Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Respon Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) terhadap Berbagai Kombinasi Sumber Nitrogen dan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) Marpaung, Christina Adela; Moch. Dawam Maghfoer
Produksi Tanaman Vol. 11 No. 12 (2023): Desember
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2023.011.12.08

Abstract

ABSTRAK Bawang merah (Allium ascalonicum L.)merupakan tanaman hortikultura yang dibutuhkan masyarakat Indonesia sebagai bumbu pelengkap masakan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi dosis pupuk N anorganik, pupuk organik kotoran sapi, dan PGPR yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil bawang merah. Penelitian dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2023 di Desa Mlorah, KecamatanRejoso, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 9 perlakuan dan 3 kali ulangan, meliputi : P0 {150 kg N Urea + 50 kg N ZA}, P1 {112,5 kg N Urea + 37,5 kg N ZA + Pupuk organik kotoran sapi 2,5 ton.ha-1 + PGPR 5 ml.l-1}, P2 {75 kg N Urea + 25 kg N ZA + Pupuk organik kotoran sapi 5 ton.ha-1 + PGPR 5 ml.l-1}, P3 {112,5 kg N Urea + 37,5 kg N ZA + Pupuk organik kotoran sapi 2,5 ton.ha-1 + PGPR 10 ml.l-1}, P4 {75 kg N Urea + 25 kg N ZA + Pupuk organik kotoran sapi 5 ton. ha-1 + PGPR 10 ml.l-1}, P5 {112,5 kg N Urea + 37,5 kg N ZA + Pupuk organik kotoran sapi 2,5 ton.ha-1 + PGPR 15 ml.l-1}, P6 {75 kg N Urea + 25 kg N ZA + Pupuk organik kotoran sapi 5 ton.ha-1 + PGPR 15 ml.l-1}, P7 {112,5 kg N Urea + 37,5 kg N ZA + Pupuk organik kotoran sapi 2,5 ton.ha-1+ PGPR 20 ml.l-1}, P8 {75 kg N Urea + 25 kg N ZA + Pupuk organik kotoran sapi 5 ton.ha-1 + PGPR 20 ml.l-1}. Hasil penelitian menunjukkanbahwa P7 memiliki pengaruh yang tidakberbeda nyata dengan P8. Kedua perlakuan inidapat mengurangi penggunaan pupukanorganik dan menunjukkan hasil yang lebih tinggi pada seluruh variabel pengamatan.Kombinasi dosis P7 menghasilkan bobot kering umbi sebesar 12,47 ton.ha-1 lebih tinggi 69% dan berbeda nyata dibandingkan dengan dosis P0 yang menghasilkan bobot kering umbi sebesar 7,37 ton.ha-1. Kata Kunci: Bawang Merah; Pertumbuhan; PGPR; Pupuk Organik ABSTRACT Shallot (Allium ascalonicum L.) is a horticultural crop that is needed by Indonesian people as a complementary seasoning for food. This research was carried out using a Randomized Block Design consisting of 9 treatments and 3 replications, including: P0 {150 kg N Urea + 50 kg N ZA}, P1 {112,5 kg N Urea + 37,5 kg N ZA + Cow dung organic fertilizer 2,5 ton.ha-1 + PGPR 5 ml.l-1}, P2 {75 kg N Urea + 25 kg N ZA + Cow dung organic fertilizer 5 ton.ha-1 + PGPR 5 ml.l-1}, P3 {112,5 kg N Urea + 37,5 kg N ZA + Cow dung organic fertilizer 2,5 ton.ha-1 + PGPR 10 ml.l-1}, P4 {75 kg N Urea + 25 kg N ZA + Cow dung organic fertilizer 5 ton. ha-1 + PGPR 10 ml.l-1}, P5 {112,5 kg N Urea + 37,5 kg N ZA + Cow dung organic fertilizer 2,5 ton.ha-1 + PGPR 15 ml.l-1}, P6 {75 kg N Urea + 25 kg N ZA + Cow dung organic fertilizer 5 ton.ha-1 + PGPR 15 ml.l-1}, P7 {112,5 kg N Urea + 37,5 kg N ZA + Cow dung organic fertilizer 2,5 ton.ha-1 + PGPR 20 ml.l-1}, P8 {75 kg N Urea + 25 kg N ZA + Cow dung organic fertilizer 5 ton.ha-1 + PGPR 20 ml.l-1}. The results of the research showed that P7 has an effect which was not significantly different from the combination of P8. Both of these treatments can reduce the use of inorganic fertilizer and showed higher results in all observed variables. The combined dose of P7 produced a tuber dry weight of 12.47 tons. ha-1 so that it is 69% higher and significantly different compared to the dose of P0 which produces a tuber dry weight of 7.37 tons. ha-1. Keywords : Growth; Organic Fertilizer; PGPR; Shallots
Pengaturan Saat Tanam dan Jenis Tanaman Sela Guna Meningkatkan Produktivitas Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.) dan Lahan pada Sistem Tumpangsari Ardiansyah, Defan Agmu Ahmad; Maghfoer, Moch. Dawam
Produksi Tanaman Vol. 11 No. 6 (2023): Juni
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2023.011.06.02

Abstract

Tanaman tomat dapat diolah menjadi bahan baku industri pangan, obat-obatan dan kecantikan. Praktik budidaya tanaman tomat secara monokultur memiliki resiko gagal panen yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatan produktivitas tanaman tomat dan lahan dengan pengaturan saat tanam dan jenis tanaman sela melalui sistem tumpangsari. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama yaitu penentuan waktu tanam dengan tiga taraf yaitu: T1 (bersamaan tomat), T2 (1 MST tomat), T3 (2 MST tomat). Faktor kedua yaitu pemilihan jenis tanaman sela dengan tiga taraf yaitu: P1 (selada), P2 (pakchoy), P3 (kubis bunga). Analisis data yang telah didapatkan dilakukan dengan menggunakan tabel ANOVA dan dilakukan uji lanjutan menggunakan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5%. Variabel pengamatan yang digunakan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, luas daun, jumlah buah, panjang buah, diameter buah, dan bobot buah per hektar. Hasil penelitian menunjukkan pengaturan saat tanam dan jenis tanaman sela secara bersamaan pada sistem tanam tumpangsari dapat meningkatkan produktivitas tomat dan lahan. Pemilihan waktu tanam bersamaan dengan tomat mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman tomat berupa tinggi tanaman dan luas daun. Penggunaan jenis tanaman sela selada mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman tomat berupa tinggi tanaman, diameter batang dan luas daun. Secara bersamaan, pemilihan waktu tanam bersamaan tomat dengan jenis tanaman sela selada menghasilkan bobot buah per hektar tertinggi dari perlakuan lainnya sebesar 40,54 t. ha-1 dengan nilai NKL dan R/C rasio masing-masing sebesar 2,40 dan 2,96.
Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays L. saccharata Sturt.) pada Berbagai Sumber N Weda Saraswati, Desak Made Yamuna; Maghfoer, Moch. Dawam; Roviq, Mochammad
Produksi Tanaman Vol. 11 No. 8 (2023): Agustus
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2023.011.08.02

Abstract

  Jagung manis (Zea mays L. saccharata Sturt.) adalah komoditas hortikultura memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi seperti serat, kalori, vitamin, mineral. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendapatkan dosis pupuk N anorganik dan kombinasi dosis N organik yang optimum pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (Zea mays L. saccharata Sturt.). Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri atas faktor 2 faktor. Faktor pertama adalah dosis pupuk N anorganik terdiri dari 3 taraf: F1 = 100 % Pupuk N anorganik; F2 = 75 % Pupuk N anorganik; F3 = 50 % Pupuk N anorganik. Faktor kedua adalah sumber N anorganik terdiri dari 4 taraf: P1 = Pupuk kandang 10 t ha-1; P2 = Pupuk kandang 20 t ha-1; P3 = Pupuk kandang 10 t ha-1 + PGPR P4 = Pupuk kandang 20 t ha-1 + PGPR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara dosis pupuk N anorganik dan kombinasi dosis N organik. Secara terpisah, dosis pupuk N anorganik memberikan pengaruh yang nyata pada variabel tinggi tanaman, diameter batang, luas daun, kadar klorofil, bobot tongkol, dan kadar kemanisan. Aplikasi pupuk N anorganik sebesar 75% menghasilkan bobot tongkol jagung manis per hektar lebih tinggi sebesar 17,52 ton ha-1. Kombinasi dosis N organik memberikan pengaruh yang nyata pada variabel tinggi tanaman, diameter batang, luas daun, kadar klorofil, bobot tongkol, dan kadar kemanisan. Aplikasi 10 ton ha-1 pupuk kandang + 10 ml l-1 PGPR menghasilkan bobot tongkol jagung manis per hektar lebih tinggi sebesar 17,16 ton ha-1.
Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Remah dan Pupuk NPK pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt.) Irianti, Dessy Atika; Moch. Dawam Maghfoer
Produksi Tanaman Vol. 13 No. 9 (2025): September
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2025.013.09.04

Abstract

Jagung manis (Zea mays saccharate Sturt.) merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak digemari karena rasanya yang enak, manis. Namun pertumbuhan dan hasil tanaman jagung mengalami fluktuasi dari segi produksi, untuk mempertahankan ketersediaan dan menghasilkan jagung yang bermutu dapat diatasi dengan sistem budidaya. Alternatif meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung di Indonesia dapat dilakukan dengan pemupukan yang sesuai kebutuhan pada tanaman jagung manis. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan hasil terbaik. Hipotesis yang diperoleh dalam penelitian ini adalah dengan perbedaan dosis dari pupuk organik remah dan pupuk NPK dapat memacu pertumbuhan serta meningkatkan hasil jagung manis. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2022 sampai dengan Oktober 2022 di Desa Wonorejo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Penelitian ini dilakukan dengan 10 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali. Perlakuan pada dosis 1000 kg/ha pupuk organik remah + 300 kg/ha pupuk NPK menunjukkan rerata tinggi tanaman, diameter batang dan luas daun lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya dengan rerata tinggi tanaman 163,96 cm tan-1, diameter batang dengan rerata 26,16 mm tan-1 dan luas daun dengan rerata 5392,29 cm tan-1. Perlakuan dosis 1000 kg/ha organik remah + 300 kg/ha NPK dapat menunjukkan rerata lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya pada perameter bobot segar tongkol-1 sebesar 488,17 g tongkol-1, bobot petak-1 sebesar 7,75 kg petak-1, bobot tongkol ha-1 sebesar 18,24 ton ha-1 dan panjang tongkol sebesar 27,42 cm tan-1.