Stres adalah suatu keadaan ketegangan yang berpengaruh pada emosional, proses berpikir, dan kondisi seseorang. Kondisi stres dapat menyebabkan individu mengalami perubahan hormonal yang mengarah pada pemilihan makanan yang salah dan mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur. Hal tersebut dapat mengakibatkan peningkatan hormon androgen dan produksi sebum yang berlebihan sehingga memicu terjadinya akseserbasi acne vulgaris. Tingginya tuntutan perkuliahan pada mahasiswa akan menjadi salah satu faktor yang tidak dapat dihindari oleh mahasiswa dalam terjadinya acne vulgaris. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres, kebiasaan makan, dan siklus menstruasi dengan tingkat keparahan acne vulgaris pada mahasiswi Profesi Ners Universitas Klabat. Metodologi yang digunakan adalah desain korelasi deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan yaitu total sampling dengan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 92 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki tingkat stres sangat berat 84 (91.3%), kebiasaan makan baik 61 (66.3%), siklus menstruasi teratur 65 (70.7%) dan tingkat keparahan acne vulgaris ringan 86 (93.5%). Hasil uji bivariat dengan menggunakan rumus spearman’s rho dan Mann-Whitney menemukan tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat stres (p=0.513;r=-0.069), kebiasaan makan (p=0,966;r=-0.005) dan siklus menstruasi (p=0.084) dengan tingkat keparahan acne vulgaris pada mahasiswi Profesi Ners di Universitas Klabat. Direkomendasikan bagi mahasiswa Profesi Ners untuk dapat menurunkan tingkat stres yang dirasakan dengan cara melakukan kegiatan secara berkelompok. Juga para mahasiswa dapat mempertahankan kebersihan kulit agar terhindar dari acne vulgaris. Stress is defined as a state of tension that affects an individual's emotional state, cognitive processes, and overall condition. Hormonal changes resulting from stressful conditions can lead to an inclination towards unhealthy dietary choices and irregular menstrual cycles. This can result in an increase in androgen hormones and excessive sebum production, which in turn can lead to the development of acne vulgaris. The rigorous demands of academic lectures are a significant contributing factor to the occurrence of acne vulgaris among students. The objective of this study was to ascertain the correlation between stress levels, dietary habits, and the menstrual cycle with the severity of acne vulgaris in Ners Professional students at Universitas Klabat. The methodology employed was a descriptive correlation design with a cross-sectional approach. The sampling technique employed was total sampling, with a total of 92 individuals included in the study. The findings indicated that the majority of students exhibited elevated stress levels 84 (91.3%), commendable dietary habits 61 (66.3%), regular menstrual cycles 65 (70.7%), and mild acne vulgaris severity 86 (93.5%). The results of the bivariate tests, which employed the Spearman's rho and Mann-Whitney formulas, revealed no statistically significant correlation between stress levels (p=0.513;r=-0.069), eating habits (p=0,966;r=-0.005), and menstrual cycles (p=0.084) with the severity of acne vulgaris in Ners Professional students at Universitas Klabat. It is recommended that Ners Professional students engage in group activities to mitigate stress levels. In addition, students can maintain proper skin hygiene to prevent the development of acne vulgaris.