dilakukan melalui pretest dan post-test terkait pengetahuan dan sikap siswa terhadap HIV/AIDS. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan siswa sebesar 18,7%, mengindikasikan dampak positif dari kegiatan ini dalam meningkatkan pemahaman dan sikap siswa terhadap pencegahan HIV/AIDS.Hasil kegiatan ini dipublikasikan melalui media massa, video YouTube, dan buku saku remaja bebas HIV/AIDS, dengan harapan memberikan dampak yang signifikan dalam pencegahan penularan HIV/AIDS di kalangan remaja.