Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

How Form of Discourse on Traditional Games and Music in Overcoming Bullying in Schools Halim, M; Rofiloza, Rofiloza; Yunaidi, Yunaidi; Syafniati, Syafniati; Zulfahmi, Muhammad
Journal of Pragmatics and Discourse Research Vol 3, No 1 (2023)
Publisher : ppjbsip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51817/jpdr.v3i1.325

Abstract

Bullying is a pervasive manifestation of aggressive conduct that is commonly witnessed among pupils in academic settings. A plethora of bullying behaviours are commonly witnessed in academic environments. The objective of this study is to analyse and clarify the discourse framework that can be utilized to tackle the consequences of bullying associated with traditional games and music, in order to alleviate bullying in educational settings. The current study was designed with the aim of utilizing a comprehensive review of existing literature. The current study involved a cohort of 30 individuals who were registered as pupils at a Conventional Art Institution in Padangpanjang, and was conducted in conjunction with a comprehensive review and analysis of relevant literature. The data employed in this investigation were acquired via the distribution of surveys. The results of this study suggest that the integration of traditional games and music into the academic syllabus can be a viable approach to tackle instances of bullying behaviour. It is advisable for educators across all tiers of the educational hierarchy to integrate conventional games into the pedagogical framework as a means of mitigating occurrences of bullying in academic institutions.
KOMPOSISI MUSIK DISAUIK TINGKAH, METODE PENDEKATAN TRADISI KESENIAN CENANG TIGO KENAGARIAN KINALI habida, novita; Supenida, I Dewa Nyoman; Zulfahmi, Muhammad
Jurnal Musik Etnik Nusantara Vol 4, No 2 (2024): Jurnal Musik Etnik Nusantara
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/jmen.v4i2.4599

Abstract

Kesenian cenang tigo adalah tradisi masyarakat kampung Aia Maruok, Nagari Kinali, Kabupaten Pasaman Barat. Metode yang digunakan dalan menciptakan musik komposisi karya Disauik Tingkah adalah pendekatan tradisi dengan intrumen canang, talempong, gandang katindiak, gandang tambua, gong, kecapi Payakumbuh, saluang, accordion. Tujuaan menciptakan karya ini adalah Menciptakan komposisi musik karawitan yang bersumber dari pola permainan manciek dan manduo dari kesenian cenang tigo, dan sebagai bentuk mengekspresikan diri, dalam bentuk kreativitas penciptaan musik karawitan. Cenang tigo menjadi sumber dalam penggarapan komposisi musik baru, yang memiliki pola permainan seprti pada pola manciek dangan manduo yang saling bersaut-sautan dan mancarak ini memiliki keunikan karena permainan yang bersifat bebas dan tidak terikat pada permainan manciek dan manduo tetapi masih dalam tempo yang sama. Cenang tigo terbagi atas tiga nada yaitu nada C, D, dan F. Manciek adalah permainan yang memiliki pola permainan dasar tetapi terdapat semacam pola paningkah yang disebut pola manigo (pola tiga). Manduo adalah permainan yang dimain sama seperti manciek tetapi tidak memakai pola minigo (pola tiga). Sedangkan mancarak adalah permainan pola peningkah antara permainan pola manciek dengan pola manduo. Kata Kunci: Canang Tigo; manciek; manduo; mancarak
Integrasi Seni Karawitan ke dalam Kurikulum Pendidikan Seni Jufri, Jufri; Halim, Mohamad; Alfalah, Alfalah; Zulfahmi, Muhammad; Martis, Martis
Aksara: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 25, No 2 (2024): Aksara: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/aksara/v25i2.pp704-716

Abstract

Traditional arts education, such as Karawitan, plays an important role in building cultural identity and social skills among students amidst the forces of globalization. Karawitan, as traditional Indonesian music, teaches moral values such as togetherness, mutual cooperation, and collaboration, which support the formation of the younger generation's character. However, the integration of Karawitan into the education curriculum faces several challenges, including limited facilities, insufficient teacher competence, and the perception that traditional arts are less relevant to modern education. This study uses a qualitative approach with a literature review method, examining 50 relevant sources, consisting of 30 journal articles, 10 books, and 10 research reports related to arts education and Karawitan. The data were analyzed using thematic analysis techniques to identify the benefits, challenges, and strategies for implementing Karawitan in education. The results indicate that Karawitan education can increase students' appreciation of local culture and provide an authentic learning experience. For Karawitan to be taught optimally, support from the government and related institutions is necessary, including the provision of resources, teacher training, and relevant teaching materials. The novelty of this study lies in its more comprehensive understanding of practical ways to integrate Karawitan into the education curriculum and highlights the educational values inherent in traditional arts. With proper integration, Karawitan can become an integral part of education, strengthening students' cultural identity and preparing them to face challenges in the globalized world.Keywords: arts education, karawitan, cultural identity, social skills, curriculum integration
Weaving Production Monitoring System in Shuttleless Picanol Machine Hananto, Agus; Wahidin, Didin; Zulfahmi, Muhammad; Oktavian, Dinan Safta
Sainteks: Jurnal Sain dan Teknik Vol 7 No 01 (2025): Maret
Publisher : Universitas Insan Cendekia Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37577/sainteks.v7i01.829

Abstract

The development of the textile industry, especially the weaving industry, has been progressing, including quality performance, capacity expansion and production efficiency. One of the technological advances that has not been widely embedded in weaving production machinery is the technology related to the application of Industry 4.0, which has the main objectives of increasing production efficiency, reducing waste, and lowering production costs. In general, production equipment/machines in the textile industry, especially in the production of woven fabrics on shuttleless picanol machines, do not yet have a control system that can be used to build intelligence in the application of Industry 4.0. To be intelligent, these production machines need to be equipped with data processing modules, a series of sensors, and data processing systems. The development is carried out in stages, one of which is the monitoring system. Production monitoring was chosen because in the woven fabric manufacturing industry, production control and monitoring is a very important part of increasing production capacity and production efficiency, and supporting the application of Industry 4.0. This research focuses on designing and manufacturing a monitoring system for the production of woven fabrics, especially Picanol shuttleless weaving machines, which provides information services in the form of monitoring data on the amount of production, condition/status of machine operation, and consumption of electrical energy, displayed in graphical form (dashboard) in real time and can be accessed via a localhost network using a PC computer or smartphone web browser.
Pelestarian Karawitan Melalui Teknologi Digital: Peluang dan Tantangan di Era Modern Zulfahmi, Muhammad; Alfalah, Alfalah; Halim, M.; Syafniati, Syafniati; Jufri, Jufri
Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Vokasional Vol 7, No 1 (2025): Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Vokasional
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jptiv.v7i1.31540

Abstract

Karawitan, sebagai representasi kekayaan musik tradisional Indonesia, memainkan peran penting dalam membentuk identitas budaya dan sosial masyarakat. Namun, di tengah arus modernisasi dan perubahan gaya hidup, praktik karawitan mengalami tantangan serius seperti menurunnya minat generasi muda dan berkurangnya regenerasi. Munculnya teknologi digital memberikan peluang baru untuk pelestarian seni ini melalui dokumentasi audio-visual, aplikasi pembelajaran interaktif, perangkat lunak notasi, serta teknologi imersif seperti Virtual Reality dan Augmented Reality. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan aksesibilitas dan jangkauan global karawitan, tetapi juga memperkaya pengalaman belajar dan apresiasi terhadap nilai budaya. Di sisi lain, proses digitalisasi juga membawa risiko, seperti penyederhanaan bentuk, komersialisasi berlebihan, serta keterputusan antara karya dan konteks budaya aslinya. Hal ini dapat mengaburkan makna filosofis dan nilai-nilai spiritual yang terkandung dalam karawitan. Oleh karena itu, pelestarian karawitan melalui teknologi digital memerlukan pendekatan kuratorial dan pedagogis yang peka budaya. Kesimpulannya, teknologi digital dapat menjadi jembatan penting dalam revitalisasi karawitan, asalkan diimbangi dengan kepekaan terhadap esensi tradisi. Dengan pendekatan yang seimbang antara inovasi dan nilai budaya, karawitan dapat tetap hidup, relevan, dan bermakna di era modern.Kata kunci: Inovasi tradisional, Karawitan, Pelestarian budaya teknologi digital, Pendidikan budaya
Analisis Notasi Kesenian Indang Solok di Kanagarian Jawi-Jawi Kabupaten Solok Precillia, Monita; Zulfahmi, Muhammad
Jurnal Cerano Seni : Pengkajian dan Penciptaan Seni Pertunjukan Vol 3 No 01 (2024): Jurnal Cerano Seni | Pengkajian dan Penciptaan Seni Pertunjukan
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jcs.v3i01.33951

Abstract

Kesenian tradisional Indang Solok merupakan warisan budaya yang berasal dari Kanagarian Jawi-Jawi, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Kesenian ini memiliki karakteristik unik dalam aspek musikal, seperti pola ritme, melodi, dan teknik vokal. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan mendeskripsikan unsur-unsur notasi, menganalisis struktur dan karakteristik notasi, serta mengkaji makna dan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam notasi kesenian Indang Solok. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnomusikologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa notasi kesenian Indang Solok memiliki ciri khas yang unik, seperti pola ritme yang kompleks, melodi berdasarkan tangga nada pentatonik, serta teknik vokal yang khas. Notasi Indang Solok juga mengandung makna dan nilai-nilai budaya Minangkabau, seperti filosofi alam takambang jadi guru, semangat kebersamaan, serta penghormatan terhadap alam dan leluhur. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dokumentasi notasi kesenian Indang Solok dapat menjadi referensi berharga bagi upaya pelestarian dan pengembangan kesenian ini di masa mendatang. Temuan penelitian juga memberikan kontribusi bagi pengayaan kajian tentang kesenian tradisional Sumatera Barat.
Dramaturgi Kesenian Indang Solok Di Kanagarian Jawi-Jawi Kabupaten Solok Propinsi Sumatera Barat Zulfahmi, Muhammad; Precillia, Monita; Yusnelli
PANGGUNG Vol 35 No 3 (2025): Estetika, Identitas, dan Digitalisasi: Praktik Seni dan Budaya Nusantara dalam P
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v35i3.3911

Abstract

Penelitian Representasi Identitas Kolektif melalui Kesenian Indang Solok: Kajian Dramaturgi di Jawi-Jawi, Sumatra Barat bertujuan untuk melakukan identifikasi dan mendeskripsikan latar belakang historis serta perkembangan kesenian Indang di Kanagarian Jawi-Jawi. Selain itu, penelitian ini mengkaji fungsi dan makna kesenian Indang dalam kehidupan masyarakat serta menganalisis struktur pertunjukan yang membentuk kesenian tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara tekstual lagu Indang Solok berkaitan dengan teks pantun dan musik vokal, berisi tentang curahan perasaan. Analisis terhadap kesenian Indang Solok menunjukkan karakteristik yang kuat dan beragam, mencakup tema-tema yang mencerminkan propaganda pembangunan pemerintah, olahraga, keindahan alam, budaya Minangkabau, adat istiadat, serta pesan-pesan religius dalam konteks Islam. Teks lagu Indang Solok mengandung nilainilai kearifan lokal yang mendalam yang mencerminkan identitas budaya masyarakat Minangkabau, khususnya di Kabupaten Solok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah etnomusikologi dengan pendekatan kualitatif, yang berfokus pada pendalaman kualitas data dari narasumber melalui deskriptif-analitis.
KOMPOSISI MUSIK “TITIAN MUHIBAH”, TERISNPIRASI DARI PERMAINAN MELODI PENDEK LAGU MELAYU MAKAN SIRIH, DALAM PENDEKATAN GARAP WORLD MUSIC Rahul, Muhammad; jaya, Susandra; Supenida, IDN.; Zulfahmi, Muhammad
Jurnal Musik Etnik Nusantara Vol 3, No 1 (2023): Jurnal Musik Etnik Nusantara
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/jmen.v3i1.3824

Abstract

Lagu Makan Sirih merupakan lagu klasik melayu yang berfungsi sebagai musik pengiring dari tradisi persembahan Melayu. Lagu ini sudah sangat terkenal di seluruh kawasan Melayu bahkan lintas negara seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand (masyarakat patani). Tari Makan Sirih atau yang lebih dikenal dengan sebutan tari persembahan merupakan tari Melayu Klasik yang sering ditampilkan dalam acara menyambut tamu agung atau tamu kehormatan. Perkembangan pertunjukan tari Makan Sirih bisa ditemukan dalam pelaksanan upacara pernikahan masyarakat Melayu, acara syukuran dan acara-acara yang menampilkan kesenian daerah khususnya di Provinsi Riau.Pada tahun 1957 di Pekanbaru diadakan musyawarah pembakuan tari persembahan. Berdasarkan musyawarah itu dibentuklah sebuah tari untuk dipersembahkan kepada tamu tamu. Maka terciptalah tari Makan Sirih yang kini menjadi tari persembahan yang diciptakan oleh seniman-seniman Riau. Karya komposisi musik “Titian Muhibah” digarap dengan menggunakan metode pendekatan World Music. Pengkarya mewujudkan ide/gagasan yang bersumber dari lagu Makan Sirih, dengan mengembangkan pola melodi yang terdapat didalam lagu tersebut. Melalui garapan karya komposisi musik “Titian Muhibah”, pengkarya mencoba menghadirkan beberapa bentuk kebaruan dalam berbagai aspek garap sesuai dengan konsep yang ditawarkan. Pengkarya menggunakan pendekatan World Music karena ingin berbagi pengalaman musikal yang bisa memberikan kontribusi demi perkembangan komposisi musik itu sendiri
Struktur Musik Buka Lanse Dalam Adat Perkawinan Masyarakat Melayu Di Kabupaten Batanghari Propinsi Jambi Junikasari, Sherli; Zulfahmi, Muhammad; Firman, Firman
Jurnal Musik Etnik Nusantara Vol 4, No 1 (2024): Jurnal Musik Etnik Nusantara
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/jmen.v4i1.4224

Abstract

This research discusses the structure of traditional open-lance music which is classified as unique and rare, but is threatened with extinction if it is not preserved. This study aims to examine the structure of open lanse music and its inheritance system in Batanghari Regency. This study uses qualitative research methods with data collection techniques of observation, interviews, documentation, and field studies. Discussion and analysis of data using structural theory. Buka lanse is a poem sung by traditional leaders or both the bride and groom. Poetry opens lance philosophically means the bride and groom are officially husband and wife, and the groom has legally entered the bride's room. The musical structure begins with the playing of the Malay drum instrument, piul (violin) accordion, keyboard, and vocals in the form of free meters, repeatedly (repetition style) and logogenic. Contour melodies are a mixture of ascending and descending. Open lanse music is still maintained as the identity of the Jambi Malay community in general and in particular the Malay community in the Rengas Condong Village, Muara Bulian District, Batanghari Regency
Kontribusi Riil Pembangunan Infrastruktur Terhadap Peningkatan Ekonomi di Pedesaan Zulfahmi, Muhammad; Fatihin, Muhamad Khairul; Dani, Rifaldi Rahman; Prabawa, Windhi Gita; Sopyan, Dodi
Jurnal Noken: Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 11 No. 2 (2025): Desember in Process 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/jn.v11i2.4683

Abstract

This study aims to analyze the contribution of Rural bridge construction to the economic development of the community, specifically focusing on Dusun Cemara, Kabupaten Lombok Barat. This research uses a qualitative approach; data sources are obtained from primary data through interviews with village officials and local communities. Secondary data is also used to support the research, data sourced from government documents, and relevant literature. Dusun Cemara with great potential in the fisheries sector and marine tourism, is still constrained by the lack of adequate road and bridge infrastructure, so the government built a suspension bridge with the aim of improving accessibility and community mobility. The results showed that post-bridge construction, there was an increase in accessibility which ultimately affected the economy in several vital local sectors. This finding is in line with economic development theory that sees infrastructure as a pillar of development. This research identifies various challenges related to infrastructure sustainability. Thus, policy recommendations emphasize increased community participation, budget allocation for ongoing maintenance to maximize the long-term positive impact of infrastructure development.