Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Hubungan Penurunan Indeks Massa Tubuh Dengan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Obesitas di Puskesmas Seginim Bengkulu Selatan Gyda, Farah Alzena; Kuntarti, Retno; Wuryanti, Sri; Arsyad , Muhammad
Jurnal sosial dan sains Vol. 5 No. 10 (2025): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v5i10.32528

Abstract

Diabetes melitus merupakan gangguan metabolik kronis dengan tingginya kadar gula darah yang berkelanjutan. Obesitas menjadi salah satu faktor risiko yang memperburuk kontrol kadar gula darah. Penelitian menunjukkan bahwa penurunan indeks massa tubuh yang diperoleh melalui edukasi diet dapat disertai dengan perbaikan kadar gula darah. Dalam Islam, menjaga keseimbangan makan serta menghindari perilaku berlebihan dianjurkan untuk menjaga kesehatan tubuh. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara penurunan indeks massa tubuh (IMT) dengan kadar gula darah sewaktu (GDS) pada penderita diabetes melitus (DM) tipe 2 dengan obesitas setelah diberikan edukasi diet gizi seimbang. Penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimental one group pretest-posttest pada 29 responden penderita DM tipe 2 dengan obesitas tipe 1 yang menjalani rawat jalan di Puskesmas Seginim, Bengkulu Selatan. Edukasi diet gizi seimbang diberikan selama satu bulan dengan komposisi 50-60% karbohidrat, 25-35% protein, dan 10-20% lemak dari total kalori per hari. IMT dan kadar GDS diukur sebelum dan sesudah edukasi, sementara pola makan diamati menggunakan food record dan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ). Analisis data dilakukan dengan uji Wilcoxon dan korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan penurunan rerata IMT dari 27,41 kg/m² menjadi 26,84 kg/m² (p = 0,031) dan penurunan rerata kadar GDS dari 257,52 mg/dL menjadi 192,55 mg/dL (p < 0,001) setelah edukasi diet gizi seimbang. Meskipun terjadi penurunan signifikan pada kedua variabel, tidak terdapat hubungan signifikan antara penurunan IMT dan perubahan GDS (r = 0,282; p = 0,229). Edukasi diet gizi seimbang selama satu bulan efektif menurunkan IMT dan kadar GDS pada penderita DM tipe 2 dengan obesitas, namun tidak ditemukan hubungan signifikan antara keduanya. Dalam perspektif Islam, penurunan IMT merupakan bentuk ikhtiar menjaga kesehatan sebagai amanah Allah SWT, sejalan dengan prinsip moderasi dalam konsumsi makanan dan menghindari sikap berlebihan (israf).
TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DI RW. 01 KELURAHAN SUKAPURA TERKAIT BALITA GIZI KURANG DAN TINJAUANNYA MENURUT PANDANGAN ISLAM Samudra, Galih Jati Bintang; Marsiati, Himmi; Arifandi, Firman; Wuryanti, Sri
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i1.24329

Abstract

Gizi kurang merupakan salah satu masalah yang masih banyak terjadi dikalangan masyarakat Indonesia. Sukapura adalah kelurahan yang berada di wilayah kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan peneliti, terdapat lokasi yang cenderung kumuh dan memiliki tempat tinggal yang cukup padat, sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi kesehatan khususnya bagi balita. Untuk menganalisis tingkat pengetahuan orang tua dan status sosial ekonomi terkait balita gizi kurang di Kelurahan Sukapura, Jakarta Utara. Penelitian menggunakan metode cross sectional dengan data primer dan sekunder. Sampel penelitian adalah orang tua yang memiliki balita berumur 1-59 bulan, dengan ukuran sampel minimal 55 orang. Proses pengumpulan data melalui kertas kuesioner, yang bisa diisi oleh responden. Kemudian data akan dikumpulkan dan diukur secara kuantitatif, menggunakan skala ukur rasio Penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan orang tua dengan status gizi pada balita dengan P-value = 0,001. Sedangkan untuk hubungan status sosial ekonomi dengan status gizi pada balita tidak terdapat hubungan yang signifikan, didapatkan P-value = 0,909. Studi  tersebut  menyimpulkan  bahwa  tingkat  pengetahuan berperan penting untuk mengetahui gizi pada balita, sedangkan status sosial ekonomi tidak berpengaruh signifikan dengan gizi pada balita. Dari perspektif Islam, sebagai orang tua sudah sepatutnya memiliki pengetahuan untuk memenuhi gizi anak dan dapat memberikan apa yang dibutuhkan oleh anaknya.
Centrifugal Pump Design with Capacity 50.6 L/Min for Water Utilization From Steam Trap As Boiler Feed Water Sari, Hesti Sekar; Muldiani, Ratu Fenny; Wuryanti, Sri
Journal of Green Science and Technology Vol 7 No 3 (2023): Journal of Green Science and Technology Vol.7 No.3 Special Edition : Applied scie
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jgst.v7i3.81

Abstract

Condensate water is the result of condensing steam which has decreased in temperature and pressure due to losses from the environment. Steam trap used to separate water or dew from steam resulting from a decrease in temperature. This condensate water has a temperature of 50°C. Based on the results of condensate water testing from steam trap it has permissible criteria for boiler feed. In the existing conditions, the boiler feed water requirement is 500 liters/hour with a temperature of 25°C, while the water produced from steam trap of 230 liters/hour so that to be able to meet the needs of boiler feed water, a pump designed with a capacity of 50.6 liters/minute is needed. The purpose of this research is to design a pump to utilize steam trap water as boiler feed water. Materials are selected according to requirements and standards. Condensate water from the steam trap becomes the initial parameter for calculating Head, NPSH, Impeller Diameter, and Shaft Diameter. NPSH available must be greater than NPSH request to prevent pump cavitation, which can cause damage or loss. Based on the calculations, the NPSH req value is smaller than the NPSH available, which is 4.62 m < 11.48 m. The total head is 7.97 meters, and the number of blades is 7. The design dimensions obtained are the impeller inner diameter of 29.47 mm, outer diameter of 72.58 mm, shaft diameter of 6 mm, casing diameter of 76.215 mm.
Gambaran Berat Badan dan Metabolisme Basal Pada Diet Dengan Beras Porang Asiah, Nur; Wuryanti, Sri
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 5 No. 7 (2025): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v5i7.2576

Abstract

Pembatasan kalori merupakan strategi umum yang digunakan dalam program penurunan berat badan. Namun, salah satu tantangan dari pendekatan ini adalah penurunan laju metabolisme basal (LMB), yang dapat mengurangi efektivitas jangka panjang dan meningkatkan risiko kenaikan berat badan kembali. Beras porang sebagai beras analog dengan indeks glikemik rendah, kalori rendah, serta tinggi serat (terutama glukomanan), memiliki potensi untuk mendukung penurunan berat badan dengan tetap mempertahankan fungsi metabolisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh diet rendah kalori dengan sumber karbohidrat tunggal menggunakan beras porang terhadap berat badan dan LMB. Penelitian eksperimental ini dilakukan selama 28 hari pada November 2024 di Universitas YARSI, melibatkan 22 partisipan dengan kelebihan berat badan atau obesitas usia 20–60 tahun. Subjek menerima tiga sachet (masing-masing 40 gram) beras porang per hari dengan total 1200 kkal/hari. Pengukuran berat badan dan LMB dilakukan menggunakan Bio Impedance Analyzer pada hari ke-0, ke-14, dan ke-28. Hasil menunjukkan rata-rata penurunan berat badan sebesar 1,6 ± 0,8 kg (1,8%) dan penurunan LMB sebesar 0,9% (p=0,001). Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa usia, jenis kelamin, dan komposisi tubuh memengaruhi perubahan LMB. Temuan ini menunjukkan bahwa beras porang dapat menjadi alternatif sumber karbohidrat dalam diet rendah kalori yang efektif untuk menurunkan berat badan dengan dampak minimal terhadap LMB. Penelitian lanjutan perlu dilakukan untuk mengeksplorasi adaptasi metabolik jangka panjang dan respon hormonal.
Penerapan Teknik Pembelajaran Scramble untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas VI MIS At-Taqwa Tahun Pembelajaran 2020/2021 Wuryanti, Sri
Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan) Vol. 3 No. 2 (2022): Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Wilayah (elrispeswil)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54371/ainj.v3i2.125

Abstract

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus, Penelitian ini bertujuan  untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS melalui penerapan teknik pembelajaran scramble, Teknik pembelajaran scramble yaitu teknik pembelajaran yang mengajak siswa mencari jawaban terhadap suatu pertanyaan atau pasangan dari suatu konsep secara kreatif dengan cara menyusun huruf-huruf yang disusun secara acak sehingga membentuk suatu jawaban atau pasangan konsep. Penelitian ini dilakukan di kelas VI MIS- Ataqwa yang berjumlah 21 orang. alat pengumpul data yang digunakan adalah lembar tes dan lembar observasi sedangkan teknik pengumpulan datanya yaitu teknik tes dan teknik observasi, Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan skor aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan skor rata-rata aktivitas siswa siklus I adalah  8,5 dengan kategori “cukup aktif” dan pada siklus II meningkat menjadi 13 dengan kategori “aktif”. Skor rata-rata aktivitas guru siklus I yaitu 10,5 dengan kategori  “baik” dan pada siklus II meningkaat menjadi yaitu 15 dengan kategori “sangar baik”. Ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 62% dan pada siklus II meningkat menjadi 90%. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan teknik pembelajaran scramble dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VI di MIS At-Taqwa Tahun pembelajaran 2020/2021.
Effect of intermittent fasting on fasting blood glucose, sirtuin 1, and total antioxidant capacity in rat models of diabetes mellitus Safitri, Meidiyani; Harliansyah; Wuryanti, Sri
JKKI : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia JKKI, Vol 15, No 1, (2024)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/JKKI.Vol15.Iss1.art5

Abstract

Background: Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disease characterized by hyperglycaemia. DM therapy is mainly purposed to control blood glucose levels by adjusting diet and reducing body fat, which can be implemented with calorie restriction (CR) by intermittent fasting (IF), a diet that alternates periods between eating and fasting. Sirtuins, proteins activated by CR, can regulate glucose metabolism, regulate insulin secretion, and protect cells from oxidative stress, so IF is considered to be an opportunity for DM management.Objective: This study is to determine effects of IF on Fasting Blood Glucose (FBG) levels, sirtuin 1 (SIRT1) activity, and total antioxidants (TAOC) in rat models of Wistar with DM.Methods: This experimental study applied a post-test control group design involving 24 Wistar rats which were divided into 4 groups: K1 (rats with DM without IF), K2 (rats with DM treated with metformin 45 mg/kg BW, K3 (rats with DM treated with IF), and K4 (normal rats treated with IF). The diabetes condition were induced with intraperitoneal injection of streptozotocin (STZ). The rats received IF treatment, fasted for 16 hours and ate window open for 8 hours. This treatment was conducted for 14 days. The FBG levels were measured by using a glucometer, while SIRT1 activity and TAOC were measured by using the ELISA method.Results: The statistical analysis using the Kruskal Wallis test for the FBG levels indicated that there was a significant difference among the four groups (p = 0.000). The ANOVA test for SIRT1 activity revealed that there was a significant difference among the four groups (p = 0.001). The Kruskal Wallis test for TAOC pointed out that there was no significant difference among the four groups (p = 0.529).Conclusion: The IF method using a 16:8 regimen reduced the FBG levels and increased the sirtuin 1 activity, but it was not proven to increase the TAOC in the rat models of Wistar with DM.