Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Mutiara: Multidiciplinary Scientifict Journal

Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Infeksi Saluran Kemihrawat Inap di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Lombok Dua Dua Surabaya Tahun 2023 Sari, Sania Puspita; Probosiwi, Neni; Siswidiasari, Arifani; Ilmi, Tsamrotul
Mutiara: Multidiciplinary Scientifict Journal Vol. 2 No. 3 (2024): Multidiciplinary Scientifict Journal
Publisher : Al Makki Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57185/mutiara.v2i3.169

Abstract

Infeksi saluran kemih berdasarkan pemeriksaan biakan kemih diketahui disebabkan oleh bakteri. Perempuan umumnya empat hingga lima kali lebih mudah mengalami infeksi saluran kemih dibandingkan dengan pria. Antibiotik merupakan terapi utama ISK untuk mencegah infeksi semakin parah. Penata laksana anterapi antibiotik pada ISK didasarkan pada jenis bakteri, tanda dan gejala yang dialami pasien, letak infeksi, dan kondisi klinis infeksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rasionalitas penggunaan anti biotic berdasarkan tepat antibiotik, tepat dosis, tepat rute pemberian, tepat interval pemberian dan tepat lama pemberian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan data yang diambil secara retrospektif. Populasi penelitian ini seluruh data pasien rawat inap dengan diagnosis infeksi saluran kemih di Rawat Inap Rumah Sakit Ibu dan Anak Lombok Dua Dua Surabaya Tahun 2023. Sampel penelitian ini adalah seluruh data rekammedis pasien ISK selama bulan Januari – September 2023. Hasil rasionalitas penggunaan antibiotic didapatkan evaluasi Rasionalitas penggunaan anti biotic meliputi tepat diagnosis (75,25%), tepat pasien (100%), tepat antibiotik (77,84%), tepat dosis (72,5%), tepat rute pemberian (100%), tepat interval pemberian (72,36%) dan tepat lama pemberian (74,02%). Rata – rata rasionalitas penggunaan antibiotik sebesar 91,70%, sedangkan 46,56% masih belum rasional dikarenakan pemberian antibiotik masih belum memenuhi aspek ketepatan diagnosis, pasien, antibiotik, dosis, rute, interval dan lama pemberian kepada pasien.
Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Infeksi Saluran Kemihrawat Inap di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Lombok Dua Dua Surabaya Tahun 2023 Sari, Sania Puspita; Probosiwi, Neni; Siswidiasari, Arifani; Ilmi, Tsamrotul
Mutiara: Multidiciplinary Scientifict Journal Vol. 2 No. 3 (2024): Mutiara: Multidiciplinary Scientifict Journal
Publisher : Al Makki Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57185/mutiara.v2i3.169

Abstract

Infeksi saluran kemih berdasarkan pemeriksaan biakan kemih diketahui disebabkan oleh bakteri. Perempuan umumnya empat hingga lima kali lebih mudah mengalami infeksi saluran kemih dibandingkan dengan pria. Antibiotik merupakan terapi utama ISK untuk mencegah infeksi semakin parah. Penata laksana anterapi antibiotik pada ISK didasarkan pada jenis bakteri, tanda dan gejala yang dialami pasien, letak infeksi, dan kondisi klinis infeksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rasionalitas penggunaan anti biotic berdasarkan tepat antibiotik, tepat dosis, tepat rute pemberian, tepat interval pemberian dan tepat lama pemberian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan data yang diambil secara retrospektif. Populasi penelitian ini seluruh data pasien rawat inap dengan diagnosis infeksi saluran kemih di Rawat Inap Rumah Sakit Ibu dan Anak Lombok Dua Dua Surabaya Tahun 2023. Sampel penelitian ini adalah seluruh data rekammedis pasien ISK selama bulan Januari – September 2023. Hasil rasionalitas penggunaan antibiotic didapatkan evaluasi Rasionalitas penggunaan anti biotic meliputi tepat diagnosis (75,25%), tepat pasien (100%), tepat antibiotik (77,84%), tepat dosis (72,5%), tepat rute pemberian (100%), tepat interval pemberian (72,36%) dan tepat lama pemberian (74,02%). Rata – rata rasionalitas penggunaan antibiotik sebesar 91,70%, sedangkan 46,56% masih belum rasional dikarenakan pemberian antibiotik masih belum memenuhi aspek ketepatan diagnosis, pasien, antibiotik, dosis, rute, interval dan lama pemberian kepada pasien.