Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PENGARUH TERAPI BRANDT DAROFF TERHADAP TINGKAT VERTIGO PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA BESTARI MAHARANI PONDOK BENOWO INDAH SURABAYA Tjahjono, Hendro Djoko; Nancye, Pandeirot M; Ceilla, Ceilla; Siagian, Martha Lowrani
Bahasa Indonesia Vol 12 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v12i2.537

Abstract

Proses menua yang terjadi pada lansia ditandai dengan adanya kemunduran fungsi organ salah satunya fungsi neurologis yang menyebabkan lansia lebih rentan terkena penyakit degeneratif salah satunya adalah vertigo. Lansia yang mengalami vertigo terjadi gangguan pada sistem vestibuler, visual dan somatosensorik. Vertigo dapat diminimalkan dengan terapi brandt daroff. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi brandt daroff terhadap tingkat vertigo pada lansia. Desain penelitan ini menggunakan one group pre-post test design. Jumlah populasi sebanyak 20 lansia dengan jumlah sampel 19 lansia yang mengalami vertigo. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar kuisioner sebelum dan sesudah dilakukan terapi brandt daroff. Hasil penelitian sebelum dilakukan terapi brandt daroff sebanyak 11 responden (58%) termasuk dalam kategori sedang dan sesudah dilakukan terapi brandt daroff sebanyak 14 responden (74%). Analisa data menggunakan uji statistic wilcoxon dan diperoleh tingkat signifikasi sebesar 0,000 dimana p>0,05 dengan demikian H1 diterima berarti ada pengaruh terapi brandt daroff terhadap tingkat vertigo pada lansia. Terapi yang dilakukan sesuai dengan metode yang tepat akan mempengaruhi penurunan tingkat vertigo pada lansia di Posyandu Lansia Bestari Maharani Pondok Benowo Indah Surabaya.
PENGARUH EDUKASI BERBASIS DIGITAL TERHADAP PENGETAHUAN DAN KESIAPSIAGAAN BENCANA KEBAKARAN PADA WARGA GRIYA SURABAYA ASRI RT/RW 005/004 SURABAYA Lataima, Nurmawati; Siagian, Martha Lowrani; Rhomadona, Shinta Wurdiana
Bahasa Indonesia Vol 13 No 1 (2024): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v13i1.596

Abstract

Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mencegah bencana. Keadaan bencana tidak dapat diduga maka siaga darurat salah satu kegiatan yang dilaksanakan dengan segera pada saat kejadian bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pengetahuan Edukasi Berbasis Digital Terhadap Pengetahuan Dan Kesiapsiagaan Bencana Kebakaran Pada Warga Griya Surbaya Asri Rt/Rw 005/004 Surabaya. Jenis penelitian ini bersifat Kuantitatif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah Warga Griya Surabaya Asri RT/RW 005/004 sebanyak 60 orang dengan teknik pengambilan sampel yaitu Random Sample. Analisis yang digunakan yaitu analisis bivariat berupa uji Chi Square. Hasil: Penelitian ini menunjukan bahwa adanya hubungan signifikan antara pengetahuan terhadap kesiapsiagaan kebakaran dengan nilai P (0,000) < (0,005).
PELATIHAN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEBAKARAN UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN PADA WKRI DPC REDEMPTOR MUNDI SURABAYA Siagian, Martha Lowrani; Imam, Nurul; Lataima, Nurmawati S
Jurnal Booth Dharma Medika Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Booth Dharma Medika
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v5i1.590

Abstract

Pendahuluan : Fase tanggap darurat diperlukan pada saat terjadi bencana. Keterlibatan masyarakat dalam fase mitigasi dan tanggap darurat bencana sangat diperlukan untuk meminimalisir dampak kerugian yang timbul akibat bencana baik kerugian yang bersifat materiil maupun immateriil, khususnya dalam mitigasi kebakaran lingkungan sekitar. Tujuan kegiatan ini untuk menjelaskan pencegahan dan mitigasi kebakaran pada WKRI DPC Redemptor Mundi Surabaya. Metode: Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini dengan memberikan penyuluhan dan keterampilan mitigasi kebakaran pada WKRI DPC Redemptor Mundi Surabaya pada tanggal 04 Februari 2024. Evaluasi pengabdian masyarakat ini menggunakan metode pre test dan post test serta kuesioner sebagai alat instrumen. Jumlah peserta 43 orang dengan usia rerata 45 Tahun dan mayoritas jenis kelamin perempuan. Analisis data menggunakan aplikasi SPSS 22 dengan paired t tes. Hasil: Pengabdian masyarakat ini menunjukkan penyuluhan dan pelatihan mitigasi kebakaran memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengetahuan dengan nilai p value 0,000 < 0,05. sehingga terdapat peningkatan pengetahuan peserta pengabdian masyarakat WKRI DPC Redemptor Mundi setalah diberikan pelatihan pencegahan dan penanganan kebakaran Kesimpulan: Peserta juga merasa antusias dalam mengikuti kegiatan pelatihan. Diharapkan kegiatan pelatihan ini dapat dilakukan secara berkelanjutan sehingga meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat terhadap upaya mitigasi dan tanggap darurat bencana kebakaran.
UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN PADA LANSIA MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN, SENAM DAN PEMBERIAN JUS TIMUN DI PANTI WERDA USIA ANUGERAH DUKUH KUPANG SURABAYA Siagian, Martha Lowrani; Rhomadona, Shinta Wurdiana; Lataima, Nurmawati S.; Agustina, Aldila S.
Jurnal Booth Dharma Medika Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Booth Dharma Medika
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v5i2.669

Abstract

Hipertensi adalah salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang dapat menyerang siapa saja, baik muda maupun tua. Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang banyak dijumpai pada lansia dan perlu adanya penanganan yang tepat seperti pelaksanaan latihan fisik pada lansia dan peran keluarga untuk membantu lansia mengatasi masalah tersebut. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah Meningkatkan kesadaran lansia terhadap penyakit hipertensi untuk meningkatkan kualitas hidup pada lansia, dapat mendemonstrasikan senam lansia yang diberikan untuk membantu menurunkan tekanan darah, serta dapat mencegah terjadinya hipertensi dengan mengkonsumsi jus mentimun secara rutin. Metode yang dilakukan adalah penyuluhan kesehatan, melakukan senam hipertensi dan membagikan minuman jus mentimun. Kegiatan pengabdian masyarakat berupa pencegahan hipertensi melalui penyuluhan kesehatan, senam lansia dan pemberian jus mentimun berlangsung baik dengan hasil terdapat peningkatan pengetahuan antara sebelum dan sesudah diberikan edukasi. Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk membentuk kebiasaan baik dalam upaya pencegahan hipertensi, melalalui pemeliharaan kesehatan dengan rutin berolahraga dan mengkonsumsi jus timun. Kegiatan ini dapat diaplikasikan dalam keseharian lansia sehingga kejadian hipertensi dapat dicegah
TERAPI BRIDGES SELF MANAGEMENT (BSM) TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN GOUT ARTRITIS DI WILAYAH POSYANDU LANSIA BUGAR SURABAYA Sari, Ethyca; Siagian, Martha Lowrani; Sulistyowati, Heny
Bahasa Indonesia Vol 13 No 2 (2024): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v13i2.667

Abstract

Proses penuaan pada lansia terjadi seiring bertambahnya umur lansia, yang akan menimbulkan permasalahan terkait aspek kesehatan, ekonomi maupun sosial. Oleh karena itu perlunya peningkatan pelayanan kesehatan terhadap lanjut usia sehingga lansia dapat meningkatkan kualitas hidupnya. penurunan kualitas hidup penderita Gout artritis yang meliputi aktivitas sehari-hari, pola komunikasi, aktivitas sosial, pekerjaan, istirahat. Kualitas hidup yang menurun dapat mempengaruhi semangat hidup penderita. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi terapi Bridges Self Management (BSM), kualitas hidup dan menganalisa pengaruh terapi bridges self management dengan kualias hidup lansia dengan gout artritis. Penelitian ini menggunakan metode pra eksperimental dengan pendekatan per – post test dengan sampel 35 responden lansia dengan gout artritis di Posyandu Lansia Bugar RW 08 Jojoran Kecamatan Gubeng Kota Surabaya diambil menggunakan tehnik sampling simple random sampling. Pengukuran kualitas hidup menggunakan kuesioner WHOQOL-BREFF (Who Quality of Life). Terapi Bridges Self Management menggunakan TAK (sistem terapi aktivitas kelompok). Data dianalisis dengan program SPSS 27.0 menggunakan uji T-test Wilcoxon Rank Test di dapatkan Hal ini berarti terdapat pengaruh antara terapi Bridges Self Management dengan Kualitas Hidup lansia dengan gout artritis (H0 ditolak, H1 diterima). Implikasi hasil penelitian adalah kualitas hidup lansia dengan gout artritis mengalami penuunan yang disebabkan oleh perubahan anggota gerak yang iakibatkan oleh penyakit, melalui terapi bridges self management mampu untuk memberikan perubahan terhadap kualitas hidup lansia meski tidak signifikan.
UPAYA PENCEGAHAN HIPERTENSI PADA LANSIA MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN, SENAM DAN PEMBERIAN JUS TIMUN DI KELURAHAN BUBUTAN SURABAYA Siagian, Martha Lowrani; Laitama, Nurmawati S.; Widari, Ni Putu; Devika, Kurnia
Jurnal Booth Dharma Medika Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Booth Dharma Medika
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v4i1.503

Abstract

Hipertensi adalah salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang dapat menyerang siapa saja, baik muda maupun tua. Urbanisasi yang cepat, gaya hidup, junkfood, dan stress merupakan faktor risiko yang bertanggung jawab untuk terjadinya peningkatan prevalensi hipertensi. Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang banyak dijumpai pada lansia dan perlu adanya penanganan yang tepat seperti pelaksanaan latihan fisik pada lansia dan peran keluarga untuk membantu lansia mengatasi masalah tersebut. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah Meningkatkan kesadaran lansia terhadap penyakit hipertensi untuk meningkatkan kualitas hidup pada lansia, dapat mendemonstrasikan senam lansia yang diberikan untuk membantu menurunkan tekanan darah, serta dapat mencegah terjadinya hipertensi dengan mengkonsumsi jus mentimun secara rutin. Metode yang dilakukan adalah penyuluhan kesehatan, melakukan senam hipertensi dan membagikan minuman jus mentimun. Kegiatan pengabdian masyarakat berupa pencegahan hipertensi melalui penyuluhan kesehatan, senam lansia dan pemberian jus mentimun berlangsung dengan baik dengan hasil terdapat peningkatan pengetahuan antara sebelum dan sesudah diberikan edukasi. Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk membentuk kebiasaan baik dalam upaya pencegahan hipertensi, melalalui pemeliharaan kesehatan dengan rutin berolahraga dan mengkonsumsi jus timun. Kegiatan ini dapat diaplikasikan oleh peserta didalam kehidupan sehari-hari sehingga kejadian hipertensi dapat dicegah.
MENINGKATKAN KESIAPSIAGAAN REMAJA DALAM SITUASI GAWAT DARURAT: EDUKASI INTERAKTIF BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DI WILAYAH PUSKESMAS PUTAT JAYA Imam, Nurul; Siagian, Martha Lowrani; Artini, Budi; Nancye, Pandeirot M
Jurnal Booth Dharma Medika Vol 6 No 1 (2025): Jurnal Booth Dharma Medika
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v6i1.690

Abstract

Pendahuluan: Situasi gawat darurat seperti henti napas atau henti jantung dapat terjadi secara tiba-tiba dan memerlukan penanganan segera. Sayangnya, pengetahuan dan keterampilan remaja dalam melakukan Bantuan Hidup Dasar (BHD) masih rendah, khususnya di wilayah padat penduduk seperti Puskesmas Putat Jaya, Surabaya. Oleh karena itu, diperlukan intervensi edukatif yang efektif untuk meningkatkan kesiapsiagaan remaja dalam merespons keadaan darurat. Metode: Kegiatan pengabdian ini menggunakan pendekatan edukasi interaktif dengan desain pre-eksperimental one group pre-post test. Sebanyak 40 remaja usia 10–24 tahun dilibatkan sebagai responden. Intervensi dilakukan melalui pelatihan BHD berbasis lokakarya, yang mencakup ceramah, demonstrasi, simulasi peran, dan diskusi kelompok. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner pengetahuan dan lembar observasi keterampilan BHD berdasarkan standar American Heart Association. Hasil: Hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada skor pengetahuan setelah intervensi, yang dibuktikan melalui analisis statistik dengan p-value < 0,05. Selain itu, lebih dari separuh responden mampu melakukan keterampilan BHD dengan benar. Meski demikian, masih terdapat sebagian responden yang melakukan keterampilan secara kurang tepat atau tidak melakukan sama sekali, yang menandakan perlunya pelatihan berkelanjutan. Kesimpulan: Intervensi edukatif interaktif terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja terkait BHD. Pendekatan ini dapat dijadikan strategi edukatif yang berkelanjutan untuk membangun kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi situasi gawat darurat, khususnya pada kelompok usia remaja.
PENGAWAS MENELAN OBAT BERPERAN DALAM KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN TUBERKULOSIS DI WILAYAH PUSKESMAS BALONGBENDO SIDOARJO Astuti, Eny; Siagian, Martha Lowrani; Azizah, Hidayatul
Bahasa Indonesia Vol 14 No 1 (2025): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v14i1.696

Abstract

Penyakit tuberkulosis (TBC) adalah peyakit kronis menular yang masih tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia.. WHO merekomendasikan strategi pengobatan DOTS (Directly observed treatment shortcourse), yaitu penderita minum obat dengan diawasi pengawas menelan obat. Faktor utama yang dapat mempengaruhi keberhasilan pengobatan pasien TB paru salah satunya adalah peran pengawas menelan obat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan peran Pengawas Menelan Obat (PMO) dengan kepatuhan minum obat pada pasien Tuberkulosis. Jenis penelitian yang digunakan adalah Corellational dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien TBC di Wilayah puskesmas Balongbendo Sidoarjo sebanyak 45 orang. Dan untuk sampelnya sejumlah 40 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar peran Pengawas Menelan Obat (PMO) dalam kategori mendukung dan kepatuhan dalam kategori kepatuhan tinggi. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara peran Pengawas Menelan Obat (PMO) terhadap kepatuhan minum obat dengan p-value 0,000 < 0,05 dengan koefisien korelasi sebesar 0,727. Disarankan bagi puskesmas untuk memilih PMO yang tepat sehingga PMO dapat menjalankan perannya agar pasien tetap patuh dan menunjang keberhasilan pengobatan.
KEBUGARAN KARDIORESPIRATORIK PADA LANSIA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI SENAM DENGAN 6-MINUTE WALKING TEST (6-MWT) DI SURABAYA Siagian, Martha; Lataima , Nurmawati S; Revita, Natalia Christin Tiara
Journal of Nursing and Midwifery Sciences Vol. 2 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : Faculty of Nursing and Midwifery, Binawan University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54771/jnms.v2i1.855

Abstract

The process of aging results in changes in the cardiovascular and respiratory systems. Gymnastics can improve physical health and help the body work more efficiently. The purpose of this study was to analyze the effect of exercise on the fitness cardiorespiratory elderly. The design of this study is pre-experimental with the study design of Static Group comparison. The population was 28 elderly using purposive sampling and becoming respondents. The independent variable was gymnastics elderly and the dependent variable is the fitness cardiorespiratory. Instruments to measure fitness using 6-Minute Walking Test. Descriptive statistical analysis of the results, the percentage proportion of the majority (71%) of respondents who do not follow gymnastics fitness cardiorespiratory have less, and most (79%) of respondents who follow gymnastics cardiorespiratory elderly have good fitness. There are significant differences in the SMEs' cardiorespiratory fitness exercise with those who did not follow gymnastics as evidenced by the results of the statistical test p = 0.008. It was concluded that exercise helps improve and maintain fitness cardiorespiratory.  
Hubungan sikap dengan kepatuhan diet diabetes melitus pada lansia di posyandu lansia Siagian, Martha; Ethyca Sari; Pradesty, Citra Nawang
JOURNAL OF Mental Health Concerns Vol. 4 No. 2 (2025): July Edition 2025
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/mhc.v4i2.1113

Abstract

Background: Attitude can be defined as a person's assessment (opinion) of a stimulus or object (in this case a health problem). Diabetes Mellitus or diabetes is a metabolic disorder that arises due to an increase and decrease in blood sugar levels from the normal value of random blood sugar levels >> 200mg / dl or fasting blood sugar levels >> 120 mg / dl, which occurs acutely or chronically. Diabetes can occur in anyone, but this condition is more common in the elderly. In the elderly, there are physical and biological changes so that the performance of each organ function decreases. Elderly compliance with the DM diet is how the elderly regulate their food which is known as 3J, namely the number of calories needed, the meal schedule that must be followed, and the types of food that must be considered. Purpose: To determine the relationship between attitudes and DM diet compliance in the elderly. Method: Cross Sectional research design. The sampling method used is Total Sampling. The sample taken was 40 respondents, namely Elderly people with Diabetes Mellitus at the Elderly Posyandu, Pagerwojo Village, RW 06 Buduran Sidoarjo, in the 4th week of October. The data for this study were taken using a questionnaire. After being tabulated, the existing data was analyzed using the Chi Square test with a significance level of 0.05, p value = 0.000 (<0.05) indicating a relationship between attitudes and DM diet compliance in the elderly. Results: It was found that 30 people (75%) had poor attitudes and diet compliance in the non-compliant category, so the suggestion for this research location is to hold regular DM diet counseling. Conclusion: The attitudes of DM sufferers are mostly in the poor category. The compliance of DM sufferers' diet is mostly in the non-compliant category. There is a relationship between attitudes and DM diet compliance in the elderly. Keywords: Attitude; Compliance; Diabetes Mellitus Diet; Elderly. Pendahuluan: Sikap bisa didefinisikan sebagai penilaian (pendapat) seseorang terhadap stimulus atau objek (dalam hal ini adalah masalah kesehatan). Diabetes Melitus atau penyakit kencing manis merupakan gangguan metabolisme yang timbul akibat peningkatan dan penurunan kadar gula darah dari nilai normal kadar gula darah sewaktu >> 200mg/dl atau kadar gula darah puasa >> 120 mg/dl, yang berlangsung secara akut maupun kronis. Diabetes dapat terjadi pada siapa saja, tetapi kondisi ini lebih sering dialami oleh lansia. Pada lansia mengalami perubahan fisik dan biologis sehingga kinerja fungsi setiap organ menurun. Kepatuhan lansia menjalankan diet DM adalah bagaimana lansia mengatur makanannya yang dikenal dengan 3J yaitu jumlah kalori yang dibutuhkan, jadwal makanan yang harus diikuti, dan jenis makanan yang harus diperhatikan. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan sikap dengan kepatuhan diet DM pada lansia. Metode: Desain penelitian Cross Sectional. Metode sampling yang digunakan adalah Total Sampling. Sampel yang diambil 40 responden yaitu Lansia penderita Diabetes Melitus di Posyandu Lansia Desa Pagerwojo RW 06 Buduran Sidoarjo, pada bulan oktober minggu ke 4. Data penelitian ini diambil menggunakan kuesioner. Setelah ditabulasi data yang ada dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kemaknaan 0.05, p value = 0.000 ( < 0.05 ) menunjukan ada hubungan sikap dan kepatuhan diet DM pada lansia. Hasil: Didapatkan 30 orang (75%) memiliki sikap kurang dan kepatuhan diet kategori tidak patuh, sehingga saran bagi tempat penelitian ini sebaiknya diadakan penyuluhan diet DM secara berkala. Simpulan: Sikap penderita DM sebagian besar kategori kurang. Kepatuhan diet penderita DM  sebagian besar kategori tidak patuh. Terdapat hubungan antara sikap dengan kepatuhan diet DM pada lansia. Kata Kunci: Diet Diabetes Melitus; Kepatuhan; Lanjut Usia; Sikap.