Claim Missing Document
Check
Articles

Perbandingan Kualitas Butir Soal Buatan Guru Sekolah Terakreditasi A dan B Hesti Puspita Sari; Edy Purnomo; Hi. Nurdin
JEE (Jurnal Edukasi Ekobis) Vol 5, No 4 (2017): JEE (Jurnal Edukasi Ekobis)
Publisher : FKIP Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research is to know the quality of the items made by IPS lesson teachers Integrated schools accredited A and B in Central Lampung District. The method used is comparative method with expost facto approach. Population is all questions and answers sheet in the middle of odd semester of IPS Integrated junior high school subjects accredited A and B in Central Lampung regency. The sampling technique using Cluster Area Sampling obtained a sample of 102 questions from 3 accredited schools A and 110 about 3 schools accredited B. The results of data analysis show that the quality of items in junior accredited junior high school is superior in the level of difficulty, effectiveness and validity. Meanwhile, the accredited State Junior High School B is superior in terms of distinguishing power and reliability.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas butir soal buatan guru pelajaran IPS Terpadu sekolah terakreditasi A dan B di Kabupaten Lampung Tengah. Metode yang digunakan adalah metode komparatif dengan pendekatan expost facto. Populasi adalah seluruh soal dan lembar jawaban ulangan tengah semester ganjil mata pelajaran IPS Terpadu SMP Negeri yang terakreditasi A dan B di Kabupaten Lampung Tengah. Teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster Area Sampling diperoleh sampel sebanyak 102 soal dari 3 sekolah yang terakreditasi A dan 110 soal 3 sekolah yang terakreditasi B. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kualitas butir soal di SMP Negeri terakreditasi A lebih unggul dalam tingkat kesukaran, efektivitas pengecoh dan validitas. Sedangkan, SMP Negeri yang terakreditasi B lebih unggul dalam segi daya pembeda dan reliabilitas.Kata kunci: Kualitas butir soal, Akreditasi Sekolah
PENGARUH KONSEP DIRI, IQ, IKLIM SEKOLAH, PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU Dwi Lestari; Edy Purnomo; Nurdin Nurdin
JEE (Jurnal Edukasi Ekobis) Vol 2, No 5 (2014): JEE (jurnal Edukasi Ekobis)
Publisher : FKIP Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The goal of this research is to know the effect of self-concept, Intelligence Quotient (IQ), school climate, and student perceptions of teacher competence on economic learning outcomes. The method used is descriptive method of verification. Data collecting technique that is using by questionnaires and documentation. Testing hypotheses is using regression analysis techniques. Based on the results obtained findings (1) There is the influence of self-concept on learning outcomes of the economy; (2) There is an effect on learning outcomes IQ economy; (3) There is an influence of school climate on learning outcomes of the economy; (4) There is an influence of students' perceptions of teacher competence on economic learning outcomes; and (5) There is an influence of self-concept, IQ, school climate, and student perceptions of teacher competence on economic learning outcomes.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsep diri, Intelligence Quotient (IQ), iklim sekolah, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap hasil belajar ekonomi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif verifikatif. Teknik pengambilan data yaitu dengan angket dan dokumentasi. Pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis regresi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh temuan (1) Ada pengaruh konsep diri terhadap hasil belajar ekonomi; (2) Ada pengaruh IQ terhadap hasil belajar ekonomi; (3) Ada pengaruh iklim sekolah terhadap hasil belajar ekonomi; (4) Ada pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap hasil belajar ekonomi; dan (5) Ada pengaruh konsep diri, IQ, iklim sekolah, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap hasil belajar ekonomi. Kata kunci: hasil belajar, iklim sekolah, IQ, konsep diri, persepsi siswa tentang kompetensi guru.
KETERAMPILAN SOSIAL YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN SNOWBALL THROWING, TALKING STICK DAN TARI BAMBU Siti Ruhibah; Edy Purnomo; Yon Rizal
JEE (Jurnal Edukasi Ekobis) Vol 4, No 2 (2016): JEE (Jurnal Edukasi Ekobis)
Publisher : FKIP Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to determine whether there are differences between the social skills of students using cooperative learning Snowball Throwing, Talking Stick and Bamboo Dance. The method used in this research was a comparative study with the experimental approach. The study population of 252 and the sample of 106 students were gathered by random cluster sampling technique. Collecting the data wre using documentation and observation. Hypothesis testing was using the formula of one-way analysis of variance and t-Dunnet further test. RESULTS: (1) There are differences in the average social skills of students whose learning using Snowball Throwing, Talking Stick and Dance Bamboo (2) social skills of students whose learning using Snowball Throwing is better than Talking Stick (3) average social skills of students whose learning using Snowball Throwing is better than Bamboo Dance (4) average social skills of students whose learning using the Talking Stick is better than Bamboo Dance.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan keterampilan sosial antar siswa yang pembelajarannya menggunakan kooperatif tipe Snowball Throwing , Talking Stick dan Tari Bambu. Metode yang digunakan adalah penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Populasi berjumlah 252 dan sampel 106 siswa dengan teknik cluster random sampling. Pengambilan data dengan dokumentasi dan observasi. Pengujian hipotesis menggunakan rumus analisis varians satu arah dan uji lanjut t-Dunnet. Hasil penelitian : (1) Ada perbedaan rata-rata keterampilan sosial siswa yang pembelajarannya menggunakan Snowball Throwing, Talking Stick dan Tari Bambu (2) Keterampilan sosial siswa yang pembelajarannya menggunakan Snowball Throwing lebih baik dibandingkan Talking Stick (3) Rata-rata Keterampilan sosial siswa yang pembelajarannya menggunakan Snowball Throwing lebih baik dibandingkan Tari Bambu (4) Rata-rata keterampilan sosial siswa yang pembelajarannya menggunakan Talking Stick lebih baik dibandingkan Tari Bambu.Kata kunci: keterampilan sosial, model pembelajaran kooperatif snowball throwing, talking stick dan tari bambu.
HASIL BELAJAR EKONOMI MODEL NHT DAN SNOWBALL MEMPERHATIKAN BENTUK TUGAS Dhayang Sumbi; Edy Purnomo; Tedy Rusman
JEE (Jurnal Edukasi Ekobis) Vol 4, No 4 (2016): JEE (Jurnal Edukasi Ekobis)
Publisher : FKIP Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research was to know the difference of learning outcomes, the interaction of the use of cooperative learning model of NHT and Snowball (ST) type by considering the type of task. Research methodology used in this research was experiments with comparative approach. The experimental methods were divided into two, which is true experiment and quasi experiment. The methodology that was used in this research was quasi experiment. Data collection was done, by using test. The data which were collected by test of learning outcomes were analyzed by using SPSS program. Based on analysis of the data, it obtained the result that there is a difference in learning outcomes and the interaction of the use of cooperative learning model of NHT and Snowball by considering the type of task.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan hasil belajar, interaksi penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dan Snowball Throwing (ST) dengan memperhatikan bentuk tugas. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Metode eksperimen dibedakan menjadi dua, yaitu eksperimen murni (True Eksperimen) dan eksperimen semu (Quasi Eksperimen). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Pengumpulan data dilakukan tes. Data yang terkumpul melalui tes hasil belajar diolah dengan program SPSS. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil bahwa ada perbedaan hasil belajar dan interaksi penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe PP dan TT dengan memperhatikan bentuk tugas.Kata kunci: hasil belajar, NHT, Snowball, tugas
PERBANDINGAN SOFT SKILL MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II, TAI DAN TARI BAMBU Rossi Rosanti; Edy Purnomo; Pujiati Pujiati
JEE (Jurnal Edukasi Ekobis) Vol 5, No 6 (2017): JEE (Jurnal Edukasi Ekobis)
Publisher : FKIP Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research was to know the difference of students soft skill use of cooperative learning model of Jigsaw II, Team Assisted Individualization (TAI) and Bamboo Dancing. The method used quasi experiment with comparative approach. The study design used post test only. The population this research was VIII grade in SMP Negeri 1 Seputih Raman and those sample from 3 classes using random Cluster Random Sampling. Data collection technique used observation. Aspects of soft skills assessed are honesty, responsibility, communication skills, cooperative skills, problem solving skills, and tolerance. Hypothesis testing using one-way analysis of variance and countiu test t-Dunnet. Based on analysis of result data: 1. There is a difference soft skill learning model Jigsaw II, Team Assisted Individualization (TAI) and Bamboo Dancing, 2. Soft skill learning model Jigsaw II better than Team Assisted Individualization (TAI) and Bamboo Dancing.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan soft skill siswa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II, Team Assisted Individualization (TAI) dan Tari Bambu (Bamboo Dancing). Metode yang digunakan adalah eksperimen semu dengan pendekatan komparatif. Desain penelitian yang digunakan post test only. Populasi penelitian ini siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Seputih Raman dan sampel sebanyak 3 kelas menggunakan Cluster Random Sampling. Teknik pengumpulan data melalui lembar observasi. Aspek soft skill yang dinilai yaitu kejujuran, tanggung jawab, kemampuan berkomunikasi, kemampuan bekerjasama, kemampuan menyelesaikan masalah dan toleransi. Pengujian hipotesis menggunakan analisis varians satu jalan dan uji lanjut tDunnet. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil : 1. Ada perbedaan soft skill antara model pembelajaran Jigsaw II, Team Assisted Individualization (TAI) dan Tari Bambu, 2. Soft skill yang model pembelajaran Jigsaw II lebih baik dibandingkan Team Assisted Individualization (TAI) dan Tari Bambu. Kata kunci: jigsaw II, soft skill, tari bambu, team assisted individualization
Efektifitas Model TPS dan PBL Untuk Kemampuan Berpikir Kritis Memperhatikan Bentuk Penugasan Apriliani Dama Yanti; Edy Purnomo; Pujiati Pujiati
JEE (Jurnal Edukasi Ekobis) Vol 5, No 4 (2017): JEE (Jurnal Edukasi Ekobis)
Publisher : FKIP Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research was to know the effectiveness of cooperative learning; Think Pair Share (TPS) type and Problem Based Learning (PBL) type for students' critical thinking ability by considering independent task and group task . The method that was used in this research was quasi experiment with comparative approach. The study design used factorial design. This research held at SMA Negeri 1 Gedong Tataan. The population were 7 classes with 231 student and the samples used by 2 classes with 66 student was determined through rand cluster sampling. Data collection technique used test. Hypothesis testing using two-way analysis of variance and t-test two independent samples. Based on analysis of thr data, it obtained the result that there difference in critical thinking ability and the interaction of the use of cooperative learning model of Think Pair Share type and Problem Based Learning type by considering independent task and group task.Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran tipe TPS (Think Pair Share) dan model pembelajaran tipe PBL (Problem Based Learning) pada kemampuan berpikir kritis siswa dengan memperhatikan bentuk penugasan yaitu mandiri dan kelompok. Metode yang digunakan adalah eksperimen semu dengan pendekatan komparatif. Desain penelitian adalah factorial. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gedong Tataan. Populasi sebanyak 7 kelas dengan jumlah 231 siswa dan sampel sebanyak 2 kelas dengan jumlah 66 siswa yang ditentukan melalui cluster random sampling. Teknik pengumpulan data melalui tes. Pengujian hipotesis menggunakan uji t-test dua sampel Independent dan uji analisis varian dua jalan. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil bahwa ada perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa dan interaksi penggunaan model tipe TPS dan PBL dengan memperhatikan tugas mandiri dan tugas kelompok.Kata kunci : Kemampuan berpikir kritis, TPS, PBL, Tugas.
PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL MENGGUNAKAN TIMETOKEN DAN STAD DENGAN MEMPERHATIKAN SIKAP TERHADAP PELAJARAN Shindi Karina Putri; Edy Purnomo; Yon Rizal
JEE (Jurnal Edukasi Ekobis) Vol 9, No 1 (2022): JEE (Jurnal Ekonomi Ekobis)
Publisher : FKIP Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

: The purpose of this study is to prove the effectiveness of the cooperative time token learning and STAD in improving social skill and to pay attention on the attitudes toward social studies. The method used is a quasi-experimental. Hypothesis testing using anava and t-test. Based on the research, found (1) There is a social skill difference between students who were taught using Time Token and STAD in social studies, (2) for students who have a positive attitude, learning models Time Token more effective than STAD in improving social skills, (3) for students who have a negative attitude, STAD learning model is more effective than Time Token in improving social skills, (4) There is an interaction between the choice of using certain models of learning and students' attitudes on social studies towards student's social skills, (5) There is a social skill difference between students who have a positive attitude and negative on social studies.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran Time Token dan STAD dalam meningkatkan keterampilan sosial dengan memperhatikan sikap terhadap mata pelajaran IPS. Metode yang digunakan adalah eksperimen semu. Pengujian hipotesis menggunakan anava dan uji-t. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan (1) adanya perbedaan keterampilan sosial antara model pembelajaran Time Token dan STAD pada mata pelajaran IPS, (2) bagi siswa yang memiliki sikap positif, model pembelajaran Time Token lebih efektif dibandingkan STAD dalam meningkatkan keterampilan sosial, (3) bagi siswa yang memiliki sikap negatif, model pembelajaran STAD lebih efektif dibandingkan Time Token dalam meningkatkan keterampilan sosial, (4) terdapat interaksi antara penggunaan model pembelajaran dan sikap siswa pada mata pelajaran IPS terhadap keterampilan sosial pada siswa, (5) ada perbedaan keterampilan sosial antara siswa yang memiliki sikap positif dan negatif pada mata pelajaran IPS.Kata Kunci: keterampilan sosial, time token, stad, dan sikap terhadap mata pelajaran ips terpadu.
Perbandingan Life Skill Menggunakan Model Pembelajaran TC dan TTW Memperhatikan EQ Agustin Yasmin Gholiyah; Edy Purnomo; Tedi Rusman
JEE (Jurnal Edukasi Ekobis) Vol 5, No 8 (2017): JEE (Jurnal Edukasi Ekobis)
Publisher : FKIP Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research was to find out the difference of life skill and the interaction of the use of cooperative learning model of talking chips and think talk write type by considering Emotional Quotient. The method used in this research was quasi experiment. The method that was used in this research was quasi experiment with comparative approach. The study design used treatment by level design. The population in this study were 10 classes with 801 student and the samples used by 2 classes with 66 students was determined through random cluster sampling. Data collection technique used observation and questionnaires. Hypothesis testing using two-way analysis of variance and t-test og two independent sampels. Based on analysis of the data, it obtained the result that there is a difference in a difference in soft skill and the interaction of the use of cooperative learning model of talking chips and think talk write type by considering Emotional Quotient (EQ).Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan life skill dan interaksi penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Chips dan Think Talk Write dengan memperhatikan kecerdasan emosional. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen semu dengan pendekatan komparatif. Desain penelitian yang digunakan treatment by level design. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 10 kelas dengan jumlah 801 siswa dan sampel yang digunakan sebanyak 2 kelas dengan jumlah 66 siswa yang ditentukan melalui cluster random sampling. Teknik pengumpulan data melalui pengamatan dan angket. Pengujian hipotesis menggunakan analisis varians dua jalan dan t-tes dua sampel independen. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil bahwa ada perbedaan life skill dan interaksi penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Chips dan Think Talk Write dengan memperhatikan kecerdasan Emosional (EQ).Kata kunci: Kecerdasan Emosional, Life Skill, Talking Chips, Think Talk Write
EFEKTIVITAS KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN PROBLEM POSING DAN PROBLEM SOLVING MEMPERHATIKAN EQ Defryana Eka Susanti; Edy Purnomo; Nurdin Nurdin
JEE (Jurnal Edukasi Ekobis) Vol 3, No 6 (2015): JEE (Jurnal Edukasi Ekobis)
Publisher : FKIP Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to determine the effectiveness between Problem Solving and Problem Posing learning model in improving student creative thinking skills.This research method was the quasi-experimental method with comparative approach. Samples were taken by cluster random sampling. The results showed that: (1) there was a different in thinking skills students who used the learning model Problem Posing with students who used the Problem Solving learning model; (2) there wasa different in creative thinking skills students who used Problem Posing learning model which was higher than students who used the Problem Solving learning model for students who had high emotional intelligence; (3) there was a different in creative thinking skills students who used Problem Posing learning model which was lower than students who used the Problem Solving learning modelfor students who had low emotional intelligence, and (4) there was an interaction between the cooperative learning model of emotional intelligence to the creative thinking skills.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antara model pembelajaran Problem Posing dan Problem Solving dalam meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa. Metode penelitian ini adalah metode eksperimen semu dengan pendekatan komparatif.Sampel diambil berdasarkan cluster random sampling. Hasil penelitian menunjukkan: (1) terdapat perbedaan keterampilan berpikir siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Posing dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Solving, (2) terdapat perbedaan keterampilan berpikir kreatif siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Posing lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Solving bagi siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi (3) terdapat perbedaan keterampilan berpikir kreatif siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Posing lebih rendah dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Solving bagi siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah , dan (4) terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatif pada kecerdasan emosional terhadap keterampilan berpikir kreatifKata kunci: kecerdasan emosional, keterampilan berpikir kreatif, problem posing, problem solving
EFEKTIVITAS VCT DAN CTL DALAM MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP TERHADAP WIRAUSAHA SISWA Aulia Chika Utami; Edy Purnomo; Yon Rizal
JEE (Jurnal Edukasi Ekobis) Vol 4, No 4 (2016): JEE (Jurnal Edukasi Ekobis)
Publisher : FKIP Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to find out the effectiveness of VCT and CTL in developing the entrepreneurial attitude toward students with attention to intrapersonal intelligence and interpersonal intelligence students on subjects of entrepreneurship. The method used was experiment research with the comparative approach. The result showed there is a difference between entrepreneurial attitude toward students who are learning the lesson that uses VCT with CTL, there is no difference between entrepreneurial attitude toward students who have intrapersonal intelligence and interpersonal intelligence, there is an influence of the interaction between the learning model with intrapersonal intelligence and interpersonal intelligence towards self-employment attitudes.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas VCT dan CTL dalam menumbuh kembangkan sikap terhadap wirausaha siswa dengan memperhatikan kecerdasan intrapersonal dan interpersonal siswa pada mata pelajaran Kewirausahaan. Metode yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Hasil analisis menunjukkan ada perbedaan sikap terhadap wirausaha antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran VCT dengan CTL, tidak Ada perbedaan sikap terhadap wirausaha antara siswa yang memiliki kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan interpersonal, ada pengaruh interaksi antara model pembelajaran dengan kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan interpersonal terhadap sikap wirausaha.Kata kunci: CTL, VCT, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, sikap terhadap wirausaha
Co-Authors . Muarrofah Adhi Gunawan Adil Prianto Agus Supriyadi Agustin Yasmin Gholiyah Agustina Maunaturrohmah Aisah Novita Nurhidayati Amalya Oudri Windi Andreas Saut H. Malau Anggi Mutiara Putri Anita Lisdiana Apriliani Dama Yanti Apsari Yunita Arrum Maishah Saba Putri Astika Kusni Wendhari Aulia Chika Utami Ayu Reza Ningrum Catur Ichwan Santoso Catur Wulandhari Chikmah Dona Sunita Chindy Permata Sari Darsono Darsono Darwin Bangun Defryana Eka Susanti Della Damayanti Deris Astriawan Desi Fatmawati Desni Pratiwi Dessy Mita Mariana Malau Dhayang Sumbi Dina Firma Sari Drajat Kuncoro DWI ASMAYANTI Dwi Lestari Dwi Nurhadi Edy Darmadi Eka Dwi Anggraeni Eka Mitra Eka Yulistiana Elni Usman Elsha Yohana Ely Susanti Erlina Rufaidah Erlina Rupaidah Erni Lubis Eti Setiawati Fajri Arif Wibawa Fitri Maretta Fitri Ratna Sari Hendra Yulianto Hesti Puspita Sari Hi. Nurdin Ida Ayu Putu Sri Widnyani Ilham Jati Puspa Irawan Suntoro Irawati Irfan Hidayat Joko Pramono Katarina Listiani Katherine Kho Lilian Mega Lisa Mallesa Luvian Hendri M Lukman Efendi M. Oscar Made Desi Setianingsih Melati Enggar Prasiwi Muammar Khaddafi Nourma Siti Aisyah Nurdin Nurdin Pargito Pargito Pujiati Pujiati Purnama W Turnip Putri Ayu Eka Ramadhani Rahmad Nurhasan Rahmah Dianti Putri Rayessandi Risma M Sinaga Rossi Rosanti Royan Rosyadi Selvita Sari Shindi Karina Putri Sis Subagyo Sampur Prasetyo Siti Ruhibah Sudjarwo Sudjarwo Suhardiansyah Suhardiansyah Suliyah Suliyah Sumadi Sumadi Suryo Pranoto Syamsudin Teddy Rusman Tedi Rusman Tedy Rusman Toni Sanjaya Trisnaningsih Trisnaningsih Vevi Liasari WINARTI WINARTI Yola Rovita Yon Rizal Yuslina Yuslina