Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

The Effect of Ergonomic Gymnastics on Joint Pain in Community-Dwelling Elderly Martha Lowrani Siagian; Anggi Hanafiah Syarif; Andreas Wojtyla Sukur; Beatric Maria Dwijayanti Baga; Ni Ketut Emi Rayuni
Jurnal Ners Vol. 14 No. 3 (2019): Special Issue
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jn.v14i3.16995

Abstract

Background: The aging process that occurs in the elderly is characterized by a decreasing immune system and physical impairment. The most common complaint is joint pain. The aim was to determine the effect of ergonomic gymnastics on the elderly who experienced joint pain.Method: The samples totaled 110 respondents who had joint pain at Krembangan-Surabaya obtained through the total sampling technique. The data was collected through observation sheets with one group pre-post-test design, and it was analyzed through the Wilcoxon text. The result showed that after 9 sessions of 60 minutes each for two months found that ergonomic gymnastics could influence the reduction of joint pain with a significance level of 0.00 (p<0.05).Discussion: There were a decreasing number of respondents that felt moderate pain (82 to 44) and this automatically meant that there was an increasing number of mild pain respondents (28 to 66).Conclusion: Exercising regularly and with the correct methods could provide an excellent benefit to maintain bodily health, especially to reduce joint pain in the elderly. It is expected that all health care providers in primary health services or in a private clinics should know and be able to conduct ergonomic gymnastics using the correct methods.
Non-pharmacological Therapy for the Elderly to Prevent Dementia through Cognitive Stimulation Therapy: A Systematic Review Martha Lowrani Siagian; Retno Indarwati; Pudji Lestari
Jurnal Ners Vol. 15 No. 1Sp (2020): Special Issue
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jn.v15i1Sp.19018

Abstract

Introduction: Dementia is the most prevalent disease in older people and it has become the largest global public health priority. Not only does it cause a progressive loss of independent functioning, a decline in the cognition of people with dementia and family restlessness but it also leads to an enormous social and economic burden. The aim of this study was to describe the non-pharmacological therapy that is commonly used and to show the significantly effect that it has in terms of preventing cognitive decline in the elderly with dementia.Methods: The literature review approach was used with a cross-sectional framework. Data was taken using a checklist and observations that were modified from the key words used to search Scopus databases. The 20 final articles were published from 2010 to 2019. The data was analyzed through a comparative studyResults: There are several interventions based on cognitive stimulation therapy including clock-drawing, board games, story-telling, musical therapy, bright light therapy, aromatherapy, touch therapy, gardening,  brain gym, modality therapy etc. From the study, it was found that cognitive stimulation therapy is suitable in all conditions, is easy to implemented and it significantly improved the cognitive and executive functioning of the elderly with dementia.Conclusion: Nowadays, most studies concern alternative approaches that are non-invasive, cost-effective, safe and easy to implement. Cognitive stimulation therapy can be the best choice. It is expected that further research is needed to find other tools for scoring the intervention that is most suitable for all.
Gerakan Bersih Kampung Sehat (G’rebek Sehat) Kelurahan Pakis Kecamatan Sawahan Kota Madya Surabaya Provinsi Jawa Timur Erika Untari Dewi; Hendro Djoko Tjahjono; Eny Astuti; Martha Lowrani
Pelita Abdi Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Pelita Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: The Healthy Village Clean Movement (G'rebek Sehat) is a community service activity to improve Clean and Healthy Life Behavior (PHBS). The cause of the decline in healthy living behavior is the lack of public awareness and knowledge about clean and healthy living behavior. PHBS aims to provide learning experiences for individuals, groups, families through communication, information and education. Method: The activities of the Healthy Village Clean Movement (G'rebek Sehat) in the form of providing information on Healthy Food (SEHAT MACAN), health education about Health and Cleanliness without Cigarette Smoke (SEBENTAR KOK) and the 3M Plus Movement (KAMPUS). Result: The results obtained include knowledge of mothers after participated in counseling about healthy food, namely 54 people (53%) had good knowledge, 36 people (35%) had sufficient knowledge, and 12 people (12%) lacked knowledge, then the level of public knowledge about the dangers of smoking increased, namely, good (81%), Enough (18%), and less (1%), while public knowledge after attending counseling about 3M Plus showed that community knowledge increased, namely, good (77%), adequate (20%), and less (3%). Conclussion : This increase in knowledge motivates the community that health starts from the behavior of each individual which will shape it into family behavior and will eventually become behavior in a society.
PERSEPSI PASIEN PASKA SERANGAN STROKE TERHADAP KUALITAS HIDUPNYA DALAM PERSPEKSTIF ASUHAN KEPERAWATAN Martha Lowrani Siagian; Yustina Erna Partiningsih
Jurnal Keperawatan Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke adalah sindrom klinik berupa gangguan neurologis fokal dengan awitan tiba- tiba akibat gangguan aliran darah otak. Gangguan dapat berupa gangguan fisik dan fungsional seperti kehilangan kemampuan bergerak dan berjalan, mengingat, berkomunikasi dan gangguan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dan menggali pemahaman secara mendalam tentang persepsi pasien paska serangan stroke terhadap kualitas hidup dan bagaimana pasien maknanya. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif fenomenologi dengan metode wawancara mendalam. Partisipan adalah individu yang mengalami serangan stroke sebelumnya dan telah mendapatkan perawatan di rumah sakit, diambil dengan cara purposive sampling. Data yang dikumpulkan berupa rekaman hasil wawancara dilengkapi dengan catatan lapangan (field note) yang dianalisis dengan menerapkan teknik Collaizi’s. Hasil penelitian ini mengidentifikasi 4 tema utama yaitu (1) menjadi terbatas dalam melakukan aktifitas sehari-hari, (2) merasakan penderitaan dan perubahan makna hidup setelah serangan stroke, (3) berbagai respon psikologis terhadap kehilangan dan perubahan kontak sosial setelah menderita stroke, (4) setiap pasien stroke membutuhkan pelayanan kesehatan yang profesional. Hasil penelitian menunjukan bahwa pasien paska serangan stroke mengalami gangguan fisik dan fungsional tubuh yang bersifat jangka panjang dan menimbulkan gangguan respon psikologis yang mempengaruhi perubahan kualitas hidupnya. Penelitian ini memberikan gambaran pemahaman tentang kualitas hidup pasien paska stroke serta perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang tepat
EFEKTIFITAS WORKSHOP INPATIENT MEDICATION RECORD TERHADAP KEPATUHAN PERAWAT MELAKUKAN PRINSIP LIMA BENAR PEMBERIAN OBAT DI RUANG PERAWATAN: SEBUAH STUDI OBSERVASI Martha Lowrani Siagian; Maria Anita Sari; Maysura .
Jurnal Keperawatan Vol 6 No 1 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.347 KB)

Abstract

Dalam pemberian obat yang aman perawat perlu memperhatikan Lima Tepat (five rights) yang kemudian dikenal dengan istilah Lima Benar pemberian obat. Mengingat diruang rawat inap seorang perawat harus memberikan berbagai macam obat kepada beberapa pasien yang berbeda, diwaktu yang hampir bersamaan. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran tentang tingkat kepatuhan perawat melaksanakan prinsip lima benar dalam proses pemberian obat ke pasien di ruang medical-surgical Rumah Sakit Siloam Surabaya. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode observasi, dengan cara melakukan pengamatan langsung atas perilaku paktek lima benar semua perawat di ruang medical surgical (L2L, L2B, L3L) Siloam Hospital. Instrumen yang digunakan adalah tool survey dalam bentuk check list. Hasil: Dari 249 responden, sebelum training medication error didapatkan 37 angka kejadian atau sebesar 14%, dan setelah dilakukan training tentang medication error mengalami penurunan sebanyak 23 angka kejadian, yaitu 9%. Diskusi: Pelaksanaan workshop inpatient medication record terhadap penurunan angka kejadian medication error terbukti sangat efektif, dikarenakan perawat yang mengikuti training kembali mendapatkan review lima benar pemberian obat sudah semestinya dikerjakan dengan penuh tanggung jawab.
UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN SANITASI KELUARGA DALAM PENCENGAHAN STUNTING MELALUI EDUKASI TENTANG CARA PENYIMPANAN DAN PENGOLAHAN SAYURAN YANG BENAR Shinta Wurdiana Rhomadona; Martha Lowrani Siagian
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.494 KB) | DOI: 10.47560/pengabmas.v2i2.301

Abstract

Saat ini salah satu fokus pemerintah dalam sektor kesehatan anak adalah melakukan mengatasi stunting. Hal yang perlu di perhatikan untuk mengatasi stunting adalah dengan memperbaiki pola makan , pola asuh dan memperbaiki sanitasi. Jika pola PHBS sudah terbentuk didalam kekuarga dapat menurunkan AKI dan AKB serta perubahan perilaku kesehatan. Berdasarkan hasil Survei Mawas Diri yang dilakukan ditemukan sebagian besar masyarakat saat mengelola sayuran, 59% masih melakukan cara yang kurang tepat padahal hal ini dapat berdampak kurang baik pada kesehatan anak dan dapat berakibat pada kejadian stunting. Teknik atau solusi cara mencuci dan mengolah sayuran merupakan hal terpenting sebelum sayuran diolah dan disajikan. Acara ini diikuti 23 keluarga. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah keluarga dapat mengetahui dan memahami tentang stunting dan pencegahanya serta cara meningkatkan sanitasi keluarga melalui cara penyimpanan dan pengolahan sayuran yang tepat. Metode yang digunakan dalam bentuk penyuluhan secara daring yang dilakukan via Zoom Meeting dikarenakan kondisi pandemi dengan tema yaitu “Cegah Stunting dengan Peningkatan Sanitasi Keluarga Melalui Edukasi Cara Penyimpanan Dan Pengolahan Sayuran Yang Baik Dan Benar”. Kegiatan pengabdian masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan sanitasi keluarga dalam pencengahan stunting melalui edukasi tentang cara penyimpanan dan pengolahan sayuran yang benar berlangsung dengan baik dengan hasil terdapat peningkatan pengetahuan antara sebelum dan sesudah diberikan edukasi. Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk membentuk budaya hidup bersih serta selalu menjaga sanitasi dalam rumah dengan baik terutama mengelola bahan makanan dengan baik dan benar. Kegiatan ini dapat diaplikasikan oleh peserta didalam kehidupan sehari-hari. sehingga kejadian stunting dapat dicegah.
PENGARUH TERAPI BRANDT DAROFF TERHADAP TINGKAT VERTIGO PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA BESTARI MAHARANI PONDOK BENOWO INDAH SURABAYA Martha Lowrani Siagian
Bahasa Indonesia Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v11i2.385

Abstract

Proses menua yang terjadi pada lansia ditandai dengan adanya kemunduran fungsi organ salah satunya fungsi neurologis yang menyebabkan lansia lebih rentan terkena penyakit degeneratif salah satunya adalah vertigo. Lansia yang mengalami vertigo terjadi gangguan pada sistem vestibuler, visual dan somatosensorik. Vertigo dapat diminimalkan dengan terapi brandt daroff. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi brandt daroff terhadap tingkat vertigo pada lansia. Desain penelitan ini menggunakan one group pre-post test design. Jumlah populasi sebanyak 20 lansia dengan jumlah sampel 19 lansia yang mengalami vertigo. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar kuisioner sebelum dan sesudah dilakukan terapi brandt daroff. Hasil penelitian sebelum dilakukan terapi brandt daroff sebanyak 11 responden (58%) termasuk dalam kategori sedang dan sesudah dilakukan terapi brandt daroff sebanyak 14 responden (74%). Analisa data menggunakan uji statistic wilcoxon dan diperoleh tingkat signifikasi sebesar 0,000 dimana p>0,05 dengan demikian H1 diterima berarti ada pengaruh terapi brandt daroff terhadap tingkat vertigo pada lansia. Terapi yang dilakukan sesuai dengan metode yang tepat akan mempengaruhi penurunan tingkat vertigo pada lansia di Posyandu Lansia Bestari Maharani Pondok Benowo Indah Surabaya.
Simulasi Virtual: Media Pembelajaran Pendamping Yang Potensial Meningkatkan Kemampuan Klinis Mahasiswa Keperawatan Yulia Kurniawati; Nurmawati S Lataima; Martha Lowrani Siagian; Natalia Christin Tiara Revita; Tria Anisa Firmanti
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol 5 No 1 (2023): Desember
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v5i1.426

Abstract

Abstract Advances in technology and information affect education sector, one of them is the shift in learning methods that were initially fully face-to-face to digitalization in the form of virtual simulations. The use of virtual simulation still leaves a number of challenges, one of them is the problem of replacing face-to-face learning to virtual simulation completely. This study aims to examine virtual simulations as a learning media in improving nursing students' clinical competency. This study was a literature design review that refers to the Preferred Reported Items for Systematic Review and Meta-Analysis guidelines (PRISMA). A total of 451 articles were obtained from Scopus (44), Google Scholar (334), and PubMed (73). The 11 selected articles were analyzed and trevealed that the combination of virtual simulations with traditional learning improved nursing students' clinical competency. Learning through virtual simulations provided an interesting experience through audio-visual that resembles real conditions so it increased the brain's ability to think at a higher level and prepare students to deal with real patients. When students were ready, traditional learning provides real-life experiences in clinical practice. Because students have previously been provided with cognitive and psychomotor competency through virtual simulations, traditional learning strengthen nursing students' clinical competency. So these two learning methods are a neat combination. But so far it seems that virtual simulation has not been able to completely replace traditional learning. Cross-sectoral coordination is needed to improve the quality of virtual simulation learning so that it is expected to improve nursing students’ clinical competency. Abstrak Kemajuan teknologi dan informasi turut mempengaruhi dunia pendidikan salah satunya adalah pergeseran metode pembelajaran yang awalnya sepenuhnya tatap muka menjadi digitalisasi berupa simulasi virtual. Penggunaan simulasi virtual masih menyisakan beberapa tantangan salah satunya adalah pertanyaan mengenai keandalan simulasi virtual dalam menggantikan pembelajaran tatap muka sepenuhnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keandalan simulasi virtual sebagai metode pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan klinis mahasiswa keperawatan. Penelitian ini menggunakan desain tinjauan literatur yang mengacu pada Preferred Reported Item for Systematic Review and Meta-Analysis guidelines (PRISMA). Sejumlah 451 artikel diperoleh dari pangkalan data Scopus (44), Google Scholar (334), dan PubMed (73). 11 artikel terpilih selanjutnya dianalisis dan didapatkan hasil bahwa penggunaan simulasi virtual yang dikombinasikan dengan pembelajaran tradisional mampu meningkatkan kemampuan klinis mahasiswa keperawatan. Pembelajaran melalui simulasi virtual mampu memberikan pengalaman menarik melalui audio visual yang menyerupai kondisi nyata sehingga mampu meningkatkan kemampuan otak dalam high order thinking skills dan menyiapkan mahasiswa untuk menghadapi pasien yang sesungguhnya. Saat mahasiswa telah siap, pembelajaran tradisional memberikan pengalaman yang nyata dalam pelaksanaan tindakan klinis keperawatan. Karena mahasiswa sebelumnya telah dipersiapkan kemampuan kognitif dan psikomotor melalui simulasi virtual, pembelajaran tradisional menjadi sarana untuk memantapkan kemampuan klinis mahasiswa keperawatan. Sehingga kedua metode pembelajaran ini merupakan kombinasi yang apik. Namun sejauh ini nampaknya simulasi virtual belum mampu menggantikan pembelajaran tradisional sepenuhnya. Koordinasi lintas sektor dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran simulasi virtual sehingga diharapkan dapat meningkatkan kompetensi klinis mahasiswa keperawatan.
EMPOWERMENT OF GREAT PARENTS IN THE IMPORTANCE OF MAINTAINING THE HEALTH OF EARLY CHILDHOOD AS A STRATEGY TOWARDS ZERO STUNTING Devi Aprilia; Lina Mahayaty; Martha Lowrani Siagian; Sendy Firza Novilia Tono
Community Development Journal Vol 7 No 3 (2023): Community Development Journal
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/cdj.v7i3.5291

Abstract

The number of stunting incidents is still found in the city of Surabaya. Stunting is a concern that needs to be addressed immediately because it concerns the quality of human resources. Stunting, apart from the risk of low physical growth and susceptibility to disease, also causes disrupted to cognitive development which will affect children's intelligence and productivity levels in the future. The causative factors are lack of nutritional intake, infectious diseases, mothers' lack of knowledge about stunting, false parenting patterns, poor sanitation and hygiene and poor health services as well as a lack of public awareness of children with stunting because they thought children still carry out normal activities. Method : from these phenomenon, health workers keep doing collaboration with the government are expected to continue to support Great Parents School (SOTH) activities with an emphasis on empowering parents as participants, health education which aims to provide knowledge and information to parents so they can prevent and overcome the problem of stunting towards zero stunting. The results and discussion : of the activities of this great parent empowerment program can be implemented and all participants' level of knowledge has increased, as indicated by: participants have knowledge about: (a) routine activities carried out by parents to maintain health during pregnancy, when the child is still a baby and when the child is already big; (b) types of diseases that often occur in early childhood, and (c) how to treat diseases in early childhood. Conclusion : this community service activity is of course carried out because of support from various parties, and received a positive response from the community, of course it has a very big influence in increasing public awareness in preventing stunting towards zero stunting.
GAMBARAN PENGETAHUAN WARGA TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS DI LINGKUNGAN KELURAHAN PUTAT JAYA SURABAYA Lataima, Nurmawati; Siagian, Martha Lowrani; Artini, Budi
Bahasa Indonesia Vol 12 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v12i2.529

Abstract

Background, Tuberculosis is an infectious disease caused by Mycobacterium Tuberculosis, this disease is still a global public health problem. The source of infection is BTA (+) pulmonary tuberculosis sufferers who can infect people around them. Method, this research uses a descriptive design with a cross sectional approach. The population taken was the total of 39 participants in the Pulmonary Tuberculosis counseling in the Putat Jaya Surabaya Community Health Center working area, using a questionnaire. Data analysis used univariate analysis of frequency distribution. The research results showed that the number of participants present was 39 people, consisting of 6 (15%) men and 33 (85%) women. Before the counseling was carried out, there were 15 people (38%) with the criteria of lacking knowledge about TB, 14 people (36%) with sufficient criteria and 10 people (26%) with good criteria. Meanwhile, based on the data obtained after being given counseling, there was an increase in public knowledge regarding TB, namely 25 people (64%) had good knowledge, 9 people (23%) had good knowledge, and 5 people (13%) had insufficient criteria. In conclusion, there was an increase in knowledge after providing education about TB disease in the Putat Jaya Surabaya community