Claim Missing Document
Check
Articles

STUDI PERBANDINGAN PENCAMPURAN 4 JENIS LIMBAH YANG SULIT DIDAUR ULANG TERHADAP PENINGKATAN PROPERTI TANAH Stanislaus Stanislaus; Aniek Prihatiningsih
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 2, Nomor 3, Agustus 2019
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v2i3.5815

Abstract

Keadaan tanah memiliki peran penting terhadap keperluan konstruksi dalam bidang teknik sipil, tanah berfungsi untuk menopang suatu bangunan konstruksi di atasnya, namun di beberapa tempat di Indonesia terdapat daerah yang memiliki tanah yang kurang baik seperti memiliki daya dukung rendah, hal ini sangat berpengaruh terhadap proses konstruksi. Selain tanah yang kurang baik limbah juga merupakan faktor permasalahan utama yang terjadi di Indonesia, limbah yang dibuang dan tertumpuk pada satu wilayah tertentu dapat menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan. Untuk menghindari hal tersebut maka dilakukanlah suatu penelitian agar limbah yang tidak dapat didaur ulang tersebut dapat digunakan sebagai bahan stabilisasi tanah, dan diharapkan dapat meningkatkan daya dukung dari tanah itu sendiri.Penelitian ini menggunakan tanah clay shale dari daerah Cietereup Sentul Bogor. Pengujian menggunakan unconfined compression test dengan komposisi variasi limbah yaitu serbuk kaca, abu sekam padi, styrofoam, dan fly ash type F sebesar 10% berdasarkan volume mold unconfined compression test.
ANALISIS KUAT GESER TANAH CLAY SHALE YANG TERENDAM DAN TIDAK TERENDAM DENGAN UNCONFINED COMPRESSION TEST Hans Tantra; Aniek Prihatiningsih
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 2, Nomor 1, Februari 2019
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v2i1.3037

Abstract

Tanah di Indonesia terdiri dari berbagai macam jenis dan karakteristik yang berbeda–beda. Sehingga di setiap proses konstruksi, kita perlu mengidentifikasi terlebih dahulu jenis dan karakteristik tanah apa yang menjadi dasar konstruksi tersebut dibangun. Salah satu jenis tanah yang ada di Indonesia yang sering menyebabkan masalah selama pembangunan, yaitu tanah clay shale. Tanah clay shale memiliki karakteristik mudah mengalami pelapukan tanah jika terus menerus terekspos dengan udara, pelapukan tanah dapat mengakibatkan penurunan kuat geser tanah yang dapat menyebabkan terjadinya longsor di daerah konstruksi bangunan. Melalui tes unconfined compression test kita dapat memperoleh nilai kuat tekan dan kuat geser. Dalam penelitian ini, lokasi sampel yang akan di uji berasal dari Jl.Babakan Sirkuit Tangkil, Citereup, Bogor, Indonesia. Pengetasan unconfined compression test akan dilakukan pada laboratorium tanah Universitas Tarumanagara. Untuk sampel yang akan diuji terdiri dari dua kondisi sampel dengan keadaaan berbeda. Sampel akan diuji dalam kondisi rendam dan tidak rendam dengan masing–masing durasi sampel di rendam dan tidak rendam selama 0 minggu, 1 minggu, 3 minggu, 5 minggu, dan 7 minggu. Hasil penelitian menunjukkan nilai kuat tekan terbesar pada sampel yang tidak di rendam berada pada durasi 5 minggu pendiaman sebesar 1133.2275 kN/m2 dan mulai menurun pada sampel dengan durasi 7 minggu. Untuk sampel dengan kondisi terendam, kuat tekan terbesar berada pada sampel 1 minggu perendaman dengan nilai sebesar 11.635 kN/m2 dan nilai kuat tekan mulai menurun pada sampel dengan durasi 3 minggu rendaman. Nilai kohesi pada percobaan ini berbanding lurus dengan nilai kuat tekan sehingga untuk sampel tidak rendam, nilai kohesi terbesar berada pada kondisi pendiaman 5 minggu dan untuk sampel rendam nilai kohesi terbesar berada pada kondisi perendaman 1 minggu.
EFEKTIVITAS PENAMBAHAN CAIRAN ADITIF DALAM PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH ORGANIK Ignatius Ega Renaldi; Aniek Prihatiningsih
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 3, Nomor 4, November 2020
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v3i4.8750

Abstract

Organic soil is soil with a mixture of organic materials and the remain of plants and animals. Organic soil is classified as soft soil and divided into several parts, namely organic clay, organic silt, and peat. Carrying capacity of soil is the strength of soil to hold a load acting on soil that is normally distributed through the foundation. In calculating the carrying capacity of the soil, parameters greatly affect are cohesion and angle of shear. Cohesion is the force between particles in rocks with the same molecule. Meanwhile, the angle of shear is the angle formed from normal stress and shear stress in the soil or rock material. Calculation of cohesion and angle of shear of soil can be done with direct shear and triaxial test based on American Standard in Test and Materials (ASTM). In this study, an analysis conducted to determine the best waste liquid additive material. Beside being able to increase the carrying capacity of organic soils, this study can reduce existing waste. The result of this test is all additive can be increasing the value of soil compressive strength. Oil is the best additive which effective to increasing about 300% value of compressive strength.[KS1] [IR2]  [KS1]Maks. 200 kata [IR2]okTanah Organik adalah tanah yang memiliki campuran bahan-bahan organik dan sisa-sisa pelapukan tumbuhan dan hewan. Tanah organik merupakan tanah yang tergolong tanah lunak dan terbagi menjadi beberapa bagian yaitu tanah lempung organik, lanau organik, dan gambut. Daya dukung tanah adalah kekuatan tanah untuk menahan suatu beban yang bekerja pada tanah yang biasa disalurkan melalui fondasi. Dalam perhitungan daya dukung tanah, parameter yang sangat mempengaruhi adalah kohesi dan sudut geser dalam tanah. Kohesi adalah gaya tarik menarik antar partikel dalam batuan yang molekulnya sama. Sementara itu, sudut geser dalam tanah merupakan sudut yang terbentuk dari hubungan antara tegangan normal dan tegangan geser dalam material tanah atau batuan. Cara mendapatkan nilai kohesi dan sudut geser dalam tanah dapat dilakukan dengan tes direct shear dan triaxial berdasarkan standar amerika. Bahan aditif yang digunakan dalam penelitian ini digunakan bahan cairan yang merupakan bahan sisa atau sampah yang ada dalam masyarakat. Sehingga, selain meningkatkan daya dukung tanah organik penelitian ini dapat mengurangi sampah yang ada. Kesimpulan pada penelitian adalah penambahan cairan aditif dinilai mampu meningkatkan kekuatan geser tanah. Oli bekas dinilai sebagai bahan aditif terbaik yang mampu meningkatkan sebesar 300% nilai kekuatan geser tanah.
ANALISIS FONDASI TIANG RAKIT YANG MENYATU DI SUATU BANGUNAN YANG MEMILIKI TRIBUN DAN TOWER Teja Laksmana; Aniek Prihatiningsih
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 3, Nomor 2, Mei 2020
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v3i2.7022

Abstract

Foundation is a part of an engineering changes system that continuing load supported by the load itself into the land/ground and rocks that located underneath. High level building are usually built using deep foundation likely : bore pile or stake pile, but there are also high level building that are built on raft foundation that is one of shallow foundation. Function of Raft foundation is to spread out the load from land structure underneath that consist of widespread single plate, and support structure load upward (Aratus, 2004). Building are usually have tower and podium side which the load is different.  The aims of this study are for comparison the settlement happen on flecible raft pile foundation in accordance with the load that are borne by themselves.  If the load that are borne bigger than tower, therefore the settlement which happen are also bigger compared with the settlement on podium area. the reduction in the length of the pile obtained also differ between the tower and the podium so that savings can be made in terms of cost.AbstrakFondasi merupakan bagian dari suatu sistem rekayasa yang meneruskan beban yang ditopang serta beratnya sendiri ke dalam tanah dan batuan yang terletak di bawahnya. Bangunan bertingkat tinggi biasanya dibangun menggunakan fondasi dalam seperti tiang bor atau tiang pancang, tetapi ada juga bangunan bertingkat tinggi yang dibangun di atas fondasi rakit yang merupakan salah satu dari fondasi dangkal. Fondasi rakit berfungsi untuk menyebarkan beban dari struktur tanah di bawahnya yang terdiri dari pelat tunggal yang meluas, yang mendukung beban struktur di atasnya. Bangunan gedung biasanya memiliki bagian tower dan podium yang bebannya berbeda. Tujuan dari studi ini adalah untuk membandingkan penurunan yang terjadi pada fondasi tiang rakit fleksibel sesuai dengan beban yang dipikulnya. Apabila beban yang di pikul lebih besar seperti tower maka penurunan yang terjadi juga lebih besar, dibangdingkan dengan penurunan pada daerah podium. Selain dibandingkan penurunannya panjang tiang yang didapat juga berbeda antara bagian tower dan podium sehingga dapat dilakukan penghematan dari segi biaya.
ANALISIS GAYA LATERAL PADA TIANG AKIBAT PENAMBAHAN TIMBUNAN DI PROYEK JALAN TOL JAKARTA Marcello Dicky Wijaya; Aniek Prihatiningsih; Josephine Aristiti Setyarini
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 2, Nomor 2, Mei 2019
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v2i2.4308

Abstract

Pada salah satu jalan tol di Jakarta menggunakan konstruksi pile slab tiang pancang sepanjang 200 m. Tiang yang digunakan adalah tiang spun pile beridameter 600 mm. Tiang akan dipancang sampai ke tanah keras dengan dengan rentang kedalaman 12 m sampai 15 m dan memiliki free standing tiang setinggi 5 m diatas tanah eksisting. Ketinggian timbunan ini beragam, mulai dari 1 m hingga 4 m diatas tanah eksisting. Metode analisis yang digunakan untuk menghitung besarnya perpindahan horizontal dalam penulisan ini adalah metode elemen hingga. Berdasar pada hasil analisis, pemberian timbunan ini terbukti dapat meningkatkan tahanan lateral tiang sehingga perpindahan horizontal pada tiang semakin kecil. Pemberian timbunan 1 m sudah dapat meningkatkan tahanan lateral sebesar 78%. Kajian secara teknis pemberian timbunan dengan ketinggian 1 m sampai 4 m ini pun dapat dikatakan aman ditinjau dari perpindahan horizontal dan momen yang terjadi pada tiang. Namun pemberian timbunan setinggi 4 m ini dapat dikatakan tidak efisien karena tahanan lateral tiang jauh lebih besar daripada beban lateral yang ada.
ANALISIS TANAH EKSPANSIF DENGAN PERBAIKAN SEMEN PUTIH DAN SEMEN HITAM MENGGUNAKAN UCT Elendra Elendra; Aniek Prihatiningsih
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 2, Nomor 3, Agustus 2019
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v2i3.5781

Abstract

Dalam bidang geoteknik tanah berperan penting dan merupakan langkah awal yang pen-ting dalam bidang konstruksi yang berkaitan erat dengan struktur sebuah bangunan. Tanah ekspansif adalah tanah yang kandungan lempungnya memiliki potensi kembang-susut akibat perubahan kadar air sehingga mengakibatkan perubahan volume tanah.   Penelitian ini dilaksanakan untuk melihat pengaruh perbaikan tanah ekspansif yang dicampur semen hitam dan semen putih dengan kadar 3%, 6%, dan 9% dalam waktu pemeraman 9 hari, 12 hari, dan 15 hari. Kesimpulan yang dapat ditarik dari pengujian ini adalah tanah ekspansif yang dicampur dengan semen putih memiliki daya dukung tanah dalam bentuk nilai kuat tekan bebas yang lebih besar dibandingkan dengan semen hitam. Nilai kuat tekan bebas tertinggi didapatkan dari pengujian dengan campuran semen putih 9% dengan waktu peram 15 hari yaitu 1004.02 kN/m2.
ANALISIS POTENSI CYCLIC MOBILITY PADA TANAH KOHESIF Nicky Fernando; Aniek Prihatiningsih
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 2, Nomor 3, Agustus 2019
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v2i3.5811

Abstract

Likuifaksi merupakan fenomena dimana kekuatan tahanan tanah berkurang karena meningkatnya tegangan air pori saat gempa bumi berlangsung. Likuifaksi dibagi menjadi dua tipe berdasarkan proses kejadiannya yaitu flow liquefaction dan cyclic mobility. Hal pertama dalam analisis potensi likuifaksi adalah pemeriksaan kerentanan likuifaksi dari karakteristik tanah. Pemeriksaan kerentanan menggunakan empat metode yaitu Chinese criteria, metode Seed et al. dan metode Bray dan Sancio. Jika tanah menunjukan rentan terhadap likuifaksi, perhitungan evaluasi dapat dilanjutkan jika tidak maka perhitungan tidak dilanjutkan. Setelah menentukan kerentanan, tanah yang rentan likuifaksi akan ditentukan tipe likuifaksi menggunakan state criteria. Penentuan tipe likuifaksi dapat dilihat dari grafik hubungan deviatoric stress (q), mean effective stress (p’) dan axial strain (εa). Evaluasi potensi likuifaksi menggunakan metode cyclic strain approach. Metode ini menggunakan dua variabel yaitu cyclic stress ratio (CSR) dan cyclic resistance ratio (CRR) yang dapat ditentukan dari data tes lapangan untuk menentukan potensi likuifaksi setiap lapisan tanah. Tes lapangan yang digunakan adalah standard penetration test (SPT) dan cone penetration test (CPT). Penelitian ini menganalisa potensi cyclic mobility pada tanah kohesif serta faktor keamanan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tipe likuifaksi yang terjadi adalah cyclic mobility dan adanya potensi likuifaksi pada tanah kohesif.
ANALISIS PENAMPANG FONDASI TIANG PANCANG PADA TEPI TANAH REKLAMASI Rendy Rendy; Aniek Prihatiningsih
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil VOLUME 4, NOMOR 3, AGUSTUS 2021
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v0i0.11056

Abstract

Indonesia is a country with 4th largest population in the world. With that huge amount of population, the land capacity on the mainland is becoming more limited day by day, on the other hand, the unused land on the coast is still not utilized properly. The solution of that problem is by doing reclamation on the coast. Reclamation is an activity to increase the usability of land resources in the eye of the environmental side, social and economy by doing dropping, land drying, or drainage. Usually, the material for dropping reclamation is using cohesive soil. In this research, we will talk about driven pile foundation on reclamation land. Bearing capacity and concrete volume that would be used from every driven pile shape would be compared by paying attention from scouring effect that can decrease the bearing capacity of the pile. In this study, we will show the best driven pile shape that can be used on reclamation land.Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke empat di dunia. Dengan banyaknya penduduk di Indonesia mengakibatkan lahan di daratan semakin terbatas, sedangkan lahan di sekitar pinggir pantai masih banyak yang belum dimanfaatkan dengan baik. Solusi dari permasalahan keterbatasan lahan di daratan tersebut adalah dengan melakukan reklamasi pada daerah pinggir pantai. Reklamasi adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dalam rangka meningkatkan manfaat sumber daya lahan yang ditinjau dari sudut lingkungan, sosial dan ekonomi, dengan melalui pengurugan, pengeringan lahan atau drainase. Pada umumnya material untuk pengurugan reklamasi adalah menggunakan tanah kohesif. Pada penulisan ini akan dibahas penggunaan fondasi tiang pancang pada tanah reklamasi. Daya dukung dan volume beton yang digunakan dari setiap bentuk tiang pancang tersebut akan dibandingkan dengan memperhatikan efek scouring yang dapat mengurangi daya dukung pada tiang. Sehingga hasil studi ini akan menunjukan bentuk tiang pancang manakah yang paling cocok digunakan pada tanah reklamasi.
PENGGUNAAN WHITE PORTLAND CEMENT DAN PORTLAND COMPOSITE CEMENT TERHADAP KEKUATAN TANAH EKSPANSIF DENGAN UNCONFINED COMPRESSION TEST Anasthasia Irawati Ng; Aniek Prihatiningsih
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 1, Nomor 1, Agustus 2018
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v1i1.2239

Abstract

Pekerjaan konstruksi di bidang Teknik Sipil berkaitan erat dengan struktur bangunan, khususnya aspek yang tak kalah penting yang dianggap sebagai langkah awal dalam memulai pembangunan adalah tanah. Selain sebagai langkah awal dalam pembangunan, tanah juga merupakan bagian terpenting untuk mendukung beban-beban yang akan dipikul di atas tanah tersebut. Pengujian dilakukan untuk mendapatkan hasil dari pengaruh penambahan White Portland Cement dan Portland Composite Cement pada stabilisasi tanah ekspansif daerah Jababeka, Cikarang, serta daya dukung tanah sebagai perbandingan nilai Tes Tekanan Bebas dengan variasi perbandingan 3%, 6% dan 9% dari berat kering tanah dengan waktu pemeraman 3 dan 7 hari. Dapat disimpulkan bahwa nilai unconfined tanah yang dicampurkan dengan semen, baik Portland Composite Cement ataupun White Portland Cement dapat meningkatkan nilai kekuatan tanah ekspansif, serta mempengaruhi daya dukung tanah ekspansif. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa nilai kuat tekan bebas tanah mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya kadar persentase semen dan semakin lamanya waktu pemeraman dibandingkan dengan nilai kuat tekan bebas tanah asli. Nilai kuat tekan maksimum pada kadar 9% Portland Composite Cement sebesar 729.31 kN/m2, sedangkan pada kadar 9% White Portland Cement sebesar 872.08 kN/m2 dengan waktu pemeraman masing-masing selama 7 hari.
DESAIN FONDASI MASJID DI MAGETAN JAWA TIMUR Aniek Prihatiningsih; Gregorius Sandjaja Sentosa; Alfred Jonathan Susilo; Kefas Januar; Josia Mariano Nicky Abel
PROSIDING SERINA Vol. 1 No. 1 (2021): PROSIDING SERINA III 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1140.537 KB) | DOI: 10.24912/pserina.v1i1.17665

Abstract

Foundation is an important work in the construction of a structure, because the foundation will carry and withstand the load of the building on top. A rock-solid building must have a firm foundation, where the foundation is able to withstand the load and transfer into the ground. Foundation of a structure must be able to minimize the potential of settlement or collapse. The purpose of this community service is to help fulfil the dream of the partner's extended family in building of a mosque. Recognizing the need for houses of worship in the Magetan area, partners are increasingly willing to donate their land and build a mosque as a house of worship for Muslims in Magetan. To realize these goals, partners are looking for experts in the field of Civil Engineering. Partners need civil engineering personnel to design the foundation of the mosque. The methodology for implementing community service activities is to prepare the necessary data such as location, soil test, government regulations, and load  from the upperstructure. Before providing solutions to partners, regarding the foundation design of the mosque, partners are asked to conduct soil test at the site where the building will be constructed. The soil test consisted of 3 Cone Penetration Test (CPT) and 1 Bore Hole as well as laboratory tests. The location of the test is determined based on the building plan drawings. The results of this soil test will be the basis for calculating the foundation design. Solutions to problems from partners will be given in the form of a plan drawing of the foundation of a mosque building in Magetan in the form of a floor plan drawing of the foundation plan and the type of pilecap to be used and its reinforcement. The result of the planned foundation design is a drilled pile foundation with a depth of 16 m and a diameter of 400mm.