Claim Missing Document
Check
Articles

Karakteristik Distribusi Temperatur Build Part pada Proses Pressureless Indirect Sintering Susilo Adi Widyanto; Syaiful .
Jurnal Teknik Mesin (Sinta 3) Vol. 13 No. 1 (2011): APRIL 2011
Publisher : Institute of Research and Community Outreach, Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Curling phenomenon on rapid prototyping (RP) product is an actual problem which has not been solved clearly, also on MMD-Is product. Previous experiment showed, it was caused dominantly by un-uniformity of temperature distribution in build part system when sintering was executed. Differ to the sintering process in the common commercial RP process, sintering process in MMD-Is is conducted in supporting powder media. The research is aimed to observe the effect of supporting powder materials, particle size and configuration of heater system on temperature distribution of the build part. Temperature distribution was measured by immersing thermocouples into supporting powder in vertical and horizontal formation. The experimental results show that the un-uniformity of the build part temperature is caused by secondary heating phenomenon by piston material at base position.
OPTIMASI PARAMETER PROSES MILLING TERHADAP KUALITAS HASIL PERMESINAN ALUMINIUM DENGAN METODE TAGUCHI Bambang Sugiantoro; Rusnaldy -; Susilo Adi Widyanto
TRAKSI Vol 14, No 1 (2014): TRAKSI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1858.817 KB) | DOI: 10.26714/traksi.14.1.2014.%p

Abstract

Perkembangan teknologi pendinginan proses permesinan terbaru yang dikembangkan adalah penggunaan bahan alami sebagai fluida pengganti dromus atau pendingin berbasis minyak. Jenis fluida alamiyang diterapkan pada penelitian ini adalah penggunaan udara, minyak alami dan nitrogen.kondisi optimum dapat dicapai jika waktu yang dibutuhkan  membuat komponen seminimal mungkin untuk mencapai kapasitas produksi yang tinggi dan berkualitas. Salah satu parameter yang berpengaruh terhadap optimasi adalah suhu fluida pendingin. Untuk meningkatkan gradien suhu yang tinggi  digunakan alat penukar kalor yang didesain untuk menyerap panas fluida untuk menghasilkan suhu fluida dibawah 10 C.  Metode sebaran dan penentuan level menggunakanmetode taguchi.Penentuan parameter dan level didasarkan pada rekomendasi pahat dan spesifikasi mesin milling. Material yang digunakan dalam penelitian ini  adalah aluminium AC4B dan pahat HSSSuperhard End Milling 5 mm.  Dari hasil pengujian proses permesinan pada material aluminium dengan variasi pendingin didapatkan untuk kondisi permesinan menghasilkan kekasaran permukaan paling halus pada spindle speed 1500 rpm, feed rate 98 mm/min, depth of cut 1 mm, dan cutting condition udara dingin. Kondisi permesinan yang menghasilkan temperatur pahat paling rendah pada spindle speed 565 rpm, feed rate 132 mm/min, depth of cut 0.75 mm, dan cutting condition udara dingin. Kondisi permesinan yang membutuhkan daya permesinan paling kecil pada spindle speed 565 rpm, feed rate 98 mm/min, depth of cut 0,5 mm, dan cutting conditionneat oil. Semakin rendah feed rate akan menghasilkan kekasaran permukaan yang semakin halus, berbanding lurus dengan suhu pendinginan. Pendinginandengan udara dingin menjadi faktor dominan pada optimasi permesinan milling.
Synthesis of Titanium Dioxide (TiO2) Fine particle by Flame Spray Pyrolysis (FSP) Method using Liquid Petroleum Gas (LPG) as Fuel Hendri Widiyandari; Agus Purwanto; Vincensius Gunawan; Susilo Adi Widyanto
Reaktor Volume 17 No. 4 Desember 2017
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.824 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.17.4.226-230

Abstract

This study aims to obtain titanium dioxide (TiO2) fine particle with a narrow size distribution by one step production via flame spray pyrolysis (FSP) using LPG (liquid petroleum gas) as a fuel source. The TiO2 particles were synthesized from the aqueous based precursor from dissolving of titanium (IV) isopropoxide to the acidic distilled water solvent. The effect of precursor concentration to the crystalline structure, morphology and size distribution of the TiO2 particles were systematically investigated. There were observed that the TiO2 has a uniform spherical shape with particle size around 200 – 500 nm. Increasing the precursor concentration resulted the size distribution shifted toward the bigger size. The crystalline structure of produced TiO2 showed the mixed phase of anatase and rutile and has a large specific surface area ~ 850,343 m²/g.
The effect of geometric structure on stiffness and damping factor of wood applicable to machine tool structure Susilo Adi Widyanto; Achmad Widodo; Sri Nugroho; David Siahaan
International Journal of Science and Engineering Vol 4, No 2 (2013)
Publisher : Chemical Engineering Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.337 KB) | DOI: 10.12777/ijse.4.2.57-60

Abstract

Stiffness and vibration damping capability are important criteria in design of machine tool structure. In other sides, the weight of machine tool structure must be reduced to increase  the handling capability. This paper presents  an analysis of the effect of geometric structure on stiffness and vibration damping of wood structure.  The stiffness was analysed  using numerical method, so called finite element method (FEM), while the vibration damping capability was experimentally tested. Vibration testing was also performed to wood structures with sand powder filled  into  its rectangular hole to observe the its effect on damping factor. Simulation results show  that the cross ribs structure yielded minimum mass reduction ratio compared to the three square holes as well as the single rectangular hole structures. While the vibration test results explained that the damping factor of Shorea laevis wood was higher than that Hevea braziiensis wood. The use of sand powder as vibrating  mass in closed-box structure effectively increased the damping capability, for single rectangular hole structure the damping factor was increased from 0.048 to 0.079doi: http://dx.doi.org/10.12777/ijse.4.2.2013.57-60[How to cite the article: Widyanto, S. A., Widodo, A., Nugroho, S., & Siahaan, D. (2013). The effect of geometric structure on stiffness and damping factor of wood applicable to machine tool structure. INTERNATIONAL JOURNAL OF SCIENCE AND ENGINEERING, 4(2), 57-60. doi: http://dx.doi.org/10.12777/ijse.4.2.2013.57-60]
ANALISIS KEANDALAN SISTEM MEKANIK CONTROLLABLE PITCH PROPELLER DENGAN PENDEKATAN KEGAGALAN KEAUSAN . Gutomo; Widyanto Susilo Adi; Ismoyo Haryanto
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Perancangan komponen mesin merupakan proses yang menghasilkan bentuk geometrik, ukuran komponen secara lengkap, jenis bahan komponen, beban yang bekerja, dan kondisi lingkungan tempat komponen akan bekerja. Hasil perancangan tersebut diharapkan komponen dapat bekerja dengan aman, namun dalam prakteknya kadang kala ada komponen yang mengalami kerusakan atau kegagalan (failure).  Untuk itu dilakukan  analisis kegagalan (failure analysis) untuk mengetahui keandalan suatu produk.  Sasaran utama analisis keandalan adalah untuk mengidentifikasi atau meramalkan perilaku kegagalan sebuah produk sedini mungkin.  Tulisan ini meneliti  kegagalan produk pena engkol pada sistem mekanik Controllable Pitch Propeller (CPP) untuk penggerak hovercraft dengan pendekatan keausan. Parameter yang digunakan jumlah siklus putaran. Pengukuran keausan komponen dilakukan mulai dari jumlah 250.000 siklus sampai dengan 2.000.000 siklus.  Hasil yang diperoleh diperbandingkan dengan masa hidup (life cycle) sebuah produk terhadap kegagalan melalui kurva bak mandi (bathtub curve). Kata kunci: sistem mekanik CPP, analisis keandalan, kegagalan keausan.
PERANCANGAN MEKANISME PENGONTROL CONTROLLABLE PITCH PROPELLER Lorentius Yosef Sutadi; Susilo Adi Widyanto; Ismoyo Haryanto
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Propeller adalah salah satu bagian mesin yang berfungsi sebagai alat penggerak mekanik, misalnya pada pesawat terbang, kapal laut, hovercraft dan lain-lain. Propeller dibedakan menjadi dua jenis yaitu Fixed Pitch Propeller (FPP) dan Controllable Pitch Propeller (CPP). Propeller jenis CPP dirancang agar besar sudut pitch dari propeller dapat diatur walaupun propeller dalam keadaan berputar. Tujuan penelitian ini merancang mekanisme pengontrol CPP yaitu mesin yang digunakan untuk mengatur serempak yang sama besar sudut pitch dari 3 propeller blade agar menghasilkan gaya dorong (thrust) yang bervariasi ketika propeller blade dalam keadaan berputar konstan yang diputarkan oleh motor penggerak listrik arus bolak-balik melalui transmisi sabuk dan puli. Propeller blade yang digunakan pada mekanisme ini  adalah tipe airfoil ukuran medium seri TR11W untuk penggerak hovercraft. Rentang pengaturan sudut pitch antara  45  s.d.  45. Berbagai perancangan mekanisme pengontrol CPP menggunakan gabungan sistem mekanik dengan komponen utama pasangan pin-slot eksentrik dan hidrolik, gabungan sistem mekanik dengan komponen utama pasangan roda gigi dan hidrolik serta sistem mekanik saja dengan penggerak manual. Pada perancangan ini menggunakan sistem mekanik dengan komponen utama pasangan pin engkol silindris dan piringan beralur  (crank pin in slot disc)  dengan penggerak manual.   Kata kunci: perancangan, mekanisme pengontrol CPP, pena engkol, piringan beralur, manual
PENGEMBANGAN SISTEM DATA BASE UNTUK APLIKASI SMART TURNING CNC DENGAN INDENTIFIKASI KORELASI ANTARA GAYA POTONG DAN GAYA MAKAN Susilo Adi Widyanto
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2011): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2 2011
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lahirnya mesin-mesin perkakas computer numerical control (CNC) merupakan terobosan penting dalam proses manufaktur untuk memecahkan persoalan akurasi dimensi, efisiensi dan ongkos produksi. Berbagai pengembangan terus dilakukan terutama untuk meningkatkan efektivitas dan kemudahan dalam pengoperasian mesin. Penelitian ini mengusulkan pengembangan sistem cerdas untuk aplikasi mesin bubut CNC. Perubahan parameter proses pemesinan yang terjadi diidentifikasi dengan perubahan harga korelasi yang merupakan perbandingan gradient antara persamaan garis gaya potong dan gaya makan yang diukur secara simultan pada saat proses pemotongan. Kesamaan harga korelasi aktual dan harga korelasi referensi dalam sistem data base digunakan sebagai acuan proses eksekusi sehingga diperoleh suatu kondisi pemotongan yang stabil sesuai dengan kriteria awal yang ditentukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan parameter proses pembubutan secara spesifik dapat ditunjukkan oleh perubahan harga korelasinya. Namun untuk menjamin akurasi proses eksekusi diperlukan harga koefisien korelasi (R2 ) yang setinggi mungkin yang dapat diartikan diperlukannya sistem pengukur gaya potong dan gaya makan yang akurat. Kata kunci: harga korelasi, gaya potong, gaya makan, sistem cerdas
STUDI PERILAKU TEKANAN KONTAK PADA PEMODELAN KEAUSAN RUNNING-IN DAN STEADY STATE DENGAN PENGUJIAN PIN-ON-DISC Imam Syafa’at; . Jamari; Susilo Adi Widyanto; Rifky Ismail
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2011): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2 2011
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam perancangan rekayasa,  tribologi adalah kajian penting dalam kontribusinya terhadap kehandalan dan efisiensi suatu komponen permesinan, termasuk diantaranya kajian tentang keausan.  Dalam kontak sliding, para peneliti membagi keausan menjadi tiga fase, yaitu: running-in, steady state (fase tunak) dan wear out.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku tekanan kontak (contact pressure) pada fase running-in dan steady state dengan pemodelan numerik menggunakan pin yang diputar pada disc. Pin dari baja  dengan modulus elastisitas 213 GPa yang berujung bentuk setengah bola dengan radius 5 mm diberi beban 15 N. Simulasi finite element analysis (FEA) dengan sofware ANSYS® dilakukan untuk mengetahui tekanan kontak ini. Pembuatan geometri, kondisi batas, sifat-sifat material dan pemberian beban awal digunakan sebagai masukan awal  dalam simulasi FEA. Dari sini perilaku tekanan kontak selama proses sliding akan diteliti. Hasil  pemodelan FEA menunjukkan bahwa perilaku tekanan kontak pada daerah kontak dalam fase running-in mengalami mengalami penurunan sampai tercapai kestabilan dalam fase steady state pada kisaran 63,82 MPa saat jarak sliding 80405 mm. Kestabilan ini tetap terjaga meskipun terjadi peningkatan jarak sliding. Kata kunci: running-in, steady state, tekanan kontak, pin-on-disc, FEA.
PENGEMBANGAN PROSES MULTI MATERIAL DEPOSITION INDIRECT SINTERING (MMD-Is) UNTUK SERBUK Cu Mohammad Nurhilal; Susilo Adi Widyanto
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2011): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2 2011
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dan pengembangan pembuatan produk multi material masih dilakukan untuk menghasilkan produk yang optimal. MMD-Is memiliki kemampuan dalam membuat produk multi material yang tersusun dalam formasi blok, dengan metode MMD-Is berbagai karakteristik produk multi material dapat dibuat. Penelitian pengembangan proses multi material indirect sintering dilakukan untuk untuk menentukan prosedur proses MMD-Is melalui rancang bangun konstruksi built part, menentukan variasi parameter mampu alir (luasan efektif lubang nosel D/d, putaran ulir pengumpan), variasi parameter deposisi (scanning gap, deposition gap, feeding speed ). Hasil penelitian menunjukan bahwa rancang bangun built part dapat membuat produk dari  serbuk tembaga dan besi cor. Mampu alir serbuk besi cor 100-75 μm hampir sama dengan aliran serbuk 100-150 μm, rasio diameter nosel dan ulir pengumpan (D/d = 1,6) menghasilkan aliran yang optimal, semakin tinggi putaran ulir pengumpan semakin tinggi kapasitas aliran serbuk. Akurasi dimensi produk dihasilkan pada harga scanning gap = 1,5 mm, deposition gap = 1 mm , dan feeding speed = 3 mm/dtk. Kata kunci: MMD-Is, mampu alir, akurasi dimensi produk
ANALISA KOMPARASI PERILAKU DEFLEKSI BIMETAL CU - NI SECARA EKSPERIMENTAL DAN SIMULASI Teguh Dwi Nugroho; Susilo Adi Widyanto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 2, No 3 (2014): VOLUME 2, NOMOR 3, JULI 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1279.706 KB)

Abstract

Pengaturan perilaku fisis dan mekanis suatu produk semakin diperlukan untuk meningkatkan aspek ekonomis dan unjuk kerjanya. Salah satu teknik aplikatif yang dapat dikerjakan adalah penggabungan material penyusun suatu produk dengan variasi jenis maupun posisinya. Penelitian ini bertujuan memodelkan dan membandingkan hasil simulasi FEM (Fenite Elemen Methode) dengan pengujian secara eksperimental produk bimetal. Pemodelan bimetal dengan memvariasikan posisi kombinasi blok Cu-Ni melalui lima model. Yakni model posisi Cu-Ni vertikal, model kombinasi panjang blok Cu-Ni, dan model variasi potongan diagonal blok Cu-Ni dengan tiga variasi panjang potongan diagoanl yang berbeda. Simulasi menggunakan Finite Element Method (FEM) diawali dengan pembuatan geometri, pemberian kondisi batas, memasukkan sifat-sifat material, dan pembebanan. Kemudian setelah simulasi dijalankan maka akan diperoleh hasil simulasi yang berupa defleksi dan sudut puntir, setelah didapat nilai defleksi dan sudut puntir secara simulasi maka proses berikut dengan melakukan pengujian material bimetal secara eksperimen, pada proses ini material bimetal dipanaskan dengan panas api dari gelas piala (busen), dan juga memvariasikan tiga posisi pemanasan material, yaitu dengan menggunakan dua pemanas (depan - belakang), satu pemanas didepan, dan satu pemanas dibelakang. Besarnya defleksi dan sudut puntir dipengaruhi oleh: pengaruh tebal, lebar, dan panjang Cu-Ni, variasi posisi blok Cu-Ni, dan temperatur. Pengembangan penelitian ini selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar pengembangan produk-produk smart material,  melalui proses Multi Material Deposition Indirect Sintering (MMD-Is) yang menggunakan bahan baku serbuk sebagai material produk