Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Health Expo: Upaya Penanggulangan 4 Hypers di Kelurahan Makawidey, Bitung Reagen Jimmy Mandias; Grace Kaparang; Frendy Fernando Pitoy; Elisa Anderson; Denny Maurits Ruku; Lea Andy Shintya; Ellen Padaunan; Christina Angel Umboh; Kathleen Sharon Boling; Injilia Desgia Kawalod; Cesilia Kolesy; Thesalonika Margaretha Laluraga; Chintiya Zhou Chen Mariam Somba; Bella Elisabeth Sabathama Hadibrata; Jennifer Telly Rumuat
Servitium Smart Journal Vol 2 No 1 (2023): Servitium Smart Journal
Publisher : Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31154/servitium.v2i2.21

Abstract

Meskipun selama beberapa dekade terakhir terjadi peningkatan teknologi dan penelitian ekstensif yang signifikan dalam dunia medis dan kesehatan secara keseluruhan, Penyakit Tidak Menular (PTM) atau penyakit degeneratif atau dalam istilah lain yaitu Man-made Disease menjadi seperti enigma yang tidak kunjung dapat diatasi. Program Pengabdian kepada Masyarakat pada artikel ini adalah mengacu pada skrining dan penanganan 4 Hypers dengan cara pemberian edukasi melalui konsultasi pola hidup dan pemberian obat pada warga Masyarakat Kelurahan Makawidey, Aertembaga, Bitung. Penanganan 4 Hypers terus perlu digalakkan untuk mencegah peningkatan kasusnya pada waktu ke depan. Para dokter, perawat, tenaga kesehatan serta pemerintah harus terus berkolaborasi untuk mengadakan skrining, edukasi, pencegahan serta pengobatan penyakit tidak menular. Kegiatan seperti ini perlu diadakan oleh sivitas akademika fakultas keperawatan, fakultas ilmu kesehatan atau sekolah tinggi ilmu kesehatan yang lain secara regular dan menyeluruh di seluruh Indonesia sesuai cakupan jangkauan wilayah institusi tersebut.
Dukungan Keluarga Dan Kepatuhan Minum Obat Hipertensi Pada Lansia Di Kecamatan Ratahan Marshenda Vinolia Megavanesha Wanta; Jeswendy Godlife Karepouwan; Avril Elke Emily Sigar; Anggryani Caroline; Frendy Fernando Pitoy
Journal Nursing Care Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Gorontalo Vol 10, No 1 (2024): JOURNAL NURSING CARE
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jnc.v10i1.978

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi merupakan penyakit yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah diatas batas normal dan paling sering diderita oleh lansia. Penanganan yang dapat dilakukan pada penderita hipertensi yaitu patuh dalam mengonsumsi obat hipertensi. Patuh dalam pengobatan adalah hal yang sangat susah untuk dilakukan sehingga sangat dibutuhkan dukungan dari keluarga dalam melaksanakanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat hipertensi pada lansia di Kecamatan Ratahan.Metode: Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan metode deskriptif korelasi melalui pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan besar sampel sebanyak 155 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dukungan keluarga, dan kuesioner Morisky Medication Adherence Scale (MMAS).Hasil: Diperoleh bahwa sebagian besar responden berada pada kategori dukungan keluarga baik dengan jumlah partisipan sebanyak 126 (81,3%) partisipan dan tidak patuh minum obat hipertensi dengan jumlah 83 (53,5%) partisipan. Setelah dilakukan alalisis bivariat dengan menggunakan rumus Spearman Rank didapati nilai p=0,001, r= 0,254.Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat hipertensi pada lansia di Kecamatan Ratahan. Hubungan bersifat lemah dengan arah positif dimana semakin tinggi dukungan keluarga diberikan maka semakin patuh lansia dalam mengonsumi obat hipertensi. Menjadi suatu pekerjaan yang penting bagi tenaga kesehatan khususnya perawat dalam bidang komunitas untuk dapat memberikan penyuluhan kesehatan mengenai peran keluarga dalam mendukung keberhasilan penggunaan obat khususnya bagi penderita penyakit kronis seperti hipertensi. Bagi lansia sendiri disarankan untuk patuh dalam mengonsumsi obat baik ada atau tidaknya gejala hipertensi yang muncul.
HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DAN KEJADIAN ACNE VULGARIS PADA MAHASISWA Pitoy, Frendy Fernando; Maramis, James Richard; Kawuwung, Christin Virginia
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 11 No. 2 (2023): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Acne vulgaris is a skin problem caused by excessive sebum or oil production which can cause inflammation and blockage of the pores. The emergence of acne vulgaris can be influenced by several factors, one of which is the quality of sleep. Objective: This study aims to determine the relationship between quality of sleep and the incidence of acne vulgaris in Nursing students at Universitas Klabat. Methods: This research is quantitative with a descriptive correlation method through a cross sectional approach. Total sampling technique was used with a sample of 90 people. Data was collected using a questionnaire, where the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire was used to measure The quality of sleep, while the Global Acne Grading System (GAGS) questionnaire was used to measure the incidence of acne vulgaris.Results: The data analysis showed that most of the respondents' sleep quality was in the bad category with a total of 80 people (88.9%). While the level of acne vulgaris is mostly at a mild level with 70 respondents (77.8%). Bivariate analysis using Spearman's rho was used and it was found that there was no significant relationship between quality of sleep and the incidence of acne vulgaris in college students as proved by a p value > 0.05. conclusion: It is recommended for the students to balance the study and rest time to get the optimal sleep quality and it is also suggested to do facial care properly to prevent the acne vulgaris that is sustainable. For future researchers to be able to examine other factors that influence the incidence of acne vulgaris, such as a family history of acne, use of cosmetics, work, stress, lifestyle, and diet. Keywords: Acne Vulgaris, Quality of Sleep, Student.
Skrining dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular di Kelurahan Airmadidi Denny Maurits Ruku; Reagen Jimmy Mandias; Lea Andy Shintya; Frendy Fernando Pitoy; Elisa Anderson; Jimmy Herawan Moedjahedy; Eunike Ella; Gabriel Christovel Nander; Nikita Ribka Maya Siwu
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i7.15272

Abstract

ABSTRAK Gangguan Kesehatan tidak pernah lepas dari masyarakat meskipun peningkatan teknologi dibilang sudah cukup pesat. Gangguan kesehatan dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu penyakit yang menular dari satu ke yang lain dan penyakit tidak menular (PTM) yang mana dapat ditularkan dari orang lain. Penyakit tidak menular adalah penyakit katastropik dengan penyebab kematian paling tinggi di Indonesia. Penyakit ini diantaranya adalah hipertensi, diabetes, dan gout arthritis, dan hiperkolesterol. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melakukan skrining dan penanggulangan PTM di RW 10 Kelurahan Airmadidi Atas dengan cara melakukan pemeriksaan kesehatan dan pemberian edukasi kesehatan pada masyarakat. Metode yang diterapkan pada program ini adalah survey observasi dan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat di RW 10 kelurahan Airmadidi Atas. Data hasil analisis skrining kesehatan menunjukan bahwa pada sebagian besar penderita PTM berada pada kategori usia lanjut atau diatas dari usia 60 tahun dengan nilai persentase penderita Hipertensi sebanyak 18 (66.6%) orang, Diabetes Melitus 12 (60%) orang, dan Hyperkolesterolemia 15 (51%) orang. Sehubungan dengan angka penderita hipertensi yang cukup tinggi, maka telah diberikan edukasi kesehatan mengenai hipertensi pada Masyarakat. PTM ditemukan dengan angka kejadian yang cukup tinggi dikalangan Masyarakat. Kegiatan seperti in harus diadakan agar masyarakat lebih peduli mengenai kesehatannya.  Kata Kunci: Penyakit Tidak Menular, Skrining, Edukasi  ABSTRACT Health problems have never been separated from society even though the technological improvements are increasing rapidly. Health problems can be divided into two types, namely diseases that are transmitted from one person to another and non-communicable diseases (NCDs) which can be transmitted from other people. Non-communicable diseases are catastrophic diseases with the highest cause of death in Indonesia. These diseases include hypertension, diabetes, gouty arthritis and hypercholesterolemia. This community service program aims to carry out the health screening and PTM prevention in RW 10 Airmadidi Atas Village by conducting health observation and providing health education to the community. The data from health screening analysis shows that the majority of NCDs sufferers are in the elderly category or above the age of 60 years with a percentage of 18 (66.6%) people suffering from hypertension, 12 (60%) people with diabetes mellitus, and 15 (51%) people with hypercholesterolemia. According to the high number of hypertension sufferers, health education regarding hypertension has been provided to the community. NCDs is found to have high incidence rate among the community. Activities like this must be held so that people care more about their health. Keywords: Non-Communicable Disease, Screening, Education
Dukungan Keluarga Dan Kepatuhan Menjalankan Diit Pasien Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Ratahan Pitoy, Frendy Fernando; Mandias, Reagen Jimmy; Shintya, Lea Andy; Manawan, Kenny Julisa
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 14 No. 02 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v14i02.775

Abstract

Latar Belakang: Salah satu cara untuk menangani penyakit DM adalah dengan melakukan diet yang ketat dimana bukanlah hal yang mudah untuk tetap konsisten dalam menjalankanya. Dukungan dari keluarga merupakan suatu kontribusi nyata yang sangat berperan aktif dalam mempengaruhi pelaksanaan diet DM. Diet yang dilakukan terus-menerus dengan jangka waktu yang lama dan disertai dengan kurangnya dukungan dari keluarga sering kali menimbulkan perasaan bosan sehingga mengakibatkan kelalaian dalam menjalankanya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan menjalankan diet pada pasien DM di wilayah kerja Puskesmas Ratahan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 94 responden. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner Dukungan Keluarga dan Kuesioner Kepatuhan Diet DM. Analisis data menggunakan rumus Spearman’s Rho dengan menggunakan program Statistical Package For The Social Science (SPSS) 21. Hasil: Ditemukan bahwa sebagian besar responden masuk dalam kategori dukungan keluarga baik dengan jumlah 67 (71,3%) responden dan memiliki kepatuhan diet DM dalam kategori patuh dengan jumlah 59 (62,8%) responden.  Lebih lanjut, hasil analisis bivariat menggunakan rumus Spearman’s rho menunjukan nilai p=0,271. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dan kepatuhan menjalankan diet DM di wilayah kerja Puskesmas Ratahan.
Body mass index dan keterhubungannya dengan kekuatan otot tungkai bawah dan keseimbangan pada lansia Pitoy, Frendy Fernando; Korengkeng, Joshua Harsi
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 15 No. 02 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v15i02.1298

Abstract

Latar Belakang: Berat badan berlebih yang sering ditemukan pada lansia dapat mengakibatkan resiko terjadinya kejadian jatuh. Berat badan berlebih dapat diakibatkan oleh penumpukan lemak yang terjadi sehingga mengurangi masa otot yang mana sebagai sumber pemberi tenaga pada individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara Body mass index dengan kekuatan otot tungkai bawah dan keseimbangan pada lansia di Desa Rerer Raya.Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah deskritif korelasi dengan pendekatan cros-sectional. Teknik pengambilan sampel meggunakan consecutive sampling teknik dengan jumlah sampel sebanyak 81.Hasil: Sebagian besar responden yaitu 48 (59,3%) berada di kategori obesitas, yang terbagi antara obesitas 1 dan obesitas 2. Ditemukan juga sebagian besar responden yaitu sebanyak 31 (38,3%) responden berada pada kategori resiko jatuh berdasarkan kekuatan otot tungkai bawah, dan 54 (66,7%) responden memiliki keseimbangan normal. Lebih lanjut hasil menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Body mass index dengan kekuatan otot (p=0,909; r=0.013) dan keseimbangan (p=0,315; r=0,113) pada lansia di Desa Rerer Raya.Kesimpulan: Body mass index tidak memiliki hubungan yang signifikan terhada kekuatan otot tungkai bawah dan keseimbangan pada lansia yang berada di desa Rerer Raya.
Perilaku Merokok dan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus Frendy Fernando Pitoy; Reagen Jimmy Mandias; Angelina Firma Sheryll Senduk
NUTRIX Vol 8 No 2 (2024): Volume 8, Issue 2, 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v8i2.1129

Abstract

Abstract The more the incidence of diabetes mellitus (DM) increases, the more varied the factors that can trigger the disease. One of the causative factors is impaired productivity and insulin sensitivity caused by smoking. Cigarettes contain substances that can cause oxidative stress which can damage the pancreas and nicotine which can reduce insulin sensitivity. This study aims to find out the relationship between smoking behavior and blood sugar levels in DM patients. This research is quantitative research using descriptive correlation methods through a cross-sectional approach. Samples used in this research was 84 respondents using purposive sampling techniques. The instruments were an Autocheck brand glucometer and an observation sheet. Data analysis for the correlation test uses chi-square. The results showed that the majority of respondents smoked with 51 (60.7%) respondents and KGD was in the diabetes category with 67 (79.8%) respondents. Furthermore, the results show that there is a value of p=0.023, cc=0.023. It can be concluded that there is a significant relationship between smoking behavior and KGD in DM sufferers with a weak relationship. There is a need for awareness for DM sufferers to adopt a healthy lifestyle, such as stopping smoking and keeping the KGD at a reasonable value so as to avoid complications from existing diseases. For further research, researchers are expected to add more samples so that the statistical power of the research is greater. Keywords: Diabetes, Blood Sugar Levels, Smoking Abstrak Semakin meningkatnya angka kejadian insiden diabetes mellitus (DM), maka semakin bervariasi faktor yang dapat menjadi pemicu terjadinya penyakit tersebut. Salah satu faktor penyebab adalah gangguan produktifitas dan sensitifitas insulin yang diakibatkan oleh aktivitas merokok. Pada rokok terdapat sat yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang dapat merusak pankreas dan sat nikotin yang dapat membuat sensitivitas insulin berkurang. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan antara perilaku merokok dengan kadar gula darah (KGD) pasien DM. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif korelasi melalui pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 84 responden melalui teknik sampling purposive. Instrumen yang digunakan adalah glukometer merek Autocheck dan lembar observasi. Analisis data untuk uji korelasi menggunakan chi-square. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar responden berperilaku merokok dengan jumlah responden sebanyak 51 (60,7%) responden dan KGD berada pada kategori diabetes dengan responden sebanyak 67 (79,8%). Lebih lanjut hasil menunjukan bahwa terdapat nilai p=0,023, r=0,023. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku merokok dengan KGD pada penderita DM dengan keeratan hubungan yang lemah. Sangat di butuhkan kesadaran bagi penderita DM untuk menjalankan pola hidup yang sehat salah satunya berhenti merokok dan menjaga KGD berada pada nilai yang wajar sehingga terhindar dari komplikasi-komplikasi penyakit yang ada. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan peneliti untuk menambah lebih banyak sampel agar semakin besar kekuatan statistik dari penelitian tersebut. Kata Kunci: Diabetes, Kadar Gula Darah, Merokok
TINGKAT STRES, KEBIASAAN MAKAN, SIKLUS MENSTRUASI DAN KETERHUBUNGANYA DENGAN TINGKAT KEPARAHAN ACNE VULGARIS PADA MAHASISWI Meitha Natalia Sumampouw; Aldi Andreas Bawoel; Yetslince Naomi Lantemona; Frendy Fernando Pitoy
Klabat Journal of Nursing Vol 6 No 2 (2024): Nursing - World's Buoyant
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/kjn.v6i2.1171

Abstract

Stres adalah suatu keadaan ketegangan yang berpengaruh pada emosional, proses berpikir, dan kondisi seseorang. Kondisi stres dapat menyebabkan individu mengalami perubahan hormonal yang mengarah pada pemilihan makanan yang salah dan mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur. Hal tersebut dapat mengakibatkan peningkatan hormon androgen dan produksi sebum yang berlebihan sehingga memicu terjadinya akseserbasi acne vulgaris. Tingginya tuntutan perkuliahan pada mahasiswa akan menjadi salah satu faktor yang tidak dapat dihindari oleh mahasiswa dalam terjadinya acne vulgaris. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres, kebiasaan makan, dan siklus menstruasi dengan tingkat keparahan acne vulgaris pada mahasiswi Profesi Ners Universitas Klabat. Metodologi yang digunakan adalah desain korelasi deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan yaitu total sampling dengan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 92 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki tingkat stres sangat berat 84 (91.3%), kebiasaan makan baik 61 (66.3%), siklus menstruasi teratur 65 (70.7%) dan tingkat keparahan acne vulgaris ringan 86 (93.5%). Hasil uji bivariat dengan menggunakan rumus spearman’s rho dan Mann-Whitney menemukan tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat stres (p=0.513;r=-0.069), kebiasaan makan (p=0,966;r=-0.005) dan siklus menstruasi (p=0.084) dengan tingkat keparahan acne vulgaris pada mahasiswi Profesi Ners di Universitas Klabat. Direkomendasikan bagi mahasiswa Profesi Ners untuk dapat menurunkan tingkat stres yang dirasakan dengan cara melakukan kegiatan secara berkelompok. Juga para mahasiswa dapat mempertahankan kebersihan kulit agar terhindar dari acne vulgaris. Stress is defined as a state of tension that affects an individual's emotional state, cognitive processes, and overall condition. Hormonal changes resulting from stressful conditions can lead to an inclination towards unhealthy dietary choices and irregular menstrual cycles. This can result in an increase in androgen hormones and excessive sebum production, which in turn can lead to the development of acne vulgaris. The rigorous demands of academic lectures are a significant contributing factor to the occurrence of acne vulgaris among students. The objective of this study was to ascertain the correlation between stress levels, dietary habits, and the menstrual cycle with the severity of acne vulgaris in Ners Professional students at Universitas Klabat. The methodology employed was a descriptive correlation design with a cross-sectional approach. The sampling technique employed was total sampling, with a total of 92 individuals included in the study. The findings indicated that the majority of students exhibited elevated stress levels 84 (91.3%), commendable dietary habits 61 (66.3%), regular menstrual cycles 65 (70.7%), and mild acne vulgaris severity 86 (93.5%). The results of the bivariate tests, which employed the Spearman's rho and Mann-Whitney formulas, revealed no statistically significant correlation between stress levels (p=0.513;r=-0.069), eating habits (p=0,966;r=-0.005), and menstrual cycles (p=0.084) with the severity of acne vulgaris in Ners Professional students at Universitas Klabat. It is recommended that Ners Professional students engage in group activities to mitigate stress levels. In addition, students can maintain proper skin hygiene to prevent the development of acne vulgaris.
DUKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAGERAT KOTA BITUNG Frendy Fernando Pitoy; Ellen Padaunan; Cristoforus Stary Herang
Klabat Journal of Nursing Vol 4 No 1 (2022): New Start
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/kjn.v4i1.785

Abstract

Abstract Tuberculosis disease or TB Pulmonary is a contagious infection that requires regular and long-term treatment. Maximum treatment can be obtained with proper adherence to medication for patients with the disease. The role of family support is important in achieving the maximum treatment by patients so that the patients remain obedient in the treatment. This study aims to determine the relationship between family support and medication adherence in TB Pulmonary patients in the work area of Sagerat Health Center, Bitung City. The research method used was a descriptive correlation with a consecutive sampling technique which was conducted from February to March 2021 with a total of 30 participants. The results showed that most of the participants, which is 82% were in the category of obedient in taking the medication and 64% had good family support in the treatment. Furthermore, the results showed that there was no significant relationship between family support and medication adherence in TB Pulmonary patients in the work area of Sagerat Public Health Center, Bitung City with a p value of 0.363. It is recommended for the patients with TB Pulmonary in the work area of Sagerat Health Center who are still not compliant with treatment to pay more attention to the importance of doing the right treatment according to the direction of the local health service. Keywords: Tuberculosis, Family Support, Medication Adherence Abstrak Penyakit Tuberculosis atau yang sering disebut TB Paru adalah infeksi menular yang membutuhkan pengobatan yang rutin dan cukup lama. Untuk mendapatkan pengobatan yang maksimal, dibutuhkan kepatuhan mengkonsumsi obat yang baik dari penderita penyakit. Peran dukungan keluarga merupakan hal penting dalam mencapai maksimalnya pengobatan yang dilakukan oleh penderita agar tetap patuh dalam pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien tuberkulosis paru di wilaya kerja Puskesmas Sagerat, kota Bitung. Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan descriptive correlation dengan teknik pengambilan sampel yaitu consecutive sampling yang dilakukan pada bulan februari sampai maret 2021 dengan jumlah partisipan sebanyak 30 orang. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan yaitu 82% berada pada kategori patuh minum obat dan 64% memiliki dukungan keluarga yang baik dalam pengobatan. Lebih lanjut, hasil menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien tuberkulosis paru di wilayah kerja puskesmas Sagerat, kota Bitung dengan nilai p= 0.363. Direkomendasikan kepada penderita TB Paru di wilaya kerja Puskesmas Sagerat yang masih tidak patuh dalam pengobatan untuk lebih memperhatikan pentingnya melakukan pengobatan yang benar sesuai arahan layanan kesehatan setempat. Kata kunci : Tuberkulosis, Dukungan Keluarga, Kepatuhan Minum Obat
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT STRES MENJALANI DIET PENDERITA DIABETES MELLITUS DI FASKES TINGKAT SATU KLINIK CARISA MANADO Loura Caroline Korengkeng; Frendy Fernando Pitoy; Meryon Hevin Pongoh
Klabat Journal of Nursing Vol 4 No 1 (2022): New Start
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/kjn.v4i1.783

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah (hiperglikemia) sebagai akibat dari gangguan system endokrin. Pentingnya penerapan Diet DM yang teratur membuat banyak penderita DM merasakan stres dalam menjalani ketentuan tersebut sehingga tidak dapat melanjutkan program yang direncanakan. Keberhasilan menjalankan program diet dapat dipengaruhi dengan tingkat pengetahuan seseorang mengenai program tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat stres menjalani diet penderita diabetes mellitus di faskes tingkat satu Klinik Carisa Manado. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian descriptive correlation dengan pendekatan crosssectional. Pengumpulan responden dengan cara Consecutive Sampling yang telah dilakukan pada tanggal 01 - 31 Maret 2021dengan jumlah partisipan sebanyak 35 orang. Analisis data dilakukan dengan menggunakan spearman’s correlation dengan hasil penelitian yang menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat stres menjalani diet penderita diabetes mellitus di faskes tingkat satu Klinik Carisa Manado dengan nilai p= 0.411. Lebih lanjut data menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan kurang yaitu sebanyak 28 orang (80%) tingkat stres ringan yaitu sebanyak 20 orang (57,1%). Direkomendasikan bagi penderita DM di Klinik Carisa Manado agar dapat meningkatkan pengetahuan dengan mencari informasi mengenai diet penderita DM, dan juga bagi pimpinan faskes tingkat