Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Kebiasaan Makan dan Keparahan Acne Vulgaris pada Mahasiswa James Richard Maramis; Frendy Fernando Pitoy; Vanesa Giselle Thomas
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 5 (2023): Volume 3 Nomor 5 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.091 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i5.10346

Abstract

ABSTRACT Acne vulgaris is a dermatological condition that affects both teenagers and adults. While various factors contribute to the severity of acne vulgaris, recent studies are progressively studying the interesting relationship between acne vulgaris and eating habits. Scientific studies have found that certain eating habits such as foods with high fat and glycemic index, products containing milk and energy-dense, and high-calorie foods play a role in exacerbating acne vulgaris. This study aims to determine whether there is a significant relationship between eating habits and the severity of acne vulgaris in grade III and IV students of the Faculty of Nursing, Universitas Klabat.This research is a quantitative research with a descriptive correlation method through a cross-sectional approach. The research sample was taken using a total sampling technique with a total of 205 respondents. Data was collected using the Adolescent Food Habits Checklist (AFHC) questionnaire to measure eating habits, and the Global Acne Grading System (GAGS) to measure the severity of Acne Vulgaris. It was found that most of the students were in the category of poor eating habits, with a total of 114 (55.6%) respondents, and had mild acne vulgaris, with a total 109 (53.2%) respondents. After conducting bivariate analysis using the Spearman's Rho, it was found that the value of p = 0.001; and r=-0.646. There is a significant relationship between eating habits and the severity of acne vulgaris in grade III and IV students of the Faculty of Nursing, Universitas Klabat. The level of coefficient correlation was classified as strong with the negative direction, where the poorer respondent's eating habits are, the higher the severity of acne vulgaris. It is recommended for the students to pay attention to their eating habits by reducing foods high in fat, calories and glycemic index, and starting to eat fruits and vegetables regularly. For further researchers, it is possible to measure the comparison of certain types of food as well as the schedule, and number of food portions consumed and their effect on the severity of acne vulgaris. Keywords: Acne Vulgaris, Eating Habits, Students.  ABSTRAK Acne vulgaris merupakan kondisi dermatologis yang mempengaruhi remaja dan orang dewasa. Sementara berbagai faktor berkontribusi terhadap keparahan acne vulgaris, penelitian-penelitian terbaru secara progresif mempelajari keterkaitan yang menarik antara acne vulgaris dan kebiasaan makan. Studi ilmiah mendapati bahwa kebiasaan makan tertentu seperti makanan dengan lemak dan indeks glikemik tinggi, produk yang mengandung susu dan makanan padat energi serta tinggi kalori berperan dalam memperparah acne vulgaris. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan makan dengan keparahan acne vulgaris pada mahasiswa tingkat III dan IV Fakultas Keperawatan Universitas Klabat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif korelasi melalui pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik total sampling dengan jumlah responden sebanyak 205 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner Adolescent Food Habits Checklist (AFHC) untuk mengukur kebiasaan makan, dan Global Acne Grading System (GAGS) untuk mengukur derajat keparahan Acne Vulgaris. Ditemukan bahwa sebagian besar mahasiswa berada pada kategori kebiasaan makan yang kurang baik yaitu sebanyak 114 (55,6%) responden, dan memiliki tingkat keparahan acne vulgaris ringan yaitu sebanyak 109 (53,2%) responden. Setelah dilakukan analisis bivariat menggunakan rumus Spearman’s Rho didapati bahwa nilai p=0,00; r=-0,646. Terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan makan dengan keparahan acne vulgaris pada mahasiswa mahasiswa tingkat III dan IV Fakultas Keperawatan Universitas Klabat.  Tingkat keeratan hubungan tergolong kuat dengan arah hubungan variabel yang bersifat negatif, dimana semakin kurang baik kebiasaan makan responden maka tingkat keparahan acne vulgaris semakin tinggi. Direkomendasikan kepada mahasiswa agar dapat memperhatikan kebiasaan makan mereka dengan mengurangi makanan tinggi lemak, kalori dan indeks glikemik, dan mulai rutin mengonsumsi buah dan sayur. Bagi peneliti selanjutnya dapat mengukur perbandingan dari jenis-jenis makanan tertentu serta jadwal dan jumlah porsi makanan yang dikonsumsi dan pengaruhnya terhadap tingkat keparahan acne vulgaris.  Kata Kunci: Acne Vulgaris, Kebiasaan Makan, Mahasiswa.
Body Image dan Pola Makan pada Mahasiswi Keperawatan Universitas Klabat Metty Wuisang; Frendy Fernando Pitoy; Priskila Fientje Mareyke
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 5 (2023): Volume 3 Nomor 5 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.552 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i5.10353

Abstract

ABSTRACT Everyone, especially women, is very concerned about their body shape. Wrong descriptions about the body can cause body image problem, which they tend to experience changes in negative behavior. Diet is an activity that is often used as an alternative to rebuild the body image. The teenagers tried to change their diet so the body more beautiful without thinking about the disadventage from nutrition insufficient. This study aims to determine the relationship between body image and diet in nursing students at Universitas Klabat. The research method used is descriptive correlation with a cross sectional approach. 128 respondents were selected using a purposive sampling technique. The Multidimensional Body Self Relation Questionnaire – Appearance Scales (MBRSQ-AS) and dietary pattern questionnaire were used in data collection. The results showed that a total of 128 respondents were studied, and the majority of the respondents namely 94 female students (73.4%) had a positive body image and 123 female students (96.1%) had a good diet. Furthermore, the results found that after Pearson Correlation analysis regarding the relationship between body image and diet was done, there was a value of p = 0.000; r = 0.360. There is a significant relationship between body image and diet in Nursing Student at Klabat University. The relationship is weak and unidirectional, where the more positive the body image of the respondents, the better their diet. It is recommended for the students to be able to maintain a good perception of body image so that their diet will be maintained properly and spread from health problems. Keywords: Body Image, Diet, StudentsABSTRAK Setiap individu khususnya wanita sangat memperhatikan bentuk tubuh mereka. Deskripsi yang salah tentang tubuh dapat menyebabkan masalah pada body image sehingga cenderung mengalami perubahan perilaku kearah yang negative. Pola makan merupakan kegiatan yang sering menjadi alternatif dalam memperbaiki body image yang rusak. Para remaja beranggapan bahwa dengan merubah pola makan tubuh akan terlihat indah tanpa memikirkan kekurangan yang akan ditimbulkan apabilah tubuh tidak memiliki nutrisi yang cukup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara body image dengan pola makan pada mahasiswi keperawatan Universitas Klabat.Metode penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation dengan pendekatan cross sectional. 128 responden telah dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Kuesioner Multidimentional Body Self Relation Quesioner – Appearance Scales (MBRSQ-AS) dan kuesioner pola makan telah digunakan dalam pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 128 responden yang diteliti, sebagian besar responden yaitu 94 mahasiswi (73,4%) memiliki body image positif dan 123 mahasisi (96,1%) memiliki pola makan yang baik. Lebih lanjut, hasil uji statistik Pearson Correlation mengenai hubungan antara body image dan pola makan menemukan hasil dengan nilai p = 0,000; r = 0,360. Terdapat hubungan yang signifikan antara body image dengan pola makan pada Mahasiswi Keperawatan Universitas Klabat. Hubungan bersifat lemah dan searah, dimana semakin positif body image responden maka akan semakin baik pola makan mereka. Direkomendasikan bagi para mahasiswi agar dapat mempertahankan persepsi yang baik tentang body image sehingga pola makan akan terjaga dengan baik dan terhindar dari gangguan kesehatan. Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian mengenai faktor lain yang dapat mempengaruhi pola makan seperti aktivitas fisik, stres dan sosial ekonomi. Kata Kunci: Body Image, Pola Makan, Mahasiswi
Hubungan Tingkat Stres dengan Konsumsi Alkohol pada Remaja Mutiara Wahyuni Manoppo; Frendy Fernando Pitoy; Kezia Bianca Tampi
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 6 (2023): Volume 3 Nomor 6 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.969 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i6.10585

Abstract

ABSTRACT Stress is a feeling that can lead to negative actions or behavior for adolescents. When experiencing stress, adolescents try to divert their attention to things that are fun, where the use of alcohol is a wrong action and is often the first choice. By consuming alcoholic beverages, adolescents can feel and relieve stress in a moment because of the nature of alcohol as a central nervous system depressant. This study aims to determine whether there is a significant relationship between stress levels and alcohol consumption in adolescents in Tandengan Village, Minahasa. This study has used a descriptive correlation method with a cross-sectional approach. The sample in this study were 86 respondents who were collected using a purposive sampling technique. Data collection was carried out using the Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS 42) questionnaire and alcohol consumption questionnaire. It was found that the majority of adolescents had normal stress levels with total of 45 (52.3%) respondents, then for alcohol consumption most adolescents were in the moderate category with total of 54 (60.5%) respondents. There is no significant relationship between stress levels and alcohol consumption in adolescents in Tandengan Village, Minahasa. It is recommended to the adolescents for not consume alcoholic beverages, and to look up for the positive things to relieve the stress that they are experiencing. Keywords: Stress Levels, Alcohol Consumption, Adolescents  ABSTRAK Stres merupakan suatu perasaan yang dapat menimbulkan tindakan atau prilaku negative bagi remaja. Saat mengalami stress remaja berusaha untuk mengalihkan perhatianya kepada hal-hal yang bersifat menyenangkan, dimana penggunaan alkohol merupakan suatu tindakan yang salah dan sering menjadi pilihan utama. Dengan mengkonsumsi meminuman beralkohol remaja dapat merasakan dan menghilangkan stres secara sesaat karena sifat dari alkohol sebagai depresan system saraf pusat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan konsumsi alkohol pada remaja di Desa Tandengan Kabupaten Minahasa. Penelitian ini menggunakan metode descriptive correlation dengan pendekatan cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 86 responden yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS 42) dan kuesioner konsumsi alkohol.  Ditemukan bahwa sebagian besar remaja berada tingkat stres normal yaitu sebanyak 45 (52.3%) responden, kemudian untuk konsumsi alkohol sebagian besar remaja berada pada kategori sedang yaitu sebanyak 54 (60.5%) responden. Analisis bivariat dengan menggunakan spearmen’s rho telah dilakukan dan didapati nilai p= > 0.05. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan konsumsi alkohol pada remaja di Desa Tandengan Kabupaten Minahasa. Direkomendasikan remaja dapat mempertahankan diri untuk tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, dan diharapkan juga bagi remaja untuk mencari hal-hal yang positif untuk menghilangkan stres yang dialami. Bagi penelitian selanjutnya, direkomendasikan untuk melakukan penelitian mengenai faktor lain sebagai penyebab penggunaan alkohol dikalangan remaja serta dampak yang dihasilkan dari penggunaan alkohol tersebut. Kata Kunci: Tingkat Stres, Konsumsi Alkohol, Remaja
Hubungan Dukungan Sosial dengan Kecemasan dalam Menghadapi Dunia Kerja Ernest C. Matindas; Frendy Fernando Pitoy; Emanuela Bethania Ester Seroy
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 6 (2023): Volume 3 Nomor 6 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.59 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i6.10597

Abstract

ABSTRACT Looking for a job is one of the life phases that every individual will go through. Anxiety about finding a job after graduating is something that is often faced by graduates. One of the factors that influence the anxiety is social support. This study aims to determine whether there is a relationship between social support and anxiety in facing the world of work for students of the Faculty of Nursing, University of Klabat. This research is a quantitative research with a correlation descriptive method through a cross sectional approach. Sampling technique was using purposive sampling with a sample of 93 people. Most of the respondents were at high social support with a total of 84 people (90.3%) and the level of anxiety was moderate with 68 respondents (73.1%). Furthermore, bivariate analysis using Spearmen's rho was carried out and found p = > 0.05. There is no significant relationship between social support and anxiety in facing the world of work for students of the Faculty of Nursing, University of Klabat. It is recommended for the students to have an effective coping mechanism in response to the anxiety so that it does not have a negative impact on education. For future researchers to be able to enhance the scope by adding other factors that influence readiness in facing the world of work such as self-concept or coping mechanisms. Keywords: Social Support, Anxiety, World of Work.  ABSTRAK Mencari pekerjaan merupakan salah satu dari fase kehidupan atau peristiwa yang akan dilalui setiap individu. Kecemasan mencari pekerjaan setelah menamatkan diri dari bangku pendidikan merupakan hal yang sering dihadapi oleh wisudawan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kecemasan dalam mencari pekerjaan yaitu dengan adanya dukungan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Klabat. Penelitian ini berjenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif korelasi melalui pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel memakai teknik purposive sampling dengan sampel berjumlah 93 orang. Sebagian besar responden berada pada dukungan sosial tinggi dengan jumlah responden sebanyak 84 orang (90,3%) dan tingkat kecemasan menghadapi dunia kerja sedang dengan responden sebanyak 68 orang (73,1%). Lebih lanjut, analisis bivariat dengan menggunakan spearmen’s rho telah dilakukan dan ditemukan nilai p= >0.05. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan kecemasan dalam menghadapi dunia kerja pada mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Klabat. Direkomendasikan kepada mahasiswa agar dapat memiliki mekanisme koping yang efektif dalam menanggapi kecemasan menghadapi dunia pekerjaan agar tidak berdampak buruk dalam pendidikan. Untuk peneliti selajutnya agar dapat menggali lebih jauh dengan menambahkan faktor lain yang mempengaruhi kesiapan dalam menghadapi dunia kerja seperti konsep diri atau mekanisme koping. Kata Kunci: Dukungan Sosial, Kecemasan, Dunia Kerja
Kualitas Tidur pada Mahasiswa Profesi Ners Universitas Klabat Mutiara Wahyuni Manoppo; Frendy Fernando Pitoy; Tinneke Abigael
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 7 (2023): Volume 3 Nomor 7 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.322 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i7.10717

Abstract

ABSTRACT Quality of sleep is a basic human need, but for students, the needs will be disrupted because of their assignments and the daily lifestyles as students. If the quality of sleep cannot be fulfilled, it will affect the decrease in quality of life and health function. Students' sleep quality can influence the teaching and learning process which leads to an optimal understanding of the material provided. This study aims to determine the quality of sleep in Profesi Ners students at Universitas Klabat. This study used a descriptive analysis method using a cross sectional approach. Data collection was carried out on April 24, 2022 with a total of 113 respondents collected through a total sampling technique. Data was collected using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire. Descriptive analysis showed that most of the Profesi Ners students at Universitas Klabat, namely 108 respondents (95.6%) experienced poor sleep quality and 5 respondents (4.4%) experienced good sleep quality. Most students of the Profesi Ners at Universitas Klabat experience poor quality of sleep. It is recommended for the students to be able to manage the time so that sleep needs can be fulfilled. It is also recommended for further research to conduct research on the factors that cause students to experience poor quality of sleep. Keywords: Sleep Quality, Students, Profesi Ners  ABSTRAK Tidur yang berkualitas merupakan kebutuhan dasar manusia namun pada mahasiswa kebutuhan tidur akan terganggu karena tugas sebagai mahasiswa dan gaya hidup yang berubah. Apabila kualitas tidur tidak dapat terpenuhi maka akan berpengaruh pada menurunnya kualitas hidup dan fungsi kesehatan. Kebutuhan tidur mahasiswa dapat mempengaruhi proses belajar mengajar yang membawa kepada pemahaman materi yang diberikan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas tidur mahasiswa Profesi Ners di Universitas Klabat. Penelitian ini menggunakan metode descriptive analysis dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 24 April 2022 dengan jumlah responden yang terkumpul sebanyak 113 orang melalui teknik total sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Analisis deskriptif menunjukkan hasil bahwa sebagian besar mahasiswa Profesi Ners Universitas Klabat yaitu sebanyak 108 responden (95,6%) mengalami kualitas tidur buruk dan 5 responden (4,4%) mengalami kualitas tidur baik. Sebagian besar mahasiswa Profesi Ners Universitas Klabat mengalami kualitas tidur buruk. Bagi mahasiswa direkomendasikan untuk dapat mengatur waktu dengan baik agar supaya kebutuhan tidur dapat terpenuhi. Disarankan juga bagi penelitian selanjutnya untuk melakukan penelitian mengenai faktor penyebab mahasiswa mengalami kualitas tidur buruk. Kata Kunci: Kualitas Tidur, Mahasiswa, Profesi Ners
Hubungan Konsep Diri dengan Gaya Hidup Hedonis pada Komunitas Minahasa Vapers Frendy Fernando Pitoy; Ernest C. Matindas; Loura Korengkeng; Maisy Waleleng
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 7 (2023): Volume 3 Nomor 7 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.998 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i7.10655

Abstract

ABSTRACT The hedonic lifestyle that is oriented towards pleasure or enjoyment is the choice of many people in life. The hedonic lifestyle can be influenced by a person's self-concept, where the ability to control personal pleasure becomes weak so the hedonic lifestyle is very vulnerable. This study aimed to determine the relationship between self-concept and hedonic lifestyle in the Minahasa Vapers Community. This study used a quantitative research design with a descriptive correlation research method through a cross-sectional approach. The sampling technique used total sampling with a total sample of 85 people. Most of the participants, namely 69 respondents (81.2%) had a negative self-concept and 77 respondents (90.6%) had a hedonic lifestyle in the moderate category. Based on the results of the Spearman rank/rho statistical test, it was found that the value of p = > 0.05. There was no significant relationship between self-concept and the hedonic lifestyle in the Minahasa Vapers Community. It is recommended for the Minahasa Vapers Community to have a positive view of themselves by being optimistic, realizing and accepting existing deficiencies, being able to adapt well to the surrounding environment and being able to develop their strengths and potential without following a hedonic lifestyle. For further research, it is recommended to be able to analyze the variables that result in negative community self-concepts. Keywords: Hedonic, Self-Concept, Vapers.  ABSTRAK Gaya hidup hedonis yang berorientasi pada kesenangan atau kenikamatan merupakan pilihan banyak orang dalam menjalani hidup. Gaya hidup hedonis dapat dipengaruhi oleh konsep diri seseorang, dimana kemampuan mengontrol kesenangan pribadi menjadi lemah pada individu dengan konsep diri rendah sehingga gaya hidup hedonis sangat rentan terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dengan gaya hidup hedonis pada komunitas Minahasa vapers. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif korelasi melalui pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 85 orang. Sebagian besar partisipan yaitu sebanyak 69 reponden (81,2%) memiliki konsep diri negatif dan 77 responden (90,6%) memiliki gaya hidup hedonis dalam kategori sedang. Berdasarkan hasil uji statistik Spearman rank/rho  ditemukan nilai p = > 0,05. tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan gaya hidup hedonis pada komunitas Minahasa vapers. Direkomendasikan bagi komunitas Minahasa vapers agar dapat memiliki pandangan postitif terhadap diri sendiri dengan cara bersikap optimis, menyadari dan menerima kekurangan yang ada, mampu beradaptasi dengan baik di lingkungan sekitar dan dapat mengembangkan kelebihan dan potensi yang dimiliki  tanpa harus mengikuti pola hidup hedonis. Untuk penelitian selanjutnya, direkomendasikan untuk dapat menganalisa variabel yang mengakibatkan konsep diri komunitas negatif. Kata Kunci: Hedonis, Konsep Diri, Vapers
Factors Influencing the Incidence of Phlebitis in Hospitalized Patients Reagen Jimmy Mandias; Frendy Fernando Pitoy; Lea Andy Shintya; Windy Jennyfer Longdong
Journal Nursing Care Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Gorontalo Vol 9, No 2 (2023): JOURNAL NURSING CARE
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jnc.v9i2.722

Abstract

ABSTRACTBackground: Phlebitis is a nosocomial infection that often occurs and can be found in hospitals. Phlebitis is an infection that occurs in the walls of the veins which can be caused by various factors such as internal factors namely age and gender, as well as external factors such as the size of the infusion needle, the type of infusion fluid, the aseptic technique of infusion, and the number of days the infusion has been installed. Because of many factors influencing the phlebitis, lack of focus on phlebitis prevention often occurs.Purpose: This study aimed to determine the relationship between risk factors of phlebitis such as age, gender, infusion size, type of infusion fluid, location of infusion, length of infusion installed, and aseptic technique with the incidence of phlebitis in patients at a Private Hospital in Manado.Methods: The research method was quantitative, descriptive correlation with a cross-sectional approach. The sampling technique was used consecutive sampling with a total sample of 192 patients. Data was collected using an observation form for phlebitis risk factors and Visual Infusion Phlebitis (VIP) to measure phlebitis.Results: An analysis was carried out using the chi-square test and it was found that there were three risk factors that had a significant relationship with the incidence of phlebitis. These factors were the type of fluid (p= 0.000), aseptic technique (p= 0.011), and length of infusion installed (p= 0.020). While age (p= 0.383), sex (p= 0.948), infusion size (p= 0.247), and location of infusion (p= 0.826) had no relationship with the incidence of phlebitis. Furthermore, after logistic regression analysis, it was found that the type of fluid has a 13,539 times greater risk of developing phlebitis compared to the length of infusion installed and aseptic technique.Conclusion: The risk factors such as type of fluid, aseptic technique, and the length of infusion installed had a significant relationship with the incidence of phlebitis in a patient at a Private Hospital in Manado. The type of fluid is the most influential risk factor for the incidence of phlebitis in patients. It is recommended for nurses to minimize the use of hypertonic fluids, unless there are no contraindications. In addition, further attention is also needed regarding aseptic technique during infusion and pay attention to the condition of the patient's infusion during the treatment period.  ABSTRAKPendahuluan: Flebitis merupakan infeksi nosocomial yang sering terjadi dan banyak ditemui di rumah sakit.  Flebitis adalah infeksi yang terjadi pada dinding pembuluh darah vena yang dapat diakibatkan oleh berbagai faktor seperti faktor internal yaitu usia dan jenis kelamin, serta faktor eksternal seperti ukuran jarum infus, jenis cairan infus, teknik aseptik pemasangan infus, dan lama hari infus terpasang. Begitu banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya flebitis mengakibatkan kurangnya fokus pencegahan flebitis pada sumber penyebabnya.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor resiko terjadinya flebitis seperti usia, jenis kelamin, ukuran infus, jenis cairan infus, lokasi pemasangan infus, lama infus terpasang, dan teknik aseptik dengan kejadian flebitis pada pasien di salah satu Rumah Sakit swasta di Manado.Metode: Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan metode deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah consecutive sampling dan didapatkan jumlah sampel sebesar 192 pasien. Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi faktor resiko flebitis dan Visual Infusion Phlebitis (VIP) untuk mengukur flebitis.Hasil: Telah dilakukan analisis dengan menggunakan uji chi-square dan ditemukan bahwa terdapat tiga faktor resiko yang memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian flebitis. Faktor tersebut adalah jenis cairan (p= 0,000), teknik aseptik (p= 0,011), dan lama infus terpasang (p= 0,020). Sedangkan usia (p= 0,383), jenis kelamin (p= 0,948), ukuran infus (p= 0,247), lokasi pemasangan (p= 0,826) tidak memiliki hubungan dengan kejadian flebitis.  Lebih lanjut setelah dilakukan analisa regresi logistik, ditemukan bahwa jenis cairan memiliki risiko 13.539 kali lebih besar terjadinya flebitis dibandingkan dengan lama infus terpasang dan teknik aseptik.Kesimpulan: Faktor resiko jenis cairan, teknik aseptic, dan lama infus terpasang memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian flebitis pada pasien di salah satu Rumah Sakit Swasta Di Manado. Jenis cairan merupakan faktor resiko yan g paling berpengaruh terhadap kejadian flebitis pada pasien. Diharapkan bagi perawat untuk meminimalisir penggunaan cairan hipertonik, kecuali tidak ada kontraindikasi. Selainitu, dibutuhkan juga perhatian lebih lanjutg mengenai teknik aseptik pada saat pemasangan infus serta memperhatikan kondisi infus pasien selama masa perawatan. 
Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) pada Kader Kesehatan di Kelurahan Makawidey Frendy Fernando Pitoy; Elisa Anderson; Grace Kaparang; Denny Maurits Ruku; Reagen Jimmy Mandias; Ellen Padaunan; Lea Andy Shintya; Nova Gerungan; James Richard Maramis
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 9 (2023): Volume 6 No 9 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i9.11174

Abstract

ABSTRAK Kecelakaan ataupun bencana merupakan fenomena yang dapat terjadi tanpa dikehendaki oleh setiap orang. Tanpa penanganan awal yang tepat, suatu kecelakaan dapat membuat seseorang kehilangan nyawanya. Pertolongan pertama penting untuk dilakukan pada korban kecelakaan agar terhindar dari kematian atau kecacatan. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai Bantuan Hidup Dasar (BHD) sangat diperlukan untuk menangani kasus-kasus tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan melakukan Bantuan Hidup Dasar (BHD) bagi Kader Kesehatan di kelurahan Makawidey. Metode yang digunakan adalah sosialisasi dan workshop kepada kader kesehatan kelurahan Makawidey. Evaluasi pengetahuan dan praktik dilakukan pada awal dan akhir kegiatan dengan menjalankan angket evaluasi. Terdapat peningkatan pengetahuan peserta tentang BHD setelah dilakukan kegiatan pelatihan, dimana terjadi peningkatan dari segi nilai pengetahuan sebesar 20.43%. Selain itu dari segi nilai ujian praktik, rata-rata nilai ujian para peserta cukup baik yaitu 69.90%. Dapat disimpulkan bahwa Kegiatan pelatihan BHD dapat meningkatkan pengetahuan para kader kesehatan kelurahan Makawidey. Lebih lanjut, pengetahuan para para kader kesehatan sudah cukup baik untuk mempraktikkan pemberian Bantuan Hidup Dasar dalam kehidupan bermasyarakatnya. Kata Kunci: Bantuan Hidup Dasar, Kader Kesehatan, Edukasi.  ABSTRACT Accidents or disasters are phenomena that can happen unexpectedly by everyone. Without proper initial treatment, an accident can occur in people’s life. First aid is important for the accident victims to avoid death or disability. Therefore, the knowledge of Basic Life Support (BHD) is needed to handle the cases. This activity aimed to increase knowledge and skills in implementing Basic Life Assistance (BHD) for Health Cadres in Makawidey. The method used was socialization and workshops for health cadres in Makawidey. Evaluation of knowledge and practice was at the beginning and the end of the activity questionnaire. There was an increase in the participants' knowledge about BHD after the training activities, where there was an increase in terms of the knowledge by 20.43%. Apart from that, in terms of practical, the average scores of the participants were quite good, namely 69.90%. It can be concluded that BHD training activities can increase the knowledge of Makawidey’s health cadres. Furthermore, the knowledge of the health cadres is good enough to be practice in the provision of Basic Life support in their community. Keywords: Basic Life Support, Health Cadres, Education.
Hubungan Dukungan Sosial dengan Tindakan Mengkonsumsi Alkohol pada Anak Remaja Frendy Fernando Pitoy; Sthefani Stefrianti Maneking
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 9 (2023): Volume 3 Nomor 9 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v3i9.11058

Abstract

ABSTRACT Consuming alcohol is an unhealthy lifestyle. The behavior is not easy to stop because alcohol is addictive which can cause people to become addicted. Negative social support can bring teenagers into wrong decision, including the act of consuming alcohol. This study aims to determine the relationship between social support and the act of consuming alcohol among adolescents in Baturapa II Village.This study uses a descriptive correlation method through a cross-sectional approach. Participants were collected using a total sampling technique with a total of 30 people. Data analysis shows the result that there is a significant value with a value of p = 0.000. Furthermore, the data showed that from 30 participants, the majority, namely 23 (76.7%) had negative social support and 23 (76.7%) consumed alcohol. There was a significant relationship between social support and the act of consuming alcohol among adolescents in Baturapa II Village. It is recommended that the local village government be able to assist in providing positive support for adolescents by providing restrictions on liquor sellers not to serve teenagers. Keywords: Adolescence, Alcohol Consumption, Social Support  ABSTRAK Mengkonsumsi alkohol adalah salah satu pola hidup yang tidak sehat. Perilaku tersebut tidak mudah untuk dihentikan karena alkohol bersifat adiktif yang dapat mneyebabkan orang kecanduan. Dukungan sosial yang salah dapat membawa remaja ke dalam hal yang tidak baik termasuk tindakan mengkonsumsi alkohol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara dukungan social dengan Tindakan mengkonsumsi alkohol pada anak remaja di Desa Baturapa II. Penelitian ini menggunakan metode descriptive correlation melalui pendekatan cross-sectional. Partisipan dikumpulkan dengan menggunakan teknik total sampling dengan jumlah 30 orang. Analisis data menunjukan hasil bahwa terdapat nilai signifikan dengan nilai p = 0.000. Lebih lanjut data menunjukkan bahwa dari 30 partisipan remaja, terdapat sebagian besar yaitu 23 (76.7%) memiliki dukungan sosial yang negatif dan 23 (76.7%) yang mengkonsumsi alkohol. Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan tindakan mengkonsumsi alkohol pada remaja di Desa Baturapa II. Direkomendasikan kepada pihak pemerintah desa setempat agar supaya dapat membantu dalam memberikan dukungan yang positif terhadap remaja dengan cara memberikan batasan kepada penjual minuman keras untuk tidak melayani remaja membeli minuman keras. Kata Kunci: Dukungan Sosial, Konsumsi Alkohol, Remaja
Kecemasan Keluarga Pasien saat Menunggu Anggota Keluarga yang Dirawat di Ruang ICU Frendy Fernando Pitoy; Mutiara Wahyuni Manoppo; Irene Hana Hutagalung
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 9 (2023): Volume 3 Nomor 9 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v3i9.10930

Abstract

ABSTRACT Anxiety can arise automatically as a result of excessive internal and external stimuli that exceed the individual's ability to handle. Anxiety disorders are often experienced by the family members while waiting for the patients to be treated in the ICU. Lack of knowledge and limited information often affect thoughts and motivation so that family members are not able to develop the roles and functions. This study aims to determine the anxiety level among the family members of patients while waiting patients who are being treated in the ICU at a Government Hospital in North Sulawesi. Quantitative descriptive design was used in this study. The research sample was taken using the Convenient Sampling technique with a total of 30 respondents. Data collection used the HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) instrument. Data analysis showed that most of the majority of respondents were in the category of very severe anxiety with a total of 19 respondents (63.3%) and severe anxiety amounted to 11 respondents (36.7%). The patient's family members while waiting for patients who are being treated in the ICU room at a Government Hospitals in North Sulawesi, most of them have a very severe level of anxiety. It is recommended for the health workers to be able to pay attention for the patient family members who are waiting by providing good advocacy so that the anxiety can be reduced. For further research, it is suggested to be able to study the interventions that can reduce anxiety for family members while waiting for patients who are being treated. Keywords Anxiety, Family Members, Intensive Care Unit  ABSTRAK Kecemasan dapat timbul secara otomatis akibat dari stimulus internal dan eksternal yang berlebihan sehingga melampaui kemampuan individu untuk menanganinya. Gangguan kecemasan seringkali dialami oleh anggota keluarga yang menunggu pasien dirawat di ruang ICU. Pengetahuan yang kurang dan informasi yang terbatas sering kali mempengaruhi pikiran dan motivasi sehingga anggota keluarga tidak mampu mengembangkan peran dan fungsinya yang bersifat mendukung terhadap proses penyembuhan dan pemulihan pasien yang di rawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecemasan Anggota keluarga pasien saat menunggu pasien yang sedang dirawat di ruang ICU salah satu Rumah Sakit Pemerintah di Sulawesi Utara.  Deskriptif kuantitatif merupakan design penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik Convenient Sampling dengan jumlah responden yang terkumpul sebanyak 30 orang. Pengumpulan data menggunakan instrument HARS (Hamilton Anxiety rating Scale). Analisis data menunjukan bahwa sebagian besar mayoritas responden merasakan kecemasan sangat berat dengan jumlah 19 responden (63,3%) dan kecemasan berat berjumlah 11 responden (36.7%). Anggota keluarga pasien saat menunggu pasien yang sedang dirawat di ruang ICU salah satu Rumah Sakit Pemerintah di Sulawesi Utara sebagian besar memiliki tingkat kecemasan sangat berat. Direkomendasaikan kepada tenaga kesehatan untuk dapat memperhatikan anggota keluarga pasien yang menunggu dengan cara memberikan advokasi secara baik sehingga kecemasan dapat menurun. Bagi penelitian selanjutnya, disarankan untuk dapat meneliti intervensi yang dapat menurunkan kecemasan bari anggota keluarga yang menunggu pasien yang sedang di rawat. Kata Kunci: Kecemasan, Anggota Keluarga, Intensive Care Unit