Claim Missing Document
Check
Articles

PENINGKATAN KEKUATAN TANAH ORGANIK DENGAN PENCAMPURAN EMPAT JENIS LIMBAH RAMAH LINGKUNGAN Aldo Febrian; Aniek Prihatiningsih
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 4, Nomor 4, November 2021
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v4i4.7061

Abstract

Waste is one of the problems in Indonesia. Based on the Ministry of the Environment, each person produces an average of 0.8 kg of waste per day. The average waste per person will increase in line with the increase in people's welfare and lifestyle. Assuming 220 million Indonesians, waste reaches 176,000 tons per day. Accompanied by increasing population growth, the need for infrastructure development on land is increasing. Soils that is often used for construction land is organic soil. It has low soil bearing capacity values and soil improvement methods are commonly used. The general method usually is to mix the soil with better bearing capacity. To minimize costs, a physical stabilization system is carried out that can use soil improvement methods with waste. This can deal with 2 problems at once, where there is the use of certain types of waste and also the planning of organic soil stabilization with small carrying capacity. By doing a triaxial test on organic soil by mixing 4 different types of waste, it shows that the best waste mixture that can affect the bearing capacity of the soil in sequence is coconut husk, tile fragments, construction demolition debris, and chicken egg shells.    ABSTRAKLimbah merupakan salah satu permasalahan di Indonesia, Berdasarkan informasi Kementerian lingkungan Hidup, setiap orang menghasilkan rata-rata 0,8 kg sampah per hari. Rata-rata limbah per orang akan meningkat sejalan dengan meningkatnya kesejahteraan dan gaya hidup masyarakat. Dengan asumsi 220 juta penduduk Indonesia, limbah mencapai 176.000 ton per hari. Diiringi dengan peningkatan pertumbuhan penduduk, maka kebutuhan pembangunan infrastruktur di lahan tanah semakin bertambah. Salah satu tanah yang sering dipakai untuk lahan konstruksi adalah tanah organik. Tanah organik memiliki nilai daya dukung tanah yang rendah dan biasa dilakukan metode perbaikan tanah. Metode umum yang biasa dilakukan adalah dengan melakukan pencampuran tanah dengan daya dukung yang lebih baik. Untuk memperkecil biaya maka dilakukannya sistem stabilisasi fisik yang bisa menggunakan metode perbaikan tanah dengan limbah. Hal ini bisa menangani 2 masalah sekaligus, dimana adanya pemanfaatan dari jenis limbah tertentu dan juga perencanaan stabilisasi tanah organik dengan daya dukung kecil. Dengan melakukin uji triaksial pada tanah organik dengan mencampurkan 4 jenis limbah berbeda menunjukan bahwa campuran limbah terbaik yang bisa mempengaruhi daya dukung tanah secara berurutan adalah sabut kelapa, pecahan genteng, puing pembongkaran konstruksi, dan cangkang telur ayam.
KAJIAN TEKNIS PENGGUNAAN TERRAMESH SEBAGAI DINDING PENAHAN TANAH PADA PROYEK JALAN TOL JAKARTA-KUNCIRAN-CENGKARENG Andrew Horas; Aniek Prihatiningsih; Josephine Aristiti Setyarini
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 2, Nomor 2, Mei 2019
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v2i2.4306

Abstract

Lereng yang curam adalah masalah dalam bidang geoteknik yang sering dijumpai. Lereng tersebut dapat terbentuk secala alami maupun buatan. Salah satu lereng buatan yang terbentuk dari penimbunan tanah seperti jalan tol di Jakarta. Lahan yang terbatas menjadi alasan utama terbentuknya lereng yang hampir tegak 90o sehingga dibutuhkan perkuatan. Salah satu perkuatan yaitu menggunakan Terramesh dan geogrid. Keterbatasan data tanah menjadi salah satu permasalahan dalam kasus ini. Data laboratorium tidak tersedia sehingga digunakan berbagai korelasi berdasarkan nilai N-SPT. Analisis mendalam dilakukan dengan penetuan nilai koefisien pengali kuat geser tidak terdrainase (Su). Hasil korelasi tersebut akan dimasukkan sebagai parameter dalam program yang berbasis elemen hingga. Nilai angka keamanan dari stabilitas lereng akan menjadi hasil keluaran program. Nilai tersebut menunjukkan bahwa penggunaan Terramesh dan geogrid di jalan tol di Jakarta cukup efektif digunakan sebagai perkuatan lereng akibat timbunan.
KAJIAN TEKNIS TIANG PANCANG KONSTRUKSI PILE SLAB PADA PROYEK JALAN TOL JKC STA 37+816.7 – 38+016.7 Dovi Adiwijaya; Aniek Prihatiningsih; Josephine Aristiti Setyarini
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 1, Nomor 1, Agustus 2018
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v1i1.2237

Abstract

Pemancangan tiang pada konstruksi pile slab dengan fondasi tiang pancang ukuran diameter 0.6 meter dapat dilakukan dengan sistem preboring ataupun tanpa preboring dikarenakan alasan faktor sosial dan lingkungan. Fondasi tiang pancang harus berada pada kedalaman tanah keras dan mampu mendukung beban sampai batas keamanan yang telah ditentukan, termasuk mendukung beban maksimum yang mungkin terjadi. Proses pemancangan tiang menghasilkan data berupa jumlah pukulan dan final set dari hasil kalendering. Analisis daya dukung tiang pancang menggunaka metode statis dalam tulisan ini yaitu Meyerhof 1976 dengan menggunakan data SPT dan metode dinamik antara lain Modified ENR, Danish Formula, Janbu’s Formula, dan Michigan State Highway Commission Formula dengan menggunakan data kalendering. Terdapat tes PDA serta program Allpile sebagai data untuk memverifikasi daya dukung tiang pancang. Kajian secara teknis konstruksi pile slab dengan fondasi tiang pancang pada STA 37+826.7-STA 38.016.7 jalan Tol Jakarta – Kunciran – Cengkareng sehingga fondasi tiang tersebut dapat dikatakan efisien dan aman dilihat dari kedalaman tiang dan kapasitas daya dukung tiang.
ANALISIS PERBANDINGAN METODE PERBAIKAN TANAH PADA KONSTRUKSI JALAN TOL DI ATAS TANAH GAMBUT Renaldo Arisugan; Aniek Prihatiningsih
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil VOLUME 4, NOMOR 3, AGUSTUS 2021
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v0i0.13178

Abstract

Pertambahan jumlah kendaraan yang terus meningkat setiap tahunnya menjadikan beban pada jalan meningkat. Hal ini menjadi hal yang cukup menarik perhatian dan harus diwaspadai bagi para kontraktor ketika membangun jalan, yaitu agar jalan tidak mengalami penurunan atau keruntuhan. Maka itu daya dukung tanah dan penurunan pada tanah harus diperhatikan ketika membangun jalan. Metode perbaikan tanah menjadi salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau mempercepat penurunan dan meningkatkan daya dukung. Banyaknya metode perbaikan tanah yang terus berkembang seiring berjalannya waktu perlu diteliti dan dianalisis agar dapat diaplikasikan secara efektif untuk setiap kasus konstruksi. Pada penilitian ini akan dibahas mengenai metode perbaikan tanah yang cocok dan efektif pada pembangunan jalan tol diatas lahan gambut. 
ANALISIS PENGGUNAAN PREFABRICATED VERTICAL DRAINS (PVD) PADA TANAH LEMPUNG LUNAK YANG TERDAPAT LAPISAN LENSA Andreyan Prasetio; Aniek Prihatiningsih
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 3, Nomor 1, Februari 2020
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v3i1.7047

Abstract

Problem that often occurs in soft cohesive soils is settlement caused by consolidation process. If  construction activities doing when the soils has not been consolidated, settlement can occur. To accelerate  the consolidation process, soil improvement are usually do, one method of soil improvement to accelarate the consolidation process is vertical drain using prefabricated vertical drains (PVD). The soft soil layers in the field are not always continuous, sometimes found soft soil layers that have a lens layer. In this study, will discuss about the settlement and consolidation time of soft  soil layers that have a lens layer which has been improved by PVD with 1 meter distance. Infrastructure that stand on a location that is installed by PVD is taxiway and loading by Airbus A380 aircraft of 18,22ton/m2. Analysis using the 1 dimensional consolidation theory of Terzaghi. For PVD installation to a depth of 50 meters, preloading settlement of 234,80 cm with a consolidation time of  2260 days for the square pattern PVD and 1918 days for triangle pattern PVD. Post loading settlement for PVD installation depth of 50 meters by 2,50 cm. AbstrakMasalah yang sering terjadi pada tanah kohesif dan lunak adalah penurunan yang disebabkan proses konsolidasi. Penurunan dapat menyebabkan keretakan pada struktur konstruksi yang berada di atasnya. Jika suatu kegiatan konstruksi dilakukan saat tanah belum terkonsolidasi, maka konstruksi tersebut dapat mengalami penurunan.. Untuk mempercepat proses konsolidasi biasanya dilakukan perbaikan tanah, salah satu metode perbaikan tanah untuk mempercepat proses konsolidasi yaitu vertical drain dengan menggunakan prefabricated vertical drains (PVD). Lapisan tanah lunak yang terdapat di lapangan tidak selalu kontinu, terkadang ditemukan lapisan tanah lunak yang terdapat lapisan lensa. Pada penelitian ini, penulis akan membahas mengenai waktu konsolidasi yang dibutuhkan oleh lapisan tanah kohesif dan lunak yang terdapat lapisan lensa yang telah diperbaiki dengan menggunakan PVD berjarak 1 meter. Infrastruktur yang berdiri di atas lokasi yang dipasang PVD berupa taxiway dengan beban berupa pesawat Airbus A380 sebesar 18,22 ton/m2. Analisis dilakukan menggunakan teori konsolidasi 1 dimensi Terzaghi. Untuk pemasangan PVD hingga kedalaman 50 meter diperoleh penurunan pra pembebanan sebesar 234,80 cm dengan waktu konsolidasi selama 2260 hari untuk pemasangan PVD pola persegi dan selama 1918 hari untuk pola segitiga . Penurunan pasca pembebanan untuk pemasangan PVD hingga kedalaman 50 meter sebesar 2,5 cm.
ANALISIS PERBAIKAN TANAH SEBAGAI BENTUK MITIGASI BENCANA LIKUIFAKSI YANG DAPAT DIAPLIKASIKAN MASYARAKAT DI PALU David Manoel Mangunpraja; Aniek Prihatiningsih
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 2, Nomor 4, November 2019
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v2i4.6167

Abstract

Likuifaksi dapat terjadi ketika tanah jenuh atau sebagian jenuh secara substansial kehilangan kekuatan dan kekakuan akibat adanya gempa bumi atau goncangan mendadak, disertai perubahan material yang bersifat padat (solid) menjadi seperti cairan (liquid). Pada insiden di Palu tanah secara tiba-tiba tengelam menjadi larutan air kemudian bergeser seakan-akan berjalan sendiri. Berdasarkan data yang diperoleh korban bencana likuifaksi di Palu, ada 2.256 orang yang meninggal, 1.309 orang hilang, 4.612 orang terluka (Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho). Banyak korban jiwa yang meninggal akibat peristiwa tersebut. Jumlah korban yang signifikan, menimbulkan pertanyaan apakah mungkin likuifaksi adalah hal baru di dunia teknik sipil. Ternyata sudah banyak yang melakukan penelitian mengenai likuifaksi. Apa mungkin likuifaksi tidak memiliki solusi? Karena masalah ini terus menerus terjadi terutama di Indonesia.. Skripsi ini akan menjelaskan mengenai likuifaksi dan bagaimana cara memperbaiki tanah likuifaksi dengan cara yang sederhana. Apakah masyarakat umum mengaplikasikannya? Tentu saja bisa, karena likuifaksi bukanlah sesuatu hal yang membahayakan dan dapat diatasi dengan cara yang tepat. Beberapa solusi sederhana yang bisa diaplikasikan masyarakat adalah: Micropile Bambu, Tanaman Baobab, Piezometer, Sumur Biopori.
PENDAURAN LAHAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) DENGAN PERBAIKAN TANAH SECARA MEKANIS Indra Bhaswara Purnomosidy; Aniek Prihatiningsih
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 4, Nomor 1, Februari 2021
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v0i0.10701

Abstract

In recent decades Indonesia has experienced a massive population boom, as such adequate facilities are needed. One thing that can be done is the usage of land for landfills to become the providing land for said infrastructure. This study uses the library research method for its processing or it is also called library research for data comparison. The data sources used are primary and secondary data derived from Google Scholar. The data will be analyzed using descriptive analysis method. The theoretical basis used is the theory of soil improvement methods and the handling of leachate as well as methane gas. The final result of the research is a results comparison of settlement and the bearing capacity of the soil that has undergone improvement and the soil that has not undergone improvement. From the research it can be concluded that the suitable method for landfill improvement is Stone Column. Pertumbuhan penduduk di Indonesia dalam beberapa dekade terakhir meningkat sehingga dibutuhkan fasilitas yang memadai, salah satunya dengan memakaian lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi sarana infrastruktur. Penelitian ini menggunakan metode library research yang disebut juga penelitian kepustakaan dengan membandingkan data. Adapun sumber data yang digunakan adalah data-data primer dan sekunder dari Google Scholar. Data akan dianalisa dengan metode deskriptif analisis. Landasan teori digunakan adalah teori Metode Perbaikan Tanah dan penanganan Lindi serta Gas Metana. Hasil akhir dari penelitian adalah perbandingan hasil penurunan dan daya dukung tanah sebelum perbaikan dan setelah perbaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode yang cocok untuk pebaikan tanah TPA mengunakan Stone Column.
KAJIAN DUA KELOMPOK DATA TANAH DARI HASIL UJI BOR DALAM PADA PROYEK JALAN TOL JKC Stephen Edmon Wiyana; Aniek Prihatiningsih; Josephine Aristiti Setyarini
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 1, Nomor 1, Agustus 2018
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v1i1.2258

Abstract

Pembangunan proyek konstruksi selalu diawali dengan soil investigation. Studi skripsi ini didasari pada pertanyaan berupa berapa lamakah hasil soil investigation itu bisa valid untuk digunakan sebagai dasar perhitungan konstruksi? Pada proyek Jalan Tol Jakarta Kunciran Cengkareng didapati dua data bor dalam dengan selisih 8 tahun. Klasifikasi jenis tanah pada proyek Jalan Tol Jakarta Kunciran Cengkareng mainroad, melalui kajian nilai N – SPT dari hasil bor dalam pada kedua data yang terdapat pada proyek tersebut. Nilai N – SPT pada kedua data dikaji berdasarkan faktor waktu selama 8 tahun, komposisi tanah berdasarkan data kedua bor dalam akan diperoleh kajian berupa, perubahan nilai N – SPT yang terjadi akan ditinjau berdasarkan lokasi mainroad, perubahan kedalaman tanah keras berdasarkan kedua data bor dalam pada lokasi mainroad juga akan diperoleh. Korelasi nilai Cu dan f berdasarkan data laboratorium pada lokasi ramp akan diperoleh berdasarkan hasil contoh tanah yang diperoleh dari proyek serta stratigrafi dari lapisan tanah berdasarkan kedua hasil bor dalam. Metode matematika sederhana akan diaplikasikan untuk memperoleh perbandingan komposisi dan perubahan nilai N – SPT, nilai korelasi akan diperoleh berdasarkan plot nilai kepada grafik Sowers dan Peck, kekuatan daya dukung akan diperoleh melalui perhitungan Meyerhoff 1976 dan program Allpile. Hasil yang diperoleh adalah data bor dalam lama sudah tidak valid setelah periode 8 tahun
PENGARUH PENAMBAHAN GIPSUM TERHADAP KUAT TEKAN BEBAS TANAH LEMPUNG EKSPANSIF AKIBAT SIKLUS BASAH – KERING Bunyamin Andreatama; Aniek Prihatiningsih
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 1, Nomor 1, Agustus 2018
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v1i1.2263

Abstract

Perubahan kedalaman muka air tanah merupakan masalah utama yang membuat tanah ekspansif memiliki sifat merusak. Kedalaman tanah dimana sering terjadi perubahan kedalaman muka air tanah inilah yang disebut active zone karena tanah ekspansif hanya aktif pada kedalaman tersebut. Salah satu cara yang sudah banyak diterapkan di lapangan untuk mengatasi tanah ekspansif ini adalah stabilisasi tanah menggunakan kapur. Namun saat ini dilakukan berbagai penelitian untuk mencari material lain yang lebih mudah diperoleh. Gipsum memiliki unsur kalsium yang juga terdapat di dalam kapur. Oleh karena itu gipsum dipertimbangkan sebagai pengganti kapur. Dalam penelitian sebelumnya diketahui bahwa gipsum dapat meningkatkan kuat geser tanah. Pada penelitian ini tanah yang dicampur gipsum diuji kuat tekan bebasnya terhadap siklus basah-kering sebagai gambaran active zone. Pengambilan sampel tanah dilakukan di Jl. Science Timur 2 Jayamukti, Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat. Penambahan gipsum yang digunakan adalah 0%, 4% dan 8% dengan waktu pemeraman sampel 0 hari, 3 hari dan 7 hari. Pemeraman sampel dilakukan dengan menaruh sampel pada desiccator selama waktu peemraman. Jumlah siklus basah-kering yang dilakukan adalah tanpa siklus, 1 siklus dan 2 siklus dengan pengertian 1 siklus adalah sampel direndam hingga keadaan jenuh, lalu dikeringkan hingga kembali ke kadar air optimumnya. Dari penelitian ini diperoleh hasil sampel yang tidak melalui siklus basah-kering kuat tekan bebasnya meningkat pada pencampuran gipsum 8% namun menurun untuk kadar gipsum 4%. Tetapi setelah melalui siklus basah-kering tidak diperoleh suatu kecenderungan umum pada penambahan kadar gipsum terhadap kuat tekan bebas tanah.
ANALISI PENURUNAN FONDASI TIANG RAKIT TERHADAP PENGARUH LIKUIFAKSI DI SULAWESI Wesley Kohar; Aniek Prihatiningsih
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 3, Nomor 3, Agustus 2020
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v3i3.8752

Abstract

Liquefaction is one of the most dangerous effect of earthquake. When earthquake happens, the soil characteristic will change from solid to liquid state because of the dynamic cyclic load. Buildings that sits on such soil will totally fail because of the soil loss of bearing capacity. So, detailed analysis and evaluation of the potential of liquefaction when earthquake occurs is needed, such as CSR and CRR, Chinese Criteria, Tsuchida, Bray & Sancio and Seed et al. The result of the analyses will be compared to each method to other. The result of the analysis will show whether liquefaction happen or not in every layer of the analysed soil. Steps that that are usually made by the geotechnical engineer expert is that the soil need to be improved beforehand. But in this study. Piled-raft foundation which is combination of piled and raft foundation is used for settlement analysis. The result of the analysis will show the settlement of the foundation before and after its affected by liquefaction.Likuifaksi merupakan salah satu peristiwa yang sangat bahaya yang ditimbulkan oleh bencana bumi. pada saat gempa bumi terjadi, sifat tanah akan berubah dari solid menjadi liquid akibat beban siklik yang terjadi. Bangunan yang menempati tanah yang mengalami likuifaksi akan langsung gagal total karena tanah mengalami kehilangan daya dukung. Untuk itu, diperlukan metode-metode yang rinci untuk menganalisis dan mengevaluasi potensi terjadinya likuifaksi saat terjadi gempa, yaitu analisis potensi likuifaksi yang dapat berupa analisis CSR dan CRR, Chinese Criteria, Tsuchida, Bray & Sancio dan Seed et al. Hasil analisis potensi likuifkasi tersebut akan dibandingkan satu metode dengan yang lainnya. Hasil analisis menunjukan potensi terjadinya likuifaksi pada tiap lapisan tanah yang akan ditampilkan dalam bentuk grafik maupun tabel. Fondasi tiang rakit yang merupakan gabungan antara fondasi tiang dan rakit digunakan untuk analisis penurunan fondasi pada skripsi ini. Hasil analisis akan menunjukan penurunan fondasi sebelum dan setelah likuifaksi terjadi yang akan ditampilkan dalam bentuk tabel.