Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh gaya kepemimpinan transformasional, budaya kerja, dan work-life balance terhadap perilaku inovatif pekerja, dengan employee engagement sebagai variabel pemoderasi. Data diperoleh dari 108 pekerja Indonesia yang bekerja di perusahaan Jepang yang beroperasi di wilayah Jawa Barat. Mayoritas responden memiliki pengalaman kerja lebih dari lima tahun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan transformasional (? = 0,220; p = 0,001), budaya kerja (? = 0,332; p = 0,000), dan work-life balance (? = 0,365; p = 0,000) berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku inovatif pekerja. Employee engagement juga menunjukkan pengaruh positif yang signifikan terhadap perilaku inovatif (? = 0,191; p = 0,016). Uji moderasi mengindikasikan bahwa employee engagement memperkuat hubungan antara gaya kepemimpinan transformasional, memperlemah pengaruh work-life balance terhadap perilaku inovatif (moderasi parsial), serta memoderasi secara negatif hubungan antara budaya kerja dan perilaku inovatif (moderasi kualitatif). Temuan ini menekankan pentingnya membangun lingkungan kerja yang mendukung inovasi melalui pendekatan kepemimpinan yang transformatif, budaya kerja yang kondusif, keseimbangan kehidupan kerja, dan keterlibatan emosional.