Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

EFEKTIVITAS MEDIA CANVA UNTUK MENINGKATKAN PENERIMAAN DIRI PADA SISWA Irfan Setianto; Cici Yulia
Research and Development Journal of Education Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/rdje.v8i2.13624

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan media Canva dalam  meningkatkan penerimaan diri siswa  pada 10 siswa yang terpilih dari 36 siswa jurusan Tata Boga di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 70 Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif eksperimen dengan desain penelitian One Group Pre test-Post test design dan pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling. Pada uji validitas, peneliti menggunakan korelasi pearson product moment sebanyak 44 pernyataan angket penerimaan diri dengan 30 pernyataan yang valid. Sedangkan pada uji reliabilitas dengan menggunakan rumus alpha cronbach memperoleh rhitung = 0,870 > rtabel  0,60, maka data tersebut sangat reliabel. Pada hasil pre test diperoleh nilai mean =78,60  dan pada post test diperoleh nilai mean = 85,60. Ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil pre test dan post test. Pada uji hipotesis, peneliti menggunakan uji kolmogorov smirnov dengan hasil 0,200 > 0,005 yang berarti nilai residual berdistribusi normal. Kemudian, dengan uji Wilcoxon diperoleh nilai Zhitung 2,818  > Ztabel 0,6985 dan nilai Asymp. Sig (2-tailed) yakni 0,005 < 0,05 yang menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil antara sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Ini menggambarkan bahwa penggunaan media canva dalam meningkatkan penerimaan diri siswa
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA ECITE (ELECTRONIC COUNSELING IN TELEGRAM) UNTUK MENINGKATKAN SELF-EFFICACY SISWA Diana Irnawaty; Cici Yulia
Research and Development Journal of Education Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/rdje.v8i2.13645

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi karena rendahnya self-efficacy siswa di masa pandemic Covid-19, dengan diterapkan pembelajaran jarak jauh siswa diminta untuk bisa mempelajari materi pembelajaran secara mandiri dan dapat meningkatkan penggunaan teknologi saat ini, tetapi fasilitas yang kurang mendukung untuk pembelajaran jarak jauh ini mengakibatkan siswa sulit dalam mengerjakan tugas ataupun ujian yang telah diberikan oleh guru. Dampak dari sarana yang kurang mendukung tersebut menjadikan siswa ada perasaan cemas akan hasil tugas atau ujian yang diterima. Memiliki self-efficacy yang tinggi juga mempengaruhi keberhasilan siswa dalam mengerjakan tugas. Namun pada kenyataannya siswa seringkali menunjkkan self-effiacy yang rendah ketika menghadapi pembelajaran, tugas maupun ujian. Karena sulitnya konseling secara langsung membuat siswa tidak dapat menceritakan permasalahannya. Penelitian memiliki tujuan untuk mengetahui efektivitas media ECITE (Electronic Counseling In Telegram) untuk meningkatkan self-effiacy siswa. Desain penelitian ini memakai pre-eksperimental serta menggunakan metode pre test- posttest one group design. Pengambilan sampel memakai teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ialah angket dengan model skala likert. Analisis penelitian ini memakai uji Wilcoxon. Hasil dari penelitian ini membuktikan telihat adanya perbedaan self-efficacy siswa sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan melalui media ECITE (Electronic Counseling In Telegram).
EFEKTIVITAS MEDIA FLASHCARD DALAM MENIGKATKAN SELF CONTROL PESERTA DIDIK Rahmad Dwi Muharis; Cici Yulia
Research and Development Journal of Education Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/rdje.v8i2.13647

Abstract

Self control sangat penting bagi peerta didik, agar tidak terjadinya penyimpangan yang terjadi di sekoolah maupun di luar sekolah. Tujuan penelitian ini yakni guna mengukur efektivitas pemakaian media flashcard  guna meningkatkan pemahaman self control peserta didik. Adapun penelitian ini memakai analisis pre-eksperimen seperti one-group pre-test dan posttest design. Instrumen dalam penelitian, memakai angket dengan 21 item pertanyaan untuk mengukur efektivitas media flashcard untuk meningkatkan pemahaman mengenai self conrol. Teknik pengambilan sampel dalam analisis ini  memakai purposive sampling dimana jumlah sampelnya 10 orang siswa kelas VIII SMPN 148 Jakarta. Pada nilai pre test mendapatkan nilai mean = 45,40 dan pada post test diperoleh nilai mean = 58,10. Hal ini menunjukan bahwasanya ada  perbedaan dintara hasil pre-test dan post-test. Uji hipotesis, memakai uji kolmogorov smirnov dengan hasil 0,200.>.0,005 yang berarti nilai.residual berdistribusi normal. Kemudian, dengan uji Wilcoxon diperoleh nilai Zhitung 2,812  > Ztabel 1,960 dan nilai.asymp. Sig (2-tailed) ialah 0,005 < 0,05 yang menerangkan bahwasanya Ho.ditolak dan Ha diterima. Sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan hasil diantara sebelum serta sesudah diberikan media flashcard. Hal ini terlihat bahwasa penggunaan media flashcard efektif saat meningkatkan pemahaman self control peserta didik
EFEKTIVITAS MEDIA ULAR TANGGA UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA Nadya Efnandyah; Cici Yulia
Research and Development Journal of Education Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/rdje.v8i2.13666

Abstract

Manusia disebut sebagai makhluk sosial. Dapat dilihat dari bagaimana manusia berinterkasi dengan manusia-manusia lainnya dilingkungan sekitar. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang mempengaruhi satu dan lainnya. Media ular tangga diharapkan dapat membuat siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran agar tercipta interaksi sosial yang baik bagi siswa. Dampak dari pandemi yang sedang terjadi saat ini juga sangat mempengaruhi interaksi sosial pada siswa. Selama pandemi berlangsung siswa melakukan pembelajaran dari jarak jauh, dari tempat tinggal masing-masing. Sehingga mereka hampir tidak pernah berinteraksi secara langsung selama masa pandemi. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk melihat apakah media ular tangga efektif dalam meningkatkan interaksi sosial pada siswa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Subjek penelitian yakni 10 siswa SMAN 1 Tenjolaya yang diambil secara purposive sampling. Pengambilan data penelitian menggunakan pre test post test. Peneliti membuat media ular tangga yang didalamnya meliputi pemahaman terkait interaksi sosial. Hasil dari penelitian ini diperoleh data media ular tangga dapat meningkatkan interaksi sosial
Efektivitas Penggunaan Media ECITE (Electronic Counseling In Telegram) Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengambilan Keputusan Remaja Nadya Citra Palmita; Cici Yulia; Fatma Nofriza
Psychocentrum Review Vol 4, No 2 (2022): Psychocentrum Review
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26539/pcr.42763

Abstract

Kemampuan pengambilan keputusan oleh remaja di masa pandemi mengalami penurunan. Fenomena ini dialami siswa usia remaja 15-17 tahun yang duduk dibangku SMA, masa tersebut merupakan sebuah periode bermasalah dalam hidupnya yakni, kelabilan mengambil keputusan tentang arah pilihan hidup yang semakin hari terus meningkat. Hal tersebut dipengaruhi tuntutan dari lingkungan sekitar, serta kemampuan perkembangan pengambilan keputusan terus meningkat ketika peristiwa yang telah dilalui berupa keinginan mengambil masa depan, karir, teman bermain, perencanaan studi lanjut, dan penyelesaian konflik dalam diri. Mengingat sulitnya konseling secara langsung membuat seorang siswa tidak dapat menceritakan permasalahanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektivitasan penggunaan media ECITE (Electronic Counseling In Telegram) dalam meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan remaja. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pre- eksperimental dengan desain penelitian pre test- posstest one grup design. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 10 orang siswa. Adapun instrumen yang digunakan yakni angket dengan model skala likert. Analisis data menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terlihat adanya perbedaan terkait kemampuan pengambilan keputusan remaja sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan melalui media ECITE (Electronic Counseling In Telegram).
Teknik Konseling Solat Bahagia untuk Meningkatkan Penerimaan Diri Mahasiswa Cici Yulia; Nuraini Nuraini; sofwan Adiputra
TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 6, No 1 (2022): Teraputik: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Pusat Kajian Bimbingan dan Konseling FIPPS Unindra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26539/teraputik.611102

Abstract

Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana efektivitas teknik konseling shalat bahagia untuk meningkatkan penerimaan diri (self awareness) klien. Penelitian ini membahas tentang cara Teknik T2Q (tawakal, tuma’ninah, dan Qonaah) di dalam Teknik konseling yang diberikan langsung kepada klien yang sedang memiliki permasalahan terhadap penerimaan dirinya. Metode pelaksanaan terapi shalat Bahagia yang di gunakan adalah SUBHAN TURUT HADIR di MASJID Untuk AKSI SOSIAL yang di adaptasi dari therapi solat Bahagia Prof. Ali Aziz. Adapun teknik pengambilan sampel yang dalam penelitian ini yakni purposive samping yakni pengambilan sampel yang didasarkan oleh suatu alasan tertentu. Peneliti menggunakan metode penelitian Eksperimen dengan desain one group pretest-posttest design. Data penelitian yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan uji-wilcoxon dan Kolmogorov smirnov.
KONSELING QUR’ANI UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI SISWA DI SEKOLAH Khilda Aini Syifa; Cici Yulia
Research and Development Journal of Education Vol 9, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/rdje.v9i2.19533

Abstract

Penelitian ini di latar belakangi dari kesulitan anak anak pada masa remaja awal dalam menerima dirinya sendiri. Hal tersebut dapat dilihat dari siswa yang memiliki sikap tak acuh, rasa malas, kurang produktif bahkan sampai menutup diri. Adanya penelitian ini guna mencari tau bagaimana konsep diri siswa dengan memberikan layanan konseling Qur’ani dengan setting bimbingan kelompok mrenggunakan ayat konseling untuk meningkatkan konsep diri siswa. Penelitian dilakukan di MTsN 3 kota Tangerang, dan subyek penelitian yang diambil adalah siswa kelas IX.1 dengan total 10 siswa. Peneliti menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan model pre-experiment one grup pretest-post test design, dan menggunakan uji Wilcoxon untuk analisis non-parametrik. Dalam uji validitas peneliti menerapkan rumus Korelasi Product Moment dari 26 item pernyataan yang di uji cobakan, ada 22 item yang tersedia untuk penelitian. Instrumen yang digunakan adalah angket untuk menguji reliabilitas rumus yang digunakan dalam rumus Alpha-Cronbach, sedangkan pengujian hipotesis dengan menggunakan signed Wilcoxon ranks. Hasil penelitian skor pretest memperoleh rata-rata sebesar 54,6 dan posttest yang diperoleh rata-rata sebesar 61,1. Sehingga terjadi peningkatan rata-rata sebesar 6,5. Terlihat adanya peningkatan konsep diri dari hasil penelitian setelah dilaksanakannya bimbingan kelompok dengan ayat konseling.
PEMAAFAN PADA PEREMPUAN YANG MENGALAMI KEKERASAN DALAM BERPACARAN (STUDI KASUS PADA MAHASISWI PERGURUAN SWASTA DI JAKARTA TIMUR) Khanza Syifa Annisa; Cici Yulia
Research and Development Journal of Education Vol 9, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/rdje.v9i2.19485

Abstract

Kekerasan dalam pacaran merupakan fenomena yang sering muncul di masyarakat sebagai sebuah siklus, artinya tidak akan berakhir dan akan terus terjadi dengan pola dan tahapan yang sama bahkan akan semakin parah, hingga salah satu dari mereka harus berani mengambil keputusan, untuk mengakhiri hubungan yang mengandung kekerasan. Dampak negatif yang diakibatkan oleh kekerasan dalam berpacaran bisa dirasakan secara fisik, seperti memar dan luka fisik, ada pun kekerasan verbal seperti memaki, merendahkan, mempermalukan pasangan, selain itu juga ada kekerasan dalam bentuk pembatasan aktivitas seperti melarang bergaul, posesif, sering curiga adapun kekerasan psikologis. Dampak psikologis bisa berupa kecemasan, ketakutan, trauma dan stress, despresi, hingga bisa berujung kematian. Oleh karena itu, korban kekerasan dalam pacaran sangat membutuhkan penyembuhan secara psikologis agar dapat hidup lebih bahagia dan sejahtera kedepannya. Pemaaf merupakan salah satu cara alternatif yang digunakan untuk membantu memulihkan keadaanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana perempuan yang pernah mengalami kekerasan dalam hubungan melihat pemaafan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Responden berjumlah 5 orang yang berusia 21 tahun dan 22 tahun. Dalam penelitian, wawancara terstruktur digunakan sebagai metode pengumpulan data. Hasil data menunjukan bahwa individu mendapatkan tindakan kekerasan dalam berpacaran, karena adanya kesalahpahaman dan sikap posesif pada pasangan, serta emosi pelaku yang kurang terkendali. 
EFEKTIVITAS TERAPI MAAF DALAM PENERIMAAN DIRI SISWA SEBAGAI KORBAN PERCERAIAN ORANG TUA DI SMA NEGERI JAKARTA TIMUR Oktriani Ersan; Cici Yulia
Research and Development Journal of Education Vol 9, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/rdje.v9i2.19458

Abstract

Penelitian ini di latar belakangi dengan kesulitan dalam penerimaan diri para remaja yang merupakan korban perceraian orang tua nya, hal tersebut dapat dilihat dari remaja yang kurang mendapatkan cinta, kasih dan sayang dari orang tua nya sehingga menimbulkan sulit merasa puas terhadap diri sendiri, sulit dalam menerima kritikan orang lain, sulit memiliki kemandirian, dan sulit menghargai diri sendiri. Oleh karena itu, peneliti mengambil tindakan dengan melakukan layanan terapi maaf yang berfokus kepada penerimaan diri dengan memaafkan atau berdamai kepada diri sendiri ataupun orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektivitasan terapi maaf dalam meningkatkan penerimaan diri kepada remaja dengan menggunakan quasy eksperimen dengan jenis one group pretest-posttest. Sampel yang diambil yaitu 10 siswa yang merupakan siswa di SMA Negeri Jakarta Timur berdasarkan pada pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian skor pretest memperoleh rata-rata sebesar 93,6 dan posttest yang diperoleh rata-rata sebesar 125,6. Sehingga terjadi peningkatan rata-rata sebesar 32. Dapat disimpulkan bahwa layanan terapi maaf efektif untuk meningkatkan penerimaan diri para remaja.
Efektifitas Metode Butterfly Hug untuk Mengurangi Trauma Kekerasan dalam Pacaran (Dating Volence) Studi untuk Mahasiswa Uhamka Agil Mahardika; Cici Yulia
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 6 No. 11 (2023): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54371/jiip.v6i11.2738

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa baik metode pelukan kupu-kupu bekerja untuk mengurangi trauma kekerasan dalam pacaran. Strategi pemeriksaan yang digunakan dalam eksplorasi ini adalah penelitian uji coba kuantitatif dengan menggunakan teknik kuantitatif eksperimen dengan pendekatan pre-eksperimental design dengan bentuk one-group pretest-posttest design. Pada perencanaan ini dilakukan pre-test sebelum diberikan perlakuan. Dengan demikian akibat dari perlakuan dapat dikatakan lebih tepat, karena perbedaan antara sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberikan perlakuan. Hasil dari penelitian ini diperoleh berdasarkan uji paired T, yang dimana memperoleh hasil bahwasanya rata-rata sebelum pemberian butterfly hug sebesar 44.56 dengan nilai standar deviasi sebesar 12.421, sedangkan rata-rata sesudah diberikan pemberian butterfly hug sebesar 26.78 dengan nilai standar deviasi sebesar 11.122. Selisih mean sebesar 17.778, nilai tersebut positif dengan demikian didapatkan informasi bahwa terdapat penurunan nilai rata-rata trauma kekerasan dalam pacaran setelah diberikan butterfly hug. Selain itu pada didapatkan nilai Sig. sebesar 0.017 < 0.05, dengan demikian dapat diputuskan bahwa rata-rata trauma kekerasan dalam pacaran sebelum dan sesudah pemberian butterfly hug berbeda. Karena nilai Sig. < 0.05, H0 ditolak dan H1 diterima, yang menunjukkan bahwa trauma kekerasan dalam pacaran memiliki efek yang mirip dengan butterfly hug.