Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pendidikan Masyarakat Pada Pertunjukan Turunani Dalam Upacara Adat Gorontalo La Ode Karlan; Abdul Rahmat; Mira Mirnawati
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 5, No 3 (2019): September 2019
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/aksara.5.3.163-170.2019

Abstract

Turunani yang dihadirkan dalam berbagai upacara adat peralihan masyarakat Desa Kramat, Kecamatan Tapa, memiliki perbedaan dari aspek kebentukannya, seperti: pada upacara adat aqiqah, khitanan, dan pernikahan. Sehingga muncul pertanyaan bagaimana bentuk pertunjukan turunani dalam berbagai upacara adat peralihan tersebut, dan alasan-alasan apa saja sehingga turunani dapat dihadirkan dalam upacara adat tersebut. Sehingga, dalam penelitian ini ditemukan bentuk secara musikal seperti teknik permainan pola tabuhan 3, 7, dan 9 yang digunakan pada prosesi upacara adat dalam konteks tertentu, dengan lantunan syair yang bermakna pembinaan moral, pembentukan ahlak, dan peningkatan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, melalui sanjungan dan puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW menurut ajaran agama islam, sehingga menjadi pegangan hidup yang kokoh bagi masyarakat khususnya di Desa Kramat. Dengan demikian, terkait dengan maksud-maksud tersebut, maka fungsi turunani ditemukan 4 fungsi yang melingkupi kehadirannya dalam berbagai upacara adat peralihan yakni: Turunani sebagai fungsi Hiburan, sebagai fungsi komunikatif, sebagai fungsi yang berkaitan dengan norma sosial, dan turunani sebagai fungsi kesinambungan budaya.
Pemberdayaan Seni Budaya Bagi Masyarakat untuk Menuju Pembangunan SDGs yang Berkualitas La Ode Karlan; Nurlia Djafar; Rahmawati Ohi
Jurnal Sibermas (Sinergi Pemberdayaan Masyarakat) Vol 11, No 4 (2022): Jurnal Sibermas (Sinergi Bersama Masyarakat)
Publisher : Univeristas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/sibermas.v11i4.12349

Abstract

Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk memfasilitasi, dan memediasi agar terjadi sebuah perubahan dalam konteks sosial, budaya masyarakat. Terkait pemberdayaan masyarakat dalam konteks kebudayaan tentu bertujuan untuk pelestarian kebudayaan daerah sebagai identitas masyarakat yang merupakan salah satu subjek pembangunan seperti pengembangan seni tradisi. Salah satu strategi pencapaian program KKNT desa membangun yakni pengembangan dan penerapan inovasi dan teknologi yang berguna secara langsung pada masyarakat untuk meningkatkan ekonomi dan penanganan sosial, budaya dan kesehatan sebagai penerapan program desa membangun dalam pencapaian SDGs, dan dari delapan tipologi desa dalam pencapaian SDGs tersebut termasuk diantaranya desa tanggap budaya. Perlu dipahami juga bahwa budaya menjadi salah satu unsur yang penting di dalam membangun desa, sebab kebudayaan menjadi penciri atau identitas suatu bangsa. Partisipasi masyarakat adalah syarat mutlak dalam perumusan rencana dan upaya pemajuan kebudayaan nasional, yang terwujud dalam empat langkah strategis yakni: pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan, sehingga konsep pengembangan yang ditawarkan dalam hal ini adalah membantu upaya pembangunan desa dibidang kebudayaan yang lebih difokuskan pada seni budaya daerah. Berdasarkan hal di atas, maka pemberdayaan seni budaya melalui kelompok dan sanggar-sanggar atau komunitas yang ada di daerah sangatah penting untuk dikembangkan sebagai wujud dari bentuk pelestarian seni budaya. di daerah, sebagai tindakan konkrit dari keberlanjutan program kegiatan pemberdayaan seni budaya di dalam pembangunan SDGs yang berkualitas khususnya dibidang kebudayaan. Pada kegiatan ini dilaksanakan melalui metode pelatihan secara rutin setiap hari diluar jam pelajaran sekolah yakni pelatihan tari Tidi Lo O’Ayabu dan Pelatihan memainkan alat musik Tradisi Gorontalo (Polopalo dan Marwas).Pada kegiatan ini telah dilaksanakan secara terprogram dan telah berhasil dilaksanakan dimana setiap kelompok telah membentuk kelopok baru ditengah masyarakat sehingga keberlanjutan program ini telah terwujud.
Longgo sebagai Sajian dalam Upacara Adat Penyambutan Tamu di Kecamatan Tolangohula Arwin W. Antu; La Ode Karlan; Trubus Semiaji; Riana Diah Sitharesmi; Nurlia Dajafar
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 10 No 2 (2024): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Mei)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v10i2.1554

Abstract

Longgo as a dish in traditional ceremonies for welcoming guests in Tolangohula District is not yet fully understood and known by the people of Gorontalo. Based on these problems, the aim of this research is to describe the structure of Longgo presentation in the traditional ceremony of welcoming guests in Sukamakmur Village, Tolangohula District, Gorontalo Regency. This research method is qualitative research which aims to provide a detailed description of the phenomena related to the problem being studied. The results of the research show that the movements in longgo consist of three movements, including respect movements, security movements, and inviting movements.
Pembelajaran Berkarya Tari Kreasi Menggunakan Metode Group Investigation pada Siswa Kelas XI Mia 1 SMA Negeri 3 Kotamobagu Shanaz Nureyka Ayu Mokodompit; La Ode Karlan; Nurlia Djafar
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI) Vol. 4 No. 4 (2024): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI), 2024 (4)
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/jppi.v4i4.769

Abstract

Penelitian ini didasarkan pada permasalahan yang ditemui dalam proses pembelajaran, khususnya terkait pembelajaran seni budaya dengan berfokus pada seni tari di kelas XI MIA 1 SMA Negeri 3 Kotamobagu. Permasalahan yang muncul dalam proses berkarya tari kreasi siswa belum mampu dalam mencipta karya tari yang dapat dilihat melalui proses pembelajaran dalam tahapan eksplorasi, improvisasi, evaluasi dan komposisi. Dalam hal ini, siswa belum dapat melakukan secara praktek karena pada proses pembelajaran tari siswa hanya lebih dominan menerima materi secara teoritis saja, belum mengaplikasikanya secara praktikal materi pembelajaran, sebagaimana dalam buku seni budaya dengan materi pokok pembelajaran seni tari untuk kelas XI sesuai dengan kurikulum dan silabus yang ada siswa diharapkan untuk mampu mencipta karya tari kreasi berdasarkan konsep teknik dan prosedur. Dengan adanya permasaalahan tersebut, Peneliti menggunakan metode group investigation dalam proses pembelajaran dan teori dari sumandiyo hadi dalam proses berkarya tari kreasi yakni eksplorasi, improvisasi, evaluasi dan komposisi, guna untuk meningkatkan kreativitas siswa, pemahaman materi seni, dan keterampilan sosial. Tujuan dari penelitian ini untuk menguraikan proses pembelajaran dalam berkarya tari kreasi. Hasil penelitian menggunakan metode group investigation dan teori berkarya tari efektif dalam proses berkarya tari kreasi, dari satu kelas XI MIA 1 yang dijadikan sampel dan dibagi menjadi 4 kelompok menunjukan kemajuan yang cukup baik. Peserta didik mampu mencipta gerak tari kreasi, masing-masing kelompok bekerja sama untuk melahirkan gerak tari yang baru dengan mengikuti tahap-tahap yang telah ditetapkan dalam buku seni budaya. Pada proses evaluasi hasil akhir masing-masing kelompok mampu menampilkan karya tari, berdasarkan hasil evaluasi peserta didik suda cukup baik dalam penguasaan materi seni tari terutama dalam proses berkarya tari kreasi.
Pembelajaran Memainkan Alat Musik Polopalo melalui Metode Drill pada Siswa Kelas VIII Di SMP Negeri 1 Tilamuta Yahya Dai; Laode Karlan; Mimy Astuty Pulukadang
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI) Vol. 4 No. 4 (2024): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI), 2024 (4)
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/jppi.v4i4.817

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran memainkan alat musik polopalo melalui metode drill pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Tilamuta. Dalam proses pembelajaran, diperlukan metode pembelajaran yang dapat membantu memudahkan ketercapaian tujuan pembelajaran. Penelitian ini berangakat dari adanya permasalahan  yang didalam kelas musik khusnya pada polopalo tradisional. Dalam pelaksanaan pembelajaran musik tradisional penelitian ini merupakan pembelajaran memainkan alat musik polopalo pada siswa kelas VIII, peneliti menggunakan metode drill, yaitu metode yang menekankan pada latihan yang berulang-ulang secara terus menerus, untuk menguasai kemampuan atau keterampilan tertentu. Untuk dapat menguasai teknik bermain polopalo yang merupakan alat musik bersifat perkusi melodis, siswa harus dapat menguasai pemahaman tentang tinggi rendahnya nada, ritme, dinamika, tempo, hingga akor dan harmoni. Dari 9 peserta didik yang menjadi sampel dalam praktek memainkan polopalo ini, 5 orang peserta didik mendapatkan perolehan A dengan rentang skor 91-100, dan 4 orang peserta didik lainya mendapatperolehan kategori B  dengan rentang skor 83-90. Dari hasil teakhir tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran polopalo melalui metode drill pada siswa kelas VIII dapat memaksimalkan pemahaman dan keterampilan peserta didik dalam pembelajaran musik tradisional polopalo.
PEMBELAJARAN ANSAMBEL REBANA GORONTALO MELALUI PENERAPAN METODE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO Podu, Mohamad Hidayat; Karlan, La Ode
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol 12, No 2 (2022): (Mei 2022)
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia, Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.894 KB) | DOI: 10.37905/jbsb.v12i2.16339

Abstract

Pembelajaran Ansambel Rebana Gorontalo menggunakan metode Number Head Togather (NHT) merupakan penelitian yang bertujuan untuk melihat dan mendesriksipkan sejauh mana penerapan metode NHT pada pembelajaran ansabel musik tradisi di kelas VIII SMP Negeri 3 Limboto. Untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini digunakan beberapa teori yaitu Pembelajaran, Ansambel Musik Tradisional, Ansambel Musik, Metode Pembelajaran Kooperatif dan Metode Number Head Togather.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif guna membantu memahami dan mendeskrisikan hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan yang ada dalam penelitian. Hasil penelitian ini menunjukan pada saat proses pembelajaran memasuki tahap beransambel, penerapan metode NHT sangat berpengaruh. Tanggung jawab dari setiap siswa semakin tinggi untuk membawakan tugas yang telah didapatkan dalam memainkan pola rabana Gorontalo secara bersama-sama dengan teman lainnya dari awal hingga akhir. Meskipun dalam prosesnya masih terdapat siswa yang masih keliru atau kurang tepat dalam memainkan pola ritme yang menjadi tugasnya, nomor kepala dari setiap siswa sangat berperan dalam memupuk kerjasama antar siswa, baik antara siswa dalam satu kelompok maupun siswa yang memiliki nomor kepala yang sama. Dari penelitian ini didapatkan hasil yaitu berdasarkan penilaian individu dengan tiga indikator penilaian, siswa yang mendapat nilai ‘Sangat Baik (SB)' berjumlah delapan orang dan satu orang siswa mendapat nilai ‘Baik (B). Selanjutnya berdasarkan penilaian secara kelompok, dari tiga kelompok ansambel rebana Gorontalo satu kelompok mendapat nilai ‘Sangat Baik (SB)' dan dua kelompok mendapat nilai ‘Baik (B)'.
PEMBELAJARAN TIDIDA'A MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SISWA KELAS X APL-2 DI SMK NEGERI 1 GORONTALO Potale, Sabina Putri Aulia; Djafar, Nurlia; Ohi, Rahmawati; Sitharesmi, Riana Diah; Karlan, La Ode
SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah Vol. 2 No. 7 (2025): SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah, Juli 2025
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/sinergi.v2i7.1561

Abstract

This research is based on the problems encountered in the implementation of extracurricular activities in dance, particularly among students in class X APL-2 at SMK Negeri 1 Gorontalo, which has not been maximized. The researcher found several problems in the implementation of extracurricular activities, where students in class X APL-2 still lack understanding of dance movements, especially the Tidi Da'a dance. During extracurricular activities, students mostly practice independently without direct guidance from the extracurricular coach. This can be seen from the students' stiffness in performing dance movements, resulting in a lack of synchronization between one movement and the next. Given these problems, the researcher used the drill method in the learning process of Tidi Da'a in extracurricular activities, aiming to observe and describe the extent of the application and effectiveness of the drill method in learning Tidi Da'a among students in class X APL-2 at SMK Negeri 1 Gorontalo. To solve the problems in this research, several theories were used, including the concept of learning and the drill method. The purpose of this study is to describe the learning process of the traditional Tidi Da'a dance in extracurricular activities. The results of the research show that the drill method is very effective during the practice process of the Tidi Da'a dance. It can be concluded that this research shows that the effectiveness of the drill method has a significant impact on the learning process, as evidenced by the students' responsibility in carrying out the tasks and exercises given, although some students still make mistakes, such as unstable tempo. In the evaluation process, each student is able to perform the dance well
Eksistensi Tari Kabela pada Masyarakat Bolaang Mongondow Mokodompit, Ismail; Djafar, Nurlia; Pulukadang, Mimy Astuti; Karlan, La Ode
Jurnal Cerano Seni : Pengkajian dan Penciptaan Seni Pertunjukan Vol 4 No 1 (2025): Jurnal Cerano Seni: Pengkajian dan Penciptaan Seni Pertunjukan (Juli 2025)
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jcs.v4i1.45130

Abstract

Tari Kabela merupakan tarian tradisional khas masyarakat Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, yang mengandung nilai filosofis sebagai simbol penyambutan tamu dan persatuan. Tarian ini dapat di temukan di beberapa kegiatan masyarakat yang dilakukan secara rutin seperti pada acara pernikahan, peresmian, kunjungan pemerintah, ataupun kegaiatn seni daerah seperti Kabela fest. Kegiatan-kegiatan itu dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata, Sanggar, dan Komunitas-komunitas yang ada di daerah Bolaang Mongondow.  Hal ini dilakukan sebagai bentuk atau langkah yang dilakukan untuk menjaga kelestarian seni dan budaya daerah khususnya tari Kabela ini. Penelitian ini bertujuan mengkaji eksistensi Tari Kabela dalam konteks dinamika budaya masyarakat di era modern. Metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus digunakan untuk mengumpulkan data melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Subjek penelitian melibatkan pelaku seni, komunitas adat, dan dokumentasi sejarah. Hasil menunjukkan bahwa Tari Kabela masih dipertahankan sebagai identitas budaya lokal, meskipun menghadapi tantangan seperti minimnya minat generasi muda dan adaptasi terhadap kebutuhan komersial. Temuan utama menyebutkan bahwa revitalisasi peran dalam ritual adat (tumatandu ), integrasi dalam kurikulum seni sekolah, dan pemanfaatan teknologi digital seperti aplikasi augmented reality menjadi strategi efektif pelestarian. Simpulan penelitian menegaskan bahwa keberlanjutan Tari Kabela memerlukan kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas seni untuk menjaga relevansi tarian dalam transformasi budaya kontemporer.
Eksistensi Penyajian Polopalo sebagai Alat Musik Tradisional Gorontalo Karlan, La Ode
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol 15, No 2 (2025): (Mei 2025
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia, Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jbsb.v15i2.34192

Abstract

Polopalo is one of Gorontalo’s traditional musical instruments that carries significant historical, aesthetic, and cultural values. This instrument functions not only as a form of entertainment but also as a medium of cultural communication, local identity, and tradition preservation. This study aims to explore the existence of polopalo performances within Gorontalo society, focusing on its functions, performance forms, and roles amidst social changes. The research employed a qualitative method with an ethnographic approach through observation, interviews, and documentation. The findings reveal that polopalo continues to exist as part of Gorontalo culture, although it faces challenges from modernization and the lack of young musicians’ regeneration. Its performances are now mostly found in traditional ceremonies, cultural festivals, and as an educational medium in schools. Therefore, polopalo is not only a traditional musical instrument but also a symbol of Gorontalo’s identity and local wisdom that must be preserved.
PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN BERNYANYI LAGU DAERAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK RASA PERCAYA DIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 GORONTALO Ladiku, Fahril; Ohi, Rahmawati; Karlan, La Ode; Pulukadang, Mimy Astuty; Semiaji, Trubus
SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah Vol. 2 No. 9 (2025): SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah, September 2025
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/sinergi.v2i9.1840

Abstract

This study aims to describe the implementation of learning activities in singing regional songs as an effort to build the self-confidence of eighth-grade students at SMP Negeri 7 Gorontalo. The background of this research is based on the importance of developing students’ self-confidence through the arts, particularly in music education. The research method used is descriptive qualitative, with data collected through observation, interviews, and documentation. The research subjects are the Cultural Arts teacher and the eighth-grade students involved in the regional song singing activities. The results of the study show that the implementation of singing regional songs was systematically designed through stages of song introduction, vocal practice, and classroom performance. These activities were able to increase students’ courage in self-expression, reduce shyness, and encourage active participation in learning. The conclusion of this research is that learning regional songs has a positive contribution to building and enhancing students’ self-confidence. Therefore, it is recommended that similar activities continue to be developed and become an integral part of cultural arts learning in schools.