Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Peningkatan Pengetahuan Remaja dalam Pencegahan Penyakit Menular Seksual (HIV) di SMK Bhakti Kencana Cimahi dan Soreang Patonah, Patonah; Lisni, Ida; Astuti, Yuli; Wahyudi, Fikri Mourly; Sumbara, Sumbara; Mulyana, Hilman; Sodik, Jajang Japar; Irfani, Abdul Mulki
Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma Vol 5 No 3 (2024): Jurnal Abdimas Kartika Wijaya Kusuma
Publisher : LPPM Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jakw.v5i3.450

Abstract

Penyakit HIV/AIDS telah menjadi pandemi global yang mengkhawatirkan, termasuk di Indonesia. Salah satu cara utama penularannya adalah melalui penggunaan jarum suntik pada pengguna narkoba, perilaku yang umum terjadi di kalangan remaja. Kurangnya pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS menjadi pemicu utama perilaku berisiko terhadap penyakit ini. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan di SMK Bhakti Kencana Soreang dan Cimahi dengan tujuan memberikan edukasi tentang pencegahan HIV/AIDS kepada siswa. Kegiatan ini dilaksanakan secara hibrid di dua lokasi sekolah. Kepala sekolah turut serta sebagai mitra, memberikan informasi awal untuk persiapan program edukasi sesuai kebutuhan mitra. Evaluasi keberhasilan kegiatan dilakukan melalui pretest dan post-test terkait pengetahuan dan sikap siswa terhadap HIV/AIDS. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan siswa sebesar 18,7%, mengindikasikan dampak positif dari kegiatan ini dalam meningkatkan pemahaman dan sikap siswa terhadap pencegahan HIV/AIDS.Hasil kegiatan ini dipublikasikan melalui media massa, video YouTube, dan buku saku remaja bebas HIV/AIDS, dengan harapan memberikan dampak yang signifikan dalam pencegahan penularan HIV/AIDS di kalangan remaja.
Mitigasi bencana dalam mempersiapkan kader siaga bencana dan perawatan luka akut pada kondisi cedera di Desa Mandalahaji Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung: Mitigasi Bencana Ade Tika Herawati; Sri Mulyati Rahayu; Sumbara Sumbara; Inggrid Dirgahayu
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 7 No. 1 (2025): February
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v7i1.2343

Abstract

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat Desa Mandala Haji dalam menghadapi bencana melalui pelatihan kader siaga bencana dan perawatan luka akut. Mitra dalam program ini adalah kader desa, pemerintah desa, serta tenaga akademik dari Universitas Bhakti Kencana. Metode yang digunakan mencakup edukasi, simulasi, serta praktik mitigasi bencana dan penanganan kegawatdaruratan, seperti bantuan hidup dasar dan penanganan patah tulang. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman kader, di mana sebelum pelatihan hanya 18% yang memiliki tingkat pengetahuan baik, sementara setelah pelatihan meningkat menjadi 72%. Kesimpulannya, edukasi dan simulasi yang diberikan terbukti efektif dalam meningkatkan kesiapsiagaan kader terhadap bencana. Program ini berkontribusi dalam membangun kapasitas masyarakat secara berkelanjutan, sehingga dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mengembangkan strategi mitigasi berbasis komunitas. Disaster Mitigation in Preparing Disaster Preparedness Cadres and Acute Wound Care in Injury Conditions in Mandala Haji Village, Pacet District, Bandung Regency This program aims to enhance the disaster preparedness of the Mandala Haji Village community through training for disaster preparedness cadres and acute wound care. The partners in this program include village cadres, the village government, and academic staff from Bhakti Kencana University. The methods used involve education, simulations, and practical training in disaster mitigation and emergency response, such as basic life support and fracture management. The evaluation results showed a significant improvement in cadre knowledge, with only 18% having a good level of knowledge before the training, increasing to 72% afterward. In conclusion, the provided education and simulations were proven effective in enhancing cadre preparedness for disasters. This program contributes to building sustainable community capacity and can serve as a model for other regions in developing community-based disaster mitigation strategies.
The Indonesia Colorectal Cancer Risk Assessment (Ina_Cocara):Identifikasi Profil Risiko Pada Mahasiswa Lengga, Vivop Marti; Jundiah, R. Siti; Sumbara, Sumbara
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 7 (2025): Volume 5 Nomor 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i7.18784

Abstract

ABSTRACT Colorectal cancer is the third most common type of cancer and the second most common cause of cancer-related deaths worldwide, including Indonesia. The number of colorectal cancer patients diagnosed at a young age is still under-detected, so the risk of death is higher. This impact can be reduced by implementing a primary preventive strategy to determine the level of risk earlier through the latest instrument specifically for the Indonesian community and non-invasive in the form of The Indonesian Colorectal Cancer Risk Assessment (Ina_CoCaRA). This study aims to develop the Ina_CoCaRA nursing assessment instrument, as well as to analyze the risk profile of colorectal cancer incidence in nursing students. This quantitative study uses a descriptive method, to describe the risk profile of colorectal cancer in a group of students through the Ina_CoCaRA assessment instrument which has been tested for validity and reliability. The number of samples was 100 students with a sampling technique using the stratified random sampling technique. The results showed that the risk profile of colorectal cancer in students included no risk (27%) and low risk (73%). This means that most students have a risk, although in the low category, of developing colorectal cancer. This occurs due to lifestyle factors, especially frequent consumption of junk food, lack of exercise, and sedentary lifestyle factors. The risk profile of colorectal cancer in students using the Ina_CoCaRA instrument is low risk. If there is no change in a healthier lifestyle, the risk of developing colorectal cancer with increasing age can be categorized as moderate or even severe. The development of the Ina_CoCaRA instrument is still needed according to the age group and culture of each region to determine early detection instruments that can be given periodically so that colorectal cancer does not occur. Keywords: Colorectal Cancer, Ina_CoCaRA, Risk Assessment, Risk Profile  ABSTRAK Kanker kolorektal merupakan jenis kanker terbanyak ketiga dan menjadi penyebab kematian terbanyak kedua terkait kanker di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Jumlah pasien kanker kolorektal yang terdiagnosis pada usia muda masih kurang terdeteksi dengan cepat, sehingga risiko kematian menjadi lebih tinggi. Dampak ini dapat dikurangi dengan menerapkan strategi preventif primer untuk mengetahui tingkat risiko lebih dini melalui instrumen terbaru khusus masyarakat Indonesia dan noninvasif berupa The Indonesian Colorectal Cancer Risk Assessment (Ina_CoCaRA). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen pengkajian keperawatan Ina_CoCaRA, sekaligus menganalisis profil risiko kejadian kanker kolorektal pada Mahasiswa Universitas Bhakti Kencana. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode deskriptif, untuk menggambarkan profil risiko kanker kolorektal pada kelompok mahasiswa melalui instrumen pengkajian Ina_CoCaRA yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Jumlah sampel sebanyak 100 mahasiswa dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil risiko kanker kolorektal pada mahasiswa meliputi tidak berisiko (27%) dan berisiko rendah (73%). Artinya, sebagian besar mahasiswa memiliki risiko meskipun dalam kategori rendah untuk mengalami kanker kolorektal. Hal ini terjadi karena faktor gaya hidup terutama seringnya mengonsumsi junk food, kurang olahraga, dan faktor sedentary lifestyle. Profil risiko kanker kolorektal pada mahasiswa melalui instrumen Ina_CoCaRA yaitu berisiko rendah. Jika tidak ada perubahan gaya hidup yang lebih sehat, maka risiko terjadinya kanker kolorektal seiring bertambahnya usia dapat menjadi kategori sedang bahkan berat. Masih dibutuhkan pengembangan instrumen Ina_CoCaRA sesuai kelompok usia dan budaya tiap daerah untuk menetapkan instrumen deteksi dini yang dapat diberikan secara berkala sehingga kanker kolorektal tidak terjadi. Kata Kunci: Ina_CoCaRA, Kanker Kolorektal, Profil Risiko, Risk Assessment.
Respon Time Perawat Berhubungan Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Kategori Australian Triage Scale (ATS) 2 dan 3 di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Husnul Khotimah, Nurintan Hayati; Yudiantono, Ade Heli; Sumbara, Sumbara
Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel Vol. 14 No. 2 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel
Publisher : Institut Kesehatan Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36051/jiki.v14i2.134

Abstract

Kondisi kegawatdaruratan di IGD sering menimbulkan respon kecemasan pada pasien, tanda gejala somatis dan psikologis kecemasan pada pasien adalah terjadinya peningkatan skala nyeri, nadi cepat dan tekanan darah meningkat. Hal ini dapat memperburuk kondisi kesehatan pasien oleh karena itu ketepatan respon time sesuai batasan waktu triase dalam pelayanan gawat darurat memegang peranan yang sangat penting dalam mengatasi masalah pasien terutama pada kategori ATS 2 dan 3 yang mempunyai karakteristik perburukan yang cepat. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan respon time perawat dengan tingkat kecemasan pasien kategori ATS 2 dan 3 di IGD. Design penelitian descriptive correlation dengan pendekatan cross sectional, sample terdiri dari 41 responden kategori ATS 2 dan 3 di IGD RSU Pindad yang didapatkan melalui tehnik accidental sampling. Pengukuran respon time menggunakan stopwatch dan lembar observasi sedangkan pengukuran tingkat kecemasan menggunakan instrument HARS. Hasil penelitian dengan analisa univariat distribusi frekuensi didapatkan 21 perawat (51%) melakukan respon time yang tepat pada pasien kategori ATS 2 dan 3 dan 16 pasien (39,02%) mengalami tingkat kecemasan sedang, sedangkan analisa bivariate berdasarkan uji statistic chi square, dengan 0,05, didapatkan P-value 0,032 dimana P-value yang berarti ketepatan respon time perawat berdampak pada tingkat kecemasan pasien ATS 2 dan 3. Ketepatan Respon time perawat merupakan salah satu sumber koping selain edukasi dan pemberian informasi rencana tindakan yang dapat memicu peningkatan GABA pada sel saraf dan akan mempengaruhi gyrus parietalis sehingga akan menurunkan respon kecemasan. Saran untuk perawat dan manajemen RS untuk melakukan pelatihan kegawat daruratan dan triage sangat diperlukan sehingga pemberian respon time perawat dapat tepat sesuai dengan SPM IGD dan prioritas dalam penatalaksanaan kegawatdaruratan pada pasien kategori ATS 2 dan 3 sesuai dengan hasil penilaian triage